istilah imam. Al-Quran mengkaitkan kepemimpinan dengan hidayah dan pemberian petunjuk
pada kebenaran. Seorang pemimpin tidak boleh melakukan kezaliman, dan tidak pernah
melakukan kezaliman dalam segala tingkat kezaliman: kezaliman dalam keilmuan dan
perbuatan, kezaliman dalam mengambil keputusan dan aplikasinya.
Pemimpin dalam pandangan Al-Quran sebenarnya adalah pilihan Allah swt, bukan
pilihan dan kesepakatan manusia sebagaimana yang dipahami dan dijadikan pijakan oleh
umumnya umat Islam. Pilihan manusia membuka pintu yang lebar untuk memasuki kesalahan
dan kezaliman. Selain itu, kesepakatan manusia tidak menutup kemungkinan bersepakat pada
perbuatan dosa, kemaksiatan dan kezaliman. Hal ini telah banyak terbukti dalam sepanjang
sejarah manusia.1[1]
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.2[2]
Kepemimpinan sebenarnya bukan sesuatu yang mesti menyenangkan, tetapi merupakan
tanggungjawab sekaligus amanah yang amat berat yang harus diemban dengan sebaik-baiknya.
Allah Swt berfirman:
3[3](9)
( 8)
Artinya : "dan orang-orang yang memelihara amanah (yang diembankannya) dan janji mereka,
dan orang-orang yang memelihara sholatnya." (QS.Al Mukminun 8-9)4[4]
10[10](1)
Artinya: Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu. (QS. Al Mulk: 1) 11[11]
12[1]Hepi Andi Bastoni, Sejarah Para Khalifah, (Bogor: Pustaka Al-kautsar, 2009), hal.
IX.
13[2]Muhammad Abdul Jawwad, Kaifa Tamtaliku Quluuba Muwazdzhafiika, (terj),
Abdurrahman Jufri, Trik Cerdas Memimpin Cara Rasulullah, (Solo: Pustaka Iltizam, 2009), hal.
10.
14[3]Ernita Dewi, Menggagas Kriteria Pemimpin Ideal, cet 1, (Yogyakarya: AK Group,
2006), hal. 2.
15[4]Ernita Dewi, Menggagas Kriteria Pemimpin Ideal hal. V.
16[5]Muhammad Idris Marbawi, Kamus Idris Al-Marbawy, juz 1, (Mesir: Mustafa Al-
Halaby wa Auladuhu, 1359 H), hal. 28.
17[6]Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqh, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994), hal. 120.
18[7]Wahbah Al-Zuhaily, Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, (Bairut: Dar Al-Fikr, 1984), hal.
661.