0.1000
Viskositas (g/cm.s)
0.0800
0.0600
0.0400
0.0200
0.0000
0 50 100 150 200 250 300
t (menit)
0.1200
0.1000
Viskositas (g/cm.s)
0.0800
0.0600
0.0400
0.0200
0.0000
0 50 100 150 200 250 300
t (menit)
Analisa kadar formalin bebas dilakukan untuk mengetahui sebarapa banyak formalin
yang telah bereaksi dengan urea yang membentuk resin urea formaldehida. Berdasarkan
reaksi dibawah, analisis kadar formalin bebas dapat dilakukan dengan cara titrasi dengan
menggunakan asam sulfat.
Dilihat dari grafik 4.3 hubungan antara kadar formalin bebas (CH2O) terhadap waktu
menunjukkan grafik yang turun. Penurunan konsentrasi kadar formalin bebas (CH2O) ini
menunjukkan makin banyaknya formalin yang bereaksi membentuk resin urea formaldehida,
dan dengan bertambahnya waktu reaksi, maka CH2O yang bereaksi semakin banyak sehingga
kadar CH2O bebas semakin berkurang.
Adapun Gambar 4.4. Menunjukan adanya peningkatan kadar resin terhadap waktu.
Hal ini diperoleh dari analisa kadar resin yang menunjukan berat resin yang telah dipanaskan
semakin lama bereaksi semakin besar. Hal ini dikarenakan semakin panjangnya rantai
polimer resin urea formaldehid yang dihasilkan. Namun pada percobaan ini terdapat nilai
kadar resin yang fluktuatif dikarenakan pada penimbangan berat sampel resin belum
membentuk resin yang di inginkan (masih terdapat cairan).
14.000
12.000
10.000
6.000
4.000
2.000
0.000
0 50 100 150 200 250 300
t (menit)
90.000
80.000
70.000
kadar resin(%)
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0.000
0 50 100 150 200 250 300
t (menit)
4.2.4 pH Reaksi
Pada percobaan ini pH reaksi berada diantara range 10-8. Hal ini terjadi karena
adanya penambahan buffer yang bertujuan untuk menyangga reaksi agar tetap berlangsung
dalam range pH 10-8. Kondisi tersebut diperlukan agar reaksi metilolasi berlangsung
sehingga harus dilakukan pengontrolan pH karena turunan metilol akan berkondensasi cepat
karena dalam suasana asam yang membentuk senyawa Goldsmith.Senyawa ini tidak
diinginkan karena mempunyai rantai polimer yang pendek.Dalam hal ini juga pengontrolan
pH dilakukan karena jika dalam suasana basa kuat formaldehid akan bereaksi secara
disproporsionasi (ketidakseimbangan atau ketidak cocokkan bagian bagian penyusunnya)
sehingga akan terbentuk asam karboksilat dan alkohol bukan produk yang kita inginkan.
4.000
3.500
3.000
2.500
y = -0.0053x + 3.6242
ln cf
2.000 R = 0.7402
Series1
1.500
Linear (Series1)
1.000
0.500
0.000
0 100 200 300
t(menit)
0.080 Series1
0.060 Linear (Series1)
0.040
0.020
0.000
0 100 200 300
t(menit)
14.000
12.000
10.000
8.000
Nsp/cr
6.000 Series1
Linear (Series1)
4.000 Nsp/Cr= -0,9321Cr + 8,0166
R = 0,0054
2.000
0.000
0.000 0.500 1.000 1.500
Cr
Pada percobaan tanpa katalis diperoleh nilai energi aktivasi sebesar 51874,3716
J/mol.K). Harga tersebut menunjukan energi yang dibutuhkan untuk membentuk resin urea
formaldehid dengan berat molekul 567153,05 gr/mol adalah sebesar 51874,371 J/mol.K).
Sedangkan pada percobaan dengan katalis diperoleh nilai energi aktivasi nya sebesar
67119,753. Hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa adanya katalis akan menurunkan energi
aktivasi. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan temperatur yang akan mempengaruhi
nilai energi aktivasinya. Reaksi ini merupakan reaksi endoterm karena pada percobaan
pembentukan resin urea formaldehid ini membutuhkan energi dalam bentuk panas yang
diserap dari pemanas labu bundar.
0.000
0.0000 0.0010 0.0020 0.0030 0.0040
-2.000
-4.000
y = 6239.4x - 25.931
R = 0.2928
ln k
-6.000 Series1
Linear (Series1)
-8.000
-10.000
-12.000
1/T
4.2.9 Katalis
Katalis yang ditambahkan pada percobaan ini adalah NH3 yang merupakan asam
lemah, namun apabila direaksikan dengan air akan bersifat basa lemah (NH4OH). Apabila
ditambahkan NH4OH maka reaksi yang terjadi akan berlangsung cepat karena katalis ini akan
menurunkan energi aktivasi yaitu energi minimum yang dibutuhkan oleh suatu reaksi untuk
memperoleh produk sehingga waktu reaksi lebih cepat dan dengan penambahan katalis ini
dapat meningkatkan kerja tumbukan partikel sehingga mempercepat laju reaksi. Sedangkan
pada tahap curing dimana pada tahap ini dilakukan proses pemanasan, katalis berfungsi
sebagai penyerap panas.
Pada percobaan tanpa katalis didapat nilai Ea sebesar 51874,3716 J/mol.K dan waktu
reaksi sebesar 271 menit. Sedangkan pada percobaan dengan katalis didapat nilai Ea sebesar
67119,753 J/mol.K dan waktu reaksi sebesar 214 menit. Untuk perbandingan energi aktivasi
pada percobaan tanpa katalis dan dengan katalis tidak sesuai dengan teori karena temperatur
saat pengambilan sampel berbeda. Sedangkan untuk waktu reaksi pada percobaan tanpa
katalis dan dengan katalis sudah sesuai dengan teori. Adanya katalis akan mempercepat
reaksi sehingga waktu reaksi yang dibutuhkan akan lebih cepat.
BAB V
KESIMPULAN
1. Perbandingan umpan harus berada dalam range antara 1,25 2,0. Hal ini
dimaksudkan agar larutan resin yang terbentuk tidak kental dan tidak encer.
2. Semakin lama proses polimerisasi berlangsung maka nilai dari densitas, viskositas
dan kadar resin akan semakin besar.
3. Semakin lama proses polimerisasi berlangsung maka nilai kadar formalin bebas akan
semakin berkurang.
4. pH resin urea formaldehid berkisar 10 - 8.
5. Kadar resin terendah 13,8 % dan kadar resin tertinggi 59.2 %.
6. Adanya katalis akan menurunkan Emergi Aktivasi dan mempercepat waktu reaksi.
7. Energi aktivasi yang dihasilkan sebesar 51874,3716 J/mol.K.
8. Resin yang dihasilkan memiliki berat molekul rata-rata 567153,05g/mol dengan
derajat polimerisasi 6295,04.