SKRIPSI
Oleh :
Monalisa Mangkoan
NIM : 128114159
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
Monalisa Mangkoan
NIM : 128114159
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2016
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan
rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi
Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Berdasar Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Pada Puskesmas Kota
Yogykakarta. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu Farmasi (S.Farm.), program Studi Farmasi.
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini M.Si., Apt selaku dosen pembimbing sekaligus
pencetus ide awal penelitian ini. Terimakasih saya ucapkan yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Yustina atas motivasi, semangat, dukungan, perhatian
yang begitu besar, serta selalu memberikan kritik dan saran dari awal sampai
selesai penelitian, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
3. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt selaku dosen penguji. Terimakasih atas waktu,
kritik dan saran yang telah diberikan.
4. Aris Widayati, Msi., Ph.D., Apt selaku dosen penguji. Terimakasih atas waktu,
kritik dan saran yang telah diberikan.
5. Dinas Perizinan Kota Yogyakarta yang telah memberikan izin sehingga
penelitian ini dapat terlaksana.
6. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta yang telah memberikan izin sehingga
penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.
7. Bapak dan Ibu Apoteker Puskesmas Kota Yogyakarta yang telah bersedia
menjadi responden dalam penelitian ini.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Bapak Simon Palaun dan Ibu Teresia Havi selaku orang tua. Terimakasih atas
segala dukungan, pengorbanan, motivasi, semangat, perhatian dan doa, yang
telah diberikan, saya sangat berterimakasih kepada Tuhan karena telah
memberikan saya orang tua seperti mereka.
9. Yunita Anandha adikku tercinta. Terimakasih atas dukungan dan semangat
yang telah diberikan.
10. Keluarga besar penulis. Terimakasih atas dukungan, bantuan dan motivasi
yang telah diberikan.
11. Amirul Chairiansyah (Paul/Pong). Terimakasih atas dukungan, semangat,
motivasi, pengorbanan, dan bantuan serta kasih sayang yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
12. Teman-teman seperjuangan : Nanda Tia Sari dan Aditya Lela Novitasari.
Terimakasih atas suka duka, keceriaan, kerjasama, semangat serta dukungan,
dan bantuan yang telah diberikan selama ini.
13. Teman-teman Keluarga Cemara : Tete, Vero, Ida, Atik, Itin, Rahayu, Siti,
Cindy, Rury, Sona, Satrio, Maria, Boni, Jois, Yeni, Lela, Nanda, Trisna.
Terimakasih atas semangat, dukungan, kerjasama, bantuan, motivasi dan yang
telah diberikan.
14. Teman-teman Kenjet : Dewi, Oppy dan Ica. Terimakasih atas semangat,
dukungan, keceriaan dan kebersamaannya selama ini.
15. Teman-teman Fakultas Farmasi Sanata Dharma angkatan 2012. Terimakasih
atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.
16. Teman-teman Kost Wisma Putri Anugrah WPA. Terimakasih atas
kebersamaannya selama ini.
17. Google Maps. Terimakasih atas bantuannya dalam mencari alamat Puskesmas
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
18. Prambors radio. Terimakasih telah menemani penulis dalam pengerjaan skripsi
selama ini.
19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu, memberikan dukungan dan doa bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terjadi kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari semua piihak. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi
penulis dan pembaca.
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER i
HALAMAN JUDUL. ii
HALAMAN PENGESAHAN.. iv
PRAKATA.... vii
DAFTAR ISI x
ABSTRAK.... xiv
ABSTRACT... vv
PENDAHULUAN... 1
METODE PENELITIAN.... 2
KESIMPULAN.. 9
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA.... 10
LAMPIRAN.... 12
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Kota Yogyakarta 76
Kota Yogyakarta.... 78
2014. 79
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standard Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
pelaksanaan Standard Pelayanan Kefarmasian berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 yang ada di Puskesmas-Puskesmas Kota
Yogyakarta setalah dikeluarkannya peraturan tersebut. Apoteker penanggung
jawab yang ada di Puskesmas menjadi responden dalam penelitian ini. Penelitian
ini termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian
deskriptif.adapun instrument penelitian ini berupa kuesioner. Jumlah subjek yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 14 Puskesmas yang ada di Kota
Yogyakarta.Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik demografi
responden didominasi oleh perempuan sebanyak 12 orang sedangkan laki-laki
sebanyak 2 orang, dengan rentang usia 23-40 tahun. Secara keseluruhan
pelaksanaan standard pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kota Yogyakarta pada
Puskesmas rawat jalan sebesar 63,95% dan rawat inap sebesar 68,83%. Sehingga
dapat dikatakan bahwa standard pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kota
Yogyakarta belum dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014.
Kata kunci : Kota Yogyakarta, Permenkes RI Nomor 30 Tahun 2014, Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This research was motivated by the Regulation of the Minister of Health of the
Republic of Indonesia Number 30 Year 2014 concerning Standards of
Pharmaceutical Services in the Health Center. This study aims to describe the
implementation of the Standard of Pharmaceutical Services based on the Minister
of Health No. 30 of 2014 in the city of Yogyakarta-district health centers after the
issuance of the regulation. Pharmacist in charge in health centers were
respondents in this study.This research is non-experimental research with the
study design deskriptif.adapun this research instrument was a questionnaire. The
number of subjects used in this study are 14 health centers in the city of
Yogyakarta.The results showed that the demographic characteristics of
respondents are dominated by women as many as 12 people, while men by 2
people, with an age range of 23-40 years. The overall implementation of the
standards of pharmacy services at the health center of Yogyakarta on outpatient
health centers amounted to 63.95% and hospitalization by 68.83%. So it can be
said that the standard of pharmacy services at the health center of Yogyakarta has
not been implemented fully in accordance with the regulations of the Minister of
Health No. 30 of 2014.
Keywords: Yogyakarta City, Health Minister Regulation No. 30 Year 2014,
Standards of Pharmaceutical Services in the Primer Health Care
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pendahuluan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian serta melindungi pasien dan
masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan
pasien (patient oriented). Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat primer yang dapat diakses oleh masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.
Mengingat belum ada penelitian tentang Permenkes No 30 tahun 2014 maka
dilakukan penelitian dengan pendekatan pelaksanaan standar pelayanan
kefarmasian di puskesmas ini. Penelitian ini memberi gambaran tentang
pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di puskesmas berdasarkan ketentuan
pada Permenkes No 30 tahun 2014.
2. Metode Penelitian
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengumpulan data yang berupa kuesioner langsung dikumpul pada saat hari
penyebaran kuesioner, sesaat setelah pengumpulan kuesioner akan langsung
diadakan wawancara terkait jawaban yang sudah diisi oleh para responden guna
mengetahui lebih dalam mengenai jawaban yang telah diberikan oleh para
responden.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data demografi responden
(umur, jabatan, lama masa kerja, jam kerja perhari), standar I pelaksanaan
pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai, standar II pelayanan farmasi
klinik, standar III sumber daya kefarmasian, dan standar IV pengendalian mutu
pelayanan kefarmasian (kriteria lengkap dapat dilihat di lampiran 6).
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai dalam standar Permenkes
Nomor 30 Tahun 2014 bertujuan untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan obat dan bahan medis habis pakai yang efisien, efektif dan
rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian, mewujudkan
sistem informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
Pada standar pelayanan farmasi klinik ini terdapat sedikit perbedaan dengan 3
standar lainnya yang mana dalam standar ini mengatur adanya ronde atau visite
bagi Puskesmas rawat inap maka dari itu dalam pelaksanaan penelitian ini penulis
membagi kuesioner manjadi dua yaitu kuesioner khusus Puskesmas rawat jalan
dan Puskesmas rawat inap. Jumlah ketentuan yang ada juga berbeda, Puskesmas
rawat jalan memiliki 62 ketentuan sementara Puskesmas rawat inap memiliki 76
ketentuan (ketentuan-ketentuan dari standar ini dapat dilihat pada lampiran 6).
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel I dan II menunjukkan bahwa
persentase terbesar diperoleh Puskesmas Gondokusuman, sementara persentase
terendah terdapat pada Puskesmas Danurejan, Ngampilan, Mantrijeron, Kraton,
sementara pada Puskesmas rawat inap persentase terendah terdapat pada
Puskesmas Tegalrejo. Rendahnya persentase tersebut dikarenakan adanya
penumpukkan pada ketentuan yang masih belum dilaksanakan oleh Puskesmas.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumber daya kefarmasian mencakup dua standar yakni sumber daya manusia
dan sarana prasarana. Ketentuan yang terdapat pada standard ini berjumlah 60
ketentuan (ketentuan detail dapat dilihat pada lampiran 6).
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terkait hal ini penulis melakukan wawancara lebih dalam mengenai jawaban
yang telah diberikan oleh apoteker. Apoteker menjelaskan bahwa hal pertama
yang menyebabkan apoteker lebih banyak menjawab tidak pada kuesioner
dikarenakan apoteker merupakan apoteker yang baru bekerja di Puskesmas
ngampilan, jadi apoteker belum terlalu banyak tahu mengenai Puskesmas
Ngampilan.
Masalah lain yang paling banyak dijumpai penulis dalam penelitian ini adalah
masih banyak Puskesmas yang tidak menyediakan ruang konseling dan segala isi
didalamnya, tercatat dari 14 Puskesmas yang ada di Kota Yogyakarta Hanya 3.
Hal ini dekarenakan keterbatasan ruangan yang dimiliki oleh Puskesmas.Ruang
konseling merupakan hal yang sebenarnya harus ada di dalam sebuah Puskesmas
karena sebuah konseling yang efektif harus mempertimbangkan lingkungan dan
tempat dilakukannya konseling, lingkungan yang dimaksud haruslah kondusif,
aman serta mampu menjaga kerahasiaan untuk dapat membuat pasien menerima
dengan baik informasi yang diberikan.
Berdasarkan data yang ada pada tabel I dan II rata-rata Puskesmas yang ada di
Kota Yogyakarta memiliki persentase terendah pada standar dan ketentuan ini,
bahkan diperoleh persentase 0% pada salah satu Puskesmas. Pencapaian
persentase yang rendah pada seluruh Puskesmas ini dikarenakan rata-rata apoteker
tidak punya waktu serta masih bingung tentang bagaimana sebenarnya audit klinis
dan audit professional, dan tenaga kerja yang sedikit di Puskesmas. Mengenai hal
ini penulis melakukan wawancara singkat kepada para apoteker dan apteker
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kesimpulan
1. Butir-butir dalam standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh apoteker di Puskesmas Kota Yogyakarta.
2. Pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas pada
Puskesmas rawat jalan sebesar 63,95 %, sedangkan pada Puskesmas rawat
inap sebesar 68,82 %.
3. Butir-butir pada standar 4 paling sedikit dilaksanakan oleh apoteker di
Puskesmas karena kurang pahamnya apoteker terhadap teknis
pelaksanaan butir-butir standar pengendalian mutu pelayanan
kefarmasian.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI, 2004, Standar Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta,
DirektoratJenderal Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum dan
Pendidikan
Departemen Kesehatan RI, 2009, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 889/MENKES/PER/V/2011, Tentang Registrasi, Izin
Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian,Depkes RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2009, Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009,
tentang Pekerjaan Kefarmasian, Depkes RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 tahun 201,4 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
Depkes RI, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 58 tahun 2014, tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Rumah Sakit, Depkes RI, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2014, Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor Nomor
Departemen Kesehatan RI, 2014a, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 30 Tahun 2014, tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2014b, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2014c, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2014d, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Pedoman Pemantauan Terapi Obat Departemen Kesehatan
RI, 2009.
Kreitler, S., Weissler, K., Nurymberg, K., 2004, The cognitive orientation of
patients with type 2 diabetes in Israel, Patient Educ Couns, 257 67
Kreps, G.L., Villagran, M.M., Zhao, X., McHorney, C.A., Ledford, C., Weathers,
M., 2011, Development and validation of motivational messages to
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Apakah proses perencanaan kebutuhan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai di
Puskesmas setiap periode dilaksanakan oleh tenaga kefarmasian di bagian Ruang
Farmasi?
Ya Tidak
6. Pada saat proses seleksi obat dan bahan medis habis pakai apakah anda melakukan
pertimbangan seperti berikut :
rencana pengembangan Ya Tidak
data mutasi Obat Ya Tidak
pola konsumsi Obat periode sebelumnya Ya Tidak
pola penyakit Ya Tidak
7. Apakah proses seleksi obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas ini mengacu
pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional?
Ya Tidak
8. Pada proses seleksi obat dan bahan medis habis pakai, apakah Anda melibatkan tenaga
medis lain?
Ya Tidak
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Apakah proses perencanaan kebutuhan obat pertahun dilaksanakan secara berjenjang
(bottom-up)?
Ya Tidak
11. Apakah Lembar Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) di sediakan
Puskesmas ini?
Ya Tidak
12. Apakah permintaan obat dan bahan medis habis pakai dilakukan sesuai dengan
perencanaan kebutuhan yang telah dibuat?
Ya Tidak
13. Apakah dalam penerimaan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas anda
terlibat didalamnya?
Ya Tidak
Ya Tidak
15. Apa saja pertimbangan yang dilakukan dalam penyimpanan obat dan bahan medis
habis pakai di Puskesmas ini?
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meledak/terbakar
16. Apakah penyebaran pendistribusian obat dan bahan medis habis pakai dilakukan
secara merata dan teratur di seluruh sub unit yang ada di Puskesmas?
Ya Tidak
17. Apakah terdapat proses pengendalian obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas
ini?
Ya Tidak
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pelaporan Ya Tidak
Pengarsipan Ya Tidak
lainnya (sebutkan) : .....
20. Secara periodik/berkala apakah di Puskesmas ini dilakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai?
Ya Tidak
Pelayanan Farmasi Klinik
21. Apakah di Puskesmas ini dilakukan pengkajian resep sebelum obat diserahkan kepada
pasien?
Ya Tidak
23. Jika dilakukan seleksi persyaratan administrasi, apa saja persyaratan tersebut?
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24. Jika dilakukan seleksi persyaratan farmasetik, apa saja persyaratan tersebut?
Inkompatibilitas Ya Tidak
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alergi Ya Tidak
Interaksi Ya Tidak
Adiktif Ya Tidak
26. Dalam Pelayanan Informasi Obat (PIO) di Puskesmas, apakah Anda memberikan dan
menyebarkan informasi kepada konsumen?
Ya Tidak
Pasif Ya Tidak
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28. Pada saat menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan lain, apakah
Anda menerima layanan :
Telepon
Ya Tidak
Surat
Ya Tidak
29. Untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, perawat,
profesi kesehatan lainnya dan pasien, apa yang Anda lakukan di Puskesmas?
30. Apakah di Puskesmas ini dilakukan kegiatan penyuluhan tentang informasi obat
kepada masyarakat?
Ya Tidak
31. Apakah di Puskesmas ini dilakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya terkait dengan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai?
Ya Tidak
32. Apakah dalam memberikan informasi obat Anda menggacu kepada sumber-sumber
tertentu?
Ya Tidak
sumber : ....................................................................................................................
Ya Tidak
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36. Apakah ada ruangan khusus untuk konseling antara anda dan pasien maupun dengan
keluarga pasien?
Ya Tidak
37. Apakah anda memperagakan atau menjelaskan dengan lengkap cara penggunaan
obat?
Ya Tidak
38. Apakah dilakukan verifikasi akhir tentang pemahaman pasien akan obat yang
diberikan?
Ya Tidak
Ya Tidak
41. Pada saat melakukan visite mandiri untuk pasien baru apa sajakah yang Anda
lakukan?
Ya Tidak
Memberikan informasi mengenai sistem pelayanan farmasi dan jadwal pemberian Obat?
Ya Tidak
Menanyakan Obat yang sedang digunakan atau dibawa dari rumah, mencatat jenisnya dan
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
Mengkaji terapi Obat lama dan baru untuk memperkirakan masalah terkait Obat yang
mungkin terjadi?
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Membuat catatan mengenai permasalahan dan penyelesaian masalah dalam satu buku
yang akan digunakan dalam setiap kunjungan?
Ya Tidak
Melakukan persiapan yang dibutuhkan seperti memeriksa catatan pegobatan pasien dan
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
Mengamati dan mencatat komunikasi dokter dengan pasien dan/atau keluarga pasien
terutama tentang Obat?
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
45. Apakah dilakukan (Home Pharmacy Care) pada pasien rawat inap yang telah pulang
ke rumah?
Ya Tidak
46. Apakah di Puskesmas ini dilakukan pemantauan dan pelaporan terhadap efek samping
obat?
Ya Tidak
47. Apakah di Puskesmas ini tersedia formulir monitoring efek samping obat?
Ya Tidak
48. Guna memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan terapi Obat yang efektif,
terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek samping apakah
dilakukan pemantauan terapi obat (PTO) di Puskesmas ini?
Ya Tidak
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49. Jika Ya, apa saja kriteria pasien yang menerima PTO tersebut?
Anak-anak
Ya Tidak
Lanjut usia
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Adanya multidiagnosis
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Menerima Obat yang sering diketahui menyebabkan reaksi Obat yang merugikan
Ya Tidak
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50. Guna menjamin Obat yang digunakan pasien sesuai indikasi, efektif, aman dan
terjangkau (rasional), apakah di Puskesmas ini dilakukan evaluasi penggunaan obat?
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
53. Jika Ya, apakah anda memiliki surat tanda registrasi dan surat izin praktik untuk
melaksanakan Pelayanan Kefarmasian di fasilitas pelayanan kesehatan termasuk
Puskesmas?
Ya Tidak
54. Sebagai soerang tenaga kefarmasian, apakah anda selalu meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan perilaku dalam rangka menjaga dan meningkatkan kompetensi?
Ya Tidak
Ya Tidak
56. Jika Ya, apakah yang menyusun SPO tersebut adalah kepala ruang farmasi?
Ya Tidak
Ya Tidak
58. Dalam upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang kefarmasian serta
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
59. Apakah Puskesmas ini melakukan penyiapan dan pengembangan pengetahuan dan
keterampilan tenaga kefarmasian dalam rangka penyiapan dan pengembangan
pengetahuan dan keterampilan tenaga kefarmasian?
Ya Tidak
Ya Tidak
Dalam menyusun program pengembangan staf, apakah Apoteker dan/atau Tenaga Teknis
Kefarmasian memberikan masukan kepada pimpinan?
Ya Tidak
Apakah pada staf baru dilakukan orientasi untuk mengetahui tugas, fungsi, wewenang
dan tanggung jawabnya?
Ya Tidak
Ya Tidak
Apakah tenaga kefarmasian difasilitasi untuk mengikuti program yang diadakan oleh
organisasi profesi dan institusi pengembangan pendidikan berkelanjutan?
Ya Tidak
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Apakah Puskesmas ini memberikan kesempatan bagi institusi lain untuk melakukan
praktik, magang, dan penelitian tentang pelayanan kefarmasian di Puskesmas?
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Apakah ruang penerimaan resep ditempatkan pada bagian paling depan dan mudah
terlihat oleh pasien?
Ya Tidak
Ya Tidak
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
Ya Tidak
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Leaflet : Ya Tidak
Poster : Ya Tidak
Komputer : Ya Tidak
67. Apakah di Puskesmas ini terdapat Ruang penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai?
Ya Tidak
kondisi sanitasi
Ya Tidak
kelembaban
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
ventilasi
Ya Tidak
Untuk menjamin mutu produk dan keamanan petugas, apakah dilakukan pemisahan?
Ya Tidak
Ya Tidak
Rak/lemari Obat
: Ya Tidak
Pallet
: Ya Tidak
Lemari pendingin
: Ya Tidak
Pengukur suhu
: Ya Tidak
Kartu suhu
: Ya Tidak
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
Ya Tidak
Apakah dilakukan perencanaan yang meliputi penyusunan rencana kerja, cara monitoring
dan evaluasi untuk peningkatan mutu sesuai standar?
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
73. Untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian, apakah
dilakukan evaluasi?
Ya Tidak
74. Jika Ya, berdasarkan metode apa saja evaluasi itu dilakukan :
75. Jika evaluasi berdasarkan waktu pengambilan data, dengan cara apakah dilakukannya
evaluasi tersebut?
Ya Tidak
Ya Tidak
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76. Jika evaluasi berdasarkan Cara pengambilan data, dengan cara apakah dilakukannya
evaluasi tersebut?
Langsung (data primer, data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh
pengambil data)
Ya Tidak
Tidak langsung (data sekunder, data diperoleh dari sumber informasi yang tidak
langsung)
Ya Tidak
77. Jika evaluasi berdasarkan Teknik pengambilan data, dengan cara apakah
dilakukannya evaluasi tersebut?
Ya Tidak
Apakah dilakukan secara Observasi (pengamatan langsung aktivitas atau proses dengan
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
Ya Tidak
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Apakah proses perencanaan kebutuhan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai di
Puskesmas setiap periode dilaksanakan oleh tenaga kefarmasian di bagian Ruang
Farmasi?
Ya Tidak
6. Pada saat proses seleksi obat dan bahan medis habis pakai apakah anda melakukan
pertimbangan seperti berikut :
rencana pengembangan Ya Tidak
data mutasi Obat Ya Tidak
pola konsumsi Obat periode sebelumnya Ya Tidak
pola penyakit Ya Tidak
7. Apakah proses seleksi obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas ini mengacu
pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional?
Ya Tidak
8. Pada proses seleksi obat dan bahan medis habis pakai, apakah Anda melibatkan tenaga
medis lain?
Ya Tidak
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Apakah proses perencanaan kebutuhan obat pertahun dilaksanakan secara berjenjang
(bottom-up)?
Ya Tidak
11. Apakah Lembar Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) di sediakan
Puskesmas ini?
Ya Tidak
12. Apakah permintaan obat dan bahan medis habis pakai dilakukan sesuai dengan
perencanaan kebutuhan yang telah dibuat?
Ya Tidak
13. Apakah dalam penerimaan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas anda
terlibat didalamnya?
Ya Tidak
Ya Tidak
15. Apa saja pertimbangan yang dilakukan dalam penyimpanan obat dan bahan medis
habis pakai di Puskesmas ini?
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meledak/terbakar
16. Apakah penyebaran pendistribusian obat dan bahan medis habis pakai dilakukan
secara merata dan teratur di seluruh sub unit yang ada di Puskesmas?
Ya Tidak
17. Apakah terdapat proses pengendalian obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas
ini?
Ya Tidak
19. Apa saja yang dilakukan terhadap Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang diterima,
disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit pelayanan lainnya?
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pencatatan Ya Tidak
Pelaporan Ya Tidak
Pengarsipan Ya Tidak
lainnya (sebutkan) : .....
20. Secara periodik/berkala apakah di Puskesmas ini dilakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai?
Ya Tidak
Pelayanan Farmasi Klinik
21. Apakah di Puskesmas ini dilakukan pengkajian resep sebelum obat diserahkan kepada
pasien?
Ya Tida
23. Jika dilakukan seleksi persyaratan administrasi, apa saja persyaratan tersebut?
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24. Jika dilakukan seleksi persyaratan farmasetik, apa saja persyaratan tersebut?
Inkompatibilitas Ya Tidak
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alergi Ya Tidak
Interaksi Ya Tidak
Adiktif Ya Tidak
26. Dalam Pelayanan Informasi Obat (PIO) di Puskesmas, apakah Anda memberikan dan
menyebarkan informasi kepada konsumen?
Ya Tidak
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pasif Ya Tidak
28. Pada saat menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan lain, apakah
Anda menerima layanan :
Telepon
Ya Tidak
Surat
Ya Tidak
29. Untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, perawat,
profesi kesehatan lainnya dan pasien, apa yang Anda lakukan di Puskesmas?
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30. Apakah di Puskesmas ini dilakukan kegiatan penyuluhan tentang informasi obat
kepada masyarakat?
Ya Tidak
31. Apakah di Puskesmas ini dilakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga
kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya terkait dengan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai?
Ya Tidak
32. Apakah dalam memberikan informasi obat Anda menggacu kepada sumber-sumber
tertentu?
Ya Tidak
sumber : ...........................................................................................
Ya Tidak
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36. Apakah ada ruangan khusus untuk konseling antara anda dan pasien maupun dengan
keluarga pasien?
Ya Tidak
37. Apakah anda memperagakan atau menjelaskan dengan lengkap cara penggunaan
obat?
Ya Tidak
38. Apakah dilakukan verifikasi akhir tentang pemahaman pasien akan obat yang
diberikan?
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
Membuat catatan mengenai permasalahan dan penyelesaian masalah dalam satu buku
yang akan digunakan dalam setiap kunjungan?
Ya Tidak
41. Apakah di Puskesmas ini dilakukan pemantauan dan pelaporan terhadap efek samping
obat?
Ya Tidak
42. Apakah di Puskesmas ini tersedia formulir monitoring efek samping obat?
Ya Tidak
43. Guna memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan terapi Obat yang efektif,
terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek samping apakah
dilakukan pemantauan terapi obat (PTO) di Puskesmas ini?
Ya Tidak
44. Jika Ya, apa saja kriteria pasien yang menerima PTO tersebut?
Anak-anak
Ya Tidak
Lanjut usia
Ya Tidak
Ya Tidak
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
Adanya multidiagnosis
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Menerima Obat yang sering diketahui menyebabkan reaksi Obat yang merugikan
Ya Tidak
45. Guna menjamin Obat yang digunakan pasien sesuai indikasi, efektif, aman dan
terjangkau (rasional), apakah di Puskesmas ini dilakukan evaluasi penggunaan obat?
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48. Jika Ya, apakah anda memiliki surat tanda registrasi dan surat izin praktik untuk
melaksanakan Pelayanan Kefarmasian di fasilitas pelayanan kesehatan termasuk
Puskesmas?
Ya Tidak
49. Sebagai soerang tenaga kefarmasian, apakah anda selalu meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan perilaku dalam rangka menjaga dan meningkatkan kompetensi?
Ya Tidak
Ya Tidak
51. Jika Ya, apakah yang menyusun SPO tersebut adalah kepala ruang farmasi?
Ya Tidak
Ya Tidak
53. Dalam upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang kefarmasian serta
mengembangkan potensi dan produktivitas tenaga kefarmasian secara optimal, apakah di
Puskesmas ini dilaksanakan pendidikan dan pelatihan?
Ya Tidak
54. Apakah Puskesmas ini melakukan penyiapan dan pengembangan pengetahuan dan
keterampilan tenaga kefarmasian dalam rangka penyiapan dan pengembangan
pengetahuan dan keterampilan tenaga kefarmasian?
Ya Tidak
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
Dalam menyusun program pengembangan staf, apakah Apoteker dan/atau Tenaga Teknis
Kefarmasian memberikan masukan kepada pimpinan?
Ya Tidak
Apakah pada staf baru dilakukan orientasi untuk mengetahui tugas, fungsi, wewenang
dan tanggung jawabnya?
Ya Tidak
Ya Tidak
Apakah tenaga kefarmasian difasilitasi untuk mengikuti program yang diadakan oleh
organisasi profesi dan institusi pengembangan pendidikan berkelanjutan?
Ya Tidak
Apakah Puskesmas ini memberikan kesempatan bagi institusi lain untuk melakukan
praktik, magang, dan penelitian tentang pelayanan kefarmasian di Puskesmas?
Ya Tidak
Ya Tidak
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
Apakah ruang penerimaan resep ditempatkan pada bagian paling depan dan mudah
terlihat oleh pasien?
Ya Tidak
Ya Tidak
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
Ya Tidak
Leaflet : Ya Tidak
Poster : Ya Tidak
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Komputer : Ya Tidak
62. Apakah di Puskesmas ini terdapat Ruang penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai?
Ya Tidak
kondisi sanitasi
Ya Tidak
kelembaban
Ya Tidak
ventilasi
Ya Tidak
Untuk menjamin mutu produk dan keamanan petugas, apakah dilakukan pemisahan?
Ya Tidak
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
Rak/lemari Obat
: Ya Tidak
Pallet
: Ya Tidak
Lemari pendingin
: Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Apakah dilakukan perencanaan yang meliputi penyusunan rencana kerja, cara monitoring
dan evaluasi untuk peningkatan mutu sesuai standar?
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
68. Untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian, apakah
dilakukan evaluasi?
Ya Tidak
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69. Jika Ya, berdasarkan metode apa saja evaluasi itu dilakukan :
70. Jika evaluasi berdasarkan waktu pengambilan data, dengan cara apakah dilakukannya
evaluasi tersebut?
Ya Tidak
Ya Tidak
71. Jika evaluasi berdasarkan Cara pengambilan data, dengan cara apakah dilakukannya
evaluasi tersebut?
Langsung (data primer, data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh
pengambil data)
Ya Tidak
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tidak langsung (data sekunder, data diperoleh dari sumber informasi yang tidak
langsung)
Ya Tidak
72. Jika evaluasi berdasarkan Teknik pengambilan data, dengan cara apakah
dilakukannya evaluasi tersebut?
Ya Tidak
Apakah dilakukan secara Observasi (pengamatan langsung aktivitas atau proses dengan
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ya Tidak
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puskesmas tegalrejo
Penulis : apa alasan untuk belum dilaksanakannya standar pada pertanyaan nomor
29 yang ada pada kuesioner?
Apoteker : karena SDM yang ada pada Puskesmas ini terbatas, terutama SDM
bagian kefarmasian, jadi untuk saat ini belum bias untuk dilakukan.
Penulis : untuk pertanyaan pada kuesioner nomor 36, apa alasan anda untuk belum
dilakukan?
Apoteker : dokter sering lupa, sebenarnya sudah di infokan ke dokter tetapi dokter
selalu lupa.
Penulis : pertanyaan nomor 40, apa yang menjadi kendala sehingga belum
dilkukan?
Apoteker : kendalanya adalah waktu, menyatukan jadwal dokter satu dan lainnya
saja susah apalagi menyatukan jadwal apoteker dan dokter, dan kegiatan ini juga
belum terlalu rutin dilakukan hanya bila ada waktu saja baru dilakukan.
Penulis : untuk pencatatan pada pertanyaan nomor 43, apa alasannya untuk belum
dilakukan?
Apoteker :pencatatan hanya dilakukan untuk konseling saja, karena Puskesmas ini
belum mempunyai rekam medis.
Apoteker : alasannya hanya karna belum mempunyai waktu saja sih mbak, yaa..
waktu dan tenaga.
Penulis : untuk pertanyaan nomor 60, alasan nya untuk belum dilakukan kenapa
ya bu?
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Apoteker : karena ya belum tau bentunya seperti apa, pelatihan dan lain-lain
dilakukan rutin oleh Dinas saat rapat diminta butuh materi apa aja gitu mbak.
Penulis : untuk timbangan obat dan blanko salinan resep kenapa belum dilakukan
di Puskesmas ini bu?
Penulis : pertanyaan nomor 64 pada kuesioner, apa alasan nya untuk belum
dilakukan?
Penulis : untuk pertanyaan nomor 65, alasannya untuk belum dilakukan kenapa
bu?
Penulis : apakah lemari penyimpanan obat khusus memang tidak ada bu?
Apoteker : ada nya cuma lemari arsip karena kalo ruang, terbatas mbak.
Puskesmas wirobrajan
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Apoteker : untuk geriatric biasanya sudah sering ke Puskesmas obat nya sama
rata-rata pasien lama jadi tidak perlu konseling, sebenarnya mau, tetapi terbatas
pada waktu dan tenaga.
Apoteker : tidak ada ruangan khusus atau ruang laktasi tenaga juga jadi masalah,
sudah diusulkan untuk ruang konseling tapi tidak jadi.
Penulis : untuk pertanyaan nomor 44, apa alasanya untuk belum dilakukan?
Penulis : untuk timbangan obat, lemari pendingin dan blanko salinan rese papa
alasannya untuk belum dilakukan pak?
Apoteker : untuk timbangan tidak ada karena di Puskesmas ini tidak ada racikan
Cuma tablet kemudian digerus. Tidak ada lemari pendingin karena tidak ada
tempat jadi lemari pendingin nya digabung dengan laboratorium, lemari vaksin,
dan KIE, untuk blanko salinan resep tidak ada karena tidak boleh nulis resep.
Penulis : pada pertanyaan nomor 64 apa alasan nya untuk belum dilakukan?
Penulis : pertanyaan nomor 70 alasan nya untuk belum dilakukan apa ya pak?
Penulis : untuk audit apa alasan nya untuk belum dilakukan pak?
Apoteker : audit iya cuma disini ada tim auditor 3 bulan sekali mereka yanhg
mengaudit, bukan dari farmasi.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puskesmas Gondokusuman
Penulis : untuk pertanyaan nomor 53 alasan untuk belum dilakukan apa ya bu?
Apoteker : dari Puskesmas belum ada dana, kalo ada seminar pun memang
inisiatif sendiri, kalo anggaran tidak ada dari Puskesmas.
Penulis : pertanyaan nomor 54, alasan nay untuk belum dilakukan apa ya bu?
Penulis : untuk timbangan obat dan blanko salinan resep, alasan nya untuk belum
dilakukan apa ya bu?
Apoteker : untuk timbangan memang tidak ada, untuk blanko salinan resep kalo
resep keluar dokter langsung yang membuatnya.
Penulis : untuk ruang konseling sendiri apa alasannya untuk belum ada?
Puskesmas Umbulharjo
Penulis :untuk bulletin dan madding pada pertanyaan di kuesioner nomor 29, apa
alasan nya untuk belum dilakukan?
Apoteker : karena memang tidak ada biasanya ada info apa tentang apa ada
pengumuman apa ditempel.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis : kalo pertanyaan nomor 36 alasan nya untuk belum dilakukan apa bu?
Apoteker : lokasi tidak ada, baru akan disiapkan baru dalam proses pengajuan.
Penulis : pertanyaan nomor 39, apa alasan nya untuk belum dilakukan?
Apoteker : keluhan memang tidak ada karena dari pasien selama ini tidak ada
keluhan.
Apoteker : Cuma pada beberapa saja misalnya pada TB, tensi dan DM.
Penulis : pada pertanyaan nomor 55 alasan untuk belum dilakukannya analisis apa
ya bu.?
Apoteker : karena tidak punya kewenangan cuma bisa mengusulkan cuma kepala
Puskesmas yang punya kewenangan.
Penulis : timbangan obat, blanko salinan tesep, buku-buku referensi, dan kartu
suhu alasan nya untuk belum dilakukan apa ya bu?
Apoteker : untuk timbangan memang di Puskesmas tidak ada serbuk atau bahan
aktif, kalo untuk buku referensi hanya buku yang dari dinas saja misalnya seperti
peraturan dan DOEN. Untuk kartu suhu memang tidak ada.
Puskesmas Gondomanan
Penulis : apa alasan dari belum dilakukannya seleksi terhadap paraf dokter dan
adiktif?
Apoteker : untuk paraf dokter karena di Puskesmas ini tidak pernah berganti-ganti
dokter, kalau adiktif memang tidak dilakukan saja.
Penulis : kenapa tidak dilaksanakan pelayanan informasi obat berupa surat buletin,
leaflet, poster, majalah dinding?
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis : untuk ruang konseling, apa alasan nya untuk belum diadakan ruang
konseling?
Apoteker : karena pasien rata-rata yang setelah diberikan obat di Puskesmas ini
tidak mengeluh.
Penulis : untuk blanko salinan resep apa alasan untuk belum dilakukan?
Penulis : untuk catatan penyerahan obat apa alasan untuk belum dilakukan?
Penulis : pada pertanyaan nomor 73 alasan untuk belum dilakukan apa ya bu?
Puskesmas Ngampilan
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Apoteker : maaf dek.. karena saya baru di Puskesmas ini jadi jawabannya banyak
saya jawab tidak, karena saya belum tahu system di Puskesmas ini seperti apa.
Penulis : oh iya bu.. tidak apa-apa mari kita mulai saja wawancaranya.
Apoteker : iya..
Penulis : apakah di ibu memang tidak melayani surat dalam pelayanan informasi
obt?
Apoteker : untuk poli farmasi jarang ya, tapi kalo untuk pasien geriatric dan
pediatric memang ngak aja.
Penulis : untuk catatan permasalahan pada pertanyaan nomor 40, apa alasannya
untuk belum dilakukan bu?
Penulis : pada pertanyaan nomor 44, apa alasannya untuk belum dilakukan?
Apoteker : karena ya memang tidak dan Cuma dilakukan untuk pasien TB saja.
Apoteker saya kalo STR ada tapi kalo SIPA memang belum membuat.
Penulis : untuk timbangan obat dan termometer apakah memang tidak ada bu?
Penulis : untuk blanko salinan resep, apakah memang tidak ada bu?
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis :untuk pertanyaan nomor 60 pada kuesioner kenapa belum ada bu?
Apoteker : ruangan yang disediakan cuma ruangan psikologi saja untuk farmasi
belu karena keterbatasan ruangan yang ada.
Penulis : untuk masalah sanitasi, kelembaban, dan juga ventilasi pada farmasi
kenapa tidak dilakukan bu?
Apoteker : karena focus kepada ruang KIA aja sih untuk itu kalo farmasi ngak.
Penulis : untuk narkotika yang disimpan di lemari khusus kenapa belum dilakukan
bu?
Apoteker : karena memang tidak ada ada sih, tapi Cuma dalam satu lemari terus
dipisah.
Puskesmas Danurejan
Penulis : pada pertanyaan nomor 30, apa alasan untuk belum dilakukan?
Penulis : untuk pertanyaan nomor 31, apa alasan untuk belum dilakukan?
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis : apa alasan anda untuk tidak mengajukan pertanyaan kepada pasien
terkait keluhan?
Penulis : apa alasan anda untuk tidak membuat catatan pengobatan pasien?
Apoteker : hanya dicatat di setiap lembar resep saja, kalo untuk catatan khusus sih
memang tidak ada.
Penulis : pada pertanyaan nomor 55, apa alasannya untuk belum dilakukan?
Apoteker : karena memang belum ada penawaran dari atasan atau dinkes.
Apoteker : lemari pendingin dijadikan satu dengan lab karena ruangan sempit.
Penulis : pada pertanyaan nomor 67, alasan untuk belum dilakukan apa?
Penulis : untuk pertanyaan pada kuesioner nomor 68 apa alasannya untuk belum
dilakukan?
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis : pada pertanyaan nomor 75, apa alasan untuk belum dilakukan?
Apoteker : Cuma pada rapat saja yang dilakukan tiap bulan dibuat progresnya.
Puskesmas Jetis
Penulis :untuk pertanyaan nomor 25 tentang adiktif, apa alasan dari belum
dilakukannya hal tersebut?
Penulis : untuk konseling pada pediatric apa alasannya untuk tidak dilakukan?
Apoteker : khawatir waktu akan habis bila dilakukan pada semua pasien, di
Puskesmas ini hanya memprioritaskan pasien dengan penyakit TB, DM,
Hipertensi, perubahan terapi, poli farmasi, dan obat khusus.
Apoteker : karena yang di Puskesmas ini pasien rawat inapnya cuma ada pasien
bersalin saja jadi tidak dilakukan.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis : pada pertanyaan nomor 66 untuk formulir apa alasannya untuk tidak
dilakukan?
Penulis : pada pertanyaan nomor 75, apakah kenapa pada prospek tidak
dilakukan?
Penulis :untuk pertanyaan nomor 79 yaitu pada audit klinis, apa alasannya untuk
belum dilakukan?
Puskesmas Mergangsan
Apoteker : karena kebutuhan bahan medis berbeda, untuk penanganan obat hilang
sendiri tidak pernah dilaporkan.
Penulis : untuk pertanyaan nomor 20, apa alasannya untuk belum dilakukan?
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Apoteker : memang tidak ada karena belum pernah dapat pelatihan tentang itu
untuk evaluasinya
Penulis : untuk pertimbangan berat badan apa alasannya untuk tidak dilakukan?
Penulis : untuk pasien dengan rujukan dokter kenapa tidak dilakukan pak?
Penulis : pada pasien pediatric, geriatric, dan penyakit kronis kenapa tidak
dilakukan konseling pak?
Apoteker : dijadikan satu lihat sikon juga kalo sepi bisa tapi kalo rame ya ngak
mungkin dilakukan.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis : untuk blanko salinan resep apakah memang tidak ada pak?
Puskesmas Gedongtengan
Penulis :untuk pertimbangan mudah atau tidaknya terbakar apa alasannya utuk
tidak dilakukan bu?
Apoteker : ada sih.. tapi cuma etilkloride, karena belum punya ruangan khusus aja
sih,,
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis :pada pelayanan informasi obat apakah memang tidak dilakukan bu?
Apoteker : ruang konseling ada menjadi ruang konseling bersama dengan ruang
konseling narkotika dan HIV untuk farmasi sendiri belum punya ruang khusu
konseling karena keterbatasan ruangan.
Penulis : untuk keteranga catatan pengobatan pasien kenapa tidak dilakukan bu?
Apoteker :belum bias melakukan karena banyak banget hanya untuk yang
konseling aja
Penulis : PTO pada anak-anak dan ibu hami apa alasannya untuk tidak dilakukan
bu?
Apoteker : iya memang tidak menimbang karena semua bahan sudah jadi
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis :blanko salinan resep apa alasannya untuk tidak ada bu?
Penulis : untuk lemari buku dan lemari penyimpanan obat apakah memang tidak
ada bu?
Puskesmas Kraton
Penulis : pada pertanyaan pada nomor 25 apa alasannya untuk belum dilakukan?
Penulis : untuk konseling pada pediatric mengapa tidak dilakukan konseling Bu?
Apoteker : karena memang di Puskesmas ini hanya untuk penyakit kronis saja
yang dilakukan konseling.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis : untuk verifikasi akhir tentang pasien pada pertanyaan kuesioner nomor
38 mengapa tidak dilakukan Bu?
Apoteker :jarang dilakukan.. karena memenag pasien kalo nga paham langsung
tanya biasanya.
Penulis : pemantauan dan pelaporan efek samping obat mengapa belum dilakukan
Bu?
Apoteker : karena belum pernah pemantauan ESO ya.. belum pernah mengirim
juga karena bingung ngirim kemana..
Penulis : untuk formulir efek samping obat pada kuesioner nomor 42 mengapa
tidak ada Bu?
Apoteker : karena sebenarnya formulir udah ada.. Cuma belum di print dan diisi.
Apoteker : karena memang tidak pernah, karena Cuma terima dari dinas saja
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puskesmas Kotagede
Penulis : untuk nama dan paraf dokter mengapa tidak dilakukan skrining Bu?
Apoteker : memang belum dari awal dulu pertama saya kerja disini karena dokter
belum mau
Apoteker : memang tidak pernah dan orang atau tenaga kerja nya pun terbatas.
Penulis : mengapa tidak dilakukan pendidikan dan pelatihan terkait dengan Obat
dan Bahan Medis Habis Pakai di Puskesmas ini?
Penulis : untuk PTO pada anak dan lainnya mengapa tidak dilakukan Bu?
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Apoteker : selau, tetapi karena tidak ada rawat inap jadi tidak tertulis, sebenarnya
dilakukan sih, Cuma sama pasien TB saja.
Apoteker : karena memang tidak ada tapi setiap tahun selalu diusulkan
Penulis : untuk poster pada pertanyaan nomor 61 di kuesioner mengapa tidak ada
Bu?
Apoteker : karena memang tifak ada ya.. paling pas ada anak-anak PKL saja baru
ada dan dibuat,
Penulis : untuk formulis jadwal konsumsi obat mengapa tidak ada di Puskesmas
ini Bu?
Apoteker : karena Cuma konseling biasa karena banyak PTO Cuma pake formulir
konseling PTO 30 aja.
Apoteker : karena memang belum ada, di Puskesmas ini Cuma ada kartu suhu di
vaksin saja.
Apoteker : memang tidak karena tenaga kerja yang sedikit, satu karyawan di
Puskesmas bisa memegang banyak program.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TENTANG
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5062);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk
manusia.
5. Bahan Medis Habis Pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk
penggunaan sekali pakai (single use) yang daftar produknya diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
6. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan
telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.
7. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker
dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana
Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah
Farmasi/Asisten Apoteker.
8. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang kesehatan.
Pasal 2
Pengaturan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas bertujuan untuk:
a. meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian;
b. menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan
c. melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional
dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).
Pasal 3
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. konseling;
d. ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap);
e. pemantauan dan pelaporan efek samping Obat;
f. pemantauan terapi Obat; dan
g. evaluasi penggunaan Obat.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan pelayanan farmasi klinik
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini
Pasal 4
Pasal 6
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, bagi Puskesmas yang belum
memiliki Apoteker sebagai penanggung jawab, penyelenggaraan Pelayanan
Kefarmasian secara terbatas dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian atau
tenaga kesehatan lain.
(2) Pelayanan Kefarmasian secara terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai; dan
b. pelayanan resep berupa peracikan Obat, penyerahan Obat, dan pemberian
informasi Obat.
(3) Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian secara terbatas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) berada di bawah pembinaan dan pengawasan
Apoteker yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
(4) Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menyesuaikan dengan
ketentuan
Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak
Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
Pasal 10
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang
menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif),
dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya
kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas pelayanan
kesehatan di Indonesia termasuk Puskesmas.
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Ruang Lingkup
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu
kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Obat dan BahanMedis
Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Kegiatantersebut harus
didukung oleh sumber daya manusia dan sarana dan prasarana.
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
PENGELOLAAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan salah satukegiatan
pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta
pemantauan dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk menjamin kelangsungan
ketersediaan dan keterjangkauanObat dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien,
efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian,
mewujudkan sistem informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian mutu
pelayanan.
Kepala Ruang Farmasi di Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
menjamin terlaksananya pengelolaan Obat dan Bahan Medis HabisPakai yang
baik.
Proses seleksi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan dengan
mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi Obat periode sebelumnya,
data mutasi Obat, dan rencana pengembangan. Proses seleksi Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai juga harus mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional
(DOEN) dan Formularium Nasional. Proses seleksi ini harus melibatkan
tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas seperti dokter, dokter gigi, bidan,
dan perawat, serta pengelola program yang berkaitan dengan pengobatan.
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendistribusian ke sub unit (ruang rawat inap, UGD, dan lain-lain) dilakukan
dengan cara pemberian Obat sesuai resep yang diterima (floorstock),
pemberian Obat per sekali minum (dispensing dosis unit) ataukombinasi,
sedangkan pendistribusian ke jaringan Puskesmas dilakukan dengan cara
penyerahan Obat sesuai dengan kebutuhan (floorstock).
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
PELAYANAN FARMASI KLINIK
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tujuan:
a. Pasien memperoleh Obat sesuai dengan kebutuhan klinis/pengobatan.
b. Pasien memahami tujuan pengobatan dan mematuhi intruksi pengobatan.
Tujuan:
a. Menyediakan informasi mengenai Obat kepada tenaga kesehatan lain di
lingkungan Puskesmas, pasien dan masyarakat.
b. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan
dengan Obat (contoh: kebijakan permintaan Obat oleh jaringan dengan
mempertimbangkan stabilitas, harus memiliki alat penyimpanan yang
memadai).
c. Menunjang penggunaan Obat yang rasional.
Kegiatan:
a. Memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara pro
aktif dan pasif.
b. Menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui
telepon, surat atau tatap muka.
c. Membuat buletin, leaflet, label Obat, poster, majalah dinding dan lain-
lain.
d. Melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap,
serta masyarakat.
e. Melakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga kefarmasian dan
tenaga kesehatan lainnya terkait dengan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai.
f. Mengoordinasikan penelitian terkait Obat dan kegiatan Pelayanan
Kefarmasian.
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Tempat.
c. Tenaga.
d. Perlengkapan.
3. Konseling
Merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah
pasien yang berkaitan dengan penggunaan Obat pasien rawat jalan dan rawat
inap, serta keluarga pasien.
Kegiatan:
a. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien.
b. Menanyakan hal-hal yang menyangkut Obat yang dikatakan oleh dokter
kepada pasien dengan metode pertanyaan terbuka (open-ended question),
misalnya apa yang dikatakan dokter mengenai Obat,bagaimana cara
pemakaian, apa efek yang diharapkan dari Obat tersebut, dan lain-lain.
c. Memperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan Obat
d. Verifikasi akhir, yaitu mengecek pemahaman pasien, mengidentifikasi
dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan
Obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi.
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Ronde/Visite Pasien
Merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan secara
mandiri atau bersama tim profesi kesehatan lainnya terdiri dari dokter,
perawat, ahli gizi, dan lain-lain.
Tujuan:
a. Memeriksa Obat pasien.
b. Memberikan rekomendasi kepada dokter dalam pemilihan Obat dengan
mempertimbangkan diagnosis dan kondisi klinis pasien.
c. Memantau perkembangan klinis pasien yang terkait dengan penggunaan
Obat.
d. Berperan aktif dalam pengambilan keputusan tim profesi kesehatan
dalam terapi pasien.
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pasien rawat inap yang telah pulang ke rumah ada kemungkinan terputusnya
kelanjutan terapi dan kurangnya kepatuhan penggunaan Obat. Untuk itu,
perlu juga dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy
Care) agar terwujud komitmen, keterlibatan, dankemandirian pasien dalam
penggunaan Obat sehingga tercapai keberhasilan terapi Obat.
Tujuan:
a. Menemukan efek samping Obat sedini mungkin terutama yang berat,
tidak dikenal dan frekuensinya jarang.
b. Menentukan frekuensi dan insidensi efek samping Obat yang sudah
sangat dikenal atau yang baru saja ditemukan.
Kegiatan:
a. Menganalisis laporan efek samping Obat.
b. Mengidentifikasi Obat dan pasien yang mempunyai resiko tinggi
mengalami efek samping Obat.
c. Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
d. Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional.
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tujuan:
a. Mendeteksi masalah yang terkait dengan Obat.
b. Memberikan rekomendasi penyelesaian masalah yang terkait dengan
Obat.
Kriteria pasien:
a. Anak-anak dan lanjut usia, ibu hamil dan menyusui.
b. Menerima Obat lebih dari 5 (lima) jenis.
c. Adanya multidiagnosis.
d. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati.
e. Menerima Obat dengan indeks terapi sempit.
f. Menerima Obat yang sering diketahui menyebabkan reaksi Obat yang
merugikan.
Kegiatan:
a. Memilih pasien yang memenuhi kriteria.
b. Membuat catatan awal.
c. Memperkenalkan diri pada pasien.
d. Memberikan penjelasan pada pasien.
e. Mengambil data yang dibutuhkan.
f. Melakukan evaluasi.
g. Memberikan rekomendasi.
Tujuan:
a. Mendapatkan gambaran pola penggunaan Obat pada kasus tertentu.
b. Melakukan evaluasi secara berkala untuk penggunaan Obat tertentu.
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
SUMBER DAYA KEFARMASIAN
Semua tenaga kefarmasian harus memiliki surat tanda registrasi dan surat izin
praktik untuk melaksanakan Pelayanan Kefarmasian di fasilitas pelayanan
kesehatan termasuk Puskesmas, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
1. Kompetensi Apoteker
a. Sebagai Penanggung Jawab
1) mempunyai kemampuan untuk memimpin;
2) mempunyai kemampuan dan kemauan untuk mengelola dan
mengembangkan Pelayanan Kefarmasian;
3) mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri;
4) mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak lain;
dan
5) mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi, mencegah,
menganalisis dan memecahkan masalah.
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tujuan Umum:
a. Tersedianya tenaga kefarmasian di Puskesmas yang mampu
melaksanakan rencana strategi Puskesmas.
b. Terfasilitasinya program pendidikan dan pelatihan bagi calon tenaga
kefarmasian dan tenaga kefarmasian unit lain.
c. Terfasilitasinya program penelitian dan pengembangan bagi calon tenaga
kefarmasian dan tenaga kefarmasian unit lain.
Tujuan Khusus:
a. Tersedianya tenaga kefarmasian yang mampu melakukan pengelolaan
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.
b. Tersedianya tenaga kefarmasian yang mampu melakukan Pelayanan
Kefarmasian.
c. Terfasilitasinya studi banding, praktik dan magang bagi calon tenaga
kefarmasian internal maupun eksternal.
d. Tersedianya data Pelayanan Informasi Obat (PIO) dan konseling tentang
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.
e. Tersedianya data penggunaan antibiotika dan injeksi.
f. Terwujudnya Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas yang optimal.
g. Tersedianya Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
h. Terkembangnya kualitas dan jenis pelayanan ruang farmasi Puskesmas.
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Ruang konseling
Ruang konseling meliputi satu set meja dan kursi konseling, lemari buku,
buku-buku referensi sesuai kebutuhan, leaflet, poster, alat bantu konseling,
buku catatan konseling, formulir jadwal konsumsi Obat (lampiran), formulir
catatan pengobatan pasien (lampiran), dan lemari arsip (filling cabinet), serta
1 (satu) set komputer, jika memungkinkan.
6. Ruang arsip
Ruang arsip dibutuhkan untuk menyimpan dokumen yang berkaitan dengan
pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dan Pelayanan Kefarmasian
dalam jangka waktu tertentu. Ruang arsip memerlukan ruangan khusus yang
memadai dan aman untuk memelihara dan menyimpan dokumen dalam
rangka untuk menjamin penyimpanan sesuai hukum, aturan, persyaratan, dan
teknik manajemen yang baik.
Istilah ruang di sini tidak harus diartikan sebagai wujud ruangan secara fisik,
namun lebih kepada fungsi yang dilakukan. Bila memungkinkan, setiap fungsi
tersebut disediakan ruangan secara tersendiri. Jika tidak, maka dapat digabungkan
lebih dari 1 (satu) fungsi, namun harus terdapat pemisahan yang jelas antar fungsi.
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Observasi
Observasi yaitu pengamatan langsung aktivitas atau proses dengan
menggunakan cek list atau perekaman. Contoh: pengamatan konseling pasien.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Audit Profesional
Audit Profesional yaitu analisis kritis pelayanan kefarmasian oleh seluruh
tenaga kefarmasian terkait dengan pencapaian sasaran yang disepakati,
penggunaan sumber daya dan hasil yang diperoleh. Contoh: audit
pelaksanaan sistem manajemen mutu.
b. Review (pengkajian)
Review (pengkajian) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelaksanaanpelayanan
kefarmasian tanpa dibandingkan dengan standar. Contoh: kajian penggunaan
antibiotik.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
PENUTUP
MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA,
ttd
NAFSIAH
MBOI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
104