Anda di halaman 1dari 6

BAB III

ABRASI (LOS ANGELES ABRATION)

A. Teori Umum
Daya tahan agregat merupakan ketahanan agregat terhadap adanya
penurunan mutu akibat proses mekanis dan kimiawi. Faktor faktor yang
mempengaruhi tingkat degradasi yang terjadi sangat ditentukan oleh jenis
agregat, gradasi campuran, ukuran pertikel, bentuk agregat, dan besarnya
energi yang dialami oleh agregat tersebut. Daya tahan agregat terhadap beban
mekanis diperiksa dengan melakukan pengujian abrasi menggunakan Abrasi
Los Angeles, sesuai dengan SNI 03 2417 1991 atau AASHTO T96 87.
Gaya mekanis pada pemeriksaan dengan alat Abrasi Los Angeles diperoleh dari
bolabola baja yang dimasukkan bersama dengan agregat yang hendak di uji.
Pada konstruksi pekerjaan jalan, penggunaan agregat yang tidak
memenuhi syarat akan mengakibatkan terganggunya kestabilan konstruksi
perkerasan dan pelekatan aspal terhadap agregat. Cara uji tidak langsung yang
biasa dilakukan untuk menguji kekuatan agregat kasar adalah dengan alat uji
mesin Los Angeles. Persentase jumlah berat agregat yang hancur (menjadi lebih
kecil dari 1,7 mm) selama pengujian merupakan ukuran kekerasan, keuletan,
serta ketahanan aus butirannya.
Keausan agregat adalah proses penghancuran atau pecahnya agregat,
dalam hal ini agregat kasar akibat proses mekanis seperti gaya gaya yang
terjadi selama proses pelaksanaan pembuatan jalan (penimbunan,
penghamparan, pemadatan), pelayanan terhadap beban lalu lintas dan proses
kimiawi, seperti pengaruh kelembaban, kepanasan, dan perubahan suhu
sepanjang hari, atau dapat diartikan juga bahwa keausan agregat adalah tingkat
keausan agregat yang dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus
terhadap berat semula menggunakan mesin Los Angeles.
Mesin Los Angeles adalah mesin yang berupa silinder baja tertutup yang
memiliki ukuran diameter 71 cm dan panjang 50 cm. Silinder bertumpu pada
sumbu horisontal tempat berputar. Pada sisi silinder terdapat lubang untuk
memasukkan agregat ke dalamnya. Bagian dalam silinder terdapat pisau baja
BAB III ABRASI (LOS ANGELES ABRATION)

melintang setinggi 8,9 cm dan bola bola baja dengan diameter 4,68 cm yang
memiliki berat antara 390 445 gram.
Untuk menguji kekuatan agregat dapat menggunakan Los Angeles
Abration Test sesuai dengan SII/SNI (PB. 1989) cara uji kekuatan dengan
menggunakan alat Los Angeles Test. Mesin ini berupa silinder baja yang
tertutup pada kedua sisinya dengan diameter 71 cm dan panjang 50 cm. Silinder
bertumpu pada sebuah sumbu horisontal tempat berputar, pada silinder terdapat
lubang untuk memasukan benda uji dan tertutup rapat, sehingga permukaan
dalam silinder tidak terganggu. Dibagian dalam silinder terdapat blade baja
melintang penuh setinggi 8,9 cm.
Silinder ini dilengkapi dengan bola bola baja dengan diameter rata rata
4,68 cm dan berat masing-masing antara 390 445 gram atau sesuai dengan
gradasi benda uji (tabel dilampirkan). Untuk mengetahui nilai Los Angeles
silinder diputar dengan kecepatan 30 33 rpm. Caranya dengan mengukur
butiran yang pecah pada akhir putaran ke 100 kali yang pertama dibandingkan
dengan 500. Umumnya jika butiran yang pecah pada akhir ke 100 sudah lebih
besar dari 20 % daripada 500 dianggap bagian yang lunak sudah terlalu banyak.
Keausan Agregat kasar yang disyaratkan oleh Peraturan Beton bertulang
Indonesia (PBI 1971 N.I 2) adalah sebagai berikut, kekerasan butir butir
agregat kasar diperiksa dengan menggunakan mesin Pengaus Los Angeles,
yang mana tidak boleh terajadi kehilangan berat lebih dari 50 %.
Keausan dapat diartikan sebagai partikel yang berada disekitar yang
melepaskan diri dari partikel induknya yang disebabkan oleh gaya tekanan atau
gesekan sehingga mengakibatkan masa benda yang mengalami keausan
berkurang. Penggolongan tingkat keausan agregat diindikasikan oleh nilai
abrasi dari hasil pengujian mesin LAA :
1. Agregat keras: nilai abrasi < 20%
2. Agregat lunak: nilai abrasi > 50%
Metode abrasi Los Angeles ini dimaksudkan sebagai pegangan untuk
menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan
mempergunakan mesin Abrasi Los Angeles. Pengujian ini adalah untuk
mengetahui angka keausan tersebut, yang dinyatakan dengan perbandingan

PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN 2017 19


KELOMPOK 6
BAB III ABRASI (LOS ANGELES ABRATION)

antara berat bahan aus lolos saringan No. 12 (1,7 mm) terhadap berat semula,
dalam persen. Pengujian ini dapat digunakan untuk mengukur keausan agregat
kasar. Hasil pengujian bahan ini dapat digunakan dalam perencanaan dan
pelaksanaan bahan perkerasan jalan atau konstruksi beton.
Prinsip Los Angeles adalah pengukuran perontokan agregat dari gradasi
standarnya akibat kombinasi abrasi atau atrisi, tekanan dan pengiasan dalam
drum baja. Ketika drum berputar, bilah baja yang terdapat di dalamnya
mengangkat sampel dan bola baja, membawanya berputar sampai kembali jatuh
mengakibatkan efek tumbuk-tekan/impact crushing pada sampel.
Tabel 3.1 Gradasi dan Berat Benda Uji
ukuran saringan berat dan gradasi benda uji (gram)
lewat (mm) tertahan (mm) A B C D E F G
76,2 63,5 2500
63,5 50,8 2500
50,8 38,10 5000 5000
38,10 25,40 1250 5000 5000
25,40 19,05 1250 5000
19,05 12,70 1250 2500 5000
12,70 9,50 1250 2500
9,50 6,35 2500
6,35 4,75 2500
4,75 2,36 5000
jumlah bola 12 11 8 6 12 12 12
berat bola 5000 4584 3330 2500 5000 5000 5000

Berdasarkan SK SNI 2417 1991, keausan agregat tergolong sebagai


berikut:
1. Apabila nilai keausan yang diperoleh > 40 %, maka agregat yang diuji
tidak baik digunakan dalam bahan perkerasan jalan.
2. Apabila nilai keausan agregat yang diperoleh < 40 %, maka agregat yang
diuji baik digunakan dalam bahan perkerasan jalan.
Rumus untuk menentukan keausan agregat adalah :

A-B
Keausan = x 100% .. (3.1)
A
dimana :
A : Berat awal benda uji
B : Berat akhir benda uji yang lolos saringan

PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN 2017 20


KELOMPOK 6
BAB III ABRASI (LOS ANGELES ABRATION)

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dari percobaan ini adalah sebagai pegangan untuk menentukan
ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan mempergunakan mesin abrasi
Los Angeles atau ketahanan suatu agregat terhadap campuran pada bahan uji.
Sedangkan, tujuan dari pengujian ini ialah untuk mengetahui besaran nilai dari
ketahanan agregat terhadap keausan dengan menggunakan mesin abrasi Los
Angeles, sehingga dapat diketahui angka keausan agregat tersebut, yang dinyatakan
dengan perbandingan antara berat bahan aus lolos saringan no.12 (1,7 mm) terhadap
berat semula dalam persen.

C. Benda Uji
Benda uji yang dipakai dalam percobaan ini adalah batu pecah yang termasuk ke
dalam gradasi B (lolos saringan dan tertahan saringan ).

D. Peralatan
1. Mesin abrasi Los Angeles.
2. Saringan no., , dan 12.
3. Timbangan elektrik.
4. Bola-bola baja berjumlah 11 buah dengan berat masing-masing antara 400 gram
440 gram.
5. Oven.

E. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan benda uji sebanyak > 5000 gram;
2. Membersihkan/mencuci benda uji agar kadar lumpur atau debu yang
menempel hilang;
3. Memasukkan benda uji yang telah dibersihkan ke dalam oven selama 24 jam
dengan suhu 1105C;
4. Memasukkan benda uji yang telah dioven ke dalam mesin LAA sebanyak 5000
gram dengan ketentuan sebagai berikut :
a. 2500 gram benda uji yang lolos saringan no. dan tertahan saringan no.
b. 2500 gram benda uji yang lolos saringan no. dan tertahan saringan no.

PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN 2017 21


KELOMPOK 6
BAB III ABRASI (LOS ANGELES ABRATION)

5. Memasukkan bola-bola baja sebanyak 11 buah;


6. Memutar mesin LAA sebanyak 500 putaran;
7. Mengeluarkan benda uji dari dalam mesin LAA; kemudian, menyaring benda
uji dengan saringan no.12;
8. Setelah selesai, membersihkan benda uji agar debunya hilang dengan cara
mencucinya;
9. Memasukkan benda uji ke dalam oven dengan suhu 1105C selama 24 jam;
10. Mengangkat benda uji dari oven, kemudian mendiamkannya hingga beratnya
tetap, lalu menimbangnya.
a-b
% Keausan = x 100% .. (3.2)
a

dimana :
a = berat benda uji semula (gram)
b = berat benda uji tertahan saringan no.12 (gram)

F. Data Pengamatan dan Perhitungan


1. Data Pengamatan
Data Pengamatan (Tabel 3.2 Terlampir)
2. Perhitungan
Benda uji yang lewat saringan no. dan tertahan di saringan no.
Diketahui :
Berat sebelum (A) = 5000 gram
Berat sesudah (B) = 3140 gram
Maka, nilai keausannya :
A-B
Keausan = x 100%
A
5000 - 3140
= x 100%
5000
= 37,2%

G. Gambar Alat dan Gambar Kerja


1. Gambar Alat
Gambar Alat (Tabel 3.3 Terlampir)

PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN 2017 22


KELOMPOK 6
BAB III ABRASI (LOS ANGELES ABRATION)

2. Gambar Kerja
Gambar Kerja (Tabel 3.4 Terlampir)

H. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian keausan agregat kasar dengan mesin abrasi Los
Angeles, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Pengujian
Hasil Pengujian SNI Keterangan
< 40%
37,2% Sesuai dengan SNI
(SNI 03-2417-1991)

2. Saran
Saran yang dapat kami berikan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :
a. Ketika mencuci benda uji, sebaiknya berhati-hati saat membuang airnya, agar
benda uji tidak ikut terbawa dengan airnya.
b. Sebaiknya berhati-hati dalam menuangkan benda uji ke dalam set saringan
untuk meminimalisir terbuangnya benda uji.
c. Dalam menimbang benda uji, sebaiknya dilakukan dengan teliti dan cermat
saat membaca hasil penimbangannya.

PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN 2017 23


KELOMPOK 6

Anda mungkin juga menyukai