Anda di halaman 1dari 5

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dilaksanakan oleh


SKPD yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga
Berencana.
Program

pembangunan

untuk

urusan

Pemberdayaan

Perempuan

dan

Perlindungan Anak yang dilaksanakan pada tahun 2014 adalah :


1.
2.
3.
4.

Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan;


Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak;
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan;
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan;
5. Program Peningkatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak;
6. Program Peningkatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.
Hasil pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian sasaran .
Terwujudnya kesetaraan gender di berbagai aspek, dengan indikator kinerja
sebagai berikut :
1. Jumah anak dan perempuan korban tindak kekerasan yang memperoleh
pelayanan advokasi.
Untuk mengukur perhatian pemerintah kabupaten terhadap perlindungan
terhadap perempuan dan anak adalah dengan mengukur sampai sejauhmana
fasilitasi yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten terhadap tindak
kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pemerintah mempunyai kewajiban
untuk melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan.
Kejadian tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan
dan anak di Kabupaten Sidoarjo penanganannya di fasilitasi oleh Pemerintah
Kabupaten

Sidoarjo

melalui

Pusat

Pelayanan

Terpadu

Pemberdayaan

Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sidoarjo.


Jumlah kejadian tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang
dilaporkan tahun 2014 melalui P2TP2A sebanyak 106 kasus dan seluruhnya
atau 100% teradvokasi. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang ditemukan
sebanyak 95 kasus, terjadi peningkatan sebanyak 11 kasus atau 11,6%. Apabila
dibandingkan dengan target RPJMD Tahun 2014 sebesar 152 kasus, maka
terjadi penurunan sebanyak 46 kasus atau 30,3%.
Perkembangan Temuan Kasus KDRT selama lima tahun terakhir adalah sebagai
berikut :
Grafik IV.14.1

Sumber data : BPMPKB Kabupaten Sidoarjo

Meningkatnya kasus kekerasan ini disebabkan antara lain ;


a. Pengaruh dari perkembangan Tehnologi informasi serta pergaulan bebas
b. Semakin sadarnya orang atau masyarakat sehingga korban melaporkan
kasus kekerasan yang dialami
c. Semakin sadar akan haknya yang terlanggar
Dengan demikian sosialisasi oleh segenap aparat pemerintah dan peran serta
LSM dan masyarakat mengenai tindak kekerasan terhadap perempuan dan
anak sangat perlu dilakukan dan ditingkatkan.
2. Gender Empowerment Measurement (GEM)
Gender Empowerment Measurement (GEM) atau Indeks Pemberdayaan Jender
(IDJ) digunakan untuk mengkaji sejauh mana persamaan peranan perempuan
dalam proses pengambilan keputusan serta kontribusi dalam aspek ekonomi
maupun sosial.
Perkembangan IDJ selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Grafik IV.14.2

Sumber data : BPMPKB dan Bappeda Kabupaten Sidoarjo

Adapun variabel penyusun IDJ Kabupaten Sidoarjo tahun 2014 (proyeksi)


adalah sebagai berikut :

1) Proporsi penduduk, jumlah penduduk laki-laki 49,77% sedangkan perempuan


sebesar 50,22%
2) Keterwakilan di parlemen, laki-laki 84% sedangkan perempuan 16%
3) Proporsi manager, staf administrasi, pekerja profesional dan teknisi, laki-laki
55,89% sedangkan perempuan 44,11%
4) Proporsi angkatan kerja (persentase penduduk aktif dalam kegiatan ekonomi),
laki-laki 71,85% sedangkan perempuan 28,15%
3. Gender Development Index (GDI )
Gender Development Indeks (GDI) atau Indeks Pembangunan Jender (IPJ)
digunakan untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia dengan
memperhatikan disparitas jender.
Perkembangan IPJ selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Grafik IV.14.3

Sumber data : BPMPKB dan Bappeda Kabupaten Sidoarjo

Variabel penyusun IPJ Kabupaten Sidoarjo tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1) Proporsi penduduk, jumlah penduduk laki-laki 49,77% sedangkan perempuan
sebesar 50,22%
2) Usia Harapan Hidup (UHH) penduduk kabupaten Sidoarjo, yaitu penduduk
laki-laki dari 69,36 tahun sedangkan untuk penduduk perempuan 73,38 tahun.
3) Angka Melek Huruf (AMH) yaitu untuk penduduk laki-laki 99,88% sedangkan
untuk penduduk perempuan 96,26%.
4) Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yaitu untuk penduduk laki-laki dari 10,80
tahun, sedangkan untuk penduduk perempuan 9,94 tahun.

5) Proporsi Sumbangan Pendapatan (PSP), laki-laki 71,85% sedangkan


perempuan 28,15%.
4. Perempuan yang memperoleh pelatihan ketrampilan dan bantuan sarana
prasarana usaha di lingkungan industri rokok
Dalam tahun 2014 jumlah perempuan di lingkungan industri rokok yang
memperoleh pelatihan ketrampilan sebanyak 200 orang, sesuai dengan target
yang direncanakan sebanyak 260 orang atau terealisasi 100%, yang terdiri dari
peserta pelatihan membuat Kue 65 orang, Pelatihan Salon 65 orang, Pelatihan
Membatik 65 orang dan Pelatihan Kerajinan Tangan sebanyak 65 orang.
Pelatihan tersebut diakhiri dengan pemberian fasilitasi penguatan usaha
perempuan menuju kemandirian sebanyak 260 orang.
Secara kumulatif sampai dengan tahun 2014 jumlah perempuan di lingkungan
industri rokok yang memperoleh pelatihan ketrampilan sebanyak 880 orang,
sedangkan yang memperoleh bantuan sarana prasarana sampai dengan tahun
2013 sebanyak 620 orang. Untuk pelaksanaan pelatihan keterampilan tahun
2014 bantuan sarana prasarana diberikan tahun 2015.
Realisasi pelatihan tahun 2014 meningkat sebanyak 65 orang atau 32,50% jika
dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 200 orang peserta.
5. Siswa/Siswi SMP dan SMA yang memperoleh pendidikan dan pelatihan
peran serta dan kesetaraan gender
Dalam tahun 2014 jumlah siswa/siswi yang memperoleh pendidikan dan
pelatihan peran serta kesetaraan gender sebanyak 300 orang, sesuai dengan
target yang direncanakan sebanyak 300 orang atau terealisasi 100%
Realisasi peserta pendidikan dan pelatihan tahun 2014 menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebanyak 500 orang peserta.
Sampai dengan tahun 2014 sudah sebanyak 2.440 siswa/siswi yang
memperoleh pendidikan dan pelatihan peran serta kesetaraan gender.
Melalui pendidikan dan pelatihan peran serta dan kesetaraan gender tersebut
diharapkan para peserta akan lebih memahami kesetaraan gender dan
pentingnya peran serta perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Para
peserta yang masih siswa SMP dan SMA tersebut di kemudian hari diharapkan
dapat mempelopori terwujudnya kesetaraan gender di masyarakat.
Untuk merealisasikan seluruh target kinerja yang telah ditetapkan dalam sasaran
tersebut, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2014 telah mengalokasikan dan
merealisasikan anggaran dalam APBD Tahun 2014 sebagai berikut :

No
1
2
3
4
5
6

Program

Anggaran

Realisasi

Program Keserasian Kebijakan


Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan
Program Penguatan Kelembagaan
Pengarustamaan
Gender
dan
Anak
Program Peningkatan Kualitas
Hidup
dan
Perlindungan
Perempuan
Program Peningkatan peran serta
dan kesetaraan gender dalam
pembangunan
Program
Pningkatan
Kelembagaan
Pengarustamaan
Gender dan Anak
Program
Peningkatan
Pemberdayaan
dan
Kesejahteraan Keluarga

210.000.000,0
0

202.855.400,00

96,60

191.400.000,0
0

179.836.500,00

93,96

1.800.000.000
,00

1.507.925.000,
00

83,77

72.000.000,00

68.937.300,00

95,75

127.600.000,0
0

120.073.500,00

94,10

418.153.500,0
0

407.058.900,00

97,35

Anda mungkin juga menyukai