Anda di halaman 1dari 11

Kiraz Mevsimi EP9

Jadi kamu menderita karena cinta.

Dan penyebabnya adalah Oyku.

Katakan apa saja yang kau mau.|Aku tidak akan protes.

Aku merasa kamu sudah|seperti orang lain sekarang.

Aku tidak akan percaya jika|aku tidak melihatnya sendiri.

Sepertinya aku tidak bisa|menyampaikan perasaanku sendiri.

Aku berharap ada orang|yang akan melakukannya untukku.

Namaku Burcu Uyar.|Aku mewakili Ayaz Dincer sebagai pengacaranya.

Nyonya Hakim, akan kumulai.

Pertama, kita harus melupakan masa lalu Ayaz.

Karena semua orang bisa berubah.

Keberatan.

Jangan berbicara berdasarkan asumsi saja.|Aku ingin melihat bukti-bukti.

Keberatan diterima.

Seseorang tidak akan bisa berubah.|Mereka akan selalu sama.

Jadi kamu mengakui kalau kamu masih|tidak baik seperti dulu.

Seyma sudah berubah. Dia ingin menjadi orang yang berbeda.

Dan dia sudah berhasil melakukannya.

Sekarang jangan membahas masalah kalian dan fokus saja kepada masalahku.

Baiklah. Aku adalah jaksa penuntut. Namaku Seyma Cetim.

Jangan mengabaikan masa lalu Ayaz.

Karena dia sudah sering menebar pesona kepada banyak wanita, mencuri hati gadis-gadis...

...meembuat mereka patah hati dan merusak barang bukti yang berhubungan dengan mantan
pacarnya.

Dia akan dihukum karena lejahatannya tersebut.

Jika memang dibutuhkan, aku bisa menghubungi salah satu korban Ayaz untuk memberikan
kesaksian.

Keberatan, Yang Mulia.

Kenapa kamu keberatan? Bukankah semuanya cukup jelas?

Yang Mulia, Ayaz pantas dihargai karena dia sudah menunjukkan perilaku yang baik.

Itu tidak mudah. Sikapnya pada orang lain dan teman-temannya sangat baik.
Kenapa kamu menilainya seperti itu? Apa kamu mengira ini rapor anak TK?

Yang Mulia, jaksa penuntut amatir ini tidak seharusnya mengejekku.

Apa yang kau katakan?

Aku bisa memasukkanmu ke dalam penjara. Hati-hati dengan ucapanmu.

Yang Mulia, kumohon untuk menunda sidang ini. Karena aku tidak bisa memutuskan yang terbaik.

Jangan bertengkar. Kita harus memutuskan perkara ini secepatnya karena aku sudah mulai bosan.

Tadi kamu mau mengatakan apa, Seyma?

Cepat katakan.

Aku ingin mengatakan kalau Ayaz tidak menganggap hubungan ini dengan serius.

Ayaz, apa kamu serius dengan Oyku?

Bagaimana bisa kamu menjadi seperti ini karena yang Oyku lakukan kepadamu?

Aku masih bisa berpikir dengan akal sehat.

Aku tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.

Sekarang tingkahmu benar-benar tidak masuk akal.

Sudah jelas kalau kamu terpengaruh olehnya.

Aku tahu.

Aku belum pernah seperti ini karena seseorang.

Seharusnya kamu melihat apa yang telah kulakukan untuknya.

Aku menyiapkan banyak hadiah untuknya.

Jaksa Penuntut mengatakan bahwa klien ku tidak serius.

Aku ingin bertanya kepadamu, Yang Mulia.

Siapa yang akan menyiapkan kejutan seperti itu dan memberikan hadiah kepada wanita yang tidak
dia cintai?

Keberatan, Yang Mulia.

Aku akan meminta pengacara Burcu Uyar untuk berdiri di kursi saksi.

Apa?

Lakukan saja. Duduk di sana.

Baiklah. Apakah kamu bersumpah untuk mengatakan yang sejujurnya?

Aku bersumpah.

Baiklah. Apa kamu sudah cukup lama mengenal Ayaz?

IDia itu sahabat kakakku.


Jawab dengan iya atau tidak.

Iya.

Bagus. Lalu berapa kali Ayaz pernah menjalani hubungan yang serius?

Bagaimana aku bisa mengetahui soal itu?

Yang kamu ketahui saja.

Kurasa tidak ada yang serius.

Tunggu sebentar.

Dia pernah berhubungan dengan seorang wanita. Hubungan mereka cukup serius dan aku sangat
yakin.

Jadi dia hanya memliki satu hubungan yang serius selama 30 tahun.

Apa? Ayaz tidak berumur 30 tahun.

Anggap saja umurnya 30 tahun.

Lihatlah, Yang Mulia. Dia hanya berasumsi. Kamu tidak boleh begitu.

Tentu saja boleh.

Pria ini hanya memanfaatkan wanita dan Ayaz mencampakkan mereka begitu saja. Benar, kan?

Itu tidak benar!

Tentu saja benar.

Aku ingin bertanya. Bagaimana kalau dia hanya memanfaatkan Oyku dan mencampakkannya seperti
wanita lain?

Kalau sudah seperti itu, apa bedanya Oyku dengan wanita lain?

Oyku...

Dia tidak seperti perempuan lain.

Dia berbeda.

Ada yang istimewa pada dirinya.

Dia sangat alami.

Tidak dibuat-buat.

Aku mengira perasaanku sudah hilang seolah-olah aku mati rasa.

Tapi sekarang aku bisa merasakannya kembali.

Dan perasaan ini membuatku bersemangat.

Marah, bahagia dan sakit hati.

Perasaan ini membuatku hidup kembali.

Dan di saat yang bersamaan....


Aku merasakan semuanya.

Apapun namanya...

Kurasa orang-orang menyebutnya dengan cinta.

Tapi hal itu tidak penting.

Mungkin aku tidak pantas untuknya.

Lagipula sepertinya dia tidak percaya padaku.

Dia tidak bisa dipercaya.

Bagaimana kita bisa menyerahkan teman kita kepada pria ini?

Pria seperti ini, pria seperti ini.

Foto ini lumayan bagus.

Yang ini juga bagus. Ini bagus.

Ini juga bagus.

Maksudku...

Bagaimana kita bisa percaya pada pria ini? Benar, kan?

Baiklah. Aku juga berpikiran sama.

Aku tidak punya keberatan lagi, Yang Mulia.

Keberatan, Yang Mulia.

Aku akan kaget kalau kamu tidak mengajukan keberatan. Silakan katakan.

Percayalah padaku. Apa yang harus Ayaz lakukan untuk membuat gadis ini percaya padanya?

Setelah semua yang dia lakukan, kamu masih tidak percaya padanya.

Itu artinya, dia belum melakukan sesuatu yang berkesan.

Ayaz adalah orang yang tepat untuk Oyku.

Tidak. Ada kemungkinan dua-duanya akan kecewa.

Jika kita belum mencobanya, kita tidak akan pernah tahu.

Jangan mempertaruhkan apapun. Jangan sampai mereka menyesali apa yang terjadi.

Jika kita tidak mencobanya, kita tidak akan tahu. Kamu sudah sangat mengerti hal itu, kan, Seyma?

Apa maksudmu kalau aku mengerti hal itu?

Cukup. Tenanglah.

Aku mengenal Oyku sejak kecil jadi aku memperkirakan masa depan Oyku akan lebih baik darimu.

Kalian bukan anak-anak lagi. Atau kita memang masih anak-anak.

Oyku harus berbahagia.|- Berbahagia dengan orang lain.


Tidak boleh dengan yang lain. Harus Ayaz.|- Dia akan menderita karena dirimu.

Dia tidak akan menderita.

Kenapa kamu tidak setuju dengan Ayaz?|- Aku ingin Oyku hidup bahagia.

Ayaz terlalu berotot. Aku tidak mempercayai pria yang berotot.

Dulu aku merasa bahagia. Kamu tahu, kan?

Hidup sebagai pria lajang. Aku sangat senang.

Tapi lihatlah. Apakah kehidupan itu sesuai dengan usiaku?

Tentu saja ini tidak sesuai.

Aku tahu ini tidak cocok untukku.

Tapi aku sudah tidak tahan lagi.

Aku tidak berhak merasa kacau seperti ini. Hanya untuk malam ini saja, Teman.

Baiklah, Teman. Kamu berhak merasa kacau. Tapi jangan berlebihan.

Jadi aku tidak berhak untuk belebihan.

OK. Hari ini kamu boleh berlebihan. Lakukan hal-hal yang konyol.

Itu benar.

Malam ini aku berhak melakukan itu.

Jadi kamu sudah membayar tagihannya.

Terima kasih.

Oyku sangat suka mengatakan itu. Dia berterima kasih untuk segalanya.

Terima kasih, Tidak, Terima kasih.

Sudahlah. Seharusnya aku yang harus berterima kasih padamu.

Ayo, Ayaz.

Kita keluar dari tempat ini.

Kita ke rumahku saja. Kita bisa mengobrol.

Aku harus pergi sekarang. Seyma sudah menungguku. Sebaiknya kamu pulang naik taksi.

Jadi Seyma sudah menunggumu.

Dia pindah ke rumahku hari ini.

Aku tidak terkejut mendengarnya.

Apa maksudmu? Jangan bicara sembarangan. Apa kau mau bertengkar lagi?

Jangan serius seperti itu. Aku tidak bermaksud apa-apa. Maafkan aku.

Kudoakan supaya kamu berbahagia. Salah satu dari kita harus berbahagia.
Baiklah. Ayo kita pulang. Aku akan menemanimu mencari taksi.

OK, OK. Aku mau berjalan-jalan sebentar.

Malam ini jalanan adalah milikku. Setidaknya ada yang kumiliki malam ini.

OK. Semuanya milikmu.

Kita harus menyelesaikan masalah ini.

Kalau begitu, aku akan menanyakan pertanyaan terakhir.

Menurutmu...

Cinta itu apa, Yang Mulia?

Menurutku...

Cinta itu jika jantungmu seakan-akan melompat keluar saat merasakan nafasnya.

Cinta itu bersenang-senang bersamanya seperti anak kecil.

Cinta itu bermimpi bersama.

Cinta itu saling berbagi.

Cinta itu menyadari mimpi-mimpi.

()

Ayaz adalah pria yang tepat.

Besok aku akan memberikan jawaban yang dia tunggu.

Aku sudah memperingatimu, Oyku. Jangan menyesal nanti.

Apa Ibu tahu kalau aku ingin mencium orang yang membuatkan sarapan ini?

Karena aku bisa mencicipi makanan yang enak ini. Ditambah lagi, dihidangkan oleh ibuku yang
cantik.

Ada apa? Kenapa kamu sangat senang?

Aku sudah membuat keputusan. Aku sangat bahagia sekarang.

Tentang Ayaz, kan?

Habiskan sarapanmu, Cem. Jangan ikut campur.

Akan kubuka.

Lanjutkan sarapanmu.

Burcu sudah datang. Dia akan membantuku bersiap-siap.

Apa? Bersiap-siap? Untuk apa?

Dia mengusirku keluar. Bayangkan saja.

Itu tidak sopan.


Itu orangnya.

Emre!

Ada apa?

Apakah ini benar?

Tergantung apa yang sudah dia katakan.

Apakah kamu benar-benar telah menghina bapak ini?

Dia bohong. Itu tidak pernah terjadi.

Jangan berbohong. Kamu mengeluarkanku dari taksi. Kamu bersikap tidak sopan.

Jadi maksudmu aku yang memaksamu keluar dari taksi.

Apa kau lihat?

Emre, kamu sudah tahu untuk mengantar pelanggan kemanapun dia mau pergi.

Dia memberitahuku kalau kamu menolong seorang nenek sedangkan dia sedang terburu-buru.

Pelanggan itu lebih penting daripada orang lain. Mengerti?

Wanita tua itu membutuhkan bantuan. Makanya aku menolongnya. Apa masalahnya?

Karena kamu sudah menolongnya, aku terlambat datang ke pertemuan. Siapa yang mau
bertanggung jawab?

Apa kamu tidak punya helikopter atau mobil pribadi?

Gunakan kendaraan yang lain.

Jadi kamu belum mengenal siapa diriku.

Aku tidak peduli siapa namamu.

Tapi sudah jelas kamu adalah lelaki yang menyebalkan.

Berhati-hatilah kalau berbicara.|- Apa yang akan kau lakukan?

Emre!

Pergilah. Tinggalkan kuncinya dan pergilah.

Jangan coba-coba datang ke sini lagi. Mengerti?

Untuk apa baju-baju itu?

Inilah sihir. Aku akan menyiapkannya dengan sempurna bahkan kamu tidak akan bisa mengenali
dirimu sendiri.

Baiklah.

Tolong pegang ini.

Kalau anda belum membayar uang sewa minggu ini, aku akan mengirimkan juru sita.

Aku sudah membuat kesalahan.


Kamu sudah membayar kesalahanmu dengan baik.

Aku sudah menyiapkan semuanya untukmu. Dengan tanganku sendiri.

Apa kamu tidak memesan makanan?

Aku sudah menelepon tapi tidak ada yang mengangkat. Karena masih pagi. Belum ada restoran yang
buka.

Semalam aku berpikir keras dan sekarang...

Aku... Aku sudah siap.

Menjadi seorang ayah.

Bagaimana kamu bisa berubah dalam waktu semalam?

Karena...

Kamulah satu-satunya yang aku miliki.

Aku akan menjadi lelaki paling bahagia di dunia ini jika aku memiliki seseorang dari bagian hidupmu.

Aku sangat mencintaimu.

Berdiri.

Yang ini saja.

Terlalu terbuka, Burcu.

Bagaimana dengan yang ini?

Yang ini terlalu mencolok. Aku tidak menyukainya.

Yang ini.

Yang ini terlalu polos. Aku tidak tahu mau pakai yang mana.

Baju yang pertama itu bagus. Kamu bisa memakainya dengan sepatu high heels.

Yang ini terlalu santai.

Ayolah, Oyku. Aku bisa putus asa sekarang.

Tidak ada baju yang kusukai, Burcu.

Gaun milikku sangat bagus. Baiklah. Akan kutunjukkan gaun yang terakhir.

Kalau kamu masih tidak menyukainya, aku akan marah padamu.

Jadi sekarang kamu mengancamku.

Begitulah. Sudah jelas aku telah mengancammu.

Gaun ini cantik.

Kamu mengatakan itu karena kamu menyukainya atau karena aku sudah mengancammu, Oyku?

Dua-duanya.
Kalau begitu, bersiap-siaplah.

Kamu terlihat sangat cantik, Oyku.

Semuanya akan berjalan dengan lancar.

Menyebalkan. Baterai ponselku habis. Padahal sedang di bagian yang seru.

Maafkan aku. Kamu menaruh charger dimana, Sayang?

Ada di kamar.

Baiklah. Aku akan mengambilnya.

Aku yakin kalau pembunuhnya adalah pria itu. Lihat saja.

Aku bisa melihatmu, Burcu. Kamu sedang apa?

Sampai kapan perempuan itu akan berada disini?

Perempuan itu?

Kenapa kamu berbicara seperti itu, Burcu?

Dia bisa tinggal disini selama yang aku mau. Mengerti?

Apa aku boleh bertanya sesuatu?

Tidak boleh.

Aku sedang tidak ingin berbicara. Kumohon mengertilah.

Papa, katakan sesuatu kepadanya!

Apakah keluarganya memiliki masalah?

Apa aku boleh bertanya sesuatu? Apa yang sudah Seyma lakukan pada Papa?

Kenapa Papa terlihat sangat membencinya?

Apa yang kau katakan, Mete? Papa tidak membencinya.

Kalau begitu, tidak ada masalah. Ya, kan?

Tentu saja tidak. Tapi...|- Tidak ada kata tapi.

Aku ingin semuanya berjalan lancar seperti sekarang. Aku merasa sangat bahagia.

Semua orang harus menghargai itu. Kumohon mengertilah.

Apa yang kau lakukan?

Aku sudah memberitahumu untuk tidak masuk ke kamar ini!

Apa yang kau lakukan?

Berani sekali kau menyentuh barang-barang milik Mamaku!

Apa yang terjadi?

Kenapa kamu masuk ke kamar ini?


Semuanya akan baik-baik saja.

Ini aku, Ayaz.

Aku sedang mencari sesuatu. Aku mencari selimut.

Aku yang salah. Aku menyesal.

Baiklah, Sayang. Ini bukan salahmu.

Ini tidak disengaja.

Jangan menangis. Tenanglah.

Tidak sengaja? Apa maksudmu?

Saat aku masuk ke kamar ini, dia sedang memakai anting-anting Mama.

Mungkin saja dia berniat untuk mencurinya. Kita tak akan pernah tahu.

Burcu! Hati-hati kalau berbicara. Siapa yang kau sebut pencuri?

Sudah jelas dia yang kusebut pencuri!

Aku tidak mengerti kenapa kamu masuk ke kamar ini.

Aku benar-benar menyesal. Aku hanya mencari charger.

Lihatlah. Dia berbohong. Dia sudah membohongi kita dengan berpura-pura mencari charger.

Sejak kemarin dia sudah mau masuk ke kamar ini!

Itu tidak benar, Burcu! Aku benar-benar mengambil charger. Lihatlah ini.

Aku bersumpah. Aku tidak berbohong, Sayang.

Bagus. Kamu menangis. Lagipula Kak Mete akan memaafkanmu.

Kamu hanya perlu menangis untuk meluluhkan hati Kakakku!

Burcu, kamu membuat kesabaranku habis!

Aku tidak tahan lagi. Wanita ini harus pergi dari sini secepatnya.

Burcu, diam!

Baiklah. Dia yang pergi atau aku yang pergi.

Papa, katakan sesuatu. Jangan diam saja!

Tidak. Kalian bisa tetap tinggal disini.

Aku yang akan pergi dari rumah ini.

Jika kalian berdua tidak menyukai Seyma, dia juga akan pergi dari sini.

Ayo, Seyma.

Hai.

Hai.
()

()

()

()

()

()

()

Anda mungkin juga menyukai