Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Samuel Anderson

NIM : 04031381722051
FAKULTAS : Kedokteran
PROGRAM STUDI : Pendidikan Dokter Gigi
TAHUN AJARAN : 2017 / 2018
Dosen Pengampu : S. Ajeng Mardhiyah, S.Psi., M,Si.

EMPATI dalam KEDOKTERAN

Empati berarti :

- Memiliki sikap tidak menghakimi (non judgemental) dan juga tidak menyalahkan atau
membenarkan.
- Menerima individu seperti apa adanya.
- Mengerti nilai-nilai mereka.

Dasar dari EMPATI adalah : Kasih sayang (brotherly love / ukhuwah insanniyyah) tanpa pamrih.

Empati merupakan upaya dan kemampuan untuk mengerti, menghayati, menempatkan diri di
tempat orang lain. Hubungan manusia yang adekuat dilandasi oleh Empati. Mencoba menempatkan
diri pada posisi pasien adalah hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang dokter saat berhadapan
dengan pasien. Tak peduli seberapa konyol, tidak masuk akal, ataupun anehnya perilaku dan sikap
pasien, inilah cara kita untuk respect terhadap pasien kita. Hubungan dokter-pasien yang berlandaskan
empati akan lebih memudahkan kerja dokter dalam menangani pasiennya. Tidak sekedar
menyembuhkan pasien, tapi juga membuat pasien bahagia. Dan menurut saya, keberhasilan paling
indah dari seorang dokter saat ia mendapat kepercayaan tulus dari pasiennya.

Berjanjilah kau akan menjadi dokter untuk sebangsamu yang melarat dalam kehinaannya.
Sembuhkan badannya, sehatkan jiwanya, tegakkan ragangan kehidupannya, bangkitkan mereka.
Pramoedya Ananta Toer

DIALOG PERCAKAPAN DOKTER GIGI DAN PASIEN

Dokter Gigi : Selamat pagi bu, silahkan duduk (Sambil tangan mempersilakan)
Pasien : Selamat pagi juga bu
Dokter Gigi : Permisi bu saya dokter gigi Samuel. Maaf dengan ibu siapa ya? Dan sekarang umur
ibu berapa? (Sambil mencatat)
Pasien : Iya bu, saya Ibu Maria. Umur saya 49 tahun
Dokter Gigi : Dengan Ibu Maria, ada keluhan apa ibu datang kemari? Ada yang bisa saya
bantu?
Pasien : Begini, dok. Gigi belakang saya yang kanan sakit dan keluar ludah terus, dan
kadang kalo buat berbicara sakit
Dokter Gigi : Gigi belakang kanan sakit, bagaimana rasa sakitnya ibu? Apa ketika makan bu?
(Mengulang perkataan pasien dan mencatat di rekam medis pasien)
Pasien : Ketika minum air dingin dok, makan yang manis dan itu berasa ketika cucu saya
teriak-teriak dok sampai kepala saya cenat-cenut dok
Dokter Gigi : Jadi ibu ngerasa ngilu kalau minum es, keluar ludah, kalo kambuh bengkak,
kadang tidak enak badan, sakit kepala kalau mendengar suara berisik ya bu?
Pasien : Iya dok sakit sekalu rasanya
Dokter Gigi : Apakah pernah bengkak tidak bu?
Pasien : Tidak pernah dok
Dokter Gigi : Oh, tidak pernah bengkak ya bu, dan sejak kapan ibu merasa sakit giginya?
Pasien : Sekitar seminggu yang lalu mungkin dok
Dokter Gigi : Setelah merasa sakit, apa yang biasa dilakukan ibu? Apakah member obat?
Pasien : Tidak dok, saya biarkan saja tapi kemarin sempat saya beri obat paracetamol
Dokter Gigi : Apakah ada hal yang lain yang ingin disampaikan ibu?
Pasien : Tidak dok
Dokter Gigi : Oke ibu, setelah ini saya periksa gigi ibu ya mari silahkan duduk disini
Pasien : Iya dok

Dokter Gigi : Saya izin memakai masker dulu ya bu (Sambil mengenakan masker)
Pasien : Iya dok
Dokter Gigi : Apakah sekarang gigi ibu sedang merasa sakit?
Pasien : Tidak dok
Dokter Gigi : Gigi kanan bawah kan bu? Permisi, saya periksa dulu giginya ya bu, tolong buka
mulut ibu
Pasien : Iya dok silahkan
Dokter Gigi : Setelah saya melihat gigi ibu, kemungkinan terdapat lubang di antara gigi ibu, tapi
saya tidak tahu pasti seberapa dalam lubang tersebut bu, apakah dalam ataupun
sedang
Pasien : Oh gitu dok, terus apa yang harus saya lakukan dok?
Dokter Gigi : Setelah ini sebaiknya ibu foto gigi atau disebut foto panoramik gigi, setelah itu kita
dapat menentukan tindakan yang lebih lanjut bu seperti perawatan saluran akar
atau pencabutan bu
Pasien : Berarti setelah saya di rontgen atau foto gigi saya harus kemari lagi dok?
Dokter Gigi : Iya bu, jadi setelah foto rontgen dibantu oleh perawat gigi kemudian saya periksa
lebih lanjut
Pasien : Iya dok
Dokter Gigi : Apakah ada yang ingin disampaikan lagi bu? Jadi ibu setelah ini akan di rontgen ya
dan dibantu oleh perawat gigi
Pasien : Iya dok silahkan

Dokter Gigi : Jadi begini Ibu Maria, ternyata terdapat jaringan tumbuh dibawah gigi dan cukup
besar, dan terdapat dua penawaran untuk pengobatan yaitu dicabut giginya atau
dirawat bu
Pasien : Sebaiknya bagaimana dokter?
Dokter Gigi : Semua perawatan ada baik dan buruknya ibu, jika dicabut resikonya gigi ibu hilang
tapi bisa diganti dengan gigi tiruan dan jika perawatan membutuhkan waktu, tidak
hanya sekali saja

Pasien : Oh jadi begitu ya dok, saya ingin dicabut saja dokter


Dokter Gigi : Kenapa Ibu Maria?
Pasien : Menurut saya kalau perawatan membutuhkan waktu lebih dok
Dokter Gigi : Kalau seperti itu berarti dicabut ya bu, tapi saya tidak bisa lakukan sekarang, besok
ya bu
Pasien : Iya dok
Dokter Gigi : Untuk melakukan tindakan tersebut, saya perlu persetujuan tindakan medis ibu,
tolong tanda tangan disini (Sambil menyerahkan informed consent)
Pasien : Disini kan dok? (Sambil tanda tangan)
Dokter Gigi : Iya bu, jadi saya ulangi sekali lagi, jadi ibu besok kemari lagi untuk melakukan
pencabutan gigi ya bu
Pasien : Iya bu
Dokter Gigi : Ada yang ingin ditanyakan kembali Ibu?
Pasien : Tidak dok
Dokter Gigi : Terima kasih ibu, mari silakan
Pasien : Terima kasih juga dok

Anda mungkin juga menyukai