Kamar Operasi: Sistem Gas Medik, Faktor lingkungan dan Keamanan Listrik
KONSEP KUNCI
Oksigen cair sebaiknya disimpan di bawah temperatur kritis nya yaitu -119C
karena gas-gas yang dicairkan oleh tekanan hanya dapat disimpan jika di
bawah temperatur kritisnya.
Karena temperatur kritis dari udara adalah -140,6C, itu ada sebagai suatu gas
di dalam silinder-silinder tekanan yang turun sesuai isinya.
Tubuh pasien berhubungan dengan dua bahan konduktif yang pada voltase yang
berbeda dapat menjadi suatu sirkuit dan dapat mengakibatkan satu syok
elektrik.
Besar kebocoran dari suatu arus adalah normalnya tidak terasa apabila disentuh
(kurang dari 1 mA dan sebaiknya di bawah ambang fibrilasi yaitu 100 mA). Jika
ada arus yang melewati kulit yang bertahanan tinggi, maka akan secara
langsung mempengaruhi jantung (microshock), suatu arus rendah seperti 100A
bisa fatal. Maksimum kebocoran yang diizinkan di kamar operasi adalah 10 A.
Karena mungkin akan terjadi interferensi EKG maupun pacemaker, denyut nadi
atau bunyi jantung harus dimonitor secara ketat ketika setiap unit
electrosurgical digunakan.
Oksigen
Suatu suplai oksigen yang terjamin adalah suatu persyaratan penting dalam setiap
bidang yang berhubungan dengan pembedahan. Oksigen kelas medis (99% atau
99,5% murni) dihasilkan oleh penyulingan fraksional udara yang dicairkan. Oksigen
disimpan sebagai suatu gas yang dimampatkan pada suhu-kamar atau didinginkan
sebagai suatu cairan. Kebanyakan rumah sakit kecil menyimpan oksigen dalam dua
bank silinder tekanan tinggi (H-cylinders) yang terpisah yang dihubungkan oleh suatu
manifold (Gambar 2-1). Hanya salah satu bank yang digunakan pada suatu waktu.
Banyaknya silinder-silinder pada setiap bank bergantung pada antisipasi permintaan
sehari-hari. Manifold berisi klep-klep yang mengurangi tekanan dari silinder (kira-kira
2000 pound per inci yang bujur sangkar [psig]) kepada tekanan saluran ( 55 5 psig)
dan secara otomatis penggunaan bank akan berpindah ketika kelompok silinder
sebelumnya habis.
Gambar 2-1. Suatu bank oksigen H-cylinders yang dihubungkan oleh suatu
manifold.
Suatu sistim ruang penyimpanan oksigen cair (Gambar 2-2) lebih hemat untuk rumah
sakit yang besar. Oksigen cair sebaiknya disimpan di bawah temperatur
kritisnya yaitu -119C karena gas-gas yang dicairkan oleh tekanan hanya dapat
disimpan jika di bawah temperatur kritisnya. Suatu rumah sakit yang besar
mungkin mempunyai suatu persediaan oksgen cair yang lebih kecil atau suatu bank
dari silinder-silinder gas dimampatkan sebagai suatu cadangan oksigen. Untuk
menjaga terjadinya suatu kegagalan sistim gas rumah sakit, anesthesiologist harus
selalu mempunyai satu atau dua silinder darurat oksigen (E-cylinder) yang tersedia di
dalam kamar operasi.
Gambar 2.2. Suatu tangki penyimpan cairan dengan latar belakang tangki-tangki
oksigen cadangan.
black
1
Depending on the manufacturer.
Nitrous Oksida
Nitrous oxida, adalah suatu gas anestesi yang umum digunakan, dihasilkan dari
pemanasan amonium nitrat (dekomposisi thermal). yang hampir selalu disimpan oleh
rumah sakit dalam H-cylinders besar yang dihubungkan oleh suatu manifold dengan
satu fitur crossover otomatis. Ruang penyimpanan nitrous oxida cair hanya ekonomis
jika digunakan oleh institusi yang sangat besar.
Karena temperatur kritis nitro oxida (36.5C) adalah di atas suhu kamar, sehingga
dapat dijaga tetap cair tanpa satu sistim pendinginan yang rumit. Jika suhu nitro
oxida yang dicairkan naik di atas temperatur kritis nya, maka ia itu akan berubah ke
fase gas nya. Karena nitro oxida bukanlah satu gas ideal dan dengan mudah dapat
dimampatkan, perubahan bentuk ini ke dalam suatu fasa-gas tidak disertai oleh
suatu kenaikan yang besar di dalam tekanan tangki. Meskipun begitu, semua tabung
gas dilengkapi dengan satu katup pelepas tekanan darurat (ruptured disk) untuk
mencegah ledakan akibat tekanan gas tinggi yang tak terduga (misalnya, pengisian
terlalu penuh yang tak disengaja). Klep pembebasan tekanan dirancang untuk pecah
pada 3300 psig, sebaiknya dinding E-cylinder harus bisa menahan tekanan lebih dari
5000 psig).
Satu-satunya cara yang dapat dipercaya untuk menentukan volume sisa dari
nitro oxida adalah dengan menimbang silinder. Untuk alasan ini, beban tara (TW),
atau berat kosong, dari silinder yang berisi suatu gas cair yang dimampatkan
(misalnya, nitro oxida) sering tertera pada bahu dari silinder. Alat pengukur tekanan
silinder nitro oxida mestinya tidak melebihi 745 psig pada 20C. Jika terbaca lebih
tinggi, menyiratkan malfungsi pengukur, tangki terlalu penuh (pengisian cairan), atau
suatu silinder yang berisi gas selain nitro oxida.
Karena energi dikonsumsi sewaktu konversi suatu cairan ke bentuk gas (penguapan
gas laten), cairan nitro oxida dingin. Penurunan temperatur mengakibatkan suatu
tekanan uap dan silinder yang lebih rendah. Pendinginan itu adalah sangat terlihat
pada penggunaan high flow dimana regulator tekanan bisa membeku.
UDARA