Anda di halaman 1dari 3

1.

Perancangan Struktur Bawah (Sub Structure)

Substruktur adalah bagian yang mendukung struktur; fondasi / bagian atau


struktur bertindak sebagai dukungan, dasar, atau pondasi / kerangka dasar atau
landasan yang mendukung suprastruktur dan didukung oleh infrastruktur. Sebuah
bangunan tidak dapat begitu saja didirikan langsung di atas permukaan tanah,
untuk itu diperlukan adanya struktur bangunan bawah yang disebut fondasi.
Sedangkan fondasi adalah bagian dari bangunan yang berfungsi mendukung
seluruh berat dari bangunan dan meneruskannya ke tanah dibawahnya.

Fondasi harus dibuat kuat, aman, stabil, awet, dan mampu menahan dan
meneruskan beban bangunan di atasnya karena kerusakan pada fondasi akan
sangat sulit memperbaikinya. Setiap perencanaan struktur bangunan akan selalu
diikuti dengan penentuan jenis fondasinya. Untuk menentukan jenis fondasi yang
ideal, dalam arti murah, mudah, dan kuat perlu dilakukan penyelidikan tanah (soil
investigation) untuk mendapatkan data data tanah yang diperlukan.

1.1 Berat Volume Tanah

Segumpal tanah dapat terdiri dari dua atau tiga bagian. Dalam tanah yang
kering, hanya akan terdiri dari dua bagian, yaitu butir butir tanah dan pori pori
udara. Dalam tanah jenuh juga terdapat dua bagian, yaitu bagian padat dan atau
butiran dan air pori. Dalam keadaan tidak jenuh, tanah terdiri dari tiga bagian,
yaitu bagian padat (butiran), pori pori udara, dan air pori (Hary, 2002).

Elemen tanah mempunyai volume V dan berat total W. Berat volume basah
(b), adalah perbandingan antara berat butiran tanah termasuk air dan udara (W)
dengan volume total tanah (V).

W
b (.....)
V

Berat volume kering (d), adalah perbandingan antara berat butiran (Ws)
dengan berat volume total (V) tanah.
Ws
d (.....)
V

Berat volume butiran padat (s), adalah perbandingan antara berat butiran
(Ws) dengan volume butiran padat (Vs).

Ws
s (.....)
Vs

Berat spesifik atau berat jenis (spesific gravity) tanah (Gs) adalah
perbandingan antara berat volume butiran padat (s), dengan berat volume air (w)
pada temperatur 4o C.

s
Gs (.....)
w

Gs tidak berdimensi. Berat jenis daari berbagai jenis tanah berkisar antara
2,65 2,75. Nilai berat jenis Gs = 2,67 biasanya digunakan untuk tanah tanah
tak berkohesi. Sedang untuk tanah kohesif tak organik berkisar di antara 2,68
2,72.

1.2 Fondasi Tiang

Fondasi tiang adalah elemen struktur yang berfungsi meneruskan beban


kepada tanah, baik beban arah vertikal maupun horisontal. Fondasi tiang
memperoleh daya dukungnya dari gesekan antara selimut tiang dengan tanah dan
dari tahanan ujungnya.

1.2.1 Daya Dukung Tiang

Penentuan daya dukung fondasi tiang menggunakan data sondir menurut


Meyerhoff dengan formula sebagai berikut:

Qc . A TF .K
Qu (.....)
3 5

dengan: A = luas penampang tiang


K = nilai penampang tiang
Qc = Nilai Conus data Sondir
TF = Nilai Total Friction hasil data sondir

Penentuan daya dukung fondasi tiang menggunakan data SPT dengan


metode Meyerhoff adalah sebagai berikut:

Qu 40 N b . Ap . 0,2 N . As (.....)

dengan: Nb = Harga N-SPT pada elevasi dasar tiang pancang


Ap = Luas tiang pada kedalaman dasar
As = Luas selimut Tiang
N = Harga N-SPT rata rata

1.2.2 Daya Dukung Kelompok Tiang

Kapasitas kelompok tiang tidak selalu sama dengan jumlah kapasitas tiang
tunggal yang berada dalam kelompoknya. Hal ini dapat terjadi jika tiang
dipancang di dalam lapisan pendukung yang mudah mampat atau atau dipancang
pada lapisan tanah yang tidak mudah mampat, namun di bawahnya terdapat
lapisan lunak (Hary, 2008).

Salah satu persamaan yang disarankan oleh Converse Labare Formula


untuk menghitung efisiensi kelompok tiang adalah:

(n 1)m (m 1)
E g 1 (.....)
90mn

dimana : Eg = Efisiensi kelompok tiang


m = Jumlah baris
n = Jumlah tiang dalam satu baris
= Arc.tg( D / S ), dalam derajat
D = Diameter tiang
S = Jarak spasi tiang

Anda mungkin juga menyukai