Anda di halaman 1dari 2

PENGENDALIAN PENYAKIT MULDIROT (MOULDYROT) PADA

KARET DENGAN FUNGISIDA NABATI DARI TANAMAN SERAI


WANGI (Cymbopogon nardus)

Latar Belakang :
Terdapat beberapa macam patogen penyebab kerusakan pada tanaman karet. Penyakit-
penyakit tersebut dapat digolongkan sebagai penyakit akar, batang/bidang sadap, cabang dan
daun serta buah. Patogen yang sangat penting salah satunya yang menyerang bagian bidang
sadap, seperti penyakit Muldirot. Hal tersebut karena pada bidang sadap merupakan bagian
utama pengambilan getah karet (sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas karet yang
dihasilkan). Keberadaan patogen Muldirot pada bidang sadap dapat mengganggu proses
produksi karet.
Penyakit Mouldyrot disebabkan oleh Ceratocystis fimbriata. Gejala mula-mula tampak
selaput tipis berwarna putih pada bidang sadap di dekat alur sadap. Selaput ini kemudian
berkembang membentuk lapisan seperti beludru berwarna kelabu sejajar dengan alur sadap.
Bila lapisan kelabu ini dikerok, akan tampak bintik-bintik berwarna coklat hitam. Serangan ini
akan meluas hingga ke kambium dan bagian kayu. Pada serangan berat bagian yang sakit
nampak membusuk dan berwarna hitam kecoklatan. Bekas serangan akan membentuk
cekungan berwarna hitam seperti melilit sejajar alur sadap. Mouldy Rot mengakibatkan luka
pada bidang sadap, akibatnya bekas bidang sadap menjadi bergelombang sehingga
menyulitkan penyadapan berikutnya atau tidak dapat lagi disadap. Infeksi dan pebusukan
menimbulkan matinya jaringan – jaringan kulit yang kemudian mencekung.
Penularannya sangat cepat yaitu pada pisau sadap, melalui serangga ataupun percikan air
hujan. Serangan penyakit terjadi pada musim hujan. Kebun yang rimbun dan tidak dapat
terkena sinar matahari pada musim hujan merupakan kondisi yang baik untuk perkembangan
penyakit Muldirot. Pengendalian harus segera dilakukan ketika terjadi serangan, meskipun
hanya ditemui pada satu pohon. Hal ini dimaksudkan agar tanaman tersebut dapat pulih
sebelum bagian kayunya membusuk sehingga mampu membentuk kulit bidang sadap yang
baru. Salah satu cara untuk menghambat dan mengendalikan perkembangan cendawan tersebut
yaitu dengan menggunakan serai wangi.

Tujuan :
Agar peserta dapat mengetahui cara pengendalian penyakit Muldirot pada karet dengan
fungisida nabati dari tanaman serai wangi.
Alat dan Bahan
Bahan : Serai wangi dan Methanol
Alat : Blander, Kantong kertas, Oven, Cutter, Saringan, Kompor, Panci uap, Wadah, dan
Semprotan

Langkah-Langkah
1. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok
2. Peserta melihat pertanaman karet yang terserang Muldirot
3. Peserta mengikuti penyuluhan
4. Peserta melakukan simulasi pembuatan fungisida nabati dari daun serai wangi
5. Peserta melakukan aplikasi fungisida nabati di tanaman karet yang terserang
6. Peserta melakukan evaluasi pengendalian penyakit Muldirot yang telah dilakukan

Bahan Diskusi
1. Apa penyebab penyakit Muldirot dan bagian apa yang terserang ?
2. Bagaimana gejala serangan penyakit Muldirot ?
3. Sebutkan langkah-langkah pengendalian penyakit Muldirot dengan fungisida nabati
daun serai wangi ?
4. Senyawa aktif apa saja yang terdapat pada serai wangi ?
5. Sebutkan faktor apa saja yang dapat menyebabkan penularan penyakit Muldirot ?

Anda mungkin juga menyukai