1. Terpal, ini adalah untuk alasnya. Bisa juga bahan lain digunakan, yang
penting bisa digunakan sebagai alas untuk pencampuran bahan.
2. Sekop, ini gunanya untuk mengambil dan mencampur bahan.
3. Drum atau gentong plastik. Penulis sarankan gentong plastik, supaya
mudah untuk membersihkannya nanti, selain itu bisa lebih awet karena
tidak akan karatan.
4. Ember plastik, siapkan yang volume-nya sampai 10 liter. Gunanya nanti
buat nyampur-nyampur larutan dan obat.
5. Sprayer, atau semprotan tangan. Dipakai agar obat dapat tersebar dengan
rata.
Setelah persiapan peralatan, selanjutnya kita ke persiapan bahan, simak dan catat
tabel berikut di bawah ini :
Larutkan 1 (satu) botol PHEFOC HCS dan 3 (tiga) sdm. gula pasir ke
dalam 5 liter air (gunakan ember).
Kemudian hamparkan terpal untuk tempat kotoran ternak yang hendak di
semprot.
Semprotkan larutan PHEFOC HCS secara merata memakai sprayer
dengan membuat lapisan sedikit demi sedikit. Maksudnya adalah begini,
di atas terpal tadi buat lapisan kotoran ternak agak tipis kemudian
disemprot rata, selanjutnya di atasnya buat lagi lapisan ternak lalu
disemprot, demikian seterusnya..
Bila perlu tambahkan air dan diaduk sampai kandungan air kurang lebih
30% (ciri-cirinya adalah air tidak menetes/setengah basah dan bila dikepal
dengan tangan sulit pecah)
Setelah diperkirakan merata dan kandungan airnya cukup, lalu kotoran
ternak tersebut dimasukkan ke dalam drum/gentong plastik dan ditutup
rapat agar terjadi proses fermentasi tahap 1 selama 1 hari (24 jam)
Apabila telah selesai, dinginkan kotoran ternak yang sudah difermentasi
tadi untuk proses fermentasi tahap ke 2
Larutkan 1 botol SOT HCS dan 200 gr gula pasir ke dalam 5 liter air
(gunakan ember lagi).
Hamparkan lagi terpal untuk mencampurkan semua bahan.
Campurkan semua bahan : kotoran ternak, abu sekam, bekatul, dan
dolomite secara merata.
Semprotkan larutan SOT HCS secara merata memakai sprayer dengan
membuat lapisan sedikit demi sedikit (ingat cara fermentasi kotoran ternak
tahap 1)
Bila perlu tambahkan air dan diaduk sampai kandungan airnya kurang
lebih 30% (ciri-cirinya adalah air tidak menetes/setengah basah dan bila
dikepal dengan tangan susah pecah).
Setelah tercampur dengan baik, adonan campuran tadi dimasukkan
kedalam drum atau tong plastik dan ditutup dengan rapat untuk proses
fermentasi tahap 2. Waktu yang diperlukan adalah selama 3 hari (72 jam).
Selama fermentasi suhu akan mengalami kenaikan sampai 50C itu
tandanya reaksi fermentasi berhasil dilakukan.
Kemudian dinginkan dan akhirnya pupuk bokashi pun siap anda gunakan
sebagai pupuk organik.
1. Bila tidak ada molasse, berbagai macam gula dapat digunakan sebagai
gantinya seperti gula aren, gula kelapa, jus buah, maupun sisa
pembuangan alkolhol.
2. Sebaiknya atur suhu jangan sampai terlalu panas supaya tidak terjadi
proses pembusukan yang mengakibatkan bokashi menjadi rusak. Biasanya
tahap awal fermentasi periksa kondisi suhu setiap 5 jam. Dapat juga
digunakan termometer untuk mengukur suhu agar lebih yakin.
Permadi, Aditya. 2015. Tips Praktis : Cara Membuat Pupuk Kompos. [online]
http://www.infoagribisnis.com/2015/03/cara-membuat-pupuk-kompos/ .
Diakses pada 20 November 2015.
Rahman, D.T. 2014. Cara Membuat Pupuk Organik Bokashi- HCS. [Online]
http://organichcs.com/2014/01/18/cara-membuat-bokashi-hcs/ . Diakses
pada 20 November 2015.