mempertahankan kualitas dan kuantitas cairan yang ada di dalam tubuh agar tetap
sebagai alat pompa utama, pembuluh darah dan darah. Sistem kardiovaskuler
yang sehat ditandai dengan proses sirkulasi yang normal, apabila sirkulasi
ini, maka akan dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan bisa mematikan.
Jantung adalah dua buah pompa berotot yang terletak dalam satu alat.
Jantung bagian kiri memompa darah ke seluruh jaringan tubuh dan jantung bagian
kanan memompa darah ke paru. Serat otot jantung berhubungan sedemikian rupa
sehingga seluruh serat-serat otot jantung berfungsi seakan-akan satu otot. Jantung
jatung terbagi atas 17 yaitu Aorta, Ligamentum arteriosu, Vena cava atas, Arteri
Serambi kanan, Katup pulmonary, Katup mitral, Bilik kiri, Katup tricuspid, Vena
membawa darah meninggalkan jatung. Selain itu, vena membawa darah menuju
jantung tersebut saling berkaitan baik secara struktur dan fungsi dalam membantu
normal dan denyut nadi setelah berlari, scotjump dan push up. Hasil yang
Rahmawati Jumbi 86/menit, Andi Asrul Amir 56/menit dan M. Ridho Alfalahi
73/menit. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh denyut nadi tertinggi dalam
waktu satu menit yaitu Rahmawati Jumbi sebesar 86/menit, sedangkan denyut
nadi terendah yaitu pada Andi Asrul Amir sebesar 56/menit. Hal ini sesuai dengan
rendahnya denyut nadi Andi Asrul adalah dipengaruhi akativitas fisik. Semakin
rendah aktivitas fisik seseorang maka denyut nadi per menitnya juga akan
nadi, denyut nadi maksimum pada orang lanjut usia sangat menurun (penurunan
50% dari usia remaja pada usia 80 tahun). Hal ini disebabkan berkurangnya massa
otot, dan daya maksimum otot yang dicapai sangat berkurang. Umur pada anak 5
tahun denyut nadi istirahat antara 96-100 denyut permenit, pada usia 10 tahun
mencapai 80-90 denyut permenit dan pada orang dewasa mencapai 60-80 denyut
permenit. Selanjutnya, denyut nadi istirahat pada usia 14-21 tahun sebanyak 76
denyut permenit. Denyut nadi juga dipengaruhi oleh berat badan dengan
perbandingan berbanding lurus. Berat badan berkaitan dengan IMT. Makin tinggi
berat badan semakin tinggi IMT, begitu sebaliknyan makin rendah berat badan
IMT semakin rendah. Sehingga makin tinggi IMT denyut nadi istirahat semakin
tinggi.
Tabel 5. Hasil pengamatan pengukuran tekanan darah sistole dan diastole
Probandus Sistole/Diastole (mmHg)
1 2
1. Andi Asrul Amir 128/80
2. M.Ridho Alfalahi 116/85
3. Veranda Susanti 114/72
4. Adela Pertamunsila 93/58
5. Wa Ode Miftahul Jannah 116/73
6. Elva Septika 123/72
7. Khusnul Khotimah 134/86
Asrul Amir 128/80, M. Ridho Alfalahi 116/85, Veranda Susanti 114/72, Adela
Pertamunsila 93/58, Wa Ode Miftahul Jannah 116/73, Elva Septika 123/72 dan
Khusnul Khotimah 134/86. Detak jantung dan denyut nadi pada laki-laki dan
wanita berbeda, hal ini disebebkan karena wanita banyak mengalami tekanan
Sphigmomanometer, alat ini dapat menghitung tekanan sistole dan diastole pada
setiap individu. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat tekanan darah yang
sebesar 134/86 mmHg dan terendah pada Adela Pertamunsila dengan tekanan
sebesar 93/58 mmHg. Menurut Aryulina (2007) kadar tekanan darah pada orang
normal antara 120 mmHg pada sistol dan 80 mmHg pada diastol. Tingginya
(kekentalan) darah, elastisitas pembuluh darah dan tahanan tepi (Evelyn, 1995).
Kecepatan tekanan darah berkurang pada waktu tidur dan bertambah karena
1 2 3
1
Limfosit
2
Eosinofil
3
Basofil
4
Monosit
5 Neutrofil
oksigen ke seluruh tubuh, darah juga berperan dalam hal pendustrian obat sampai
yaitu, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), protein plasma dan
cairan plasma. Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah. Sel-sel darah
dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit (keping
nukleus yang terdiri dari 2-5 lobus), eusinofil (bentuknya hamper seperti bola),
basofil (memiliki nukleus berbentuk S), monosit (memiliki nukleus esar seperti
ginjal) dan limfosit (memiliki dengan inti bulat atau sedikit menjorok).
V. PENUTUP
A. Simpulan
Ligamentum arteriosum, Vena cava atas, Arteri pulmonai, serambi kiri, Vena
pulmonari, katup aorta, serambi kanan, katup pulmonari, katup mitral, bilik
kiri, katup tricuspid, Vana cava bawah, aorta naik, bilik kanan dan otot jantung
dan yang lainnya, serta memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam menjalankan
tugasnya.
2. Pengukuran denyut nadi dilakukan dengan cara menempelkan jari pada arteri
dililitkan pada tangan. Menekan tombol start pada tensi meter untuk
menentukan tekanan darah sistole dan diastole. Membaca nilai tekanan darah
4. Morfologi sel darah putih terbagi atas 5 bagian yaitu neurofil, linsovil, basofil,
Alim, A., 2012, Pengaruh Olahraga Terprogram terhadap Tekanan Darah dan
Daya Tahan Kardiorespirasi pada Atlet Pelatda Sleman Cabang Tenis
Lapangan, Jurnal Medikora, 8(2): 3
Effendi, Z., 2003, Peranan Leukosit sebagai Anti Inflamasi Alergik dalam Tubuh,
Karya Tulis Ilmiah, USU, Semarang
Faridah, N.V., 2014, Rebusan Daun Alpukat (Persea Americana Mill) dapat
Menurunkan Tekanan Darah Sistole dan Diastole pada Penderita
Hipertensi Usia 45-59 Tahun, Jurnal Surya, 1(180): 67-68
Rati, D.M., 2006, Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Berdiri Empat
Jam pada Tenaga Kerja Wanita di Departemen Inspecting Unit Weaving V
Pt Apac Inti Corpora, Skripsi Ilmu kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu
Keolahragaan, USU, Semarang
Sanjoyo, R., 2005, Sistem Kardiovaskuler, Tugas Ilmiah DIII Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan FMIPA, UGM, Yogyakarta