Lingkungan pengendapan adalah tempat mengendapnya material sedimen beserta
kondisi fisik,kimia, dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan tertentu (Gould, 1972). Interpretasi lingkungan pengendapan dapat ditentukan dari struktur sedimen yang terbentuk.Struktur sedimen tersebut digunakan secara meluas dalam memecahkan beberapa macammasalah geologi, karena struktur ini terbentuk pada tempat dan waktu pengendapan, sehingga struktur ini merupakan kriteria yang sangat berguna untuk interpretasi lingkungan pengendapan.Terjadinya struktur-struktur sedimen tersebut disebabkan oleh mekanisme pengendapan dankondisi serta lingkungan pengendapan tertentu.Beberapa aspek lingkungan sedimentasi purba yang dapat dievaluasi dari data struktur sedimendi antaranya adalah mekanisme transportasi sedimen, arah aliran arus purba, kedalaman air relatif, dan kecepatan arus relatif. Selain itu beberapa struktur sedimen dapat juga digunakan untuk menentukan top&bottom suatu lapisan.
1. Lapisan silang (cross bedding): struktur primer
yang membentuk sruktur penyilangan suatu lapisan batuan terhadap lapisan batuan yang lainya, atau lapisan batuan yang lebih muda memotong lapisan batuan yang lebih tua.Struktur sedimen yang dihasilkan oleh kegiatan arus air atau arus angin dengan arah yang bervariasi dapat digunakan untuk menunjukkan pola terjadinya arah arus media sedimentasi (air, angin, gletser, dll) dimana media cross bedded (batuan, tanah) pada masa lampau
2. Lapisan bersusun (graded bedding): struktur
perlapisan sedimen yang menunjukkan perbedaan fragmen atau ukuran butir sedimen yang membentuk suatu lapisan batuan. Perbedaan ini terbentuk karena adanya gaya
Nama : Putri Aulia S.
Nim : 111.130.076 Prinsip Stratigrafi 2014
gravitasi yang mempengaruhi saat terjadinya pengendapan pada sedimen tersebut.
Sedimen yang memiliki ukuran butir lebih besar akan lebih dahulu mengendap dibandingkan dengan sedimen yang memiliki ukuran lebih kecil sehingga struktur graded bedding akan selalu menunjukan sturktur perlapisan yang semakin ke atas lapisan tersebut ukuran butir yang dijumpai akan semakin kecil.
3. Gelembur gelombang (ripple
mark): struktur primer perlapisan sedimen yang menunjukan adanya permukaan seperti ombak atau begelombang yang disebabkan adanya pengikiran oleh kerja air, dan angin. Pada awalnya lapisan batuan sedimen tersebut datar dan horizontal karena adanya pengaruh kerja air dan angin menyebabkan bagian-bagian lemah terbawa air atau angin sehingg menyisahkan cekungan-cekungan yang membentuk seperti gelombang.
4. Load Cast : struktur primer yang terjadi
akibat adanya cacat pada permukaan batuan yang terjadi karena adanya gaya gravitasi sehingga permukaan batuan tersebut runtuh oleh batuan di atasnya dan membentuk sebuah lubang
5. Flute Cast: struktur primer yang terjadi
akibat adanya penggerusan oleh angin maupun air sehingga timbul cekungan atau gelombang pada permukaan batuan tersebut.
Nama : Putri Aulia S.
Nim : 111.130.076 Prinsip Stratigrafi 2014
6. Convolute Bedding: struktur sedimen yang
paling tidak berstruktur dikarenakan pengaruh energi gelombang bolak-balik dan tidak menentu sehingga menghasilkan alur sedimentasi yang sulit untuk diprediksi.
7. Flame Structure: struktur yang
membentuk load cast, akan tetapi material-materialnya adalah hasil kontak antara pasir dengan lempung. Kenampakan struktur ini terlihat dari bergabungan pasir dengan lempung akibat adanya penekanan.
8. Pillow Structure: merupakan
struktur yang berupa kenampakan seperti bantal-bantal, material pembentuk struktur ini berupa pasir. Material-material tadi tertimbun, kemudian mengalami penekanan kebawah.