Anda di halaman 1dari 4

BAB II

SPEKTROSKOPI UV-VIS

Memasuki era perdagangan bebas yang berarti persaingan semakin ketat, laboratoirum kimia analitik
sebagai pendukung penting bagi industri, lembaga penelitian dan pengembangan, serta perguruan
tinggi dalam jaminan mutu (QA) dan pengendalian mutu (QC) produk dan jasa dituntut harus mampu
menghasilkan data hasil analisis yang akurat dan absah. Disamping itu penyampaian hasil yang cepat
dengan beaya yang kompetitif juga menjadi faktor penting. Tantangan ini memacu para ahli untuk
berusaha mengembangkan teknik analisis instrumental yang terbukti dapat meningkatkan kinerja
laboratorium karena mempunyai keunggulan dari aspek kecepatan dan ketepatan analisis serta limit
deteksi. Teknik analisis spektroskopi termasuk salah satu teknik analisis instrumental disamping teknik
kromatografi dan elektrokimia. Teknik tersebut memanfaatkan fenomena interaksi materi dengan
gelombang elektromagnetik seperti sinar-x, ultraviolet, cahaya tampak dan inframerah. Fenomena
interaksi bersifat spesifik baik absorpsi maupun emisi. Interaksi tersebut menghasilkan signal-signal
yang disadap sebagai alat analisis kualitatif dan kuantitatif.
Spektroskopi UV/Vis telah menjadi salah satu teknik spektroskopi absorpsi yang banyak dimanfaatkan
karena relatif sederhana dan praktis digunakan dalam berbagai jenis analisis misalnya; senyawa
organik, anorganik maupun dalam bidang mikrobiologi. Kini terbukti berbagai peralatan
spektrofotometer UV/Vis mulai yang sederhana hingga yang canggih atau dilengkapi dengan sistem
komputer telah banyak dimiliki oleh berbagai laboratorium di Indonesia.

2.1. Pengertian Spektroskopi Uv-Vis


Spektum UV-Vis adalah suatu gambar antara panjang gelombang atau frekuensi serapan lawan
intensitas serapan (transmitasi atau adsorbansi).sering juga data ditunjukkan sebagai gambar grafik
atau table yang menyatakan panjang gelombang lawan serapan molar atau Log dari serapan molar E
maks atau Log E maks.
Spectrum elektromagnetik tidak mempunyai batasan yang jelas karena pada kenyataannya warna saling
bercampur satu sama yang lain yang lebih rumit dari diagram dibawah ini :

Hal ini disebabkan energi dari berbagai macam radiasi meningkat dengan meningkatnya frekuensi.
Sebuah foton yang berenergi tinggi dalam daerah UV dapat mementalkan sebuah elektron terluar dari
sebuah atom atau molekul. Dan jika sebuah foton memiliki energi cukup inggi energi-energi penyerapan
panjang gelombang Nampak terjadi perpindahan elektron yang reversible dan relative rendah
energinya dalam molekul. Pada umumnya zat berwarna memiliki elektron yang mudah tereksitasi
terutama senyawa organic tertentu hal ini disebabkan karena mempunyai ikatan rangkap sehingga
elektron mudah dieksitasi oleh cahaya tampak jika atomnya dihubungkan dengan ikatan rangkap dan
tunggal secara berseling-seling dimana gugus atom ini sering disebut Kromofor.

2.2. Dasar Spektroskopi Ultraviolet Dan Sinar Tampak.


2.2.1. Serapan Oleh Senyawa
Serapan cahaya oleh molekul dalam spektrum UV dan terlihat tergantung pada setruktur olektronik
dalam sinar UV dan terlihat dari senyawa-senyawqa organik berkaitan erat dengan transisi diantara
tingkatan-tingkatan tenaga elektronik. Disebabkan karena hal ini maka serapan radiasi UV atau terlihat
sering dikenal sebagai spekstrokopi elektronok. Panjang gelombang serapan adalah ukuran dari
pemisahan tingkatan-tingkatan tenaga dari orbital-orbital yang bersangkutan. Dalam praktek
spektroskopi UV digunakan terbatas pada sistem-sitem terkonjugasi, keuntungan yang selektif dari
serapan UV yaitu gugus-gugus karakteristik dapat dikenal dalam molekul-molekul yang sangat komplek.
2.2.2. Analisis Kuantitatif Dengan Serapan Radiasi Elektromagnetik.
Berkas sinar radiasi yang dikenakan pada cuplikan dan intensitas radiasi yang ditransmisikan dengan
membandingkan intensitas pada spesies penyerap. Dan jika ada kekuatan radiasi dari berkas cahaya
sebanding dengan jumlah foton perdetik yang melalui satu satuan luas penampang maka kekuatan
radiasi dapat diturunkan dengan adanya penghamburan dan pemantulan, namun pengurangan tersebut
sangat kecil bila dibandingkan dengan terjadinya penyerapan.
2.2.3. Posisi Spektrum Sinar Tampak Dalam Spektrum Elektromagnetik
Spektrum elektromagnetik tidak hanya terbatas pada warna-warna yang kita lihat, sangat mungkin
mendapatkan panjang gelombang yang lebih pendek dari sinar ungu atau lebih panjang dari sinar
merah. Contohnya jika kita melewatkan sinar putuh pada media berwarna, sebagian warna akan
terserap yaitu larutan yang mengandung ion tembaga(II) terhidrat, kelihatan biru pucat karena larutan
menyerap sinar dari spektrum merah, panjang gelombang yang tersisa akan terkombinasi didalam mata
dan otak untuk memunculkan warna biru pucat.
Media yang berbeda akan menyerap sinar dengan panjang gelombang yang berbeda, yang dapat dipakai
untuk mengidentifikasi suatu materi keberadaan ion logam, contohnya gugus fungsi dalam senyawa-
senyawa organik. Besarnya penyerapan juga tergantung pada konsentrasi materi jika berupa larutan.
Perhitungan banyaknya penyerapan dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan yang sangat
encer. Dan suatu spectrometer serapan dapat digunakan untuk menghitung banyaknya sinar yang
diserap oleh berbagai senyawa yang dilewati spektrum UV dan tampak.
2.2.4. Zat-zat pengabsorbsi
Penyerapan sinar tampak atau UV menyebabkan terjadinya eksitasi molekul dari ground state (energi
dasar) ke tingkat Exited state (energi yang lebih tinggi. Pengabsorbsian sinar UV atau sinar tampak oleh
suatu molekul menghasilkan eksitasi elektron bonding. Akibatnya panjang gelombang absorbsi
maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan yang ada dalam molekul yang diselidiki. Oleh karena
itu spektroskopi serapan molekul berguna untuk mengidentifikasi gugus fungsional yang ada dalam
suatu molekul. Akan tetapi yang lebih penting adalah penggunaan spektroskopi serapan UV dan sinar
tampak untuk penentuan kuantitatif senyawa-senyawa yang mengandung gugus pengabsorbsi.
Pada zat-zat pengabsorbsi ini berkaitan dengan tiga jenis transisi elektron, yaitu elektron-elektron ,
, dan n, yang meliputi molekul atau ion organik dan sejumlah anorganik. Penyelidikan spektroskopi
senyawa-senyawa organik dilakukan pada daerah UV yang panjang gelombangnya lebih besar dari
185nm. Dan bila 2 orbital atom bergabung maka salah satu orbital molekul bonding berenergi rendah
atau orbital molekul anti bonding berenergi tinggi dihasilkan. Orbital molekul yang diasosiasikan
dengan ikatan tunggal dalam molekul organik ditandai dengan orbital sigma dan elektron yang terlibat
adalah elektron sigma.
Analisis kuantitatif dengan serapan radiasi elektromagnetik untuk deret lantanida dan aktinida, proses
pengabsorbsiannya menyebabkan transisi elektron 4f dan 5f, sedangkan untuk deret pertama dan kedua
logam transisi menyebabkan transisi elektron 3d dan 4d. Absorbsi oleh ion lantanida dan aktinida
spectra ion-ion lantanida dan aktinida meruncing jelas dan khas. Hal ini disebabkan karena orbital-
orbital dalam dihalangi oleh pengaruh luar elektron-elektron yang menempati bilangan kuantum utama
yang lebih tinggi. dan absorbsi oleh deret pertama dan kedua logam transisi cenderung mengabsorbsi
sinar tampak dan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Absorbsivitas molar yang sangat besar ( maks10.000) meningkatan kesensitivan pendekatan dan
penentuan zat-zat pengabsorbsi. Beberapa kompleks anorganik memperlihatkan absorbsi perpindahan
muatan dan karenanya disebut kompleks perpindahan muatan contoh yang umum adalah kompleks-
kompleks besi(III) triosianat dan fenolat.

2.3. Instrumen
Alat yang digunakan untuk mengukur daya serapan dinamakan spektrofotometer. Alat ini mengeluarkan
cahaya pada jarak gelombang yang dipilih terlebih dahulu, lalu dipancarkan melalui sampel (selalunya
dilarutkan didalam satu pelarut dan diletakkan didalam cuvet), dan kecepatan cahaya yang
ditransmisikan/diserap sampel tersebut diukur.
Terdapat dua jenis spektrofotometer didalam pasaran, yaitu spektrofotometer beralur tunggal (single
beam) dan spektrofotometer beralur dua (double beam). Gambar 2.2 adalah contoh spektrofotometer
berjalur dua. Secara umumnya, sesebuah spektrofotometer terdiri dari komponen utama yaitu sumber
cahaya, monokromator (termasuklah beberapa penapis, celah (slits) dan cermin), tempat cuplikan,
detektor, dan sebuah meter atau perakam (gambar 2.3).

a)Sumber Radiasi
Sumber-sumber radiasi ultraviolet yang kebanyakan digunakan adalah lampu hydrogen dan lampu
deuterium. Mereka terdiri dari sepasang elektroda yang terselubung dalam tabung gelas dan diisi
dengan gas hydrogen atau deuterium pada tekanan yang rendah. Bila tegangan yang tinggi dikenakan
pada elektroda-elektroda, maka akan dihasilkan elektron-elektron yang mengeksitasikan elektron-
elektron lain dalam molekul gas ketingkatan tenaga yang tinggi. Bila elektron-elektron kembali
ketingkat dasar mereka melepaskan radiasi yang continue dalam daerah sekitar 180 dan 350nm.
Sumber radiasi ultraviolet yang lain adalah lampu xenon, tetapi ia sestabil lampu hydrogen.
b) Monokromator
Seperti kita ketahui bahwa sumber radiasi yang umum digunakan menghasilkan radiasi continue dalam
kisaran panjang gelombang yang lebar. Dalam spectrometer,radiasi yang polikromatik ini harus diubah
menjadi radiasi monokromatik (cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu). Sebelum cahaya
monokromatik itu sampai kepada sampel, ia akan melalui satu sisi celah (slits), kanta, penapis dan
cermin. Sistem optik ini memekatkan cahaya, meningkatkan ketelitian spektra dan menumpukan ia
kearah sampel. Cahaya yang melintasi dari monokromator ke sampel akan menemui satu pintu atau
celah. Lebarnya celah ini menentukan kecepatan cahaya yang mengenai sampel dan ketelitian spektra
cahaya tersebut. Dengan menyempitkan celah, ketelitian spektra akan meningkat, tetapi banyaknya
cahaya yang mengenai sampel akan berkurangan

c) Tempat Cuplikan
Cuplikan yang akan dipelajari pada daerah ultraviolet atau terlihat yang biasanya berupa gas atau
larutan ditempatkan dalam sel atau cuvet. Untuk daerah ultraviolet biasanya digunakan quartz atau sel
dari silica yang dilebur, sedang untuk daerah terlihat digunakan gelas biasa atau quartz. Sel yang
digunakan untuk cuplikan yang berupa gas mempunyai panjang lintasan dari 0,1 hingga 100nm, sedang
sel untuk larutan mempunyai panjang lintasan tertentu dari 1 hingga 10cm. sebelum sel dipakai harus
dibersihkan dengan air, atau jika dikehendaki dapat di cuci dengan larutan detergen atau asam nitrat
panas.
Adapun pelarut-pelarut yang digunakan dalam spektrofotometri harus :
a.melarutkan cuplikan.
b.Meneruskan radiasi dalam daerah panjang gelombang yang sedang dipelajari. Beberapa pelarut yang
biasa digunakan dalam daerah ultraviolet dan terlihat adalah seperti :aseton, benzene, karbon
tetraclorida, kloroform, dioksan, diklorometan, 95% etanol, etil eter, methanol, air, dsb.
d)Detektor
Setiap detektor menyerap tenaga foton yang mengenainya dan mengubah tenaga tersebut untuk dapat
diukur secara kuantitatif seperti sebagai arus listrik atau perubahan-perubahan panas. Kebanyakan
detektor menghasilkan sinyal listrik yang dapat mengaktifkan meter atau perekam.
Adapun persyaratan-persyaratan penting untuk detektor meliputi :
a.Sensitivitas tinggi sehingga dapat mendeteksi tenaga cahaya yang mempunyai tingkatan rendah
sekalipun.
b.Waktu respon yang pendek.
c.Stabilitas yang panjang/ lama untuk menjamin respon secara kuantitatif.
d.Sinyal elektonik yang mudah diperjelas.
e)Meter atau Perekam
Merupakan alat pencatat yang dapat menghasilkan output berupa spectrogram.

2.4. Area Sidik Jari


Satu spektrum UV-VIS didapatkan dengan mengukur cahaya yang diserapkan oleh satu sampel sebagai
fungsi jarak gelombang. Oleh karena hanya bungkusan/paket diskret tenaga (jarak gelombang tertentu)
yang diserap oleh molekul didalam sampel itu, secara teorinya spektrum yang dihasilkan hendaklah
memiliki garis diskret yang tajam. Walau bagaimanapun, oleh karena banyaknya sumber getaran bagi
setiap sumber tenaga elektron, ini menambah kemungkinan bilangan transisi. Sebagai hasilnya ialah
beberapa garis spektra, yang secara bersama membentuk spektum puncak yang lebar. Spektrum
penyerapan boleh digunakan untuk mengenal pasti sesuatu molekul karena penyerapan bergantung
kepada sususan atom didalam sampel itu. Sebagai contohnya penyerapan oksihemoglobin seperti yang
ditunjukkan didalam gambar 2.4 yang disebabkan oleh kehadiran moieti porfirin. Perhatikan bahawa
spektum tersebut mempunyai beberapa puncak di beberapa jarak gelombang, dimana penyerapan
mencapai satu maksimum (415, 542, dan 577 nm).

Ikatan-ikatan atau kumpulan kovalen tak tepu dalam molekul yang menyebabkan molekul itu bewarna
atau berlakunya penyerapan elektronik dinamakan kumpulan kromofor, misalnya C=C, C=O, -NO2, -
CHO, -COOH, -N=O dan sebagainya. Ada kumpulan lain molekul yang tidak menyebabkan timbulnya
warna, tetapi apabila terikat pada kromofor dapat mengubah panjang gelombang dan kecepatan
penyerapan maksimum kumpulan kromofor tadi. Kumpulan-kumpulan ini dinamakan kumpulan
auksokrom, yaitu yang mengandungi elektron n yang dapat dieksitasi menjadi * dan menyerap pada
dibawah 220 nm. Sebagai contohnya yang mengandungi OH, NH2 dan Cl. Jika suatu auksokrom dan
suatu kromofor berada pada satu molekul, penyerapan sinar oleh kromofor akan berpindah ke yang
lebih panjang dan kecepatan menaik. Misalnya benzena mempunyai mak 255 nm, sedangkan anilin
(aminobenzena) 280 nm dengan E mak .masing-masing 230 dan 1430 kal mol 1. Perpindahan
penyerapan ke arah yang lebih panjang yang disebabkan oleh kesan gantian (substitution) atau
pelarut dinamakan perpindahan batokromik (bathochromic shift) atau perpindahan merah, dan jika
sebaliknya dinamakan hipsokromik (hypsochromic) atau perpindahan biru. ketika peningkatan
kecepatan penyerapan dinamakan kesan hiperkromik (hyperchromic effect), ketika sebaliknya
dinamakan kesan hipokromik (hypochromic effect). Misalnya perubahan yang berlaku apabila larutan
antosianin ditambahkan beberapa titik larutan beralkohol AlCl3. Kesemuanya ini dirumuskan didalam
gambar 2.4.

Gambar 2.4 Berbagai corak perubahan serapan maksimum dan maksimum disebabkan perubahan
bentuk molekul dalam larutan.

2.5 Aturan Woodward Fieser


Suatu senyawa organic jika diketahui strukturnya dapat diperkirakan pada panjang gelombang berapa
yang akan diserap maksimum dengan menggunakan aturan woodward - fieser

2.5.1 Aturan untuk absorbsi diena dan triena


nilai dasar untuk diena asiklik (heteroanular) 214 nm
Nilai dasar untuk diena homoanular (siklik) 253 nm
Tambahan untuk subtituen yang terikat diena :
alkil atau sisa cincin 5 nm
ikatan rangkap luar cincin (eksosiklik) 5 nm

Anda mungkin juga menyukai