Anda di halaman 1dari 4

NOTA KEBERATAN

(EKSEPSI)

PENASIHAT HUKUM TERDAKWA

Terhadap Surat Dakwaan Penuntut Umum

Nomor Reg. Perkara : PDM 20/JAKARTA/10/2017

Tertanggal 28 Oktober 2017

Dalam Perkara Nomor Register : 143/ pid.B / 2017 /PN. Jakarta

Atas Nama Terdakwa : Ir. Erlangga Adisoemarta

Yth.

Majelis Hakim Pengadilan Negeri JAKARTA

Pemeriksa Perkara Pidana

Atas nama Terdakwa Ir. Erlangga Adisoemarta

Dengan Nomor Register Perkara 143/ pid.B /2017/PN.Jakarta

Di Pengadilan Negeri Jakarta

Jakarta

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Fani Haryadi, S.H., M.H.


Penasihat Hukum merupakan anggota dari KANTOR ADVOKAT/ KONSULTAN
HUKUM FANI HARYADI, S.H., M.H. yang berkantor di Jalan Angsoka No. 6 Jakarta
Pusat, dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 Oktober 2017 bertindak
sebagai Penasihat Hukum untuk dan atas nama Terdakwa :
Nama : Ir. Erlangga Adisoemarta
Tempat Lahir : Jakarta
Umur/ tgl Lahir : 46 Tahun/12 September 1971
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jln, Ahmad yani, Bekasi.
Agama : Islam
Pekerjaan : Kepala Biro Perencanaan Dan Anggaran Kementrian
Kesehatan Dan Pemegang Saham

Untuk kemudian sebagai Terdakwa dalam Perkara pidana dengan Nomor Reg. PDM
161/JAKARTA/10/2017

Jakarta, tanggal 22 Oktober 2017,

DIDAKWA

DAKWAAN

Perbuatan tersebut memenuhi rumusan tindak pidana sebagimana diatur dan diancam
pidana sesuai Pasal 209 ayat (1) KUHP dan Pasal 5 ayat
(1) UU No. 20 Tahun 2001.

Majelis Hakim yang kami hormati

Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati

Serta saudara-saudaraku tercinta yang menjungjung tinngi keadilan

Perkenalkan saya, Kuasa Hukum Terdakwa dari KANTOR ADVOKAT/ KONSULTAN


HUKUM FANI HARYADI, S.H., M.H. yang berkantor di Jalan Angsoka No. 6 Jakarta Pusat,
bertindak untuk dan atas nama Ir. Erlangga Adisoemarta, dengan ini menyampaikan nota
keberatan (eksepsi) terhadap Surat Dakwaan dari Sdr. Jaksa Penuntut Umum dengan No Register
Perkara: PDM 20/JAKARTA /10/2017 22 Oktober 2017 yang ditandatangani oleh Jaksa
Penuntut Umum. Selanjutnya, saya selaku Penasehat Hukum, untuk dan atas nama Terdakwa
Sdr. Ir. Erlangga Adisoemarta mengucapkan terima kasih kepada yang mulia majelis hakim
karena telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menajukan eksepsi dalam proses
persidangan ini.

POKOK-POKOK NOTA KEBERATAN

1. Surat Dakwaan batal demi hukum.


Mengemukakan bahwa Surat Dakwaan Batal Demi Hukum dikarenakan ketidakjelasan
Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam menguraikan fakta-fakta terkait Perbuatan pidana
sehingga dakwaan kabur (obscuur libel) yang dilakukan oleh Terdakwa. Penasihat Hukum
Terdakwa mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut :
Bahwa dalam Surat Dakwaan Primair maupun Subsidair, penguraian fakta kejadian
perbuatan pidana tidak dirumuskan secara jelas. Terlihat dari Kutipan Surat Dakwaan
terdapat Kecerobohan Penuntut Umum dengan tidak memasukkan fakta yang sangat
penting terlihat di dalam Surat Dakwaan yang kami kutip sebagai berikut:
Adapun hal yang tidak jelas yaitu:
A. Penuntut umum tidak melampirkan secara jelas bukti bukti kuat yang menyatakan
bahwa Junifar Ridwan Pratama dan Abian Fadullulah memberi atau menjajikan
sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya
pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya serta memberi sesuatu
kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau berhubungan dengan
sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam
jabatannya.
Penuntut umum tidak melampirkan secara jelas bukti bukti kuat yang menyatakan bahwa
Junifar Ridwan Pratama dan Abdian Fadullah yang dimana dianggap ingin
menguntungkan diri sendiri serta perusahaan yang dimiliknya dengan melakukan
penyuapan terhadap beberapa orang guna perusahaan yang dimilikinya memenangkan
lelang terkait pengadaan alat kesehatan dan farmasi yang merupakan salah satu program
dari Kementrian Kesehatan.
Terkait kerusakan alat-alat kesehatan yang rusak, bukanlah semata-mata kesalahan dari
PT. Adisoemarta Medicalogy & Pharmacy yang merupakan distributor dari alat tersebut.
Kerusakan alat tersebut dirasa belum diselidiki lebih lanjut lagi, karena kerusakan alat
tersebut bisa saja terjadi karena pemakaian yang kurang baik serta perawatan yang
kurang maksimal dari tempat-tempat yang bersangkutan.

Berdasarkan hal yang telah kami jelaskan tersebut menjadikan Surat Dakwaan menjadi kabur
(obscuur libel) yang berakibat sulitnya terdakwa untuk melakukan pembelaan diri. Bahwa Surat
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Nomor Reg. Perkara : 143/ pid.B / 2017 /PN. Jakarta 22
Oktober 2017 tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 143 ayat (2) sub b KUHAP dan sekaligus
menetapkan bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah BATAL DEMI HUKUM.

Anda mungkin juga menyukai