INTRODUCTION
Telur hasil sekresi organ reproduksi
ternak unggas
Sel reproduktif kompleks: Banyak zat-zat
makanan supply embrio
Mengandung protein, lemak, karbohidrat,
vitamin larut lemak (A, D, E, K) ; vitamin
larut air (thiamin, riboflavin, asam
pantotenat, niasin, asam folat, vit.B12).
bahan pangan (manusia)
MACAM-MACAM TELUR
Telur ayam kampung
Telur angsa
Telur kalkun
Telur itik
Berukuran besar 50 g/butir; Warna kulit hijau kebiruan, utk telur asin
BENTUK TELUR
kedua ujungnya runcing ~ kerucut
Biconical:
salah satu ujung runcing ~ kerucut
Conical:
menyerupai elip
Elliptical:
menyerupai oval bentuk paling baik
Oval:
hampir bulat
Sifat
fisikokimia Daya
yang busa
berguna Emulsi
dalam Koagulasi
pengolahan warna
pangan
DAYA BUSA
Sifat mengaerasi, leavening power, sifat
whipping telur
Busa : dispersi koloida fase gas terdispersi dlm
fase cair.
Mekanisme pembentukan busa:
Pengocokan: rantai dalam protein terbuka rantai
protein menjadi panjang. Protein saling bereaksi ;
membentuk lapisan monomolekul menangkap/
menahan udara yang masuk membentuk
gelembung-gelembung buih pada pengocokan
selanjutnya volumenya bertambah dan sifat
elastisitasnya berkurang.
Busa dapat dibentuk oleh putih telur dan kuning
telur,
protein putih telur mempunyai kemampuan
membentuk busa yang sangat stabil
DAYA BUSA
Busa dibentuk oleh beberapa protein yang mempunyai
kemampuan dan fungsi yang berbeda.
Protein putih telur yang berperan dalam pembentukan
buih ovalbumin, ovomusin, ovoglobulin.
Ovalbumin membentuk buih yang kuat,
Ovomusin membentuk lapisan film tidak larut air dan
menstabilkan buih
Ovoglobulin meningkatkan viskositas, memperkuat
penyebaran gelembung udara dan melembutkan tekstur
buih yang dihasilkan
Faktor yang mempengaruhi volume dan stabilitas
buih : umur telur (lamanya telur disimpan), suhu telur,
pH , lama pengocokan, perlakuan pendahuluan dan
penambahan bahan-bahan kimia atau stabilisator.
DAYA EMULSI
Emulsi campuran antara dua jenis cairan
yang secara normal tidak dapat bercampur,
dimana salah satu fase terdispersi dalam fase
pendispersi z.terdispersi, z. pendispersi.,
z. Pengemulsi (emulsifier)
Kuning telur emulsifier
mengandung bagian yang bersifat surface active
yaitu lesitin,
Lesitin mendukung terbentuknya emulsi minyak
dalam air (O/W), emulsifier
PEMBERI WARNA
hanya dimiliki oleh kuning telur, pigmen
kuning dari xantofil,lutein, beta karoten dan
kriproxantin.
Sifat ini tidak banyak dimanfaatkan seperti
sifat yang lain, hanya digunakan dalam
beberapa produk misalnya baked product, es
krim, dan saus
KOAGULASI ALBUMEN & YOLK
T lebih tinggi:
albumen sangat
T = 70 C padat
Albumen sudah
agak padat tapi
masih seperti jelly,
T = 65 C lunak
Albumen tdk
dalam bentuk cair.
T = 62 C
Albumen mulai
membentuk gel
KOAGULASI ALBUMEN & YOLK
T = 70 C
Yolk sudah
T = 65 C bukan
Yolk mulai berbentuk
memadat cair.
KOAGULASI ALBUMEN & YOLK
Agent penggumpal selain suhu:
Kalium iodida
Kalium thiosianat
Urea
Amonium thiosianat
Natrium carbonat
Formaldehyda
NaOH
Pengocokan mekanis
Tekanan 5000 atm
Gelombang suara berfrekuensi tinggi
MIKROBA dalam TELUR
Kontaminasi mikroba terjadi setelah berada di
luar tubuh induk atau diturunkan oleh induk
yang berpenyakit
Sumber: feces, udara, kandang, peralatan,
pemanen telur.
Jenis mikroba:
bakteri proteolitik alcaligenes, pseudomonas, seratia,
hafnia, cirobacter, proteus, aeromonas, plevabacterium,
bacillus, micrococcus, streptococcus, coli
Fungi mucor, alternaria, cladosporium, penicillium,
thamnidium, botrytis, sporotricum
MIKROBA dalam TELUR
Bakteri proteolitik Degradasi protein
telur proteosa, pepton, polipeptida, asam
amino, H2, CO2, N2, CH4, NH3, H2S,
merkaptan, indol, skatol, kadaverin, putresin
Pertahanan terhadap mikroba:
Fisik: kutikula, membran cangkang, viskositas
albumen
Kimiawi: lisozim menyebabkan lisis dinding sel
bakteri
KERUSAKAN TELUR-mikroba
Green rot
Mikroba psikofilik mengkontaminasi albumen encer,
berserabut, tampak hijau
Colourless rot
Pseudomonas/ achromobacter yolk bau tak sedap
Black rot
Pseudomonas/ achromonas hitam pada yolk; ruang
udara besar, albumen coklat hijau encer
Pink rot
pseudomonas
Red rot
Serratia warna kemerahan pada yolk, albumen encer
Penyimpangan bau
Alcaligenes, escherichia, flavobacterium, aerobacter.
PENGUJIAN KUALITAS TELUR
EKSTERIOR
Indeks Bentuk telur ideal 74
(Lebar telur/ panjang telur) * 100
Berattelur
Kerabang (tebal min. 0,33 mm)
Normal bentuk normal, tak ada bag.kasar,
Sedikit normal ada bag. Kurang beraturan,
ada bag. Sedikit kasar, tdk ada bercak
Abnormal bentuk tdk normal, tekstur
kasar, ada bercak, bag.kasar
PENGUJIAN KUALITAS TELUR
INTERIOR
Candling (peneropongan)
Dalam ruang gelap; pengaturan arah sinar
lampu melewati telur
Karakter yg diamati: cangkang, rongga
udara, yolk, albumen,
Deteksi retak-retak pd cangkang, ukuran
rongga udara, ukuran & mobilitas yolk,
blood spot, cacat mikrobiologis, germinasi
(ada tidaknya perkembangan embrio)
PENGUJIAN KUALITAS TELUR
INTERIOR
Candling (peneropongan)
Rongga udara besar indikasi lamanya
umur telur; lemahnya membran kulit telur;
penanganan kasar
Yolk bergerak lebih bebas, bayangan lebih
gelap (terapung mendekati cangkang)
telur kualitas rendah
Albumen telur kualitas baik: kental & jernih
yolk tdk bisa bergerak bebas
PENGUJIAN KUALITAS TELUR
INTERIOR
Dengan pemecahan
Kondisi albumen
Indeks albumen = tinggi putih telur kental/
rerata diameter putih telur kental
Normal= 0, 09 0,12
Kondisi yolk
Warna pigmentasi pada yolk
Bentuk indeks (tinggi/ diameter): 0,42
Kekuatan selaput vitelina yolk tetap utuh