Anda di halaman 1dari 34

1

KEMENTRIAN PERTANIAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN

MODUL
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL
BAGI PENYULUH PERTANIAN
LEMBAR FASILITATOR

1 KELOMPOK JABATAN Penyuluh Ahli


2 JENIS PENDIDIKAN DAN
Dasar Ahli
PELATIHAN
3 KELOMPOK MATERI Penunjang
4 JUDUL MATA DIKLAT
Dinamika Kelompok
5 DESKRIPSI MATA DIKLAT Dinamika kelompok merupakan istilah mengandung
arti adanya kelompok yang selalu memiliki gairah dan
semangat untuk bekerja. Juga berarti adanya
interaksi, saling mempengaruhi dan interdependensi
antara anggota kelompok satu sama lain secara
timbal balik diantara anggota kelompok dengan
kelompok secara keseluruhan.

6 POKOK BAHASAN 1. Pengertian Motivasi


2. Pengertian Kerjasama
3. Pengertian Etos Kerja Penyuluh Pertanian
7 KOMPETENSI DASAR Setelah selesai pembelajaran, peserta
diharapkan mampu memahami Pengertian
tentang Motivasi, Kerjasama dan Etos Kerja
Penyuluh Pertanian
8 INDIKATOR HASIL BELAJAR Setelah selesai pembelajaran peserta dapat
merumuskan tentang Pengertian Motivasi,
Kerjasama dan Etos kerja serta Pentingnya
Motivasi, Kerjasama dan Etos Kerja Bagi Penyuluh
Pertanian yang Baik
9 WAKTU PEMBELAJARAN (T/P) 2/2( 2 x 45 menit) / ( 2x 45 menit)= 180 menit
10 METODE PEMBELAJARAN 1. Penjelasan singkat
2. Diskusi
3. Urun pendapat
4. Bermain peran
11 ALAT DAN BAHAN 1. OHP,LCD,Laptop
2. Kertas koran, lackban, spidol
3. Alat tulis
2

LANGKAH KEGIATAN :

NO. Uraian Kegiatan Waktu(Menit)

1. Pengantaran:

a. Dalam menyampaikan pengantaran, fasilitator


dapat menanyakan kepada peserta tentang
pendapatnya mengenai materi Pengertian 10
Motivasi, Kerjasama dan Etos Kerja Penyuluh
Pertanian
b. Beri kesempatan kepada peserta untuk
menyampaikan pendapatnya
2. Menjelaskan kepada peserta tentang tujuan 20
pembelajaran, indikator keberhasilan belajar
yang ingin dicapai dan urutan kegiatan berlatih
dan membangkitkan minat belajar

3 Membimbing peserta dalam melakukan 45


studi kasus /bermain peran
Bentuklah dalam kelompok-2 kecil sesuai
jenis studi kasus
Mainkan studi kasus yang sudah disiapkan
yang berkaitan dg motivasi
Diskusikan studi kasus yang telah disiapkan
oleh fasilitator.
Rumuskan hasil diskusi
Presentasikan hasil diskusi kelompok di
depan kelompok lain
Peserta lain diminta untuk menanggapi hasil
presentasi kelompok
Fasilitator bersama peserta menyimpulkan
hasil diskusi kelompok

4 Menjelaskan kepada peserta makna 10


dari permainan dan dikaitkan dg
materi pokok bahasan

6. Pengakhiran 5
Menyimpulkan dan memberi motivasi
peserta diklat

Jumlah waktu 90
Catatan : langkah kerja ini dilakukan 2 kali tatap muka @ 90 menit
Materi studi kasus untuk tatap muka I : Motivasi
Materi studi kasus untuk tatap muka II : Kerja Sama dan Etos Kerja

BAB I
PENDAHULUAN
3

A. Latar Belakang

Dinamika merupakan tingkah laku anggota satu dengan lainnya langsung


saling mempengaruhi secara timbal balik. Atau proses berlangsungnya
interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan
yang lain , anggota dengan anggota keseluruhan.

Keadaan ini akan terjadi selama semangat kelompok (Group spirit) terus
menerus berada dalam kelompok itu. Kelompok tersebut selalu bersifat
dinamis dimana setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah.

Dinamika Kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari


beberapa individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara
timbal balik dan nampak jelas antara anggota yang satu dengan yang lainnya.

Menurut Peter Salim dalam Syamsiah marzuki (1999), dinamika


berasal dari kata dynamics yang berarti bergairah atau punya semangat
untuk bekerja. Selanjutnya dikatakan dinamika kelompok disebut juga
group dynamics yang berarti kelompok yang selalu punya gairah atau
punya semangat untuk bekerja.

Dengan demikian pengertian dinamika kelompok, yaitu kelompok


yang selalu memiliki gairah dan semangat untuk bekerja.

B. Deskripsi Singkat
Secara garis besar mata diklat ini membahas tentang dinamika
kelompok dan unsur-unsurnya serta motivasi dan kerjasama.

C. Manfaat Modul bagi Peserta


Peserta dapat menjelaskan dinamika kelompok beserta unsur-
unsurnya serta motivasi dan kerjasama serta mampu mengaplikasikan
sebagai penyuluh pertanian.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
4

Setelah mengikuti mata diklat ini peserta mampu


mengetahui dinamika kelompok beserta aplikasinya
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti mata diklat peserta mampu: mengaplikasikan
berbagai jenis bermain peran sesuai dengan harapan yang
diinginkan

Bab II
DINAMIKA KELOMPOK

A. Pengertian Dinamika Kelompok


Dinamika Kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok.
Dinamika berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota
kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal
balik dan antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan.
Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu yang
mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara
dan atas dasar kesatuan persepsi. Kelompok merupakan kumpulan
individu yang mempunyai hubungan tertentu, yang membuat saling
ketergantungan satu sama lain dalam ukuran yang bermakna. Bentuk-
bentuk kelompok antara lain: kelompok sosial dan kelompok tugas,
kelompok formal dan kelompok informal kelompok primer dan kelompok
skunder, kelompok terbuka dan kelompok tertutup.
Istilah dinamika kelompok berasal dari bahasa Inggris dynamics
yang berarti mempunyai gairah atau semangat untuk bekerja. Dengan
demikian pengertian dinamika kelompok ditinjau dari istilah mengandung
arti yaitu berkelompok yang selalu memiliki gairah dan semangat untuk
bekerja. Sisi lain dinamika berarti adanya interaksi, saling mempengaruhi
dan interdependensi antara anggota kelompok satu sama lain secara
timbal balik diantara anggota kelompok dengan kelompok secara
keseluruhan.
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua
individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas
5

antara anggota yang satu dengan yang lain. Dinamika Kelompok


menguraikan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam situasi kelompok
yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.
Pengertian dinamika kelompok merupakan suatu metode dan
proses yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok. Artinya
metode dan proses dinamika kelompok ini berusaha menumbuhkan dan
membangun kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu yang
belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok
dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara pencapaiannya yang
disepakati bersama. Kelompok dan kerumunan berbeda. Sketsa
perbedaan dapat dilihat pada Gambar 1.

Tujuan

Kelompok:
Kerumunan: mempunyai ikatan kelompok
tidak mempunyai ikatan kelompok mempunyai kesatuan tujuan yang
tidak mempunyai kesatuan tujuan disepakati bersama

Gambar 1. Sketsa Perbedaan antara Kerumunan dan Kelompok


B. Tujuan Dinamika Kelompok
Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh
kelompok. Tujuan perlu memberi arah pada kegiatan dan memberi
kerangka bagi pengambilan keputusan yang rasional tentang jenis dan
jumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh kelompok yang menjadi kriteria
pengukur kemajuan.
Tujuan Dinamika Kelompok :
1.meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok
2.meningkatkan produktivitas anggota kelompok
3.mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik, lebih maju
4.meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya

C. Manfaat Dinamika Kelompok


6

Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu


yang hidup dalam sebuah kelompok. Manfaat dinamika kelompok antara
lain:
1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi
persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain.)
2. Memudahkan segala pekerjaan. (Banyak pekerjaan yang tidak dapat
dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan
mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih
cepat, efektif dan efesian.
(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-
masing / sesuai keahlian)
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa memberikan masukan, berinteraksi dan memiliki
peran yang sama dalam masyarakat)

D. Rangkuman
Dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang
bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok. Artinya metode dan
proses dinamika kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun
kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling
mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu
tujuan, satu norma dan satu cara pencapaiannya yang disepakati
bersama.
Tujuan dinamika kelompok adalah meningkatkan proses interaksi
antara anggota kelompok, meningkatkan produktivitas anggota kelompok,
mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik, lebih maju serta
meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya.
Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri dan banyak
pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain. Oleh
karena itu pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya
7

masing-masing / sesuai keahlian dan setiap individu bisa memberikan


masukan, berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat.
E. Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan dinamika kelompok?
2. Sebutkan tujuan dan manfaat dinamika kelompok!
3. Berilah contoh aplikasi manfaat dinamika kelompok dalam suatu
organisasi!
Bab III
UNSUR-UNSUR DINAMIKA KELOMPOK

A. Unsur-unsur Dinamika Kelompok


Unsur-unsur Dinamika kelompok disebut juga dengan variabel atau
dimensi dinamika kelompok. Unsur-unsur dinamika kelompok terdiri dari :
1. Tujuan Kelompok
Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang
diharapkan anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok
harus jelas dan diketahui oleh seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan
kelompok tersebut diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota.
Hubungan antara tujuan kelompok dengan tujuan anggota bisa : a)
sepenuhnya bertentangan, b) sebagian bertentangan, c) netral, d) searah
dan e) identik. Dengan demikian bentuk hubungan a tidak menguntungkan
dan bentuk d adalah yang paling baik. Tujuan kelompok dirumuskan
sebagai perpaduan dari tujuan individual dan tujuan semua anggota
kelompok.
Tujuan kelompok yang efektif harus mempunyai aspek-aspek
sebagai berikut:
- dapat didefinisikan secara operasional, dapat diukur dan diamati
- mempunyai makna bagi anggota kelompok, relevan, realistik dapat
diterima dan dapat dicapai
- anggota kelompok mempunyai orientasi terhadap tujuan yang telah
ditetapkan
- adanya keseimbangan tugas dan aktivitas dalam mencapai tujuan
individu dan kelompok
8

- bersifat menarik dan menantang serta mempunyai resiko kegagalan


yang kecil dalam mencapainya
- adanya kemudahan untuk menjelaskan dan mengubah tujuan kelompok
- berapa lama waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok untuk
mencapai tujuan kelompok

2. Kekompakan Kelompok
Kekompakan kelompok menunjukkan tingkat rasa untuk tetap
tinggal dalam kelompok, hal ini dapat berupa : loyalitas, rasa memiliki,
rasa keterlibatan, dan keterikatan.
Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok
yaitu:
a) Kepemimpinan Kelompok
Kepemimpinan kelompok yang melindungi, menimbulkan rasa aman,
dapat menetralisir setiap perbedaan
b) Keanggotaan Kelompok
Anggota yang loyal dan tinggi rasa memiliki kelompok
c) Nilai Tujuan Kelompok
Makin tinggi apresiai anggota terhadap tujuan kelompok, kelompok
semakin kompak
d) Homogenitas Anggota Kelompok
Setiap anggota tidak menonjolkan perbedaan masing-masing, bahkan
harus merasa sama, merasa satu
e) Keterpaduan Kegiatan Kelompok
Keterpaduan anggota kelompok di dalam mencapai tujuan sangatlah
penting
f) Jumlah Anggota Kelompok
bila jumlah anggota kelompok relatif kecil cenderung lebih mudah
kompak, dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah anggota
besar
Sedangkan faktor yang meningkatkan kekompakan kelompok
adalah: kesepakatan anggota terhadap tujuan kelompok, tingkat
keseringan berinteraksi, adanya keterikatan pribadi, persaingan antar
9

kelompok, adanya evaluasi yang menyenangkan dan adanya perlakuan


antar anggota dalam kelompok sebagai manusia bukan mesin.

2. Struktur Kelompok

Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu


dalam kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur
kelompok harus sesuai/mendukung tercapainya tujuan kelompok. Yang
berhubungan dengan struktur kelompok yaitu:

a) Struktur Komunikasi
Sistim komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai
kepada seluruh angota, komunikasi yang tidak lancar akan
menimbulkan ketidakpuasan anggota, pada gilirannya kelompok
menjadi tidak kompak.
b) Struktur Tugas atau Pengambilan Keputusan
Pembagian tugas harus merata dengan memperhatikan kemampuan,
peranan, dan posisi masing-masing anggota. Dengan demikian
seluruh anggota kelompok ikut berpartisipasi dan terlibat, sehingga
dinamika kelompok harus semakin kuat.
c) Struktur Kekuasaan atau Pengambilan Keputusan
Kedinamisan kelompok sangat erat dengan kecepatan pengambilan
keputusan selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan
ketidak cepatan (kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan
lemahnya struktur kelompok
d) Sarana Terjadinya Interaksi
Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangkan dalam
struktur kelompok harus menjamin kelancaran interaksi, kelancaran
interaksi memerlukan sarana (contoh ketersediaan ruang pertemuan
kelompok) dapat menjamin kelancaran interaksi antar anggota.

3. Fungsi Tugas Kelompok


10

Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan


kelompok dalam rangka mencapai tujuan. Secara keseluruhan fungsi ini
sebaiknya dilakukan dengan kondisi menyenangkan, dengan kondisi yang
menyenangkan dapat menjamin fungsi tugas ini dapat terpenuhi.
Klasifikasi fungsi tugas yaitu:
a) Koordinasi, berfungsi sebagai koordinasi untuk menjembatani
kesenjangan antar anggota
b) Informasi, berfungsi memberikan informasi kepada masing-masing
anggota
c) Prakarsa, berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan prakarsa
anggota
d) Penyebaran, berfungsi menyebarkan hal-hal yang dilakukan kelompok
kepada masyarakat atau lingkungannya
e) Kepuasan, berfungsi untukmemberikan kepuasan pada anggota
f) Kejelasan, berfungsi menciptakan kejelasan kepada anggota seperti
tujuan dan kebutuha anggota

4. Pengembangan dan Pemeliharaan Kelompok

Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai


usaha mempertahankan kehidupan kelompok, kehidupan berkelompok
dapat dilihat dari adanya kegiatan, yaitu:
a) Mengusahakan/mendorong agar semua anggota kelompok ikut
berpartisipasi dalam setiap kegiatan kelompok. Dengan demikian rasa
memiliki kelompok dari para anggotanya akan tinggi
b) Tersedianya fasilitas
c) Mengusahakan/mendorong menumbuhkan kegiatan, agar para
anggota bisa ikut aktif berperan
d) Menciptakan norma kelompok. Norma kelompok ini adalah sebagai
acuan anggota kelompok bertindak
e) Mengusahakan adanya kesempatan anggota baru, baik untuk
menambah jumlah maupun mengganti anggota yang keluar
11

f) Berjalannya proses sosialisasi. Untuk mensosialisasikan adanya


anggota baru adanya norma kelompok adanya kesepakatan, dan
sebagainya

5. Suasana Kelompok
Suasana kelompok adalah keadaan moral, sikap dan perasaan
bersemangat atau apatis yang ada dalam kelompok, suasana kelompok
yang baik bila anggotanya merasa saling menerima, saling menghargai,
saling mempercayai dan bersahabat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suasana kelompok adalah:
a) hubungan antar anggota. Hubungan yang mendukung adalah
hubungan yang rukun, bersahabat, persaudaraan
b) kebebasan berpartisipasi. Adanya kebebasan berpartisipasi, berkreasi
akan menimbulkan semangat kerja yang tinggi
c) lingkungan fisik yang mendukung

6. Efektivitas Kelompok

Efektifitas kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan


tugas-tugas kelompok dalam mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan
yang dapat dicapai, semakin banyak keberhasilan, anggota kelompok
akan semakin puas. Bila anggota kelompok merasa puas kekompakan
dan kedinamisan kelompok akan semakin kuat.

7. Tekanan Kelompok

Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-


tekanan dalam kelompok yang dapat menimbulkan ketegangan, dengan
adanya ketegangan akan timbul dorongan untuk mempertahankan tujuan
kelompok. Tekanan kelompok yan cermat, dan terukur akan dapat
mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan berakibat sebaliknya.

8. Maksud Terselubung
12

Maksud terselubung adalah suatu tujuan anggota kelompok yang


terselubung atau ditutup-tutupi atau sengaja tidak diberitahukan pada
anggota lainnya dalam melakukan suatu aktivitas tertentu dalam
kelompok, karena tujuan sebenarnya dari anggota kelompok berlawanan
dan bertentangan dengan tujuan kelompok yang telah disepakati
bersama.

BAB IV
MOTIVASI DAN KERJASAMA

A. Motivasi
Motivasi diartikan sebagai kekuatan dorongan, kebutuhan,
semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong
seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu
sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Istilah motivasi memuat tiga
unsur esensial, pertama faktor pendorong atau pembangkit motif, baik
internal maupun eksternal. Kedua tujuan yang ingin dicapai. Ketiga
strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk untuk
mencapai tujuan tersebut. Misalnya jika seseorang merasa kehausan,
maka akan berusaha untuk mencari air yang layak untuk diminum.
Tujuan yang ingin dicapai adalah ingin menghilanggkan rasa haus.
Untuk memperoleh air yang memenuhi syarat untuk layak diminum
diperlukan strategi atau cara tertentu. Jika air kelihatannya kurang
bersih maka perlu disaring terlebih dahulu, baru kemudian dimasak.
Setelah itu duidinginkan lalu diminum. Bagi orang yang beruang
mungkin dilakukan dengan cara membeli air kemasan atau memesan di
warung atau restoran.
Sifat motivasi adalah abstrak, dan hanya dapat ditimbang dengan
melihat penampilan fisikal ketika subyek melakukan suatu pekerjaan.
Secara sederhana dapat diformulasikan bahwa motivasi (M) merupakan
fungsi (f) produktivitas (P) atau M = (f.P). Untuk menjadi manusia yang
produktif, seseorang harus mampu membangkitkan motivasi berprestasi
yang ada pada diri dan yang mungkin dibangkitkan.
13

Robbins (1993) mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu


dorongan yang timbul dari diri seseorang ke suatu arah perilaku yang
diawali oleh adanya kebutuhan yang belum terpuaskan sehingga
menimbulkan dorongan untuk mewujudkan keinginannya.
Motivasi merupakan fenomena hidup yang banyak corak dan
ragamnya. Secara umum motivasi dapat diklasifikasikan ke dalam empat
jenis yang satu sama lain memberikan warna pada aktivitas manusia.
Motivasi yang mempengaruhi manusia organisasional dalam bekerja
sebagai berikut:
1. Motivasi positif
Motivasi positif didasari atas keinginan manusia untuk mencari
keuntungan-keuntungan tertentu dan merupakan proses pemberian
motivasi atau usaha membangkitkan motif yang diarahkan agar bekerja
secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan tertentu.
Jenis-jenis motivasi positif antara lain : imbalan yang menarik, informasi
tentang pekerjaan, kedudukan atau jabatan, perhatian atasan terhadap
bawahan, kondisi kerja, rasa partisipasi, dianggap penting, pemberian
tugas berikut tanggungjawabnya, dan pemberian kesempatan untuk
tumbuh dan berkembang.
2. Motivasi Negatif
Motivasi Negatif merupakan motivasi yang bersumber dari rasa
takut, dan jika berlebihan akan membuat organisasi tidak mencapai
tujuan.Personalia organisasi menjadi tidak kreatif, serba takut dan seba
terbatas geraknya.
3. Motivasi dari dalam
Motivasi dari dalam timbul pada diri pekerja waktu menjalankan tugas-
tugasnya dan bersumber dari dalam pekerja itu sendiri. Artinya
kesenangan pekerja muncul pada waktu bekerja dan menyenangi
pekerjaannya. Berbuat adalah suatu kewajiban, laksana makan
kebutuhan.
4. Motivasi dari luar
Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat
adanya pengaruh yang ada di luar pekerjaan dan diluar diri pekerja,
14

biasanya dikaitkan dengan imbalan seperti kesempatan cuti, program


rekreasi. Pekerja bekerja semata-mata disorong oleh adanya suatu yang
ingin dicapai dan dapat pula bersumber dari faktor-faktor di luar subyek.
Efektivitas kelompok antara lain tergantung pada keinginan bekerja
para anggota yang terikat pada tugas-tugas kelompok, baik pada saat
memecahkan maslah maupun saat bekerja kelompok. Kerja kelompom
tidak selalu dalam bentuk akktivitas fisik, melainkan juga aktivitas emosi
atau intelektual meski pada akhirnya motivasi anggota kelompoklah yang
menentukan produktivitas.
Upaya efektivitas kelompok akan dapat tercapai jika setiap anggota
mampu mengerjakan tugas kelompok scara bersama-sama. Perilaku
pimpinan dan anggota kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap
produktivitas di dalam kelompok pada intinya merupakan aksentuasi dari
motivasi yang ditimbulkan oleh hubungan sinergis diantara sesamanya.

Teori tentang motivasi banyak dikemukakan oleh para ahli. Dalam


penelitian ini akan digunakan teori motivasi yang dikemukakan oleh
Frederick Herzberg atau dikenal dengan teori dua faktor tentang motivasi.
Steers et.al (1996:17-18) dan Gibson et.al (1989:107-108)
mengemukakan bahwa hasil penelitian Herzberg menunjukkan dua
kesimpulan yaitu pertama serangkaian kondisi ekstrinsik, keadaan
pekerjaan (job context), yang menghasilkan ketidakpuasan di kalangan
karyawan jika kondisi tersebut tidak ada. Jika kondisi tersebut ada, maka
tidak perlu memotivasi karyawan. Kondisi tersebut adalah faktor-faktor
yang membuat orang merasa tidak puas (dissartisfier) atau disebut faktor
iklim baik (hygiene factors). Faktor-faktor tersebut meliputi upah, jaminan
kerja, kondisi kerja, status, prosedur perusahaan, mutu supervisi dan mutu
hubungan antarpribadi diantara rekan sekerja, dengan atasan dan dengan
bawahan. Kedua, serangkaian kondisi intrinsik, isi pekerjaan (job
content), yang apabila ada dalam pekerjaan tersebut akan menggerakkan
tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi kerja yang
baik. Jika kondisi tersebut tidak ada, maka tidak akan timbul rasa
ketidakpuasan yang berlebihan. Faktor-faktor tersebut disebut pemuas
15

atau motivator yang meliputi prestasi, pengakuan, tanggung jawab,


kemajuan, pekerjaan itu sendiri dan kemungkinan berkembang.
Mengacu pada konsep teori motivasi tersebut, maka yang
dimaksud dengan motivasi penyuluh adalah dorongan dari dalam diri dan
luar penyuluh ke suatu arah perilaku yang diawali oleh adanya kebutuhan
yang belum terpuaskan sehingga menimbulkan dorongan untuk
mewujudkan keinginannya. Dalam penelitian ini motivasi penyuluh akan
disoroti melalui motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Diasumsikan
bahwa motivasi penyuluh akan berpengaruh terhadap peningkatan
kompetensi dan kinerja penyuluh.
B. Pengertian Kelompok Tani
Tidak seorangpun manusia di dunia hidup dalam kesendirian,
memang manusia adalah mahluk sosial, artinya memerlukan
berhubungan dengan orang lain adalah merupakan kebutuhan hidupnya.
Sudah menjadi sifat individu manusia untuk hidup berkelompok,
karena individu tersebut merasa lebih aman bila berlindung pada
kelompoknya. Sehingga setiap manusia akan mengidentifikasi dirinya
terhadap kelompoknya.
Dalam berkelompok manusia akan dapat mereseprentasikan sifat-
sifat naluriahnya, seperti rasa harga diri, hasrat untuk patuh, hasrat
meniru, hasrat bergaul, hasrat tolong menolong, hasrat berjuang dan
hasrat memberitahukan.
Dengan demikian manusia dapat berinteraksi, hubungan yang
terjadi bersifat timbal balik, saling mempengaruhi. Pengertian ini
menunjukkan adanya kesadaran manusia sebagai bagian dari kelompok
tersebut. Disebut kelompok, paling tidak dterdapat tiga syarat kumpulan
manusia tersebut. Disebut kelompok karena, yaitu :
1. setiap anggota kelompok sadar sebagai bagian dari kelompoknya
2. terdapat hubungan timbal balik antar anggota
3. terdapat faktor kesamaan antar anggota kelompok yang dapat
mempererat hubungan antar mereka. Seperti : kepentingan, tujuan,
pandangan, perasaan, dan sebagainya.
16

Kelompoktani adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kelompok.


Kelompoktani perlu sudah harus dinamis, kelompoktani membutuhkan
dinamika kelompok.
Kelompoktani dapat didefinisikan sebagai kumpulan petani yang
terbentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi
lingkungan (sosial, ekonomi, dan sumberdaya) dan keakraban untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Kelompoktani
dipimpin oleh seorang ketua dengan sebutan kontak tani, terbentuk
secara non formal, ditumbuh-kembangkan dari, oleh dan untuk petani.
Kelompoktani bercirikan :
1. beranggotakan petani
2. saling mengenal, akrab dan saling percaya
3. mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam
berusahatani
4. memiliki kesamaan tradisi dan atau pemikiran, hamparan usaha, status
ekonomi maupun sosial, bahasa pendidikan dan ekologi
5. ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota
berdasarkan kesepakatan bersama
Dengan tercapainya delapan unsur dinamika kelompok tersebut,
kelompoktanipun akan dinamis, bila kelompoktani dinamis maka akan
dapat memerankan fungsinya, yaitu:
1. sebagai kelas belajar mengajar
2. sebagai unit produksi
3. sebagai wahana kerjasama
Bila fungsi kelompok (tani) berperan, kelompoktani tersebut akan
meningkat produktivitasnya, sekaligus meningkat kemampuan
kelompoknya.

C. Pengertian Etos Kerja

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) memberi pengertian etos kerja


sebagai cara pandang atau semangat kerja yang menjadi ciri khas individu atau
kelompok orang. Etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang memberikan arti
sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Etos kerja
17

adalah totalitas kepribadian dirinya serta caranya mengekpresikan, memandang,


meyakini, dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk
bertindak (Tasmara, 2004:20).

Konsep etos kerja mengandung dua kata yaitu: etos dan kerja. Pengertian
kerja dikaitkan dengan konsep etos kerja. Kerja merupakan sesuatu yang
dibutuhkan oleh manusia. Suseno (Puspadi, 2003:119) mendefinisikan etos
kerja sebagai sikap dasar seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan
pekerjaan.

Etos kerja sama dengan etika kerja. Harriman (Puspadi, 2003:119)


mendefinisikan etos sebagai pandangan atau semangat karakteristik suatu
masyarakat, sistem nilai yang menjadi latar belakang (adat istiadat, tata cara
suatu kelompok).

Etos kerja adalah suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau suatu
umat terhadap kerja. Kalau pandangan dan sikap itu melihat kerja sebagai hal
yang luhur untuk eksistensi manusia, maka etos kerja itu akan tinggi; sebaliknya,
kalau melihat kerja sebagai suatu hal tak berarti untuk kehidupan manusia maka
etos kerja menjadi rendah. Orang-orang yang mempunyai etos kerja tinggi,
cenderung menyukai pekerjaan dan memperoleh kepuasan darinya (Anoraga,
1992:11). Weber mengatakan bahwa ada kaitan antara perkembangan suatu
masyarakat dengan sikap masyarakat itu terhadap makna kerja (Mubyarto dkk.,
1993:2).

Menurut Puspadi (2003:120), etos kerja merupakan penentu konsep


profesional, dan etos kerja individu atau kelompok, tidak dominan ditentukan oleh
faktor budaya yang dianut oleh individu bersangkutan tetapi juga ditentukan oleh
struktur ekonomi, sosial dan politik yang berlaku dalam masyarakat. Dengan
demikian etos kerja yang tinggi dapat dibentuk melalui proses-proses tertentu,
dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh.

Salah satu faktor penentu dalam peningkatan pendapatan dan produktivitas


adalah etos kerja dari individu yang berperan dalam usaha produksi. Sebagai
contoh, seorang petani akan berhasil dalam usahataninya jika ia rajin merawat
tanamannya, membersihkan gulma, menjaga tanamannya dari hama, dan lain-
lain. Oleh karena itu, perlu dikaji beberapa karakteristik tenaga kerja yang
18

bergerak dalam usaha produksi, yang meliputi aspek semangat kerja dan
keuletan (Rusli dkk. 1995:101).

Menurut Soesarsono dan Sarma (2004:18), etos kerja lebih adalah: (1)
tiba dan memulai kerja lebih awal, (2) bekerja dengan lebih tertib dan seksama,
(3) bekerja dengan lebih bersemangat dan gairah, (4) bekerja dengan lebih
cekatan dan cepat selesai, (5) bekerja dengan waktu (durasi) lebih lama dari jam
kerja, dan (6) hasil kerja lebih banyak dan lebih bermutu.

Etos kerja dalam penelitian ini didefinisikan sebagai waktu yang dicurahkan
petani dalam melakukan pekerjaan usahataninya.

D. Latihan
1. Sebutkan pengertian motivasi dan berilah contoh!
2. Bagaimana kerjasama dalam kelompok?

Contoh aplikasi unsur-unsur dinamika kelompok sebagai berikut:


Permainan Studi kasus : asas kerja sama dalam kelompok

1. Judul BUJUR SANGKAR BERANTAKAN

Tujuan :
1. Peserta menyadari bahwa pengetahuan tentang bekerjasama
tidak serta merta selalu muncul ketika dalam suasana orang
bekerjasama.
2. Peserta dapat memahami prinsip-prinsip kerja sama dan
bagaimana teknik penerapannya.
3. Peserta dapat mengidentifikasi motivasi diri sendiri
4. Peserta dapat menjelaskan perbedaan tipe-tipe motivasi individu
5. Peserta dapat memahami dan empati terhadap motivasi orang
lain
6. Peserta dapat lebih aktif dalam meningkatkan motivasi orang lain
Pokok Bahasan :
1. Prinsip-prinsip kerja sama
2. Saling percaya dan akibatnya
3. Kerjasama dan hubungan organisasi.
19

Waktu : 30 menit
Peralatan :
1. Satu set peralatan bujur sangkar berantakan untuk satu
kelompok yang beranggotakan 5 orang.
2. Spidol, kertas plano dan kelengkapan lainnya.

Proses :
1. Permainan ini sebaiknya dilakukan dalam kelompok yang
beranggotakan 20 -25 orang dan dibagi dalam kelompok-2 yang
beranggotakan 5 orang
2. Aturan Permainan :
Masing-2kelompok menerima 5 sampul tertutup yang akan
dibagikan pada setiap anggota (tidak boleh dibuka
sebelum ada tanda memulai.
Tiap amplop berisi potongan dari berbagai bentuk hasil
potongan bujur sangkar.
Tiap kelompok bertugas menyusun 5 bujur sangkar dg
ukuran sama besar yang dilakukan oleh 5 orang anggota
kelompok .
Persyarakatan selama permainan
Tidak diperkenankan untuk bicara
Tidak boleh memberi kode apapun
Tidak boleh meminta dan mengambil bagian
anggota lain
Boleh memberi dan yanhg diberi tidak boleh
menolaknya.
3. Setelah peraturan disampaikan pelatih membagikan amplop
pada kelompok dan permainan dapat dimulai.
4. Tiap-tiap kelompok diawasi oleh satu petugas , mengamati dan
mencatat apakah terjadi pelanggaran terhadap aturan
permainan.
5. Apabila sudah ada 2 atau 3 kelompok yang selesai, permainan
dihentikan dan dilakukan pengungkapan apa yang mereka
20

lakukan dan yang dirasakan.


6. Dari apa yang mereka alami selanjutnya didiskusikan menmgapa
bisa terjadi, apa penyebabnya ? bagaimana seharusnya ? dan
apakah bisa dihubungkan dengan kegiatan-kegiatan diluar
pelatihan atau situasi sesungguhnya.

dividu

Petunjuk Umum :
Petunjuk Bagi Pengamat :
1.bacalah baik-baik formulir pengamatan
2. posisi berdiri usahakan bisa mengamati seluruh pemain
3.Tetaplah jaga kemandirian anda sebagai pengamat
4. catatlah hasil pengamatan secara terus menerus.
5. catatlah fakta-fakta tentang perilaku yg diamati

FORMULIR PENGAMATAN :
Pengamatan yang Nama anggota Pengamatan
diperlukan specifik
a B c d e
a.Apakah dia berhasil
21

membuat bujur sangkar:


Berapa lama
waktunya
Catat waktu
b.Apakah dia memecahkan
kembali bujur sangkar
setelah jadi ?. berapa kali
c.Apakah dia memisahkan
diri dari usaha kelompok
setelah dia berhasil
membuat bujur sangkar
d.Apakah dia memberikan
potongan kertas kepada
temannya ?
berapa kali ?
e.Apakah secvara aktif
dia diikutsertakan dalam
pemecahan masalah
f.Apakah dia cenderung
menyimpan sebanyak
mungkin potongan kertas
pada dirinya sendiri dan
tidak memberikan potongan
kepada temanya
g.Apakah dia acuh tak
acuh terhadap tugas
dan /atau terhadap
kelompok
h.Apakh dia melanggar
aturan

KESIMPULAN :
Dari permainan ini akan terlihat etos kerja dan karakter dari individu pemain a.l. :
- kepemimpinan
22

- kedisiplinan
- sikap
- kejujuran
- kreatifitas
- Kinerja
- tanggung jawab

2.MENARA SEDOTAN (Analisa gaya kepemimpinan )


Tujuan :
- Peserta memahami adanya tiga gaya kepemimpinan dan
maknanya masing-masing dalam kehidupan
berorganisasi.
- Peserta memahami konsep dasar kepemimpinan
situasional dan efektifitasnya.
Pokok Bahasan : tiga gaya kepemimpinan (otoriter, dekokrasi,
masa bodoh)
Waktu : 30 menit
Peralatan :
1. Tiga set sedotan minuman
2. Tiga set /kotak jarum
pentul
Proses :
1. Penjelasan tentang tujuan dan materi pokok kegiatan
2. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok
3. Masing-masing kelompok diminta duduk melingkar pada tempat
yang terpisah dan diminta untuk memilih ketua kelompok masing-
masing.
4. Kepada 3 pemimpin terpilih diminta untuk menemui pelatih diruang
lain . anggota kelompok dimohon menunggu
5. Berilah penjelasan kepada ketiga pemimpin :
Bahwa mereka akan memimpin kelompok masing-masing untuk
membangun sebuah menara dari bahan sedotan minuman yang
disambung-sambung memakai jarum pentul (berikan masing-
masing satu set) dan bila perlu berikan contoh cara
menyambungnya.
Dalam menjalankan tugas ini, ketiga pemimpin akan
menjalankannya secara berbeda, yaitu :
Seorang menjalankan tugas sebagai pemimpin yang otoriter
23

yang akan memimpin kelompok dg cara keras dan tegas


(semuanya ditentukan oleh dia sendiri sejak rencana gambar
sampai cara pelaksanaannya, pembagian tugas anggota,
sampai penentuan selesainya pekerjaan)
Seorang berperan sebagai pemimpin Demokrat yang akan
memimpin kelompoknya atas dasar musyawarah dan mufakat
dari rencana, pembagian tugas dan penentuan hasil.
Semuanya sitetapkan bersama , pemimpin hara mengarahkan.
Seorang menjalankan kepemimpinan masa bodoh (laizer faire)/
liberal (Lippite dkk), yang memimpin dg sebebas-bebasnya
dan nyaris tanpa aturan (pokoknya menyerahkan semuanya
kepada kemampuan dan kemauan anggota sendiri, dia hanya
memberitahukan apa tugas yang harus dikerjakan dan
kemudian bersikap masa bodoh, jika perlu malah meninggalkan
kelompoknya yang sedang bekerja).
6. Tentukan secara tepat siapa yang akan berperan sebagai
pemimpin otoriter, demokrat dan masa bodoh. Yakinkan bahwa
mereka akan bertugas dg sebaik-baiknya. Dan tegaskan bahwa
mereka tidak boleh memberitahu kepada kelompok akan perannya
dan mengapa mereka berperan seperti itu. Sesudah itu mereka
kembali ke kelompok dan segera mulai.
7. Selama proses berlangsunbg amati semua perilaku anggota setiap
kelompok, catat hal yang penting untuk digunakan bahan analisa.
8. Setelah waktu berakhir minta mereka kembali ke formasi kelas
semula . dan minta anggota kelompok untuk mengungkapkan
perasaan dan pengalamannya :
Apa yang terjadi dikelompok terhadap proses dari awal
sampai akhir.
Apa mereka puas terhadap hasil yang dicapai
Bagaimana tanggapan mereka terhadap karakter masing-
masing pemimpinnya.
9. Catat semua ungkapan anggota dipapan tulis, lakukan analisa hasil
dan simpulkan.

2. TRAFFICHT LIGHT (MENGURAI KEMACETAN)


(KODE ETIK MEMIMPIN DAN DIPIMPIN)

Tujuan : peserta menyadari akan kode etik sebagai pemimpin dan memahami
bagaimana seharusnya memimpin dan dipimpin.

Pokok Bahasan :

Waktu : 15 menit
24

Proses :
1. Tentukan 11 orang peserta untuk maju ke depan kelas
2. Sampaikan padfa peserta untuk memilih pemimpin
3. Berilah penjelasan pada pemimpin tentang teknik bermain
4. Amati proses yang terjadi terhadap pemimpin dan yang dipimpin
5. Analisa karakter masing-masing , dan simpulkan
Teknik bermain :
Bagi menjadi 2 kelompok beranggotakan 5 orang
Anggota kelompok berbaris bersap lima orang menghadap kekanan dan 5
orang menghadap kekiri dalam satu deret
Antara kelompok diberi jarak 1 orang
Perintahkan antar kelompok untuk bertukar posisi dengan ketentuan
tidak boleh melewati lebih dari satu orang dg mengisi peluang kosong
diantara anggota kelompok
Gambar :
A B C D E . 1 2 3 4 5
POSISI AWAL
KELOMPOK A KELOMPOK B

TEMPAT KOSONG
A B C . E D 1 2 3 4 5
A B C D . E 1 2 3 4 5
SALAH
BENAR
1 2 3 4 5 . A B C D E
POSISI AKHIR

PENGAMATAN :
Apakah pemimpin melakukan kesalahan sehingga macet
Apakah anggota ada yang berinisiatif untuk mengatur
Adakah anggota yang bergerak tanpa diperintah oleh pemimpin
Kemacetan terjadi bila ada 2 anggota yang posisinya berjejer
Bagaiman sikap pemimpin yang melakukan kesalahan (bertahan
atau minta diganti)
Amati proses pergantian pemimpin
Amati karakter anggota kelompok

4.MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI


Menebak pikiran peserta untuk penyamaan persepsi

0.1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11. 1.3.5.7.9.11.1.3.15.17.
12.13.14.15.16.17.18.19 19.21.23.25.27.29.31
20.21.22.23.24.25.26.27.
25

28.29.30.31
2.3.6.10.7.11.14.15.18. 4.5.6.7.12.13.14.15.20.
19.22.23.26.27.30.31. 21.22.23.28.29.30.31
8.9.10.11.12.13.14.15. 16.17.18.19.20.21.22.
24.25.26.27.28.29.30.31 23.24.25.26.27.28.
29.30.31.

5. Kemampuan daya analiksa MENDARAT DI BULAN :

Anda adalah seorang awak pesawat ruang angkasa yang sedang


melakukan misi penerbangan ke planet Bulan. Semua berjalan lancara sampai
saatnya anda akan melakukan pendaratan dipermukaan bulan. Tiba-tiba,
pesawat pendarat anda rusak dan jatuh melenceng sejauh 20 mil dari titik
pendaratan yang sudah direncanakan. Anda sendiri selamat dan tidak menderita
cidere apapun, tetapi pesawat anda rusak total. Anda dihadapkan pada sebuah
masalah, bagaimana bisa bergabung kembali dengan pesawat induk yang
menanti anda diluar orbit bulan.

Untuk itu hanya ada satu jalan : berjalan kembali sejauh 20 mil ke titik
pendaratan yang sudah direncanakan, dan dari sana anda baru bisa
menghubungi pesawat induk untuk mengirimkan pesawat penolong darurat. Lalu
anda periksa pesawat pendarat yang sudah rusak tadi. Siapa tahu masih ada
sesuatu yang bisa anda bawa sebagai bekal dalam perjalanan. Ternyata, hanya
ada 15 jenis barang yang utuh, lainnya hancur total. Nah tugas anda sekarang
adalah memilih diantara 15 barang tersebut, mana yang paling penting dan mesti
anda bawa dan mana yang tidak.

Caranya adalah dengan memberi nomor urut pada setiap jenis barang yang
sekaligus menunjukkan prioritasnya. Artinya : jenis barang anda beri nomor urut
1 adalah barang yang paling penting dan mutlak dibutuhkan. Seterusnya hingga
no 15 untuk barang yang tidak penting dan karena itu boleh anda buang atau
ditinggalkan. Tentu saja anda harus punya alasan untuk menyatakan mana barang
yang paling penting dan mana yang tidak. Jadi hati-2lah memilih, karena ini
menyangkut hidup mati anda sendiri. Dan, di bumi banyak orang menanti
kepulangan anda dg selamat sejahtera.

15 barang tersebut adalah sbb :


KODE KEPUTUSAN RINCIAN BARANG KEPUTUSAN
SENDIRI KELOMPOK

A KOREK API (GERETAN


) SATU KOTAK

B SARI MAKANAN
KALENG ( 1 KALENG)

C TALI NYLON 35
26

METER

D KAIN PARASUT
SUTRA 1 GULUNG

E ALAT PEMANAS
PORTABLE 1 UNIT

F PISTOL COLT FN-35


MM 1 BUAH

G SUSU BUBUK KERING


1 KALENG

H TABUNG OKSIGEN 2
BUAH (@ 59 KG)

I PETA KONSTELASI
BULAN 1 BUAH

J PERAHU
PELAMPUNG KARET
1 BUAH

K KOMPAS MAGNETIK
1 BUAH

L AIR BERSIH 1
TABUNG ( 5 LITER )

M PISTOL ISYARAT 1
BUAH

N KOTAK P3K BERISI


JARUM SUNTIK 1
BUAH

O RADIO GELOMBANG
FM BERTENAGA

P ALAT PENANGKAP
SINAR MATAHARI
UTK MENERIMA DAN
MENGIRM PESAN 1
UNIT
27

LEMBAR PENILAIAN MENDARAT DI BULAN KUNCI JAWABAN NASA

KODE KEPUTUSAN KEPUTUSAN JAWABAN ALASAN NILAI NILAI

PRIBADI KELOMPOK NASA PRIBADI KELPK

A B C D E F G

A.KOREK API 15 TDK ADA GUNANYA KRN


TDK ADA OGSIGEN DI
BULAN

B.SARI MAKANAN 4 UTK MENYAMBUNG


HIDUP SEMENTARA
WAKTU SAMPAI JANGKA
TERTENTU

C. TALI NYLON 6 DAPAT DIGUNAKAN


SEBAGAI ALAT BANTU
DIDAERAH TERJAL

D. PARASUT SUTRA 8 BISA SAJA DIGUNAKAN


UNTUK PEMBUNGKUS
ALAT LAINNYA

E.ALAT PEMANAS 13 PERMUKAAN BULAN


PADA SISI YG TERANG
SUDAH BERSUHU PANAS

F.PISTON FN 35 11 BARANG KALI


LETUSANNYA BISA
DIGUNAKAN SEBAGAI
28

ALAT DORONG TUBUH

G. SUSU BUBUK 12 TAK BISA DIMINUM KRN


PERLU AIR DAN UDARA
UTK MELARUTKANNYA

H. TABUNG 1 ALAT KEHIDUPAN


OKSIGEN (BERNAFAS) UTAMA &
MEMANG DIUDARA TAK
ADA UDARA

I. PETA BULAN 3 PEDOMAN ARAH UTAMA


TAK ADA YANG LAIN

J. PERAHU KARET 9 BUSA DIGUNAKAN UTK


ALAT ANGKUT BARANG
LAINNYA

K. KOMPAS 14 TAK ADA GUNANYA


MAGNETIK BIDANG MAGNETIS
BULAN BEDA DG BUMI

L. AIR BERSSIH 2 BAHAN KEHIDUPAN


UTAMA SETELAH UDARA
UTK METABOLISME
TUBUH

M. PISTOL ISYARAT 10 TAK ADA GUNANYA KRN


TIDAK ADA UDARA DI
BULAN

N. KOTAK P3K 7 ISINYA TIDAK PERLU TAPI


KOTAKNYA MUNGKIN
29

BERGUNA

O. RADIO FM 5 ALAT KOMUNIKASI


SOLAR UTAMA

JUMLAH
30

NILAI : 0 -20 = SEMPURNA NILAI : 21 30 = BAGUS NILAI : 31 40 =


CUKUP

NILAI : 41 50 = KURANG NILAI : 51 LEBIH = JELEK

LUTT DAN MIPP

BERAPA JARAK
APAKAH
B-C APA ITU MIR ?
MIPP ITU ?

BERAPA JARAK
BERAPA MIPP BERAPA MIR TIAP 1
CD
SETIAP 1 MIL ? JAM

BERAPA ITU BERAPA KECEPATAN


BERAPA ITU
1 LUTT TEMPUH DARI
1 DAR ?
A KE B ?

BERAPA JARAK BERAPA KECEPATAN


BERAPA ITU
A- B TEMPUH DARI
1 WOR ?
B KE C ?

BERAPA
KECEPATAN JARAK A B = JARAK B C =
TEMPUH DARI
4 LUTT 8 LUTT
C KE D ?
JARAK C D = 1 LUTT = 10 MIPP MIPP ADALAH
UKURAN JARAK
31

10 LUTT

1 MILL = 2 MIPP
1 DAR = 10 WOR 1 WOR = 5 MIR

MIR ADALAH JARAK A- B


UKURAN WAKTU 1 JAM = 2 MIR DITEMPUH
24 LUTT/WOR
JARAK B-C
DITEMPUH 30 JARAK C-D
LUTT/WOR DITEMPUH 30
LUTT/WOR

ATURAN MAIN

Bayangkan sekarang kita hidup disuatu masa 1000 tahun yang


akan datang. Pada waktu itu, hampir semua sudah berubah, termasuk
ukuran waktu dan jarak.

Ketahuilah , ukuran panjang yang berlaku saat itu bukan lagi


meter dan mill, tetapi LUTT dan MIPP. Begitupun dengan ukuran waktu
bukan lagi menit dan jam, tetapi DAR, WOR dan MIR. Nah, pada waktu
itu, anda sedang berkendaraan dari kota A ke kota D melalui kota B dan
C.

Tugas kelompok anda sekarang adalah mencari jawaban : berapa


WOR perjalanan itu anda lakukan ?.

Untuk menjawab pertanyaan itu anda masing-masing


memperoleh sejumlah kartu yang berisi informasi yang anda butuhkan.
32

Setiap orang dalam kelompok memiliki lembar informasi. Anda boleh


saling bertanya dan memberi informasi yang anda miliki, tetapi jangan
memperlihatkan, apalagi memberikan kartu anda (cukup bacakan saja
informasinya jika ada yang bertanya). Satu hal lagi :jangan pilih
pemimpin ! semua orang harus kerja. Anda punya waktu 15 20 menit
untuk menyelesaikan tugas ini.

TOKO SEPATU

Toni masuk ke subuah toko sepatu dan membeli sebuah sepatu


harga Rp 12.000,-dia membayar ke kasir dengan dua lembaran uang Rp
10.000,- karena tidak ada uang kecil kembaliannya, si empunyatoko ke
apotik sebelah tokonya untuk menukarkan uang Toni. Toni kemudian
menerima uang kembaliannya dan sepatu belanjaannya dan langsung
pulang ke rumah. Apa lajur, sejam kemudian pemilik apotik datang ke
pemilik toko sepatu itu dan mengatakan bahwa uang Rp 10.000,- an
yang ditukarkannya tadi ternyata uang palsu. Si empunya toko sepatu
terpaksa menggantinya kembali.

Nah, tanpa menghitung harga sepatu yang sudah dibeli Toni.


Berapa kerugian si empunya toko sepatu ?

UNTUNG ATAU RUGI ?

Pak Suwali membeli seekor kambing seharga Rp 500.000,-tapi


kambing itu rewel sekali. Pak suwali jengkel, lalu dijualnya dengan
harga Rp 1.000.000,- Lewat dipasar hewan, dia tertarik lagi pada seekor
bandot gemuk dan gagah. Pak Suwali membelinya dan harganya
ternyata Rp 1.500.000,-Tapi hanya sehari bandot itu sudak bikin gara-
gara masuk kekebun tetangga. Pak Suwali jengkel dan menjual kembali
bandot itu seharga Rp 2.000.000,- Sewaktu pulang ke rumah motor Pak
33

Suwali menabrak kambing Pak Aji. Pak Aji minta ganti rugi karena
kambingnya cacat. Pak Suwali bersedia bayar ganti rugi tersebut tapi
kambing sial itu jadi miliknya. Lalu disepakati ganti rugi Rp
2.500.000,-pak Suwali pun pulang dengan membawa kambing cacat.
Tiba dirumah Pak Suwali melampiaskan kedongkolannya dengan
menyembelih kambing sial itu sekalian, lalu menjual dagingnya ke
pasar, dan semuanya laku dengan harga Rp 3.000.000,-

Sekarang, Pak Suwalipun lega. Tapi dia bingung : apakah dia


untung atau rugi. Tolonglah dibantu jawabannya.

E. Rangkuman
Unsur-unsur dinamika kelompok terdiri dari Tujuan Kelompok,
Kekompakan kelompok, Struktur kelompok, Fungsi Tugas Kelompok,
Pengembangan dan Pemeliharaan Kelompok, Suasana Kelompok, Efektivitas
Kelompok, Tekanan Kelompok , dan Maksud Terselubung

DAFTAR PUSTAKA

Danim, S. 2004. Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. PT


Rineka Cipta, Jakarta.

Huraerah,A. dan Purwanto. 2006. Dinamika Kelompok : Konsep dan


Aplikasi. PT Refika Aditama, Bandung.

Munir, B. 2001. Dinamika Kelompok : Penerapannya dalam Laboratorium


Ilmu Perilaku. Universitas Sriwijaya, Palembang.

Santosa, S. 2004. Dinamika Kelompok. PT Bumi Aksara, Jakarta.

Slamet, M. Kelompok, Organisasi dan Kepemimpinan. IPB, Bogor.


34

Anda mungkin juga menyukai