Anda di halaman 1dari 15

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN CA RECTI

1. PENGERTIAN
Ca. Recti adalah keganasan jaringan epitel pada daerah rektum. Karsinoma recti

merupakan salah satu dari keganasan pada kolon dan rektum yang khusus menyerang bagian
recti yang terjadi akibat gangguan proliferasi sel epitel yang tidak terkendali. Karsinoma
rekti merupakan keganasan visera yang sering terjadi yang biasanya berasal dari kelenjar
sekretorik lapisan mukosa sebagian besar kanker kolonrektal berawal dari polip yang sudah
ada sebelumnya. Karsinoma rektum merupakan tumor ganas yang berupa massa polipoid
besar, yang tumbuh ke dalam lumen dan dapat dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai
cincin anular (Price and ilson, !""#$.

2. ETIOLOGI

Penyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak diketahui, tetapi faktor risiko
telah teridentifikasi termasuk riwayat kanker kolon atau polip pada keluarga, riwayat
penyakit usus inflamasi kronis dan diet tinggi lemak protein dan daging serta rendah serat
(%runner & 'uddarth, !""$.
a. Polip di usus ( colorectal polyps$
Polip adalah pertumbuhan pada dinding dalam kolon atau rektum, dan sering terjadi
pada orang berusia )" tahun ke atas. 'ebagian besar polip bersifat jinak (bukan kanker$,
tapi beberapa polip (adenoma$ dapat menjadi kanker.
b. *lseratif Kolitis
*lseratif kolitis merupakan faktor risiko yang jelas untuk kanker kolon sekitar +
dari pasien yang memiliki riwayat kronik ulseratif kolitis. Resiko perkembangan kanker
pada pasien ini berbanding terbalik pada usia terkena kolitis dan berbanding lurus
dengan keterlibatan dan keaktifan dari ulseratif kolitis.
c. Penyakit Crohn
Pasien dengan kondisi yang menyebabkan peradangan pada kolon (misalnya colitis
ulcerativa atau penyakit Crohn$ selama bertahuntahun memiliki risiko yang lebih
besar. Pasien yang menderita penyakit crohn-s mempunyai risiko tinggi untuk
menderita kanker kolorektal tetapi masih kurang jika dibandingkan dengan ulseratif
kolitis. Keseluruhan insiden dari kanker yang muncul pada penyakit crohn-s sekitar
!"+. Pasien dengan struktur kolon mempunyai insiden yang tinggi dari
adenokarsinoma pada tempat yang terjadi fibrosis. denokarsinoma meningkat pada
tempat strikturoplasty menjadikan sebuah biopsy dari dinding intestinal harus dilakukan
pada saat melakukan strikturoplasty. /elah dilaporkan juga bahwa s0uamous sel kanker
dan adenokarsinoma meningkat pada fistula kronik pasien dengan crohns disease.
d. Riwayat Kanker

'ekitar )+ dari seluruh kanker kolon muncul pada pasien dengan riwayat kanker
kolorektal pada keluarga terdekat. 'eseorang dengan keluarga terdekat yang
mempunyai kanker kolorektal mempunyai kemungkinan untuk menderita kanker
kolorektal dua kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan seseorang yang tidak
memiliki riwayat kanker kolorektal pada keluarganya.
e. 1aktor 2aya 3idup
Pria dan wanita yang merokok kurang dari !" tahun mempunyai risiko tiga kali
untuk memiliki adenokarsinoma yang kecil, tapi tidak untuk yang besar. 'edangkan
merokok lebih dari !" tahun berhubungan dengan risiko dua setengah kali untuk

menderita adenoma. Pada berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan antara


aktifitas, obesitas, dan asupan energi dengan kanker kolorek tal. The Nurses Health
Study telah menunjukkan hubungan yang berkebalikan antara aktivitas fisik dengan
terjadinya adenoma, yang dapat diartikan bahwa penurunan aktivitas fisik akan
meningkatkan risiko terjadinya adenoma.
f. 4iet atau Pola 5akan
5asyarakat yang diet tinggi lemak, tinggi kalori, daging, dan diet rendah serat
berkemungkinan besar untuk menderita kanker kolorektal pada kebanyakan penelitian,
meskipun terdapat juga penelitian yang tidak menunjukkan adanya hubungan antara
serat dan kanker kolorektal.

3. PATOFISIOLOGI
Kanker kolon dan rektum terutama (6)+$ adenokarsinoma (muncul dari lapisan
epitel usus$ dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta
merusak jaringan normal serta meluas ke dalam struktur sekitarnya. 'el kanker dapat
terlepas dari tumor primer dan menyebar ke dalam tubuh yang lain (paling sering ke hati$.
/umor yang berupa massa polipoid besar, tumbuh ke dalam lumen dan dengan cepat meluas
ke sekitar usus sebagai cincin anular. 7esi anular lebih sering terjadi pada bagian
rektosigmoid, sedangkan polipoid atau lesi yang datar lebih sering terdapat pada sekum dan
kolon asendens.
Kanker kolorektal dapat menyebar melalui beberapa cara yaitu8
a. 'ecara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam kandung
kemih.
b. 5elalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon.
c. 5elalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirakan darah ke sistem
portal.
d. Penyebaran secara transperitoneal.
e. Penyebaran ke luka jahitan, insisi abdomen atau lokasi drain.
denokarsinoma secara jalur PC ( adenomatous polyposis coli$ melibatkan beberapa
mutasi genetik, dimulai dengan inaktivasi dari gen PC, yang memungkinkan replikasi
seluler di bawah permukaan dinding. 4engan peningkatan pembelahan sel, terjadi mutasi
lebih lanjut, mengkibatkan aktivitas dari onkogen Kras pada tahap awal dan mutasi pada
tahaptahap selanjutnya. Kerugian kumulatif ini dalam fungsi gen supresor tumor mencegah
apoptosis dan memperpanjang umur sel tanpa batas. 9ika mutasi PC diwariskan, akan
berakibat pada sindrom poliposis adenomatosa kekeluargaan (7eggett, !""$. 'ecara

histologis, adenoma diklasifikasikan dalam tiga kelompok8 tubular, tubulovillous, dan


villous adenoma. 5utasi Kras dan ketidakstabilan mikrosatelit telah diidentifikasi dalam
hiperplastik polip. :leh karena itu, hiperplastik polip mungkin juga memiliki potensi ganas
dalam berbagai derajat (7eggett, !""$.

4. PATHWAYS
Polip usus, ulseratif kolitis
1aktor gaya hidup
Riwayat kanker ; polip

4efisit thiamin, asam folat, reboflafin

2angguan organesis usus

Cancer kolorektal

:bstruksi rektum

Konstipasi Penumpukangas

5ual, muntah
Colonoscopy, sigmoidoscopy,
darah lengkap, biopsi, rontgen <ntake oral menurun

4itemukan massa pada


kolon atau rektum 2ang. Pemenuhan
nutrisi kurang dari
keb. tubuh
:peratifataupembedahan Konservatif

<nsisijaringan Pemberianlaksatif

4iare

7uka operasi
2ang. Keseimbangan
cairan dan elektrolit

/raumasaraf Penurunan /erputusnya


mobilitas fisik kontinuitas jaringan

peristaltik usus
menurun

>yeri 2ang. =liminasi


Resiko tinggi
bowel8
konstipasi infeksi

5. MANIFESTASI KLINIS
/anda dan gejala yang mungkin muncul pada kanker rektal antara lain ialah8
a. Perubahan pada kebi asaan b.a.b atau adan ya dara h pada feses, baik itu darah segar
maupun yang berwarna hitam.
b. 4iare, konstipasi atau merasa bahwa isi perut atau usus tidak benar benar kosong saat
b.a.b.

c. 1eses yang lebih kecil dari biasanya.


d. Keluhan tidak nyaman pada perut seperti sering flatus, kembung, rasa penuh pada perut
atau nyeri.
e. Penurunan berat badan.
f. 5ual dan muntah.
g. Rasa letih dan lesu.
h. Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyer i pada daera h
gluteus.

6. KLASIFIKASI
The American Joint Committee on Cancer (AJCC) memperkenalkan TNM staging system ,
yang menempatkan kanker menjadi satu dalam ? stadium ('tadium <<@$ antara lain8

a. 'tadium "
Pada stadium ", kanker ditemukan hanya pada bagian paling dalam rektum, yaitu pada
mukosa saja. 4isebut juga carcinoma in situ.
b. 'tadium <
Pada stadium <, kanker telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan muskularis
dan melibatkan bagian dalam dinding rektum tapi tidak menyebar ke bagian terluar
dinding rektum ataupun keluar dari rektum. 4isebut juga Dues A !ectal Cancer.

c. 'tadium <<
Pada stadium <<, kanker telah menyebar keluar rektum ke jaringan terdekat namun tidak
menyebar ke limfonodi. 4isebut juga Dues " !ectal Cancer.
d. 'tadium <<<
Pada stadium <<<, kanker telah menyebar ke limfonodi terdekat, tapi tidak menyebar
kebagian tubuh lainnya. 4isebut juga Dues C !ectal Cancer.

e. 'tadium <@
Pada stadium <@, kanker telah menyebar ke bagian lain tubuh seperti hati, paru, atau
ovarium. 4isebut juga Dues D !ectal Cancer.

Sta!"# D$%&'!(%! Ka)&$'


Sta!"# D$%&'!(%!
/ 5assa polypoid intraluminalA tidak ada penebalan pada dinding rectum.
/! Penebalan dinding rectum B# mmA tidak ada perluasan ke perirectal.
/a Penebalan dinding rectum dan invasi ke otot dan organ yang berdekatan.
/b Penebalan dinding rectum dan invasi ke pelvic atau dinding abdominal.
/? 5etastasis jauh, biasanya ke liver atau adrenal.
(The American Joint Committee on Cancer #$$%)

Sta!"# M*!+!$ D"&$% ,Sta!"# D$%&'!(%!)


TNM M*!+$ D"&$%
D$%&'!(%!
Sta!"# Sta!"#
/>"5" /umorterbataspadasubmucosa
/!>"5" % /umorterbataspadamuscularispropria
/>"5" %! Penyebarantransmural
/!>5" C /!,pembesarankelenjarmesenteric
/>5" C! /,pembesarankelenjarmesenteric
/? C! Penyebarankeorganyangberdekatan
ny/ 5 45etastasis
jauh
(The American Joint Committee on Cancer #$$%)

-. PEMERIKSAAN DIA GNOSTIK


da beberapa tes pada daerah rektum dan kolon untuk mendeteksi kanker rektal, di
antaranya ialah8
. Pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan C= ( Carcinoma &m'rioni Antigen $ dan uji
aecal occult 'lood test (1:%/$ untuk melihat perdarahan di jaringan.
!. Digital rectal eamination (D!&) dapat digunakan sebagai pemeriksaan skrining awal.
Kurang lebih D) + karsinoma rektum dapat dipalpasi pada pemeriksaan rektal,
pemeriksaan digital akan mengenali tumor yang terletak sekitar " cm dari rektum,
tumor akan teraba keras dan menggaung.

da ! gambaran khas dari pemeriksaan colok dubur, yaitu indurasi dan adanya suatu
penonjolan tepi, dapat berupa8

a. 'uatu pertumbuhan awal yang teraba sebagai indurasi seperti cakram yaitu suatu
plateau kecil dengan permukaan yang licin dan berbatas tegas.
b. 'uatu pertumbuhan tonjolan yang rapuh, biasanya lebih lunak, tetapi umumnya
mempunyai beberapa daerah indurasi dan ulserasi.
c. 'uatu bentuk khas dari ulkus maligna dengan tepi noduler yang menonjol dengan
suatu kubah yang dalam (bentuk ini paling sering$.
d. 'uatu bentuk karsinoma anular yang teraba sebagai pertumbuhan bentuk cincin.

. %arium =nema

Eaitu cairan yang mengandung barium dimasukkan melalui rektum kemudian


dilakukan seri foto Frays pada traktus gastrointestinal bawah.

?. 'igmoidoscopy
Eaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam rektum dan sigmoid apakah
terdapat polip kanker atau kelainan lainnya. lat sigmoidoscope dimasukkan melalui

rektum sampai kolon sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat diambil untuk biopsi.
). Colonoscopy
Eaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam rektum dan sigmoid apakah
terdapat polip kanker atau kelainan lainnya. lat colonoscope dimasukk an melalui
rektum sampai kolon sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat diambil untuk biopsi.

#. %iopsi
9ika ditemukan tumor dari salah satu pemeriksaan di atas, biopsi harus dilakukan.
'ecara patologi anatomi, adenocarcinoma merupakan jenis yang paling sering yaitu
sekitar 6" sampai 6)+ dari kanker usus besar. 9enis lainnya ialah karsinoma sel
skuamosa, carcinoid tumors, adenos*uamous carcinomas+ dan undierentiated tumors.

D. 1oto sinar G Pemeriksaan radiologis dengan barium enema dianjurkan sebagai


pemeriksaan rutin sebelum dilakukan pemeriksaan lain. Pada pemeriksaan ini akan
tampak illing deect biasanya sepanjang ) H # cm berbentuk anular atau apple core.

4inding usus tampak rigid dan gambaran mukosa rusak.

F. PENATALAKSANAAN
Prinsip prosedur untuk karsinoma rektum menurut 5ansjoer, et al, (!"""$ adalah8
. Pembedahan
Pembedahan merupakan terapi yang paling laIim digunakan terutama untuk stadium
< dan << kanker rektal, bahkan pada pasien suspek dalam stadium <<< juga dilakukan
pembedahan. 5eskipun begitu, karena kemajuan ilmu dalam metode penentuan
stadium kanker, banyak pasien kanker rektal dilakukan pre,surgical treatment
dengan radiasi dan kemoterapi. Penggunaan kemoterapi sebelum pembedahan
dikenal sebagai neoad-uant chemotherapy, dan pada kank er rektal, neoad-uant
chemotherapy digunakan terutama pada stadium << dan <<<. Pada pasien lainnya yang
hanya dilakukan pembedahan, meskipun sebagian besar jaringan kanker sudah
diangkat saat operasi, beberapa pasien masih membutuhkan kemoterapi atau radiasi
setelah pembedahan untuk membunuh sel kanker yang tertinggal.
/ipe pembedahan yang dipakai antara lain8
=ksisi lokal8 jika kanker ditemukan pada stadium paling dini, tumor dapat
dihilangkan tanpa melakukan pembedahan lewat abdomen. 9ika kanker
ditemukan dalam bentuk polip, operasinya dinamakan polypectomy.
Reseksi8 jika kanker lebih besar, dilakukan reseksi rektum lalu dilakukan
anastomosis juga dilakukan pengambilan limfonodi di sekitar rektum lalu
diidentifikasi apakah limfonodi tersebut juga mengandung sel kanker.

!. Radiasi

%anyak kasus kanker stadium << dan <<< lanjut, radiasi dapat menyusutkan
ukuran tumor sebelum dilakukan pembedahan. Peran lain radioterapi adalah sebagai
sebagai terapi tambahan untuk pembedahan pada kasus tumor lokal yang sudah
diangkat melaui pembedahan, dan untuk penanganan kasus metastasis jauh tertentu.
/erutama ketika digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi, radiasi yang
digunakan setelah pembedahan menunjukkan telah menurunkan resiko kekambuhan
lokal di pelvis sebesar ?#+ dan angka kematian sebesar !6+. Pada penanganan
metastasis jauh, radiesi telah berguna mengurangi efek lokal dari metastasis tersebut,
misalnya pada otak. Radioterapi umumnya digunakan sebagai terapi paliatif pada
pasien yang memiliki tumor lokal yang unresecta'le.

. Kemoterapi
Ad-uant chemotherapy, (menangani pasien yang tidak terbukti memiliki
penyakit residual tapi beresiko tinggi mengalami kekambuhan$, dipertimbangkan
pada pasien di mana tumornya menembus sangat dalam atau tumor lokal yang
bergerombol ('tadium << lanjut dan 'tadium <<<$. Protokol ini menurunkan angka
kekambuhan kira kira )+ dan menurunkan angka kematian kira kira sebesar
"+.

?. Kolostomi
Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma$ yang dibentuk
dari pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus besar$ ke dinding abdomen (perut$,
stoma ini dapat bersifat sementara atau permanen.

. KOMPLIKASI
Komplikasi karsinoma rektum menurut 'chrock (!""$ adalah8
a. :bstruksi usus parsial
:bstruksi usus adalah penyumbatan parsial atau lengkap dari usus yang menyebabkan
kegagalan dari isi usus untuk melewati usus.
b. Perforasi atau perlobangan.

c. Perdarahan.
d. 'yok
'yok merupakan keadaan gagalnya sirkulasi darah secara tibatiba akibat gangguan
peredaran darah atau hilangnya cairan tubuh secara berlebihan.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

I. P$)/&a0!a)
. <dentitas pasien
>ama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, penanggung jawab dan lainlain.
%. Riwayat kesehatan
Keluhan utama, riwayat perjalanan penyakit, riwayat kesehatan keluarga, riwayat
kesehatan masa lalu.
P$)/&a0!a) K$"t"a) Da%a'
. ktivitas dan istirahat
a. 4ata 'ubyektif
5udah lelah, kesulitan istirahat (nyeri pada abdomen$.
b. 4ata obyektif8
Kelemahan umum.
!. 'irkulasi
a. 4ata 'ubyektif 8
b. 4ata obyektif 8
3ipotensi

. <ntegritas =go
a. 4ata 'ubyektif8
Perasaan tidak berdaya, hilang harapan.
b. 4ata obyektif8
=mosi yang labil dan marah yang tidak tepat, kesedihan, kegembiraan, kesulitan
berekspresi diri.
?. =liminasi
4ata 'ubyektif 8
Konstipasi, diare, adanya darah pada feses, kembung, rasa penuh pada perut atau nyeri.
). 5akan dan minum
a. 4ata 'ubyektif 8
>afsu makan hilang
>ausea ; vomitus
b. 4ata obyektif 8
Problem dalam mengunyah (menurunnya reflek palatum dan faring$.

:besitas (faktor resiko$.
#. 'ensori neural
a. 4ata 'ubyektif 8
>yeri abdomen

Kelemahan

b. 4ata obyektif 8
Perubahan status mental dan gangguan fungsi kognitif.

=kstremitas8 kelemahan dan kekakuan.


D. >yeri (kenyamanan$
a. 4ata 'ubyektif 8 'akit kepala yang bervariasi intensitasnya.
b. 4ata obyektif 8 /ingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan otot ; fasial
J. Respirasi
4ata 'ubyektif 8 Perokok (faktor resiko$
6. Keamanan
4ata obyektif 8 Resiko jatuh
". <nteraksi social
4ata obyektif 8 keputusasaan

. Pengajaran pembelajaran
4ata 'ubjektif 8 Riwayat kanker keluarga.
!. Pertimbangan rencana pulang.
5enentukan regimen medikasi ; penanganan terapi.
%antuan untuk transportasi, menyiapk an makanan, perawatan diri dan pekerjaan

rumah.
(4oenges =, 5arilyn, !"""$

II. D!a/)*%a Da) I)t$'$)%! K$($'aata)


. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pembatasan pemasukan cairan tubuh
secara oral, pengeluaran integritas pembuluh darah, diare.
/ujuan8 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama . F !? jam diharapkan
keseimbangan cairan tubuh adekuat.
Kriteria hasil8 tidak ada tandatanda dehidrasi (tandatanda vital stabil, kualitas denyut
nadi baik, turgor kulit normal, membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang
sesuai.
<ntervensi
- *kur dan catat pemasukan dan pengeluaran. /injau ulang catatan intra operasi.
R 8 dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran
cairan;kebutuhan penggantian dan pilihan yang mempengaruhi intervensi.
- Kaji pengeluaran urinarius, terutama untuk tipe prosedur operasi yang dilakukan.
R 8 mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelah prosedur pada
sistem genitourinarius dan struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi
ataupun obstruksi sistem urinarius.
- Pantau tandatanda vital.
R 8 hipotensi, takikardi, peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan cairan.
-
Pantau
R suhu
8 kulit kulit,dingin;lembab,
yang palpasi denyut perifer.
denyut yang lemah mengindikasikan penurunan
sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahan.
- njurkan klien untuk meningkatkan inteke oral
R; memenuhi kebutuhan cairan klien.

!. >yeri berhubungan dengan insisi pembe dahan, trauma muskuloskletal, kehancuran


yang terusmenerus, metastase kanker.
/ujuan 8 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .... F !? jam diharapkan pasien
mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang.
Kriteria hasil 8 pasien tampak rileks, dapat beristirahat ; tidur dan melakukan pergerakan
yang berarti sesuai toleransi.
<ntervensi
- =valuasi rasa sakit secara reguler, catat karakteristik, lokasi dan intensiltas (""$.
R 8 sediakan informasi mengenai kebutuhan;efektivitas intervensi.
- Kaji tandatanda vital, perhatikan takikardi, hipertensi, dan peningkatan pernapasan.
R 8 dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan keidaknyamanan.
- %erikan informasikan mengenai sifat ketidaknyamanan, sesuai kebutuhan.
R 8 pahami penyebab ketidaknyamanan, sedangkan jaminan emosional.
- jarkan tekhnik relaksasi.
R 8 mengurangi nyeri dengan teknik non farmakologi.
- :bservasi efek analgetik.

R 8 respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik, dan mungkin menimbulkan


efekefek sinergestik dengan IatIat anastesi.

. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual ; muntah
/ujuan8 setelah dilakukan tindak an keperawatan selama .... F !? jam diharapkan klien
mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi.
Kriteria hasil8 klien akan memperlihatkan perilaku mempertahankan atau
meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal, klien mengerti dan
mengikuti anjuran diet, tidak ada mual ; muntah.
<ntervensi 8
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi pasien.
R 8 menganalisa penyebab melaksanakan intervensi.
- /imbang berat badan sesuai indikasi.
R 8 mengawasi kefektifan secara diet.
- njurkan makan sedikit tapi sering.
R 8 tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi dapat ditingkatkan.
- /awarkan minum saat makan bila toleran.
R 8 dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas.
- Kolaborasi dengan ahli giIi pemberian makanan yang bervariasi
R 8 5enstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat.

?. Konstipasi berhu bungan deng an penurunan asup an cairan dan serat, kelemahan otot
abdomen sekunder akibat mekanisme kanker kolon.
/ujuan 8 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama . F !? jam diharapkan pola

eliminasi dalam rentang yang di harapkan 8 feses lembut dan berbentuk


Kriteria hasil8 klien akan menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang
dibutuhkan, melaporkan keluarnya feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan.
<ntervensi
- Kaji warna dan konsistensi feses, frekuensi, keluarnya flatus, bising usus dan nyeri

tekan abdomen.
R 8 penting untuk menilai keefektifan intervensi, dan memudahkan rencana

selanjutnya.
- Pantau tanda gejala rupture usus.
R 8 keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan
peristaltik usus, yang dapat menebabkan konstipasi.
- Kaji faktor penyebab konstipasi
R 8 mengetahui dengan jelas faktor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang
tepat.
- njurkan klien makan makanan tinggi serat.
R 8 membantu melancarkan b.a.b.

). nsietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri, ancaman terhadap


perubahan status kesehatan, ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang berarti,
krisis stuasi atau krisis maturasi.
/ujuan 8 ansietas berkurang atau terkontrol.
Kriteria hasil 8
- Klien mampu merencanakan stategi koping untuk situasi yang membuat stress.
- Klien mampu mempertahankan penampilan peran.
- Klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori.
- Klien melaporkan tidak ada manisfestasi kecemasan secara fisik.

<ntervensi8

- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien.


R 8 memudahkan intervensi.
- Kaji mekanisme koping yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa
lalu.
R 8 mempertahankan mekanisme koping adaftif, meningkatkan kemampuan
mengontrol ansietas.
- 7akukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan
pikiran dan perasaan.
R 8 pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan.
DAFTAR PUSTAKA

merican Cancer 'ociety, !""#. Cancer /acts and /igures #$$%. tlanta8 merican Cancer
'ociety <nc.
nonim, !""#. A 0atients 1uide to !ectal Cancer. *niversity of /eFas8 54 nderson
Cancer Center.
4e 9ong im, 'amsu hidajat R. !""?. "uu A-ar 2lmu "edah. &disi #. 9akarta8 Penerbit
%uku Kedokteran =2C.
5ansjoer rif et all, !"" ". 3apita Seleta 3edoteran. =disi . 9akarta8 Penerbit %uku
5edia esculapius.
5arijata, !""#. 0engantar Dasar "edah 3linis. Eogyakarta8 *nit Pelayanan Kampus 1K
*25.
>ational Cancer <nstitute. !""#. S&&! Cancer Statistics !eie4 5678,#$$9 , available from
http8;;seer.cancer.gov;statfacts;html;colorect.html. (4ownload8 !? :ktober !"D$.
'oeripto et al. 2astrointestinal Cancer in <ndonesia. Asian 0aciic Journal o Cancer
0reention, (:nline$, !""A @ol. ?, >o. ?, available from http8;;www.apocp.org;
cancerLdownload;@ol?L>o?;'oeripto.pdf,. (4ownload 8 !? :ktober !"D$

'ylvia . Price & 7orainne 5. ilson. !""#. 0atoisiologi (:ol 5 ; #). &disi %. 9akarta8
EGC .

Anda mungkin juga menyukai