discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/257987886
CITATIONS READS
0 6,738
1 author:
Syahrial Maulana
ConocoPhillips
1 PUBLICATION 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Syahrial Maulana on 27 May 2014.
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konveksi paksa pada fluida bersuspensi partikel padat
berukuran nanometer (nanofluida). Partikel nano Al2O3 (32 nm) dicampur dengan air sebagai fluida
dasarnya. Partikel tersebut terdispersi dengan baik di dalam fluida air karena adanya gerak Brownian.
Alat uji terowongan angin dirancang untuk mengukur koefisen perpindahan kalor nanofluida tersebut.
Sebuah fintube heat exhanger didalam mana nanofluida mengalir sebagai fluida panas, diletakkan
dalam terowongan angin dimana mengalir fluida udara sebagai fluida dingin. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa koefisien perpindahan kalor konveksi nanofluida mengalami peningkatan sebesar
31% hingga 48% serta peningkatan sebesar 52% dan 79% untuk konsentrasi volume nanofluida 1% dan
4% berturutturut dalam range temperatur 50o-70 oC.
Kata Kunci: Nanofluid, Nano partikel, Brownian motion dan convection heat transfer coefficient.
Abstract
This research has been conducted concerning on forced convection of fluid containing suspeded solid
particles, with sizes on the order of nanometers which is called as nanofluids. Al2O3 nanoparticles (32
nm) is mixtured with water as based fluid. Nanoparticels will dispersed in based fluid because of
Brownian motion. The wind-tunnel experimental apparatus was designed to measure heat transfer
coefficient of nanofluids. The fintube heat exchanger is placed in wind tunnel and used for circulating
nanofluids as hot fluids, and air flow through wind- tunnel as cold fluid. The result of experiment showed
that heat transfer coefficient of nanofluids increase from 31% to 48% and 52% -79% for volume
concentration of 1% and 4% respectively at temperature range of 50o-70 oC.
Keywords: Nanofluid, Nano partikel, Brownian motion and Convection heat transfer coefficient.
116
N. Putra, S. Maulana, R.A Koestoer dan Danardono
dimana fase yang kontinu biasanya cairan dan nanopartikel yang dipakai sekitar 1% dan
fase yang terdispersi terdiri dari nanopartikel sekitar 4%.
padat yang sangat halus, berukuran kecil
daripada 100 nm. Choi (1995) [1], orang 2 Perpindahan Kalor Konveksi pada
pertama menggunakan istilah nanofluida Nanofluida
yang menggunakan fluida cair dengan nano
partikel tersuspensi didalamnya. Partikel Meskipun perkembangan penelitian
CuO dan Al2O3 berukuran nanometer tentang konduktivitas termal nanofluida
dicampur dengan fluida cair diantaranya air telah banyak dilakukan sebelumnya,
dan ethyleneglycol. Dari hasil penelitian namun masih merupakan misteri
diperoleh peningkatan termal konduktivitas bagaimana mekanisme terjadinya
sebesar 20%. Peningkatan konduktivitas peningkatan perpindahan kalor pada
termal sekitar 60% dapat dicapai untuk nanofluida. Bhattachaya et.al.(2004) [8],
nanofluida terdiri dari air dan volume 5% menggunakan teknik simulasi dinamika
nanopartikel (CuO) Eastman, et.al [2]. Brownian untuk menghitung konduk-
Peningkatan termal konduktivitas sebesar tivitas termal efektif nanofluida. Seok Pil
40% untuk penambahkan 0.3% partikel Cu Jang et.al.(2004) [9], berpendapat bahwa
dalam ethylene glycol Eastmann et.al, 1997 gerak Brownian dari nanopartikel pada
[3]. Xuan dan Li (2000) [4], menjelaskan tingkat skala nano dan molekul adalah
suatu prosedur untuk mempersiapkan suatu mekanisme pengatur sifat termal
nanofluida dengan menggunakan peralatan dari nanofluida.
hot wire untuk mengukur konduktivitas
Suatu permodelan yang komprehensif
termal nanofluida dengan nanopartikel bubuk
telah diusulkan pula untuk menjelaskan
tembaga yang tersuspensi. Lebih lanjut Das,
peningkatan yang besar dari kondukti-
et.al. (2003) [5], melakukan pengukuran
vitas termal di dalam nanofluida dan
diffusivitas termal dan konduktivitas termal
ketergantungannya akan temperatur,
pada nanofluida dengan nanopartikel Al2O3
dimana teori model konvensional tidak
atau CuO sebagai bahan suspensinya sebagai
mampu untuk menjelaskannya. Adapun
fungsi temperatur. Patel et. al. (2003) [6],
model yang diusulkan tersebut adalah
juga melakukan penelitian mengenai
model partikel diam (stationary particle
pengukuran konduktivitas termal pada
model), yang menjelaskan ketergantungan
campuran nanopartikel Au dengan media air
nilai k pada konsentrasi volume dan
dan toluene. Huaqing Xie et.al.(2003) [7],
ukuran partikel. Kemudian model yang
melakukan penelitian tentang konduktivitas
kedua adalah model partikel bergerak
termal pada multiwalled carbon nanotubes
(moving particle model) yang
(CNTs). Asam nitrit terkonsentrasi digunakan
menjelaskan bahwa ketergantungan yang
untuk menguraikan kumpulan CNT dalam
kuat akan temperatur pada medium
memproduksi nanofluida CNT.
dihubungkan dengan variasi kecepatan
Publikasi penelitian tersebut diatas telah nano partikel dengan temperatur.
banyak mengispirasikan penelitian lebih
Kebanyakan literatur yang ada
lanjut terhadap sifat-sifat termal nanofluida
membahas mengenai pengukuran
serta untuk menyakinkan bahwa nanofluida
konduktivitas termal nanofluida,
sebagai media pendingin yang perlu
Sedangkan untuk penelitian tentang
diperhitungkan prospeknya. Penelitian
perpindahan kalor konveksi ternyata
berikut ini mencoba mengkaji potensi
masih sedikit dan sampai sekarangpun
nanofluida untuk peningkatan koefisien
terus berlanjut. Nandy et. al. (2003)[10],
perpindahan kalor konveksi yang diharapkan
meneliti tentang konveksi bebas pada
dapat diterapkan dalam bidang industri.
nanofluida di dalam silinder horisontal
Nanofluida yang digunakan merupakan
yang dipanaskan pada satu ujung dan
campuran nanopartikel Al2O3 dan air sebagai
ujung lainnya didinginkan. Hasil yang
fluida dasarnya. Konsentrasi volume
diperoleh menunjukkan bahwa fluida ini
berbeda karakter dari slurry pada
JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No.2. Tahun XIX, Juni 2005, 116-125 117
Pengukuran Koefisien Perpindahan Kalor Konveksi Fluida Air Bersuspensi Nano Partikel(Al2O3)
umumnya. Dalam proses perpindahan kalor dengan baik dalam fluida dasar dan
pendidihan, nanofluida juga diteliti, seperti mekanisme yang baik seperti pengaturan
yang dilakukan oleh Das et.al. (2003) [11], nilai pH atau penambahan permukaan
yaitu proses pool boiling dalam nanofluida katalis untuk mempertahankan kestabilan
air-Al2O3 dan mengindikasikan bahwa suspensi terhadap sedimentasi.
nanopartikel mempengaruhi karakteristik
Akibat dari pencampuran nano
proses pendidihan fluida. Sementara Xuan
partikel kedalam fluida dasar, maka akan
dan Qiang Li (2003) [12], juga melakukan
terbentuk karakteristik baru pada fluida
percobaan untuk menyelidiki perpindahan
yang dihasilkan. Karakteristik yang
kalor konveksi dan karakteristik aliran dari
terbentuk tergantung pada konsentrasi
nanofluida di dalam tabung. Peningkatan
volume dari partikel yang tercampur. Para
koefisien perpindahan kalor konveksi
peneliti sebelumnya melakukan penelitian
nanofluida seiring dengan laju aliran dan juga
dengan melakukan variasi konsentrasi
fraksi volume nano partikel sementara nilai
volume dari partikel dengan perlakuan
koefisien perpindahan kalornya lebih besar
yang berbeda-beda, tergantung proses
dari pada fluida dasarnya (air) pada laju
yang digunakan.
aliran yang sama. Kemudian Louis Gosselin
et.al.(2004) [13], mengkombinasikan disipasi Untuk mencari hasil yang lebih baik
enersi dan perpindahan kalor untuk Putra [17] melakukan pencampuran
mengoptimalkan aliran pada nanofluida. menggunakan ultrasonic vibration yang
Penelitian dilakukan pada aliran lapisan menghasilkan campuran yang partikel
turbulen dan laminar, dan sasarannya adalah nanonya terdispersi dengan baik.
untuk memaksimalkan perpidahan kalor yang
lepas dari sebuah pelat panas dengan Dalam persiapan nanofluida perlu
nanofluida. Nandy et.al., (2004)[14], diperhatikan densitas dari partikel nano
melakukan eksperimen tentang perpindahan untuk mendapatkan perbandingan
kalor konveksi paksa pada nanofluida dengan campuran yang tepat. Digunakan
nanopartikel Al2O3. Pengukuran koefisien persentase volume untuk menentukan
perpindahan kalor ini dilakukan dengan konsentrasi campuran. Volume partikel
menggunakan alat penukar kalor pipa ganda ditentukan dengan menggunakan densitas
dalam susunan tipe aliran berlawanan. Hasil sebenarnya dari partikel nano dan
pengukuran menunjukkan peningkatan nilai massanya dengan mengabaikan massa
koefisien konveksi, untuk nanofluida udara yang terperangkap didalamnya.
konsentrasi 1% sebesar 6-10% dan Pencampuran partikel nano kedalam
konsentrasi 4% sebesar 7-17%. Hal ini juga fluida dasar mengakibatkan pembentukan
pernah diprediksikan oleh Nandy [15] dan karakteristik baru terhadap fluida yang
diperkuat dengan penelitian lanjutannya yang dihasilkan yaitu nanofluida. Karakteristik
menunjukkan peningkatan koefisien yang terbentuk tergantung dengan fraksi
perpindahan kalor sebesar 6% - 8% pada volume dari partikel yang dicampurkan.
konsentrasi 1% - 4% dalam range temperatur Pada penelitian ini, digunakan konsentrasi
40C 60C. Nandy et. al., (2005) [16], volume sebesar 1% dan 4% nanopartikel
meneliti lebih lanjut perpindahan kalor Al2O3 berukuran 32 nm.
kondensasi film pada kondenser silinder Pada penelitian ini digunakan suatu
vertikal dengan nanofluida Al2O3 air. Hasil alat pengaduk sederhana berupa batang
yang didapat yaitu untuk nanofluida poros bersirip yang diputar oleh motor
konsentrasi 1% terjadi peningkatan listrik. Setelah dilakukan pengadukan
koefisiennya sebesar 12% - 19% dan untuk sekitar 5 jam, campuran dianggap telah
konsentrasi 4% sebesar 23% - 33%. merata. Hal ini dapat dibuktikan tidak
terbentuknya endapan setelah dibiarkan
2. Persiapan Nanofluida sekitar12 jam.
118 JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No.2. Tahun XIX, Juni 2005, 116-125
N. Putra, S. Maulana, R.A Koestoer dan Danardono
JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No.2. Tahun XIX, Juni 2005, 116-125 119
Pengukuran Koefisien Perpindahan Kalor Konveksi Fluida Air Bersuspensi Nano Partikel(Al2O3)
120 JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No.2. Tahun XIX, Juni 2005, 116-125
N. Putra, S. Maulana, R.A Koestoer dan Danardono
(T T ) (T
h ,i c ,o h ,o Tc ,i ) Selain itu untuk mengetahui pengaruh
Tm = (4)
ln[(T T ) / (T Tc ,i )]
dari konsentrasi nano partikel (Al2O3)
h ,i c ,o h ,o hasil pengukuran koefisien konveksi air,
nanofluida 1 %(volume) dan nanofluida
Perlu diketahui bahwa karena aliran 4% (volume) ditampilkan pada grafik
perpindahan kalor yang terjadi didalam yang sama untuk setiap temperatur fluida
fintube heat exchanger merupakan aliran panas yang meningkat.
yang saling menyilang antara fluida satu
dengan lainnya, nilai logarithmic mean Apabila dianalisa dengan
temperature difference pada persamaan 4 menggunakan teknik permodelan yang
harus dikalikan terlebih dahulu dengan faktor ada dalam hal ini digunakan model
koreksi. partikel bergerak (moving particle
model). Menurut teori kinetik partikel
Tlm = F .Tlm ,CF (5)
dijelaskan bahwa konduktivitas termal
partikel berbanding lurus dengan
faktor koreksi F tersebut didapatkan dengan kecepatan rata-ratanya, dan kita ketahui
memplot nilai P dan R pada grafik faktor gerak Brownian dari nano partikel akan
koreksi untuk single pass, alat penukar kalor semakin cepat dengan kenaikan
aliran menyilang dengan fluida cair tidak temperatur, hal ini dapat diterangkan
tercampur dan fluida gas (udara) tercampur. dengan menggunakan rumus Stokes-
Einstein.
Tc , o Tc ,i
dimana P= (6) 2kbT
Th ,i Tc ,i up =
T T
(
d p2 ) (9)
dan R = h,i h ,o (7)
Tc , o Tc ,i
Persamaan tersebut menjelaskan
bahwa kecepatan partikel tergantung pada
Dengan nilai qc yang didapatkan dari faktor T/, dan adalah viskositas
persamaan (2) dan Tm dari persamaan (4), dinamik dari medium fluida serta T
maka dengan korelasi pada persamaan (3) adalah temperatur. Gerak Brownian dari
akan didapatkan nilai UA. Nilai UA tersebut nano partikel juga tergantung pada faktor
kemudian akan dipergunakan dalam T/. Karena viskositas nanofluida
persamaan umum (8) hambatan termal pada menurun seiring dengan peningkatan
alat penukar kalor fintube heat exchanger. temperatur, maka terjadi peningkatan
Kemudian untuk mendapatkan nilai h dapat kecepatan gerak partikel nano yang
digunakan metoda Wilson Plot. Secara rinci menyebabkan kemungkinan peningkatan
Nandy et.al 2005 [20] menjelaskan mengenai tumbukan antar partikel. Hal ini
penggunaan metode ini. diperkirakan akan meningkatkan nilai
konduktivitas termal nanofluida.
1 1 1
= + Rw + Kemudian dengan peningkatan kecepatan
UA (h. A) h (o .h. A) c (8) aliran fluida akan juga meningkatkan
tumbukan antar partikel, sehingga nilai
koefisien perpindahan kalor konveksinya
6. Hasil dan Analisa Data akan semakin besar pula.
Hasil pengukuran koefisien konveksi Dengan menggunakan metode
paksa dari nanofluida 1% dan 4% pada partikel diam (stationary particle model),
temperatur 50oC, 60 oC, dan 70 oC juga dapat dianalisa pengaruh konsentrasi
ditunjukkan pada gambar 2 - gambar 4. volume terhadap kenaikan nilai koefisien
Grafik-grafik tersebut menunjukkan perpindahan konveksi.
hubungan koefisien perpindahan kalor
konveksi sebagai fungsi bilangan Reynolds.
JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No.2. Tahun XIX, Juni 2005, 116-125 121
Pengukuran Koefisien Perpindahan Kalor Konveksi Fluida Air Bersuspensi Nano Partikel(Al2O3)
20
19
konsentrasi nano partikel 4%. Hasil ini
18
17
menunjukkan bahwa konsentrasi volume
16
dari nano partikel memegang peranan
Nuh
15
14
13
penting dalam peningkatan koefisien
12
11
konveksi yang terjadi dan pengaruhnya
10
600 900 1200 1500
memiliki kecenderungan berbanding lurus
Reh
yaitu dengan penambahan konsentrasi
partikel nano maka akan meningkatkan
koefisien perpindahan kalor konveksinya.
Gambar 2.
Grafik Nu Vs Re temperatur 50oC Air
Nano 1%
Nano 4%
Re h vs Nuh (70C,800 rpm)
Air 20
19
Nano 1% 18
17
Nano 4%
16
Nuh
Re h vs Nuh (50C,800 rpm)
15
14
20
13
19 12
18 11
17 10
16 600 900 1200 1500
Nuh
15
14
Reh
13
12
11
10
600 900 1200 1500
Gambar 4.
Grafik Nu Vs Re temperatur 70oC
Reh
122 JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No.2. Tahun XIX, Juni 2005, 116-125
N. Putra, S. Maulana, R.A Koestoer dan Danardono
2500
2000
fluida kerja, menunjukan kecenderungan
1500
peningkatan rasio koefisien perpindahan
1000
kalor konveksi nanofluida terhadap fluida
30000 35000 40000 45000 50000 55000 60000
dasarnya (air) seiring dengan peningkatan
Rec
temperatur.
Gambar 5. Pada percobaan yang dilakukan
Rasio perpindahan kalor konveksi antara dengan nanofluida 1% menunjukan
nanofluida dan air Vs Temperatur peningkatan koefisien konveksi sebesar
31%-48%, dan pada nanofluida 4%
menunjukan peningkatan koefisien
2
konveksi sebesar 52%-79%.
Nano 1%
Nano 4% Adanya kecenderungan peningkatan
koefisien perpindahan kalor konveksi
hnano/hair
T(C) Nomenklatur
A Luas Permukaan Tube,m2
Gambar 6. Ac Luas Permukaan Penampang
Hubungan antara Nu Vs Re fluida udara 2
Tube,m
Cp Kalor Spesifik, J/kg C
Dengan semakin besarnya nilai DH Diameter Hidrolik, m
perpindahan kalor yang terjadi pada fluida Re Bilangan Reynolds
panas akibat kenaikan temperatur, maka nilai Nu Bilangan Nusselt
perpindahan kalor yang dialami oleh fluida P Temperature Effectiveness
dingin pun akan ikut meningkat. Hal ini dapat R Heat Capacity Rate Ratio
dilihat pada Gambar 6, dimana ketika h Koefisien Perpindahan Kalor
temperatur inlet fluida panas semakin besar Konveksi, Watt/m2K
JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No.2. Tahun XIX, Juni 2005, 116-125 123
Pengukuran Koefisien Perpindahan Kalor Konveksi Fluida Air Bersuspensi Nano Partikel(Al2O3)
124 JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No.2. Tahun XIX, Juni 2005, 116-125
N. Putra, S. Maulana, R.A Koestoer dan Danardono
Al2O3-Air, Jurnal Teknologi, Edisi No 2. 18. Putra, Nandy et.al, Development and
Tahun XVIII, Juni 2004. Characterization of a Convection
15. Putra, Nandy, Menentukan koefisien Heat Transfer Coefficient Apparatus,
perpindahan kalor konveksi dengan 7th Intl QiR Proceeding. 4-5 Aug
korelasi Dittus Boelter, Seminar 2004.
Nasional Perkembangan Riset dan 19. Shah, Ramesh K dan Sekulic, Dusan
Teknologi di Bidang Industri Universitas P., Fundamental of Heat Exchanger
Gajah Mada Yogyakarta 13 Mei 2003. Design, John Wiley & Sons., New
16. Putra Nandy, Noviar., S.Fred, H Wijaya, Jersey. 2003
RA Koestoer, Mengukur koefisien 20. Putra Nandy, S Maulana, Danardono,
Perpindahan Kalor Kondensasi Film Menentukan koefisien perpindahan
pada Kondenser Silinder Vertikal kalor konveksi paksa dengan
dengan Fluida Pendingin Nanofluida menggunakan metode Wilson Plot,
Al2O3 Air,, Jurnal Teknologi, Edisi No Proceeding Seminar Nasional
1. Tahun XIX, Maret 2005. Perkembangan Riset dan Teknologi
17. Putra, Nandy., Heat Transfer in di bidang Industri 2005, UGM
Dispersed Media, Shacker Verlag Yoyakarta, 25 Mei 2005.
Aachen. 2002
JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No.2. Tahun XIX, Juni 2005, 116-125 125