Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PENERAPAN METODE KANGURU DENGAN

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR RENDAH (BBLR)


DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Dyah Puji Astuti 1) , Siti Mutoharoh 2) , Rina Priyanti

3) ABSTRAK

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
kurang dari 2500 gram. Angka kematian akibat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
di Indonesia berkisar 29 persen. Beberapa peneliti menyatakan bahwa Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR) membutuhkan perawatan yang optimal, untuk
meningkatkan berat badannya. Namun demikian, jarang digunakan penerapan
metode kanguru pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penerapan
Metode Kanguru terhadap Peningkatan Berat Badan pada Bayi Berat Lahir
Rendah di RS PKU Muhammadiyah Gombong yaitu dengan mengetahui dari
hasil rerata peningkatan berat badan bayi yang diberikan metode kanguru dan bayi
yang tidak diberikan metode kanguru serta untuk mengetahui perbedaan
peningkatan berat badan pada bayi yang diterapkan metode kanguru dan yang
tidak diterapkan metode kanguru. Penelitian ini merupakan penelitian
Quasi
Eksperiment. Lokasi penelitian adalah di rumah responden dengan sampel
sebanyak 28 responden yang diambil menggunakan teknik random sampling,
sedangkan instrument penelitian menggunakan timbangan bayi dengan merk One
Med.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 28 responden (14 sampel
eksperimen dan 14 sampel kontrol) diperoleh hasil yang signifikan dan penerapan
metode kanguru dibuktikan dengan nilai t hitung > t tabel, dan nilai p<0,05,
peningkatan rerata bayi berat lahir rendah ( BBLR ) pada bayi yang diberikan
metode kanguru sebesar 1257,50 gram dan yang tidak diberikan metode kanguru
sebesar1071,43 gram, dengan selisih 186,07 gram, hal ini menunjukkan terdapat
perbedaan yang signifikan berat badan pada bayi yang diberikan perlakuan
metode kanguru yaitu dan yang tidak diberikan perlakuan metode kanguru
,
dibuktikan dengan nilai t hitung > t table, dan nilai p<0,05.

Kata Kunci:Metode Kanguru, Peningkatan Berat Badan, BBLR


66 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 9, Januari 2015, 65 78

LATAR BELAKANG Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB)


Kemajuan dalam bidang sosial yang diselenggarakan oleh
dan ekonomi mempunyai pengaruh Perinatologi, di Fakultas Ilmu
yang sangat baik terhadap angka Kesehatan Anak FK UGM/RSUP Dr.
kematian bayi. Pengaruh demikian Sardjito,Yogyakartamengemukakan
tidak tampak pada angka kematian bahwa kondisi di Indonesia saat ini
perinatal. Dalam 30 tahun terakhir ini Angka Kematian Bayi (AKB) 34/1000
angka kematian bayi turun dengan kelahiran hidup Survei Demografi
mencolok, akan tetapi angka kematian Kesehatan Indonesia (SDKI 2007),
perinatal dalam sepuluh tahun terakhir sedangkan target Rancangan
kurang lebih menetap. Negara-negara Pembangunan Jangka Menengah
Barat telah berhasil menurunkan angka Nasional (RPJMN) Departemen
kematian perinatal hal ini digunakan Kesehatan 2004-2009 AKB turun
sebagai ukuran untuk menilai kualitas menjadi 26/1000 kelahiran hidup.
pengawasan selama masa neonatal Menurut Survey Kesehatan Rumah
karena hal tersebutmendapat banyak Tangga (SKRT, 2001) hal tersebut
perhatian.Angka kematian perinatal di dikarena penyebab kematian neonatal
Indonesia tidak diketahui secara pasti di Indonesia yaitu prematuritas &
karena belum ada survey yang BBLR (29 persen), asfiksia
menyeluruh. angka yang ada ialah neonatorum (27 persen), pemberian
angka kematian perinatal di rumah makan (10 persen), tetanus
sakit rumah sakit besar yang neonatorum (10 persen), lainnya (13
umumnya merupakan referral hospital, persen) (Lutfia, 2009).
sehingga tidak memberikan gambaran Pada saat ini bayi berat lahir
yang mendekati angka kematian rendah merupakan masalah kesehatan
perinatal keseluruhan (Wiknjosastro, masyarakat yang penting di Negara
2005). sedang berkembang termasuk
Menurut Direktorat Bina Indonesia karena merupakan salah satu
Pelayanan Medik Spesialist faktor resiko yang mempunyai
Departemen Kesehatan RI dalam kontribusi terhadap kematian bayi
seminar Kebijakan Program Rumah khususnya pada masalah perinatal
Dyah Puji A, Siti Mutoharoh, Rina Priyanti, Pengaruh Penetapan Metode Kanguru 67

(Lutfia, 2009). Banyak faktor-faktor dan kondisi yang mirip dengan rahim
yang mendorong terjadinya berat ibu. Sehingga memberi peluang untuk
badan lahir rendah antara lain faktor dapat beradaptasi baik dengan dunia
ibu yaitu gizi saat hamil yang kurang, luar. Perawatan kanguru ini telah
umur, jarak kelahiran, status pekerjaan terbukti dapat menghasilkan
serta penyakit menahun pada ibu hamil pengaturan suhu tubuh yang efektif
yang dapat menyebabkan Bayi Berat dan lama serta denyut jantung dan
Lahir Rendah (BBLR) seperti pernafasan yang stabil pada bayi.
hipertensi, jantung dan perokok Perawatan kulit ke kulit mendorong
(Manuaba, 1998). bayi untuk mencari puting dan
Salah satu cara perawatan pada mengisapnya, hal ini mempererat
bayi untuk meningkatkan berat badan ikatan antara ibu dan bayi serta
pada bayi dengan bayi berat lahir membantu keberhasilan pemberian
rendah (BBLR) dan prematur yaitu ASI (Henderson, 2006). Di samping
dengan cara metode kanguru, dengan efek sentuhan kulit, metode tersebut
cara ini detak jantung bayi stabil dan akan membuat bayi lebih tahan sakit
pernapasannya lebih teratur, sehingga daripada dengan digendong memakai
penyebaran oksigen ke seluruh jarit. Berat badannya pun akan cepat
tubuhnya pun lebih baik. Selain itu, naik (Azzam, 2009).
cara ini mencegah bayi kedinginan. Data Dinas Kesehatan Kabupaten
Bayi lebih tenang, lebih jarang Kebumen untuk tahun 2007, Angka
menangis, dan kenaikan berat Kematian Bayi (AKB) sebanyak 140
badannya menjadi lebih cepat (Luize. dengan penyebab kematian Bayi Berat
2003. (Fandizal, 2007). Lahir Rendah (BBLR) 43 kasus (30,71
Metode Kanguru adalah metode persen), asfiksia 15 kasus (10,72
perawatan dini dengan sentuhan kulit persen), penyebab tidak diketahui 82
ke kulit antara ibu dan bayi baru lahir kasus (58,57 persen). Di tahun 2008
dalam posisi seperti kanguru. Dengan Angka Kematian Bayi (AKB)
metode ini mampu memenuhi sebanyak 142 kasus dari 19.900
kebutuhan asasi bayi baru lahir Kelahiran Hidup, dengan penyebab
prematur dengan menyediakan situasi kematian Bayi Berat Lahir Rendah
8 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 9, Januari 2015, 65 8

(BBLR) 51 kasus (35,92 persen), karena Bayi Berat Lahir Rendah


asfiksia 8 kasus (5,63 persen), diare 3 (BBLR) sering terjadi hipotermi. Hal
kasus (2,12 persen), ISPA 2 kasus ini terjadi karena bayi berat badan
(1,41 persen), penyebab tidak diketahui rendah di dalam sel atau tubuhnya
78 kasus (54,92 persen). tidak ada zat makanan yang
Hasil studi pendahuluan yang dibutuhkan untuk mengadakan
telah dilakukan pada tanggal 12 metabolisme (Syamsul, 2008) dan
November 2009 di Rumah Sakit PKU umumnya berat bayi naik 30 gram/
Muhammadiyah Gombong pada tahun hari, dengan perawatan metode
2008 terdapat 107 bayi meninggal dari kangguru bisa naik sampai 50
1165 kelahiran hidup, yang disebabkan gram/hari. Karena makanan yang
oleh Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masuk tidak dipakai untuk
18 kasus (16,83 persen), asfiksia 20 menghangatkan tubuhnya dan bisa
kasus (18,70 persen), sepsis 2 kasus dipakai untuk menaikkan berat badan
(1,87 persen), Intra Uterin Fetal (Setiawan, 2009).
Distress (IUFD) 43 kasus (40,18 Berdasarkan survey yang telah
persen), lahir mati 12 kasus (11,21 dilakukan di salah satu Rumah Sakit
persen), kelainan kongenital 12 kasus Kota Kebumen yaitu Rumah Sakit
(11,21 persen) sedangkan pada bulan PKU Muhammadiyah Gombong
Januari sampai dengan bulan Oktober diperoleh hasil bahwa belum pernah
2009 terdapat 103 bayi meninggal dari dilakukan penerapan metode kanguru.
1235 kelahiran hidup, yang disebabkan Sementara berdasarkan hasil penelitian
oleh Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebelumnya tentang metode kanguru
35 kasus (34 persen), asfiksia 4 kasus sangat efektif sebagai metode
(3,88 persen), sepsis 5 kasus (4,85 perawatan bayi dengan Bayi Berat
psersen), Intra Uterin Fetal Distress Lahir Rendah (BBLR). Jika
(IUFD) 37 kasus (36 persen), kelainan diterapkannya metode kanguru ini akan
kongenital 12 kasus (11,65 persen). membantu meningkatkan berat badan
Menurut data diatas bayi berat yang stabil. Oleh karena itu, penulis
lahir rendah (BBLR) merupakan salah tertarik untuk meneliti tentang
satu penyebab kematian pada bayi Pengaruh Penerapan Metode Kanguru
Dyah Puji A, Siti Mutoharoh, Rina Priyanti, Pengaruh Penetapan Metode Kanguru 69
dengan Peningkatan Berat Badan pada metode kanguru dan yang tidak
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di diberikan perlakuan metode
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah kanguru di Rumah Sakit PKU
Gombong Tahun 2013. Muhammadiyah Gombong tahun

TUJUAN 2013.
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh METODOLOGI
Penerapan Metode Kanguru dengan Jenis penelitian ini adalah quasi
Peningkatan Berat Badan pada Bayi eksperiment dengan pendekatan pre
Berat Lahir Rendah (BBLR) di dan post control group design yaitu
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah atau eksperimen yang tidak
Gombong Tahun 2013. sebenarnya, disebut demikian karena
2. Tujuan Khusus eksperimen jenis ini belum memenuhi
a. Untuk mengetahui peningkatan persyaratan seperti caraeksperimen
rerata Bayi Berat Lahir Rendah ( yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti
BBLR ) pada bayi yang peraturan-peraturan tertentu (Arikunto,
diberikan metode kanguru di 2006).
Rumah Sakit PKU Populasi, populasi dalam penelitian
Muhammadiyah Gombong tahun ini adalah bayi baru lahir dengan berat
2013. badan rendah di Rumah Sakit PKU
b. Untuk mengetahui peningkatan Muhammadiyah Gombong pada
rerata Bayi Berat Lahir Rendah periode bulan Januari-Desember 2009
(BBLR) pada bayi yang tidak sebanyak 137 bayi.
diberikan metode kanguru di Sampel, pengambilan sampel ini
Rumah Sakit PKU dilakukan dengan teknik sampel random
Muhammadiyah Gombong tahun sampling yaitu pengambilan sampel
2013. sebanyak 28 responden, dengan criteria
c. Untuk mengetahui perbedaan inklusi : Bayi Berat Lahir Rendah
peningkatan Berat Badan pada (BBLR) yaitu bayi berat lahir dengan
bayi yang diberikan perlakuan berat 1500-2500 gram dan Bayi Berat
Lahir Rendah usia 10 hari sedangkan
70 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 9, Januari 2015, 65 78

criteria eksklusi : Bayi berat lahir dari F tabel,dengan nilai signifikansi


rendah (BBLR) yang mempunyai lebih besar dari 0,05, maka dapat
komplikasi / cacat bawaan. dinyatakan bahwa semua data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
HASIL PENELITIAN homogen
A. Prasyarat Analisis 3. Rangkuman hasil uji kesetaraan
1. Rangkuman hasil uji normalitas Kelas Rata- t t P

ariabel KSZ P Keterang Pretest Eksp rata hitung tabel


an 2285,71 0,805 2,06 0,4
Pretest Kontrol 2242,86 28
Pretest Eksp 0,721 ,677 Normal Berdasarkan hasil uji t diperoleh
Posttest Eksp 0,855 ,457 Normal nilai t hitung sebesar 0,805 dengan
Pretest Kontrol 0,767 ,599 Normal
Pos test Kontrol 0,482 ,974 Normal signifikansi 0,428. Nilai t tabel dengan
Berdasarkan tabel diatas dapat db=26 pada taraf signifikansi 5%
diketahui bahwa semua data penelitian adalah 2,06, oleh karena nilai t hitung
mempunyai nilai signifikansilebih < dari t tabel (0,805 > 2,06) dan nilai
besar dari 0,05. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
signifikansi lebih besar dari 0,05 (p=0,428 > 0,05), sehingga dapat
( p>0,05) maka dapat diartikan bahwa dinyatakan bahwa pretest kelompok
semua data penelitian berdistribusi eksperimen dengan kelompok kontrol
normal. setara.
2. Rangkuman hasil uji B. Analisis
homogenitas 1. Ringkasan Hasil Uji t
Kelas F F tabel P Ket Berpasangan Pretest dengan
hitung
Pretest 0,472 4,225 0,498 Homogen Posttest Kelas Eksperimen
Posttest 1,744 4,225 0,198 Homogen Kelas Rata- t t P
Kenaikan 0,214 4,225 0,648 Homoge rata hitung tabel
n Pretest Eksp 2285,71 41,734 2,16 0,000
Hasil uji homogenitas untuk Posttest Eksp 3543,21

menguji kesamaan varians di atas Berdasarkan hasil uji t


diketahui F hitung < F tabel, dan berpasangan tersebut diketahui rata-
p>0,05. Oleh karena datanya rata pretest sebesar 2285,71 gram,
mempunyai nilai F hitung lebih kecil pada saat posttest meningkat menjadi
Dyah Puji A, Siti Mutoharoh, Rina Priyanti, Pengaruh Penetapan Metode Kanguru 71

3543,21 gram, sehingga adalah 2,160, oleh karena nilai t hitung


peningkatannya sebesar 1257,50 gram. > dari t tabel (31,650 > 2,16) dan nilai
Selanjutnya berdasarkan uji t diperoleh signifikansi lebih kecil dari 0,05
nilai t hitung sebesar 41,734 dengan (p=0,000<0,05), sehingga dapat
signifikansi 0,000. Nilai t tabel dengan dinyatakan bahwa terdapat
db=13 pada taraf signifikansi5% peningkatan berat badan yang
adalah 2,160, oleh karena nilai t hitung signifikan kelompok yang tidak
> dari t tabel (41,734 > 2,16) dan nilai dilakukan metode kanguru.

signifikansi lebih kecil dari 0,05 3. Ringkasan Hasil Independent T


( p=0,000<0,05), sehingga dapat Test Posttest Kelas Eksperimen
dinyatakan bahwa terdapat dengan Kelas Kontrol
peningkatan berat badan yang Kelas Rata- t t P
signifikan setelah dilakukan metode rata hitung tabel

kanguru. Posttest 3543,21


Eksperimen 2,756 2,06 0,011
2. Pretest dengan PosttestKelas Posttest 3314,29
Kontrol
Kontrol Berdasarkan tabel di atas tersebut
Kelas Rata- t t tabel P diketahui rata-rata posttest kelas
Pretest rata hitung eksperimen sebesar 3543,21 gram,
Kontrol 2242,86 31,650 2,16 sedangkan kelas kontrol sebesar
0,000

Posttest 3314,29 3314,29 gram, sehingga terdapat


Kontrol
Berdasarkan tabel di atas perbedaan sebesar 228,93 gram, untuk
diketahui rata-rata pretest sebesar mengetahui perbedaan tersebut
2242,86 gram, pada saat posttest signifikan atau tidak, maka dilakukan
meningkat menjadi 3314,29 gram, uji t independent . Berdasarkan uji t di
sehingga peningkatannya sebesar atas diperoleh nilai t hitung sebesar
1071,43 gram. Selanjutnya 2,756 dengan signifikansi 0,011. Nilai t
berdasarkan uji t diperoleh nilai t tabel dengan db=26 pada taraf
hitung sebesar 31,650 dengan signifikansi 5% adalah 2,06, oleh
signifikansi 0,000. Nilai t tabel dengan karena nilai t hitung > dari t tabel
db=13 pada taraf signifikansi 5% (2,756 > 2,06) dan nilai signifikansi
72 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 9, Januari 2015, 65 78

lebih kecil dari 0,05 ( p=0,011<0,05), dinyatakan bahwa terdapat perbedaan


sehingga dapat dinyatakan bahwa yang signifikan kenaikan berat badan
terdapat perbedaan berat badan antara antara kelompok yang diberikan
kelompok yang diberikan metode metode kanguru dengan kelompok
kanguru dengan kelompok yang tidak yang tidak diterapkan metode kanguru.

diterapkan metode kanguru. PEMBAHASAN


4. Ringkasan Hasil Uji t kenaikan 1. Peningkatan rerata bayi berat lahir
( gain-skor) kelompok rendah ( BBLR ) di Rumah Sakit
eksperimen dengan kelompok PKU Muhammadiyah Gombong
control pada bayi yang diberikan metode
Kelas Rata- t t P kanguru.
Eksperimen rata hitung tabel Berdasarkan hasil penelitian
1257,50
Kontrol 1071,43 4,106 2,06 0,000 menunjukkan bahwa terdapat
Berdasarkan tabel di atas tersebut peningkatkan yang signifikan
diketahui rata-rata kenaikan kelas penerapan metode kanguru terhadap
eksperimen sebesar 1257,50 gram, peningkatan berat badan bayi. Hal ini
sedangkan rata-rata kenaikan kelas dibuktikan dengan uji t berpasangan
kontrol sebesar 1071,43 gram, pretest eksperimen dengan posttest
sehingga diketahui rata-rata kenaikan eksperimen, yang diketahui rata-rata
kelaslebih tinggi sebesar 186,07 gram, pretest sebesar 2285,71 gram, pada
apakah perbedaan tersebut signifikan, saat posttest meningkat menjadi
maka dilakukan uji t independent. 3543,21 gram, sehingga
Berdasarkan uji t di atas diperoleh nilai peningkatannya sebesar 1257,50 gram.
t hitung sebesar 4,106 dengan Selanjutnya berdasarkan uji t diperoleh
signifikansi 0,000. Nilai t tabel dengan nilai t hitung sebesar 41,734 dengan
db=26 pada taraf signifikansi 5% signifikansi 0,000. Nilai t tabel dengan
adalah 2,06, oleh karena nilai t hitung db=13 pada taraf signifikansi 5%
> dari t tabel (4,106 > 2,06) dan nilai adalah 2,160, oleh karena nilai t hitung
signifikansi lebih kecil dari 0,05 > dari t tabel (41,734 > 2,16) dan nilai
( p=0,000<0,05), sehingga dapat signifikansi lebih kecil dari 0,05
Dyah Puji A, Siti Mutoharoh, Rina Priyanti, Pengaruh Penetapan Metode Kanguru 73

( p=0,000<0,05), sehingga dapat Selain itu, pada metode kanguru


dinyatakan bahwa terdapat risiko bayi mendapat infeksi lebih
peningkatan berat badan yang kecil, karena flora normal kulit ibu
signifikan setelah dilakukan metode tentu lebih baik daripada yang tidak
kanguru. menggunakan metode kanguru. Lebih
Hasil penelitian ini membuktikan lanjut pada bayi baru lahir yang sakit
keefektifan metode kanguru untuk atau kecil (berat lahir < 2500 gram),
meningkatkan berat badan bayi dengan membutuhkan penambahan kehangatan
BBLR. Berdasarkan kerangka konsep tubuh untuk mempertahankan suhu
penelitian, penerapan metode kanguru normal. Bayi berat badan rendah dapat
dapat meningkatkan berat badan bayi dengan cepat terjadi hipotermi dan
secara optimal. Hal ini dikarenakan untuk menghangatkan kembali
seorang bayi lahir dengan bayi berat membutuhkan waktu yang lama.
lahir rendah (BBLR), umumnya akan Risiko komplikasi dan kematian
diletakkan ke dalam inkubator agar meningkat secara bermakna bila suhu
suhu tubuhnya tetap normal serta lingkungan tidak optimal. Menurut
diberi bantuan oksigen untuk Departemen Kesehatan RI (2003) ada
pernafasan dan bayi berat lahir rendah lima cara menghangatkan dan
(BBLR) juga dapat mengalami mempertahankan suhu tubuh pada
gangguan mental dan fisik pada usia bayi berat lahir rendah salah satunya
tumbuh kembang selanjutnya, sehingga adalah dengan metode kanguru.
dalam perawatannya membutuhkan
biaya perawatan yang tinggi, selain 2. Peningkatan rerata bayi berat lahir
inkubator suhu tubuh bayi dapat rendah (BBLR) pada bayi yang
dipertahankan kehangatannya dengan tidak diberikan metode kanguru di
metode kanguru. Dulu metode ini Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
dianggap hanya untuk orang miskin Gombong.
karena kalau orang kaya diletakkan di Pada pengujian kelompok
inkubator, tapi berdasarkan kontrol atau kelompok yang tidak
pengalaman, hasilnya malah lebih diterapkan metode kanguru juga
efektif metode kanguru (Rahmi, 2008). menunjukkan peningkatan yang
74 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 9, Januari 2015, 65 78

signifikan, diketahui rata-rata pretest 3. Perbedaan peningkatan Berat Badan


sebesar 2242,86, pada saat posttest pada bayi yang diberikan perlakuan
meningkat menjadi 3314,29, sehingga metode kanguru dan yang tidak
peningkatannya sebesar 1071,43. diberikan metode kanguru.
Selanjutnya berdasarkan uji t diperoleh Berdasarkan tujuan penelitian ini
nilai t hitung sebesar 31,650 dengan untuk mengetahui keefektifan
signifikansi 0,000. Nilai t tabel dengan penerapan metode kanguru dilakukan
db=13 pada taraf signifikansi 5% uji t independen kelompok posttest
adalah 2,160, oleh karena nilai t hitung eksperimen dengan posttest kontrol
> dari t tabel (31,650 > 2,16) dan nilai dan berdasarkan hasil penelitian
signifikansi lebih kecil dari 0,05 diketahui rata-rata posttest kelas
(p=0,000<0,05), sehingga dapat eksperimen sebesar 3543,21 gram,
dinyatakan bahwa terdapat sedangkan kelas kontrol sebesar
peningkatan berat badan yang 3314,29 gram, sehingga terdapat
signifikan kelompok yang tidak perbedaan sebesar 228,93 gram,
dilakukan metode kanguru. apakah perbedaan tersebut signifikan,
Hasil ini dikarenakan faktor yang maka dilakukan uji t independent.
mempengaruhi meningkatkan berat Berdasarkan uji t di atas diperoleh nilai
badan bayi tidak hanya dipengaruhi t hitung sebesar 2,756 dengan
oleh penerapan metode kanguru, signifikansi 0,011. Nilai t tabel dengan
namun dipengaruhi oleh beberapa db=26 pada taraf signifikansi 5%
faktor yang menurut Widyastuti adalah 2,06, oleh karena nilai t hitung
(2009), dipengaruhi oleh: 1) faktor > dari t tabel (2,756 > 2,06) dan nilai
genetik, dan 2) faktor lingkungan yang signifikansi lebih kecil dari 0,05
terdiri dari: status gizi, tingkat (p=0,011<0,05), sehingga dapat
kesehatan orang tua, status ekonomi dinyatakan bahwa terdapat perbedaan
sosial, suku bangsa, pendidikan ayah / berat badan antara kelompok yang
ibu, jenis kelamin, umur, dan tempat diberikan metode kanguru dengan
tinggal. kelompok yang tidak diterapkan
metode kanguru.
Dyah Puji A, Siti Mutoharoh, Rina Priyanti, Pengaruh Penetapan Metode Kanguru 75

Hasil pengukuran berat badan 4. Pengaruh penerapan metode


BBLR pada pengukuran posttest antara kanguru dengan peningkatan bayi
kelompok eksperimen dengan berat lahir rendah (BBLR) di
kelompok kontrol yang signifikan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
memberikan bukti bahwa Gombong.
setelahdiberikan metode kanguru berat Berdasarkan hasil penelitian
badan bayi berbeda dengan kelompok terdapat pengaruh penerapan metode
yang tidak diterapkan metode kanguru, kanguru dengan peningkatan berat
yaitu berat badan bayi memiliki rata- badan pada Bayi Berat Lahir Rendah
rata yang lebih tinggi dibandingkan (BBLR) dibuktikan dengan nilai t
dengan rata-rata kelompok yang tidak hitung > dari t tabeldan nilai
diterapkan metode kanguru. Hal ini signifikansi lebih kecil dari 0,05
dikarenakan metode kanguru mampu: (p=0,000<0,05), sehingga dapat
1. meningkatkan hubungan emosi ibu?dinyatakan bahwa terdapat pengaruh
anak, 2) menstabilkan suhu tubuh, yang signifikan penerapan metode
denyut jantung, dan pernafasan bayi, 3) kanguru dengan peningkatan berat
meningkatkan pertumbuhan dan berat badan pada Bayi Berat Lahir Rendah
badan bayi dengan lebih baik.,4) (BBLR) di Rumah Sakit PKU
mengurangi stress pada ibu dan bayi, Muhammadiyah Gombong. Hasil ini
5. mengurangi lama menangis pada dikarenakan metode kanguru memiliki
bayi, 6) memperbaiki keadaan emosi keuntungan-keuntungan yang salah
ibu dan bayi, 7) meningkatkan satunya meningkatkan pertumbuhan
produksi asi, 8) menurunkan resiko dan berat badan bayi dengan lebih baik
terinfeksi selama perawatan di rumah (Suriviana, 2009). Selain itu dengan
sakit, 9) mempersingkat masa rawat di perawatan metode kanguru berat badan
rumah sakit, dimana kondisi tersebut bayi meningkat dikarenakan makanan
sangat mendukung peningatkan berat yang masuk tidak dipakai untuk
badan bayi BBLR secara optimal, yaitu menghangatkan tubuhnya akan tetapi
adanya peningkatan produksi ASI dan dipakai untuk meningkatkan berat
suhu tubuh yang kondusif. badan (Setiawan, 2009).
6 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 9, Januari 2015, 65- 8

Lebih jauh keefektifan penerapan KETERBATASAN PENELITIAN


metode kanguru dapat 1. Design Penelitian
mengoptimalkan peningkatan berat Design penelitian ini adalah
badan bayi, hal ini Menurut Suriviana quasi eksperiment, yaitu hanya
(2009) metode kanguru memiliki mencari pengaruh penerapan
keuntungan-keuntungan yang terdiri metode kanguru dengan
dari: 1) meningkatkan hubungan emosi peningkatan berat badan bayi berat
ibu-anak, 2) menstabilkan suhu tubuh, lahir rendah saja tanpa melihat
denyut nadi jantung, dan pernapasan faktor-faktor yang mempengaruhi
bayi, 3) meningkatkan pertumbuhan peningkatan berat badan bayi seperti
dan berat badan bayi dengan lebih faktor genetik, dan faktor
baik, 4) mengurangi stes pada ibu dan lingkungan yang terdiri dari: status
bayi, 4) mengurangi lama menangis gizi, tingkat kesehatan orang tua,
pada bayi, 5) memperbaiki keadaan status ekonomi sosial, suku bangsa,
emosi ibu dan bayi, 6) meningkatkan pendidikan ayah / ibu, jenis
produksi ASI. kelamin, umur, dan tempat tinggal
Rata-rata peningkatan metode sehingga dapat terjadi penelitian
kanguru berdasarkan uji statistik bias dan penelitian ini dilakukan
dinyatakan signifikan, hal ini berarti pada responden hanya pada saat
metode kanguru pantas dijadikan dilakukan penelitian, tidak
rekomendasi bagi orang tua, pelayanan berkelanjutan atau dalam jangka
kesehatan untuk menangani masalah waktu lama.
BBLR dengan menerapkan metode 2. Sampel
kanguru. Selain itu dalam penelitian ini Jumlah sampel dalam
penerapan metode kanguru dilakukan penelitian ini masih terlalu kecil
hanya 30 menit/hari, hal itu saja sehingga penelitian ini masih belum
mampu meningkatkan berat badan bayi bisa digeneralisasikan.
lebih tinggi dibandingkan dengan bayi 3. Teknik Sampling
yang tidak diterapkan metode kanguru, Ternik sampling atau cara
apalagi bila diterapkan metode ini pengambilan data dalam penelitian
selama 24 jam/harinya. ini menggunakan sampel random
Dyah Puji A, Siti Mutoharoh, Rina Priyanti, Pengaruh Penetapan Metode Kanguru 77

sampling yaitu pemilihan jumlah Fandizal, 2007. Konsep Dasar Metode


responden dipilih sebagian dengan Kanguru.Available on http:
//ferryefendi.blogspot.com/2007/
mekanisme teknik acak sederhana, 11/konsep-dasar-metode-
sedangkan untuk meningkatkan kanguru.html [Diakses 25
Oktober 2009].
hasil penelitian seharusnya setiap
responden memiliki kesempatan Henderson, C. 2006. Buku Ajar Konsep
Kebidanan. Jakara : EGC.
yang sama untuk ikut serta sebagai
sampel penelitian sehingga Hidayat, 2005 . Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak . Jakarta :
penelitian ini masih belum bisa Salemba Medika.

digeneralisasikan. Hidayat, 2009. Metode Penelitian


Kebidanan dan Tekhnik Analisis
DAFTAR PUSTAKA Data. Jakarta: Salemba Medika.
Arikunto, 2006 . Prosedur Penelitian Lutfia, 2009. Kebijakan Program
Suatu Pendekatan Praktik . Rumah Sakit Sayang Ibu dan
Jakarta: Rineka Cipta. Bayi (RSSIB ). Yogjakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas
Azzam, 2009 . Manfaat Menggendong Gajah Mada.
Kanguru. Avilable on
http://azzamhusaini Manuaba, 1998. Ilmu Kebianan,
.multiply.com/journal/item/41/M Penyakit Kandungan, dan
anfaat_Menggendong_Metode_ Keluarga Berencana untuk
Kanguru [Diakses 25 Oktober Pendidikan Bidan. Jakarta :
2009. EGC.

Depkes, 2003 .Buku Panduan Mochtar,1998. Synopsis Obstetri:


Manajemen Masalah Bayi Baru Obstetri Fisiologi,Obstetri
Lahir untuk Dokter, Bidan dan Patologi. Jilid I. Jakarta: EGC.
Perawat di Rumah Sakit . Jakarta
:DepkesRI. Myles, 2009. Buku Ajar Bidan . Jakarta
: EGC.
Dinkes Kabupaten Kebumen, 2007 Nursalam, 2008. AsuhanKeperawatan
. Profil Kesehatan Kabupaten Bayi dan Anak untuk Perawat
Kebumen Tahun 2009 . dan Bidan. Jakarta : Salemba
Kebumen: Dinkes Kab. Medika.
Kebumen
78 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 9, Januari 2015, 65 78

Rahayu, 2007. Tingkat Pengetahuan Syamsul, 2008. Resiko terhadap


Ibu Tentang Pencegahan Perubahan Suhu
Hipotermi pada Berat Bayi Lahir Tubuh.Available on
Rendah dengan Metode http://one.indoskripsi.com/node/
Kangaroo Mother Care di 5507. [Diakses 19 Oktober 2009
Rumah Sakit Umum Daerah pukul 19.45].
(RSUD) Kota WHO, 2003. Kanguru Mother Care : a
Jogjakarta.Jogjakarta: Stikes practical guide. Geneva: WHO.
Respati.
Rahmi, 2008. Merawat Bayi Prematur Widyastuti, 2009. Panduan
dengan Metode Kanguru. Perkembangan Anak 0-1 Tahun.
Available on Jakarta: Salemba Medika
http://www.harianglobal.com. Wiknjosastro, 2005. Ilmu Kebidanan.
[Diakses 26 Oktober 2009]. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Riwidikdo, 2008. Statistik Kesehatan . Yaman, 1997 . Gambaran
penerimaan
Jogjakarta : Mitra Cendikia Press para ibu terhadap metode
Riwidikdo, 2013. Statistik Kesehatan . kanguru di empat Puskesmas
Jogjakarta : Mitra Cendikia Press Kecamatan Kabupaten Ogan
Saryono, 2008. Metodologi Penelitian Komering Ulu.Jakarta: FKM UI.
Kesehatan. Jogjakarta: Mitra
Cendikia Press
Saifuddin, 2006.Buku Acuan
NasionalPelayanan Kesehatan
Maternal Neonatal . Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka.
Setiawan, 2009. Metode Kanguru.
Available on
http://reyhanzz.blogspot.com/200
9/10/metode-kanggurudoc.html.
[Diakses 25 Oktober 2009].

Soekanto, 2002. Sosiologi Suatu


Pengantar. Jakarta : Grafindo
persada

Sugiyono, 2007. Statistika untuk


Penelitian.Bandung : Alfabeta.

Suriviana, 2005. Metode Kanguru


untuk merawat Bayi Prematur .
Available on :
http://www.infoibu.com .
[Diakses 25 Oktober 2009].

Anda mungkin juga menyukai