Anda di halaman 1dari 2

4)investor melakukan investasi dan menyerahkan sebagian keuntungannya kepada perusahaan

asuransi sesuai kesepakatan;5)perusahaan asuransi menerima keuntungan dari investor yang


dimasukkan kedalam kumpulan dana peserta;6)perusahaan asuransi menyerahkan pembayaran
klaim kepada peserta yangtertimpa musibah atau peserta yang habis masa kontraknya, atau peserta
yangmengundurkan diri.3.Pembayaran klaim asuransi syariahApabila peserta tertimpa musibah
selama masa kontrak atau habis masa kontrak atau mengundurkan diri, maka peserta yang
bersangkutan akan mendapatkan pembayaran klaim yang diberikan oleh perusahaan asuransi.
Peserta yang tertimpamusibah sumber pembayaran klaimnya ada perbedaan antara peserta
asuransi syariahkeluarga (jiwa) dengan peserta asuransi syariah umum (kerugian). Perbedaan
diantarakeduanya terletak dalam pembayaran klaim yang bersumber dari tabungan tabarru.Dalam
asuransi syariah keluarga, peserta selain mendapatkan tabungan dan porsi bagi hasil, ia juga
mendapatkan bagian dari tabungan tabarru, yakni tabungan yang berasal dari peserta yang secara
ikhlas diinfakan untuk membantu peserta lain yangtertimpa musibah. Sedangkan dalam asuransi
syariah umum, peserta hanyamendapatkan pembayaran klaim yang bersumber dari tabungan
peserta dan porsi bagihasil, dan tidak mendapatkan pembayaran klaim yang bersumber dari
tabungantabarru.Sedangkan peserta yang habis masa kontraknya akan memperoleh
pembayarankalim yang bersumber dari tabungan peserta dan porsi bagi hasil. Selain itu,
khususdalam asuransi syariah keluarga, peserta juga akan memperoleh bagian dari tabungantabarru
apabila terdapat kelebihan setelah dikurangi pembayaran klaim dan biayaoperasional.Adapun
peserta yang mengundurkan diri sementara saat masa kontrak masih berlangsung, tetap akan
mendapatkan pembayaran klaim berupa tabungan peserta dan porsi bagi hasil. Tabungan peserta
yang diberikan kepada peserta adalah tabungan sejak

menjadi peserta asuransi sampai pada saat pengunduran diri. Jumlah tabungan ini punikut
menentukan pula pada bagian kentungan yang diperolehnya dari prinsipmudhorobah.

BAB IIIPENUTUPA.KESIMPULAN

1.

Proses yang dilalui mekanisme kerja asuransi syariah, yaitu Pertama, underwritingadalah proses
penafsiran jangka hidup seorang calon peserta yang dikaitkan dengan besarnya resiko untuk
menentukan besarnya premi. Kedua, polis asuransi adalah surat perjanjian antara pihak yang
menjadi peserta asuransi dengan perusahaan asuransi.Polis asuransi merupakan bukti auntetik
berupa akta mengenai adanya perjanjianasuransi. Ketiga, Premi asuransi bagi peserta secara umum
bermanfaat untuk menentukan besar tabungan peserta asuransi, mendapatkan santunan kebajikan
ataudana klaim terhadap suatu kejadian yang mengakibatkan terjadinya klaim,menambahkan
investasi pada masa yang akan datang. Keempat, Pengelolaan danaasuransi (premi) dapat dilakukan
dengan akad mudharabah, mudharabah musyarakah,atau wakalah bil ujrah.

2.
Dalam mendeskripsikan tentang cara atau mekanisme kerja asuransi syariah ini, akandibagi kepada
dua pembahasan pokok sesuai dengan pembagian asuransi syariah itusendiri, yakni asuransi syariah
keluarga dan asuransi umum.

3.

Perbedaan antara asuransi syariah keluarga dan asuransi syariah umum terletak dalam pembayaran
klaim yang bersumber dari tabungan tabarru. Dalam asuransi syariahkeluarga, peserta selain
mendapatkan tabungan dan porsi bagi hasil, ia jugamendapatkan bagian dari tabungan tabarru,
yakni tabungan yang berasal dari peserta

yang secara ikhlas diinfakan untuk membantu peserta lain yang tertimpa musibah.Sedangkan dalam
asuransi syariah umum, peserta hanya mendapatkan pembayaranklaim yang bersumber dari
tabungan peserta dan porsi bagi hasil, dan tidak mendapatkan pembayaran klaim yang bersumber
dari tabungan tabarru.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasan. 2004. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta: Kencana.Burhanuddin. 2010.
Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu.Iqbal, Muhaimin. 2006. Asuransi
Syariah Umum. Jakarta: Gema Insani.Janwari, Yadi. 2005. Asuransi Syariah. Bandung: Pustaka Bani
Quraisy.Soemitro, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai