Anda di halaman 1dari 95

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI

VISI dan MISI INSTALASI FARMASI

VISI :

Terwujudnya Pelayanan Farmasi Terbaik di RSUD AU LIWA yang berorientasi kepada


pelayanan pasien dalam penyediaan obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.

MISI :

Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien.

Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang bermutu, ramah dan professional.

Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian secara cepat, tepat dan informative.

Menyelenggarakan pelayanan farmasi rumah sakit sesuai dengan standar dan prosedur .

Bertanggung jawab atas pengelolaan farmasi rumah sakit yang berdaya guna dan berhasil guna.

Memberikan pelayanan unggulan.


Pedoman Organisai Instalasi Farmasi
1
B.
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI
Direktur Utama
dr. Syafri Barlian Waris
KFT
Direktur Pelayanan Medis & Keperawatan
Ns. Dwi Putra Abdi Pati
Ka. Bid. Pelayanan Medis
Ade Abiyyatun, S.Farm.,Apt
Ka. Sie. Penunjang Medis
Adlian Anggraini,S.Farm.,Apt
Kepala Inst. Farmasi
Sri Wulandari, S.Farm.,Apt
Administrasi Farmasi
Sub IF Pengelolaan Perbekalan Farmasi

Sub IF Farmasi Klinik

Sub IF Manajemen Mutu Farmasi


Monit & Evaluasi

Unit Produksi

Unit Distribusi

Unit Penyimpanan
Litbang
Instalasi Farmasi Rawat Jalan

Instalasi
Farmasi Rawat Inap
Depo I

Depo II

OK

Pedoman Organisai Instalasi Farmasi


2
URAIAN TUGAS JABATAN INSTALASI FARMASI

Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit

II. Tanggung Jawab :

Bertanggung jawab terhadap keakuratan, kebenaran, dan ketepatan dalam pelayanan farmasi

Bertanggung jawab terhadap ketertiban, kejelasan dan kebenaran tata kerja di instalasi farmasi

Bertanggung jawab atas terpenuhinya layanan farmasi

Bertanggung jawab terhadap keakuratan, kebenaran, dan ketepatan laporan berkala dan laporan
khusus di instalasi farmasi.

Uraian Tugas :

Menyusun program kerja

Mengatur pelaksanaan pelayanan obat

Mengatur pelaksanaan pelayanan peralatan kesehatan

Mengatur pelaksanaan penyediaan stock obat

Mengatur pelaksanaan pelayanan resep rawat jalan

Mengatur pelaksanaan pelayanan resep rawat inap

Mengatur pelaksanaan peracikan obat

Mengatur pelaksanaan pengawasan pelayanan instalasi farmasi


Mengatur pelaksanaan pelayanan kebutuhan obat

Menyusun kebutuhan instalasi farmasi

Melaksanakan pembinan pegawai di instalasi farmasi

Mengatur pelaksanaan pencatatan dan pelaporan

Mengadakan evaluasi pelayanan farmasi

Melaksanakan tugas/kegiatan lain sesuai pengarahan pimpinan

Memberikan saran baik diminta ataupun tidak diminta kepada pimpinan tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan tugas/kegiatan instalasi farmasi

Administrasi Farmasi Tanggung Jawab :

Menjaga kelancaran, ketepatan administrasi di Instalasi Farmasi.

Uraian Tugas :

Membuat laporan penjualan, laporan obat kadaluwarsa

Membuat laporan Farmasi Rumah Sakit

Membuat laporan pengambilan obat ke apotek rekanan

Membuat surat dan penyimpanan arsip

Mencatat barang-barang inventaris (penyediaan alat tulis kantor)

Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan


Pedoman Organisai Instalasi Farmasi
3
IV. Sub IF Pengelolaan Perbekalan Farmasi

Tanggung Jawab :

Mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien di Instalasi Farmasi.

Uraian Tugas :

Melakukan koordinasi terhadap penyimpanan perbekalan farmasi yang tersedia di unit produksi,
distribusi dan penyimpanan

Melakukan koordinasi terhadap pembuatan laporan kondisi persediaan di unit produksi,


distribusi, dan penyimpanan

III.I. Unit Produksi

Tanggung Jawab :

Menjamin ketersediaan produksi obat untuk memenuhi kebutuhan pelayanan

kesehatan di Rumah Sakit.

Uraian Tugas :

Membuat sediaan farmasi dengan formula khusus

Melakukan rekonstruksi sediaan obat kanker

Membuat produk nutrisi parenteral

Membuat sediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil


III.2. Unit Distribusi

Tanggung Jawab :

Menjaga kelancaran dan ketepatan waktu pelayanan obat dan alat kesehatan, penjagaan mutu
pelayanan, penjagaan kualitas dan kuantitas obat dan alat kesehatan.

Uraian Tugas :

Melakukan koordinasi dan pengawasan pelayanan farmasi bagi pasien rawat jalan dan rawat inap

Melakukan koordinasi dan pengawasan kuantitas dan mutu obat di setiap unit distribusi

Melakukan koordinasi pembuatan laporan bulanan tentang pemakaian obat dan evaluasinya di
unit distribusi

III.3 Unit Penyimpanan

Tanggung Jawab :

Menjaga ketepatan dan keamanan penyimpanan perbekalan farmasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

Uraian Tugas :

Mengkoordinasi penyusunan perbekalan farmasi yang akan dibeli atau dipesan sesuai dengan
keperluan di unit distribusi

Mengkoordinasi penyimpanan persedian obat diunit penyimpanan

Mengkoordinasi pembuatan laporan kondisi persedian obat di unit penyimpanan

Pedoman Organisai Instalasi Farmasi


4
Sub IF Farmasi Klinik Tanggung Jawab :

Menjamin penggunaan obat dan alat kesehatan sesuai dengan indikasi, efektif, dan aman untuk
pasien melalui kerjasama dengan tenaga kesehatan professional terkait di rumah sakit.

Uraian Tugas :

Melakukan pemantauan terapi obat (PTO)

Melakukan kegiatan Konseling dan Pusat Informasi Obat (PIO)

Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

Melakukan Evaluasi Penggunaan obat (EPO)

Melakukan Pemantauan Kesalahan Obat (PKO)

Sub IF Manajemen Mutu Farmasi

VI.

Tanggung Jawab :

Mengawasi mutu produk dan pelayanan farmasi sesuai dengan standar pelayanan farmasi rumah
sakit yang sudah ditetapkan.

Uraian Tugas :

Melakukan penilaian kualitas pelayanan farmasi yang sedang berjalan berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan.

Menyusun rencana dan program dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan di instalansi
farmasi.

Mengembangkan kualitas SDM melalui program diklat serta seminar kefarmasian.


Pedoman Organisai Instalasi Farmasi
5
BAB III

SUMBER DAYA MANUSIA

A. SUMBER DAYA MANUSIA FARMASI RUMAH SAKIT

Personalia pelayanan farmasi rumah sakit adalah sumber daya manusia yang melakukan
pekerjaan kefarmasian di rumah sakit yang termasuk dalam bagan organisasi rumah sakit dengan
persyaratan :

Terdaftar di Departemen Kesehatan

Terdaftar di Asosiasi Profesi

Mempunyai izin kerja

Mempunyai SK penempatan

Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh tenaga farmasi professional yang


berwewenang berdasarkan undang-undang, memenuhi persyaratan baik dari segi aspek hukum,
strata pendidikan, kualitas maupun kuantitas dengan jaminan kepastian adanya peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap keprofesian terus menerus dalam rangka menjaga mutu
profesi dan kepuasan pelanggan. Kualitas dan rasio kuantitas harus disesuaikan dengan beban
kerja dan keluasan cakupan pelayanan serta perkembangan dan visi rumah sakit.

Kompetensi Apoteker

Sebagai Pimpinan :

Mempunyai kemampuan untuk memimpin


Mempunyai kemampuan dan kemauan mengelola dan mengembangkan pelayanan farmasi

Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri

Mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak lain

Mempunyai kemampuan untuk melihat masalah, menganalisa dan memecahkan masalah

Sebagai Tenaga Fungsional :

Mampu memberikan pelayanan kefarmasian

Mampu melakukan akuntabilitas praktek kefarmasian

Mampu mengelola manajemen praktis farmasi

Mampu berkomunikasi tentang kefarmasian

Pedoman Organisai Instalasi Farmasi


6
Mampu melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan

Dapat mengoperasikan komputer

Mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang farmsi klinik

B. ANALISA KEBUTUHAN TENAGA

Jenis Ketenagaan

a. Untuk pekerjaan kefarmasian dibutuhkan tenaga :

Apoteker

Sarjana Farmasi

Asisten Apoteker (AMF, SMF)

Untuk pekerjaan administrasi dibutuhkan tenaga :

Operator komputer/Teknisi yang memahami kefarmasian

Tenaga Administrasi

Pembantu pelaksana

Juru racik

Kurir

Beban Kerja
Dalam perhitungan beban kerja perlu diperhatikan factor-faktor yang berpengaruh pada kegiatan
yang dilakukan, yaitu :

Kapasitas tempat tidur dan BOR

Jumlah resep perhari

Idealnya 30 tempat tidur = 1 Apoteker (untuk pelayanan kefarmasian)

Pendidikan

Untuk menghasilkan mutu pelayanan yang baik, dalam penentuan kebutuhan tenaga harus
dipertimbangkan :

Kualifikasi pendidikan disesuaikan dengan jenis pelayanan/tugas fungsi

Penambahan pengetahuan disesuaikan dengan tanggung jawab

Peningkatan keterampilan disesuaikan dengan tugas

Waktu Pelayanan

Pelayanan 3 shift (24 jam)

Jenis Pelayanan

Pelayanan IGD (Instalasi Gawat Darurat)

Pelayanan rawat inap insentif

Pedoman Organisai Instalasi Farmasi


7
Pelayanan rawat inap

Pelayanan rawat jalan

Penyimpanan dan pendistribusian

Produksi obat

C.URAIAN TUGAS STAF INSTALASI FARMASI

APOTEKER PENDAMPING

Tugas pokok : Memimpin, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pelayanan farmasi dan
management pengelolaan perbekalan farmasi selama Kepala Instalasi Farmasi tidak berada di
tempat

Fungsi : Menyelengarakan dan mengkoordinasikan pelayanan farmasi, dan management pengelolaan


perbekalan farmasi meliputi perencanaan, pemilihan, pengadaan,penyimpanan dan penyaluran obat
dan alat kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku selama Kepala Instalasi Farmasi tidak
berada di tempat.

Tanggung Jawab :

Bertanggung jawab terhadap keakuratan, kebenaran, dan ketepatan dalam pelayanan farmasi di
unit kerja yang ditugaskan.

Bertanggung jawab terhadap ketertiban, kejelasan dan kebenaran tata kerja di instalasi farmasi di
unit kerja yang ditugaskan.

Bertanggung jawab atas terpenuhinya layanan farmasi di unit kerja yang ditugaskan.

Bertanggung jawab terhadap keakuratan, kebenaran, dan ketepatan laporan berkala dan laporan
khusus di unit kerja yang ditugaskan.
Wewenang :

Melakukan pengawasan dan evaluasi dalam bidang pelayanan farmasi dan pengelolaan
perbekalan farmasi di unit kerja yang ditugaskan

Uraian Tugas :

Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan obat

Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan peralatan kesehatan

Mengkoordinir pelaksanaan penyediaan stock obat

Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan resep rawat jalan

Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan resep rawat inap

Mengkoordinir pelaksanaan peracikan obat

Mengkoordinir pelaksanaan pengawasan pelayanan instalasi farmasi

Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan kebutuhan obat

Melaksanakan pembinan pegawai di unit kerja depo tempat tugasnya

Mekoordinir pencatatan dan pelaporan

Berkoordinasi dengan Ka IF untuk mengevaluasi pelayanan farmasi

Melaksanakan tugas/kegiatan lain sesuai arahan Ka IF

Pedoman Organisai Instalasi Farmasi


8
II. ASISTEN APOTEKER

Pengertian : Seorang tenaga kefarmasian yang diberikan tanggung


jawab

dalam kegiatan pelayanan resep.

Uraian tugas :

Melakukan analisa resep.

Membuat etiket.

Mengemas obat dan alkes.

Menghubungi dan memesan ke Apotik lain apabila obat dan alkes tidak tersedia di IFRS.

Konsultasi dengan dokter penulis resep jika ada keraguan dalam membaca resep atau jika obat
tidak tersedia di IFRS.

Mengontrol perhitungan dosis racikan.

Membuat copy resep.

Membuat salinan resep beban pasien.

Menyerahkan obat rawat jalan dan memberikan PIO (Penyampaian Informasi Obat) kepada
pasien.

Mendata dan memeriksa stock obat dan alkes yang kosong untuk diminta ke Gudang.
Melakukan stock opname dan membuat laporannya setiap awal bulan sesuai tanggung jawab
yang telah diberikan.

Melakukan tugas lain yang diperintahkan atasan.

Tanggung jawab :

Memastikan keterangan yang dietiket sesuai dengan resep meliputi no resep, nama pasien,
tanggal resep, aturan pakai dan keterangan lain yang perlu ditambahkan.

Memastikan obat dan alkes yang dikemas sesuai dengan resep, meliputi no resep, nama pasien,
tanggal resep, nama pasien, aturan pakai dan keterangan yang perlu ditambahkan.

Memastikan obat dan alkes yang dipesan diapotik lain (jika obat dan alkes tidak tersedia di
IFRSUS) sesuai dengan resep.

Meminta persetujuan kembali/konfirmasi ke dokter tentang resep yang ditulisnya apabila ada
keraguan atau stock obat dan alkes diapotik/depo kosong.

Pedoman Organisai Instalasi Farmasi


9
e.
Memastikan
pasien mendapatkan dosis terapi secara tepat.
f.
Memastikan resep yang dicopy tertulis secara benar meliputi no resep,

tanggal resep, tanggal penulisan copy resep, nama pasien, nama obat,

jumlah obat, aturan pakai, keterangan khusus yang diperlukan, jumlah

pengambilan
perobat dan tanda tangan apoteker.
g.
Memastikan
ketersediaan obat dan alkes yang ada di Apotik.
h.
Memberikan laporan stock opname tepat pada waktunya dengan

sebenar-benarnya.
i.
Menjaga kebersihan dan kerapian unit kerja.
Wewenang
:

Menuliskan keterangan sesuai dengan resep.

Mengemas obat sesuai dengan resep (kondisi dan umur pasien).

Melakukan pemesanan obat dan alkes ke apotik lain (jika obat dan alkes tidak tersedia di
IFRSUS) sesuai dengan resep.

Menghubungi dokter penulis resep untuk meminta persetujuan kembali/konfirmasi apabila ada
keraguan nama obat dan alkes, jumlah, aturan pakai atau stock obat di IFRSUS kosong.

Menghitung dosis obat dan alkes sesuai dengan resep agar pasien mendapatka dosis terapi secara
tepat.

Menuliskan copy resep secara benar sesuai dengan resep meliputi no resep, tanggal resep,
tanggal penulisan copy resep, nama pasien, nama obat, jumlah obat, aturan pakai, keterangan
khusus yang diperlukan, jumlah pengambilan perobat dan tanda tangan apoteker.
Menyediakan stock obat dan alkes sesuai dengan kebutuhan Apotik.

Pedoman Organisai Instalasi Farmasi


10
III. USER

Pengertian : Seorang petugas yang diberikan tanggung jawab


untuk

Pengelolaan data SIM (Sistem Informasi Management)

Rumah Sakit.

Uraian tugas :

Entry resep rawat jalan, rawat inap dan penjualan obat bebas (OTC).

Entry transfer obat/alkes antar departemen (apotik, depo, askes dan ok).

Entry retur obat/alkes pasien sesuai resep dari ruang perawatan.

Pemberian info harga untuk pasien rawat jalan.

Melayani pembelian obat bebas (OTC).

Melakukan stock opname dan membuat laporannya setiap awal bulan sesuai tanggung jawab
yang diberikan.

Melakukan tugas lain yang diperintahkan atasan.

Tanggung jawab :

Memastikan data resep yang di input benar meliputi no MR, no resep, nama pasien, nama obat
dan alkes dan jumlah obat yang sudah dianalisa oleh asisten apoteker (racikan), dan harga jumlah
obat yang akan diteruskan ke kasir untuk pasien melakukan pembayaran.

Memastikan obat dan alkes penjualan bebas dipotong dikartu stock sesuai dengan pengeluaran.
Memberikan laporan stock opname tepat pada waktunya dengan sebenar-benarnya.

Menjaga kebersihan dan kerapian unit kerja.

Wewenang :

Memasukkan data/ menginput resep dan biaya beban pasien kedalam komputer meliputi no MR,
no resep, nama pasien, nama obat dan alkes dan jumlah obat yang sudah dianalisa.

Pedoman Organisai Instalasi Farmasi


11
IV. VERIFIKASI BPJS

Pengertian :Seorang petugas yang diberikan tanggung jawab untuk

memverifikasi resep pasien BPJS sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Uraian tugas :

Mencatat obat di CPO.

Mengecek resep sesuai dengan DPHO atau tidak.

Melengkapi persyaratan yang diminta oleh BPJS (protocol terapi, hasil lab dll) untuk proses
klaim.

Melakukan stock opname dan membuat laporannya setiap awal bulan sesuai tanggung jawab
yang diberikan.

Melakukan tugas lain yang diperintahkan atasan.

Memberikan laporan stock opname tepat pada waktunya dengan sebenar-benarnya.

Menjaga kebersihan dan kerapian unit kerja.

Wewenang :

Memasukkan data/ menginput resep pasien BPJS meliputi no MR, no

resep, nama pasien, nama obat dan alkes dan jumlah obat yang sudah
dianalisa.

V. JURU RACIK

Pengertian :Seorang petugas yang diberikan tanggung jawab untuk memenuhi

ketersediaan obat di apotik/depo dan membantu asisten

apoteker/apoteker dalam pelayanan resep.

Uraian Tugas :

a. Membuat permintaan rutin obat dan alkes ke gudang farmasi sesuai kebutuhan

b. Mengambil obat dan alkes dari gudang farmasi sesuai permintaan dan dibawa ke
apotik/depo.

Menyusun dan memasukkan data obat dan alkes kedalam stock barang yang tersedia.

Melakukan permintaan rutin ATK.

Menyiapkan obat dan alkes sesuai permintaan resep

Menuliskan mutasi barang di kartu stock

Pedoman Organisai Instalasi Farmasi


12
g. Menyiapkan sediaan obat racikan setelah mendapat persetujuan asisten
apoteker/apoteker.

h. Melakukan stock opname dan membuat laporannya setiap awal bulan sesuai tanggung
jawab yang telah diberikan.

Melakukan tugas lain yang diperintahkan atasan.

Memastikan obat dan alkes yang dibawa dari gudang farmasi sampai ke apotik/depo dalam
keadaan utuh dan tidak rusak sesuai dengan permintaan apotik/depo.

Memastikan obat dan alkes yang dimasukkan ke kartu stock benar pada tempatnya, ditulis
tanggal, jumlah obat dan diberi paraf petugas di kartu stock.

Memastikan kebenaran obat dan alkes yang diambil sesuai dengan yang tertera di resep.

Memastikan bentuk sediaan yang diracik (puyer, kapsul, dan salep) sesuai dengan etiket yang
sudah ditulis oleh asisten apoteker.

Memberikan laporan stock opname tepat pada waktunya dengan sebenar-benarnya.

Menjaga kebersihan dan kerapian unit kerja.

Wewenang :

a. Membawa obat dan alkes sesuai dengan pesanan apotik/depo dalam keadaan utuh dan
tidak rusak.

Meletakkan obat dan alkes pesanan apotik/depo sesuai dengan spesifikasi obat dan alkes/

Meletakkan obat dan alkes sesuai dengan suhu penyimpanan yang direkomendasikan.

Menyusun dan menata obat dan alkes sesuai pada tempat spesifikasinya dengan ketentuan FIFO
dan FEFO.
Mengambilkan dan menyiapkan obat dan alkes sesuai dengan nama, jenis dan jumlah yang
tertera didalam resep.

Menghaluskan/mencampurkan racikan obat dan dikemas (puyer, kapsul, dan salep) sesuai
dengan etiket yang sudah disiapkan oleh asisten

apoteker/apoteker.

VI. KURIR

Pengertian
:Seorang petugas yang diberikan tanggung
jawab
untuk

mendistribusikan obat dan alkes dari Gudang


ke tiap
unit

Pedoman Organisai Instalasi Farmasi

13
pelayanan (depo askes, OK, apotik, depo), mendistribusikan obat dan alkes dari apotik ke ruang
perawatan, , mengambil obat dan alkes yang tidak tersedia di IFR RSUD AU ke apotik luar serta
mengantar laporan narkotik dan psikotropika ke Instalasi terkait.

Tugas :

Membawa apotik/depo. obat dan alkes yang disiapkan oleh gudang


farmasi ke

b. Mengantar obat yang telah selesai dikemas keruang perawatan dan melakukan
administrasi serah terima dengan perawat di ruang perawatan.

Mengambil pesanan obat dan alkes yang tidak tersedia di IFRSUS ke apotik rekanan.

Membeli obat dan alkes yang tidak tersedia di IFRSUS sesuai dengan pesanan atas persetujuan
Apoteker/Asisten Apoteker.

Mengantar laporan rutin narkotika dan psikotropika ke Instalasi terkait (Dinkes Kota, Dinkes
Provinsi dan BBPOM).

Melakukan stock opname dan membuat laporannya setiap awal bulan sesuai tanggung jawab
yang telah diberikan.

Melakukan tugas lain yang diperintahkan atasan.

Tanggung jawab :

Memastikan obat dan alkes yang dibawa dari gudang ke apotik/depo sesuai dengan permintaan,
dalam keadaan utuh dan tidak rusak.

Memastikan obat dan alkes yang telah dikemas, diterima oleh ruang perawatan sesuai dengan
resep.

Memastikan obat dan alkes yang diambil sesuai dengan pesanan.

Memastikan laporan Narkotika dan Psikotropika sampai ke Instalasi terkait.


Memberikan laporan stock opname tepat pada waktunya dengan sebenar-benarnya.

Menjaga kebersihan dan kerapian unit kerja.

Wewenang :

a. Memeriksa obat dan alkes yang telah disiapkan oleh gudang farmasi

sesuai permintaan apotik/depo.

Menolak obat dan alkes yang dikeluarkan oleh gudang farmasi jika dalam keadaan tidak utuh
dan rusak.

Pedoman Organisai Instalasi Farmasi


14
Meminta bukti penerimaan obat di ruang keperawatan sesuai prosedur yang berlaku di RSUD
AU.

Menerima resep pembelian obat di luar RSUD AU dengan menggunakan biaya RSUD AU.

Meminta bukti pembelian obat sesuai dengan pesanan dari apotik rekanan.

Meminta bukti penerimaan laporan narkotika dan Psikotropika dari Instalasi terkait.

Menerima bukti pengeluaran obat dan alkes dari gudang ke apotik/depo sesuai dengan
permintaan.
Pedoman Organisai Instalasi Farmasi
15
BAB IV

RAPAT

A. PENGERTIAN

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan
dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu dalam
ruang lingkup Instalasi Farmasi.

TUJUAN

Umum :

Dapat membantu terselenggaranya pelayanan di Instalasi Farmasi yang professional dan prima di
RSUD AU.

Khusus :

Dapat mengetahui segala permasalahan terkait dengan pelayanan di Instalasi Farmasi.

Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait dengan pelayanan di Instalasi
Farmasi.

KEGIATAN RAPAT

Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Farmasi dipimpin oleh kepala Instalasi Farmasi dan
diikuti oleh staf instalasi farmasi.

Rapat Terjadwal :

Merupakan rapat rutin yang diadakan oleh Kepala Instalasi dan semua penanggung jawab tiap
depo pelayanan farmasi (apotik 1, apotik 2, depo askes,depo ok dan gudang) yang dilaksanakan
tiap 1 minggu sekali. Dan rapat rutin yang diadakan Instalasi Farmasi setiap 1 bualn 1x dengan
seluruh staf instalasi farmasi.
Rapat Tidak Terjadwal :

Merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh kepala instalasi farmasi dan seluruh
apoteker penanggung jawab tiap depo pelayanan untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan yang bersifat insidentil.

Pedoman Organisai Instalasi Farmasi


16
BAB V

PELAPORAN

A. PENGERTIAN

Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk
kegiatan yang terkait dengan pelayanan farmasi.

B. JENIS LAPORAN

Laporan dibuat oleh kepala sub masing-masing, adapun jenis laporan yang dibuat terdiri dari :

Sub IF Administrasi Laporan bulanan

Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis yang diserahkan kepada kepala Instalasi Farmasi tiap
bulan adalah :

Laporan Hasil stok opname (stock awal obat dan alkes) tiap unit pelayanan Farmasi.

Laporan daftar inventaris bahan berbahaya di Instalasi Farmasi.

Laporan penggunaan narkotika dan psikotropika di Instalasi Farmasi.

Laporan penggunaan generik di Instalasi Farmasi.

Sub IF Pengelolaan Perbekalan Farmasi Laporan bulanan

Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis yang diserahkan kepada kepala Instalasi Farmasi tiap
bulan adalah :
Laporan stock persediaan gudang Farmasi.

Laporan stock obat mendekati expaired date

Laporan Triwulan

Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis yang diserahkan kepada kepala

Instalasi Farmasi tiap tiga bulan sekali adalah :

Laporan perbekalan farmasi yang termasuk sirkulasi lambat per tiap tiga bulan.

Pedoman Organisai Instalasi Farmasi


17
Sub IF Farmasi klinik Laporan Triwulan

Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis yang diserahkan kepada kepala Instalasi Farmasi tiap
tiga bulan sekali adalah :

Laporan Pelayanan Informasi Obat (PIO)

Laporan Pelayanan Konseling Pasien Rawat Inap

Laporan Pelayanan visite pasien Rawat Inap

Sub IF Manajemen Mutu Farmasi Laporan bulanan

Laporan yang di buat dalam bentuk tertulis yang diserahkan kepada kepala Instalasi Farmasi tiap
bulan adalah :

Laporan Kinerja Staf Berdasarkan Prosedur yang telah ditetapkan

Laporan Perenambulan

Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis yang diserahkan kepada kepala Instalasi Farmasi
enam bulan sekali adalah :

Laporan Evaluasi Mutu Pelayanan Farmasi


Pedoman Organisai Instalasi Farmasi
18
BAB VI

PENUTUP

Buku pedoman pengorganisasian Instalasi Farmasi ini disusun agar dapat digunakan sebagai
acuan bagi pelaksanaan pelayanan farmasi di Rumah Sakit jo sehingga pelayanan farmasi di
dapat berjalan secara optimal dan professional.

Diharapkan dengan adanya pedoman organisasi Instalasi Farmasi maka pelayanan farmasi dapat
dilaksanakan secara terorganisir oleh petugas yang berkompoten dibidang pelayanan farmasi
sehingga mampu memberikan pelayanan farmasi yang optimal dan berkontribusi terhadap
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Pedoman Organisai Instalasi Farmasi
19
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang


Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit

Undang-undang RI No.44 tentang Rumah sakit, tahun 2009.

Prof. dr. Charles, J.P. Siregar, M.Sc, 2004, Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan, ECG.
Pedoman Organisai Instalasi Farmasi
20

Anda mungkin juga menyukai