LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun Oleh :
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat Indonesia umumnya telah mengenal dan memanfaatkan rempah-
rempah dalam kehidupan sehari-hari untuk berbagai kepentingan, seperti bahan
campuran bahan makanan, minuman, kosmetik, jamu, dan sebagainya mulai dari
tingkat tradisional di masyarakat pedesaan sampai tingkat modern di masyarakat
perkotaan.
Penggunaan rempah-rempah dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari
kandungan oleoresin yang menjadi sumber citarasa dan aroma, sehingga
dipergunakan untuk kepentingan-kepentingan di atas.
Setiap bahan rempah-rempah mempunyai keunikan, untuk itu dilakukan
Praktikum Sifat Fisik dan Inderawi Rempah dengan mengidentifikasi berbagai jenis
rempah secara fisik dan inderawi untuk memudahkan dalam mengelompokan rempah
secara konvensional.
1.2 Tujuan
1. Mampu mengidentifikasi sifat fisik dan inderawi rempah
2. Mampu mengelompokkan jenis rempah berdasarkan karakteristik sifat fisik
dan inderawi
3. Mampu membuat jenis produk olahan rempah berupa condiment
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat Dan Bahan
Alat Bahan
Sendok Jahe
Pisau Kunyit
Mangkuk Bawang putih
Bawang merah
Serai
Jahe bubuk
Kunyit bubuk
Pala
Pala bubuk
Kayu manis
Adas
Ketumbar
Lada
Jinten
Kapolaga
Bumbu pasta
Dll
2.2. Prosedur Kerja
Rempah-Rempah
(Sampel)
Pengamatan sampel
beberapa jenis
rempah
Identifikasi karakter
fisik dan inderawi
rempah
Mencatat hasil
pengamatan pada
tabel pengamatan
Pengelompokan
rempah yang diamati
berdasarkan
klasifikasi rempah
2.2.2 Pengamatan Rempah Olahan
Bumbu Pasta
Pengamatan bumbu
pasta yang telah
disiapkan
Pengamatan sensori
(warna,aroma dan
rasa)
Analisis pemeriksaan
jenis bahan/komponen
yang ada dalam bumbu
pasta
HASIL PENGAMATAN
g.) Slices -
h.) Kibble -
3 Flavour rempah
a.) bitter Pala, lengkuas, tepung lengkuas, daun mint, tepung pala,
dan kencur, jamaika,
b.) sweet Kayu manis, paprika, dan tepung kayu manis
g.) Woody Kayu manis, tepung kayu manis, ketumbar bubuk, dan
ketumbar kering
h.) Pungent Jahe, paprika, kunyit, tepung kunyit, lada hitam,
allspice/jamaika
i.) Aromatic Sereh, salam, kemangi, lengkuas, kapulaga, adas, jinten,
bunga lawang, kencur, tepung kayu manis, dan kayu manis
j.) Sulfurous Bawang putih dan bawang merah
NIM : 1506358
BAB IV
PEMBAHASAN
2. Buah aromatic, komponen terpentingnya adalah minyak atsiri yang berkisar 16-
17% dalam biji pala dan 4-15% dalam puli palanya. Karakter rasa pala adalah
segar, pahit, hangat, pedas, manis, sedang aromanya tajam. Kapulaga berupa biji
dari keluarga jahe-jahean yang memiliki aroma yang unik dan eksotik, pedas,
spicy (khas rempah-rempah) disertai rasa manis. Komponen utama pembawa
aroma spesifik tersebut adalah cineole dan a- terpinyl acetat. Banyak digunakan
dalam sup dan campuran kopi atau teh.
4. Rempah floral
5. Rempah yang kaya senyawa-senyawa fenolik, kuncup bunga cengkeh dan daun
salam tinggi kandungan eugenolnya. Daun salam mengandung sekitar 1-3.5%
dengan komponen utama cineole, eugenol, geraniol, terpinol, pinene. Disamping
untuk makanan daun salam digunakan sebagai obat-obatan.
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
1. Sifat fisik dan inderawi rempah berbagai macam tergantung dari jenis sumber
tanaman yang dihasilkan, kandungan zat dan flavor yang dimiliki masing-masing
rempah.
2. Berbagai jenis rempah pun memiliki beberapa kesamaan dan dapat
diklasifikasikan berdasarkan cara pengolahan, flavor rempah dan pigmen
rempah.
3. Condiment adalah bumbu atau campuran bumbu atau rempah yang digunakan
pada saat makanan telah dihidangkan dan akan disantap. Condiment
ditambahkan untuk menambah flavor dan citarasa makanan sehingga disukai
konsumen.
5.2 Saran
Diharapkan agar setiap praktikan tetap kondusif dan tidak ribut dalam
setiap melaksanakan praktikum sehingga dalam pembuatannya dapat berjalan
dengan baik dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2013. PrinsipDasar Ilmu Gizi. Gramedia: Jakarta. [Online].
Diakses dari http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-
kesehatan/387-kayu-manis-cinnamon.html
Anonim. (2017, Oktober 2). Diakses dari tekpan.unimus.ac.id:
tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/.../PENGOLAHAN-REMPAH-
REMPAH.pdf
NIM : 1501365
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Adi, L. T. (2007). Terapi Herbal berdasarkan Golongan Darah.Jakarta: Agro Media
Pustaka.
Anggraini, Prihatna, dan Purwanti. (2015). Using Extratc of TheCinnamon
(Cinnamomum burmani) Toward Quality from Nata de Coco
Beverages.Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS.
Fachry, Ferila, dan Farhan. (2013). Ekstraksi Senyawa Kurkuminoid dari Kunyit
(Curcuma longa linn) sebagai zat pewarna kuning pada proses pembuatan
cat.
Fakhrudin, Muh Irfan. (2008). Kajian Karakteristik Oleoresin Jahe Berdasarkan
Ukuran dan Lma Perendaman Serbuk Jahe dalam Metanol. Universitas
Sebelas Maret . Surakarta.
Hernawan dan Setyawan.(2003). Senyawa Organosulfur Bawang Putih (Allium
sativum L.)dan aktivitas biologinya. Jurnal biofarmasi 1(2).
Jaya, I Dewa Gede Kusuma. (2007). Perbedaan Kaandungan Minyak Atsiri Ekstrak
Rimpang Lengkuas (Languas galangal (L.)Stunz) Secara Maserasi dan
Perkolasi. (Skripsi). Universitas Sanat Dharma, Yogyakarta.
Ma’mun. (2013). Karakteristik Minyak dan Isolasi Trimiristin Biji Pala Papua
(Myristica argenta).Jurnal Littri, 19, (2), hlm 74.
Nisa, Laili Choirun. (2014). AKtivitas Antibakteri Kulit Kayu Manis (Cinnamomun
burmanni) dengan Ekstraksi yang Berbeda Terhadap Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus.Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Pelawi, Jhon Franta. (2009). Isolasi Senyawa Alkaloid dari Biji Buah Pala.(Skirpsi).
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Ramadhani, Lestari, Yuniarni. (2015). Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Buah Asam
Kandis (Garciania Parvifolia (Miq.)Miq.)sebagai Hepatoprotektor pada
Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Isoniazid dan Rifampisin. Prosiding
penelitian SPeSIA UNISBA.
Rismunandar, M., N. Riski.(2003). Lada Budidaya dan Tata Niaga.Edisi
revisi.Jakarta : Penebar Swadaya.
Tanpa nama. (2006). E-book pangan khasiat dan pengolahan bawang (teori dan
praktek).
Towaha, Juniaty. (2012). Manfaat Eugenol Cengkeh dalam Berbagai Industri di
Indonesia.Jurnal perspektif, 11 (2).
Zuhra, Cut F. (2006). Flavour (Cita rasa). Karya Tulis Ilmiah. Universitas Sumatera
Utara.
Nama : Nadya Bella Sondari
NIM : 1501286
BAB IV
PEMBAHASAN
Praktikum rempah yang kita lakukan pada hari senin, 18 september 2017
adalah tentang sifat fisik dan inderawi rempah. Bagian tanaman yang digunakan
sebagai rempah-rempah umumnya berasal dari bunga, umbi, daun, dan rimpang.
Menurut Duke et al., 2002 Rempah adalah tanaman atau bagian tanaman yang
bersifat aromatik dan digunakan dalam makanan dengan fungsi utama sebagai
pemberi cita rasa. Penggunaan rempah-rempah dalam seni kuliner telah diketahui
secara luas.
Fruity ( aroma buah) yaitu paprika, Floral (bunga) adalah kemangi, Woody
(aroma kayu) adalah kayu manis dan cengkeh. Komponen minor flavor kayu manis
yaitu eugenol, safrol, aceteugenol, dan kumarin mengandung gugus fenol dan penting
untuk memberi cita rasa khas flavor alami kayu manis (Edria, 2010). Menurut King
(2000), kayu manis mampu berperan sebagai antioksidan karena mengandung
senyawa tannin dan eugenol.Cengkeh yang digunakan sebagai rempahrempah
merupakan kuncup bunga yang dipetik pada saat dasar kuncup berubah warna
menjadi merah (Farrell, 1990).Menurut Ningsih (2001), sekitar 99% minyak yang
terdapat pada cengkeh terdiri atas 70-90% eugenol, lebih dari 17% eugenol asetat,
dan caryophyllene sesquiterpenes (terutama beta-caryophkyllene, 5-12%).
Pungent (rasa tajam dan pedas) adalah jahe, paprika dan kunyit, Aromatic
(wangi enak) yaitu sereh, salam, kemangi, lengkuas dan kapulaga. Kapulaga berupa
biji dari keluarga jahe-jahean memiliki aroma unik dan eksotik, pedas, spicy disertai
rasa manis. Komponen utama pembawa aroma spesifik tersebut adalah cineole dan α-
terpinyl acetat. Sereh mengandung minyak atsiri dengan komponen seperti citranelal,
citral, genariol, metal hepton, eugenol, kardinen, dan limonene. Kandungan utama
minyak sereh adalah sitral dengan jumlah 66-85%. Sereh dapat dimanfaatkan untuk
mengobati sakit kepala, otot, sendi, ngilu, batuk, nyeri lambung, diare, dan
memperlancar sirkulasi darah (Wijayakusuma et al., 1996). Kelompok senyawa
pembentuk flavor aromatic adalah volatile oils.
Sulfurous (aroma sulfur) adalah bawang putih dan bawang merah dan yang
terakhir adalah Cooling ( dingin) yaitu daunt mint. Bagian-bagian tubuh tanaman
tersebut mengandung senyawa fitokimia yang dihasilkan tanaman sebagai bagian dari
proses metabolism tanaman.
Minyak atsiri adalah minyak volatile berbau sedap yang banyak terdapat
dalam rempah. Minyak tersebut tidak ada kaitannya dengan minyak makan, karna
bukan merupakan ester gliserol, sangat mudah terbakar, larut dalam air. Digunakan
untuk memberikan flavor pada makanan. Sedangkan menurut Sastrohamidjojo,
(2004) Minyak atsiri merupakan senyawa yang pada umunya berwujud cair, yang
diperoleh dari tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, biji maupun dari bunga
dengan cara penyulingan uap.
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
1. Identifikasi sifat fisik dan inderawi rempah sensori rempah bisa di analisis
dengan menentukan bagian tanaman sumber rempah, bentuj/ tekstur, warna
dan flavor rempah tersebut.
2. Pengelompokan jenis rempah berdasarkan karakteristik fisik dan inderawi
rempah adalah pengelompokan rempah segar, pengelompokan rempah
berdasarkan flavor, pengelompokan berdasarkan ukuran/ bentuk, dan
berdasarkan warna/ pigmen.
5.2 Saran
Sebaiknya waktu praktikum direncanakan lagi agar semua mahasiswabisa
mengikuti praktikum dan tidak terpotong mata kuliah yang lain agar materi bisa
diterima secara merata.
DAFTAR PUSTAKA
Duke JA., M. Jo Bogenschutz-Godwin, J. Du Cellier and PAK Duke. 2002.
Handbook of Medial Spices. CRC Press.
Rismunandar, M., N. Riski. 2003. Lada Budidaya dan Tata Niaga. Edisi revisi.
Jakarta : Penebar Swadaya
King RA. 2000. The role of polyphenol in human health. In : Brooker (ed). Tannin
in Livestock and Human Nutrition. ACIAR Proceedings No. 92. pp 202-234.
Farrell KT. 1990. Spices, Condiments and Seasonings. Westport, Connecticut : The
AVI Publ. Co., Inc.
Lutony, T.L, Rahmayati, Y., (2002), Produksi dan Perdagangan Minyak Asiri,
Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.
Agusta, Andria. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung : ITB
Press, hal 1-7
Ir. Sutrisno Koswara, Msi. 2009. PEWARNA ALAMI : PRODUKSI DAN
PENGGUNAANNYA. Diakses dari http://tekpan.unimus.ac.id/wp-
content/uploads/2013/07/PEWARNAALAMI.pdf [1 oktober 2017].
Purseglove, J. W., Brown, Green, dan Robbins. 1981. Spices Vol 2. Longman.
London. New York.
BAB IV
PEMBAHASAN
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Nurida L., Andarwulan, N. 2003. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun
Beluntas (Plucea Indica L) dan Stabilitas Aktivitasnya pada berbagai
Konsentarsi Garam dan Tingkat pH. dalam Jurnal Tekhnologi dan Industri
Pangan. Vol 14, No. 2
Effendi,M.2008.Perbaikan Ketersediaan P dan efisiensi serapan P oleh tanaman
bawang prei dengan pemberian asam organic dan CMA pada tanah.Buana
sains vol.8(1) : 51-56
Sumarni,N. 1996.Teknologi Produksi Cabai Merah.Balitsa.Bandung
Www.wikipedia.com
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan identifikasi sifat fisik dan inderawi pada
rempah-rempah. Rempah-rempah mempunyai karakteristik rasa dan aroma yang
unik dan berbeda-beda. Maka dari itu dilakukan pengklasifikan berdasarkan
kesamaan citarasa dan aroma.
1. Pengamatan Sifat Fisik dan Inderawi Rempah
a. Bitter
Rasa/aroma pahit nigelin, nigelon, dan timokinon, dan asam linoleat (Hakim,
et al., 2015) serta alkaloid, flavonoid, steroid, tanin, saponin, antrakuinon dan
terpenoid (Rohyani, et al., 2015). Rempah yang tergolong ke dalam kelompok
rempah bitter yang diamati yakni pala, tepung pala, seledri, lengkuas, tepung
lengkuas, daun mint, dan kencur.
b. Sweet
Karakteristik rempah kelompok sweet komponen utamanya terdiri λ-α-pinene,
λ-linalool, frefural, caryophyllene dan cumin aldehyde. Kandungan sinnamaldehid
inilah yang memberikan rasa dan aroma khas dari kayu manis, jinten, adas,
kapulaga, dan cengkeh.
c. Sour
Rasa/aroma getir diperoleh dari kandungan asam pada kunyit dan tamarind.
d. Hot
Rempah kelompok ini memberikan efek pedas diperoleh dari kandungan
capsaicin, piperine, zingerone, gingerol dan shogoal (Anonim, 2017). Rempah
yang tergolong rempah pedas yang diamati yakni merica, cabai, paprika, jahe, dan
lada hitam.
e. Fruity
Karakter aroma rempah fruity memberikan efek kesegaran seperti buah.
Rempah yang termasuk kelompok fruity yakni jinten dan adas.
f. Floral
Rempah kelompok ini berarorma dedaunan karena kandungan alkohol, asam,
phenol, ester, lactone, α-terpinene, α-pinene, camphene, limonene, dan
phellandrene. Hasil dari pengamatan didapat rempah floral yakni adas soa dan
daun mint.
g. Woody
Aroma berbau kayu didapati pada kayu manis dan cengkeh yang diperoleh
dari kandungan sinnamaldehid pada kayu manis (Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, 2015) dan komponen utama cineole, eugenol, geraniol,
terpinol, pinene pada cengkeh (Anonim, 2017).
h. Pungent
Aroma pungent sama dengan aroma hot yang memberikan efek pedas
diperoleh dari kandungan capsaicin, piperine, zingerone, gingerol dan shogoal
(Anonim, 2017) dan sweet yang komponen utamanya terdiri λ-α-pinene, λ-
linalool, frefural, caryophyllene dan cumin aldehyde. Rempah yang tergolong ke
dalam kelompok rempah pungent yakni kayu manis, jinten, adas, cengkeh, merica,
cabai, paprika, jahe, dan lada hitam.
i. Aromatic
Aroma berbau sedap yang memberikan efek rileks yang diperolah dari
kandungan α-pinene, anethole, methyl cavicol, anisketon, cineole dan α- terpinyl
acetat. Rempah kelompok ini terdapat pada rempah daun salam, adas, jintenm
bunga lawang, kemiri, kencur, kapulaga, jamaika, dan kayu manis.
j. Sulfurous
Aroma rempah ini berasal dari diadil sulfida (Rahmadani, 2012) yang
menimbulkan aroma khas pada bawang merah dan bawang putih.
k. Cooling
Aroma rempah ini memberikan efek dingin yang terdapat pada daun mint
yang terdiri dari dari minyak atsiri mentol, menton, mentil asetat, dan derivat
monoterpen lain seperti pulegon, piperiton, dan mentafuran (Hindriyani, 2017).
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
Rohyani, I. S., et al. (2015). Kandungan fitokimia beberapa jenis tumbuhan lokal
yang sering dimanfaatkan sebagai bahan baku obat di Pulau Lombok. PROS
SEM NAS MASY BIODIV INDON, Volume 1, Nomor 2 (pp. 388-391).
Mataram: Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mataram.