Anda di halaman 1dari 2

Kasus nomor 2

Bapak 64 tahun, bengkak kaki, sesak nafas, syok, dan pingsan.

Penanganan : c. Buang cairan tubuhnya dengan diuretika

Penjelasan :

Diuretik merupakan obat-obatan yang dapat meningkatkan laju aliran urine. Golongan
obat ini menghambat penyerapan ion natrium pada bagianbagian tertentu dari ginjal. Oleh
karena itu, terdapat perbedaan tekanan osmotik yang menyebabkan air ikut tertarik, sehingga
produksi urin semakin bertambah.

Terdapat golongan-golongan dari diuretik yang memiliki efektivitas yang bervariasi,


mulai dari golongan diuretik hemat kalium yang hanya mengekskresikan 2% ion natrium
sampai golongan diuretik loop yang dapat mengekskresikan sampai 20% ion natrium. Selain
mempengaruhi ekskresi (pembuangan) ion natrium, diuretik juga mempengaruhi kemampuan
ginjal mengatasi ionion lain seperti kalium, hidrogen, kalsium, magnesium, klor, bikarbonat,
fosfat, dan asam urat. Diuretik juga mempengaruhi secara tidak langsung sirkulasi darah.

Fungsi dari diuretik secara umum sesuai dengan definisi yaitu meningkatkan laju aliran
urin yang selanjutnya meningkatkan produksi urin. Akantetapi, fungsi secara khusus
bergantung pada masingmasing golongan dari diuretik. Terdapat 5 golongan diuretik
1.diuretik tiazid;
2.diuretik loop;
3.diuretik hemat kalium;
4.penghambat karbonik anhidrase;
5.diuretik osmotik.

Diuretik tiazid merupakan golongan yang umum digunakan. Seluruh obat-obatan


golongan ini bekerja pada tubulus distal ginjal dan memiliki efek diuretik yang sama.
Peningkatan dosis pada obat-obatan golongan ini tidak akan meningkatkan respon
peningkatan produksi urin. Salah satu obat yang termasuk golongan ini
adalah hydrochlorothiazide (HCT).

Diuretik loop bekerja pada lengkung henle ginjal. Dibandingkan dengan diuretik
golongan lain, diuretik loop memiliki efektivitas tertinggi dalam mengeluarkan ion natrium
dan clor dari tubuh yang selanjutnya tentu diikuti dengan meningkatnya jumlah produksi
urin. Obat yang paling sering digunakan dari golongan diuretik loop adalah furosemide.

Diuretik hemat kalium bekerja pada tubulus pengumpul ginjal untuk mencegah
penyerapan kembali ion natrium dan pengeluaran ion kalium. Obat golongan ini lebh sering
digunakan untuk mengobati hipertensi, dan sering dikombinasikan dengan diuretik tiazid.
Sangat penting memonitor kadar kalium dalam darah pada pasien yang mengkonsumsi obat
ini. Spironolactone merupakan obat dari golongan ini yang sering digunakan.

Acetazolamide merupakan obat yang bekerja sebagai penghambat enzim karbonik


anhidrase pada tubulus proksimal ginjal. Obat golongan ini lebih sering digunakan untuk
fungsi lain (seperti : pengobatan glaukoma) selain diuretik karena efektivitasnya yang lebih
rendah dibandingkan diuretik tiazid.
Diuretik osmotik merupakan substansi kimia sederhana (seperti : mannitol dan urea)
yang disaring dan keluar melalui ginjal. Obat golongan ini dapat memberikan efek diuretik
karena kemampuannya dalam membawa cairan bersamaan dengan keluarnya substansi ini ke
tubulus ginjal. Hanya sebagian kecil ion natrium yang ikut keluar bersamaan dengan
substansi ini. Diuretik osmotik merupakan tatalaksana utama dalam mengatasi peningkatan
tekanan di dalam otak, keracunan obat, trauma.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, diuretik merupakan obat-obatan / substansi yang


berfungsi untuk meningkatkan produksi urin. Obat-obatan ini dapat membantu pasien dengan
gejala bengkak seperti pada penurunan fungsi ginjal, sindrom nefrotik, sirosis hati, gagal
jantung kongestif.

Efek samping dari penggunaan obat ini tergantung pada golongan yang digunakan.
Golongan diuretik loop dan tiazid dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit dan radang
pada ginjal. Diuretik loop juga dapat menyebabkan berkurangnya fungsi pendengaran,
terutama pada pasien dengan pengobatan dosis tinggi yang dikombinasikan dengan obat-
obatan lain yang juga dapat merusak saraf pendengaran seperti antibiotik golongan
aminoglikosida. Efek samping yang paling serius dari penggunaan diuretik adalah kelainan
cairan dan elektrolit. Penggunaan diuretik bersamaan dengan obat anti-inflamasi non-steroid
dapat mengurangi efektivitas diuretik dan juga meningkatkan kadar ion kalium dalam darah
(hiperkalemia).

Sumber : http://www.kerjanya.net/faq/5205-diuretik.html

Anda mungkin juga menyukai