Anda di halaman 1dari 5

Kerangka Acuan Penerapan STBM Tahun 2015

KERANGKA ACUAN
PENERAPAN STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT)
DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2014

I. LATAR BELAKANG
Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah
kesehatan terbesar masyarakat di Kabupaten Bandung, hal ini
tercermin dari tingginya angka kejadian dan kunjungan penderita
beberapa penyakit berbasis lingkungan ke Puskesmas. Tingginya
kejadian penyakit-penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh
masih buruknya kondisi sanitasi dasar terutama air bersih dan jamban
keluarga, meningkatnya pencemaran air dan tanah karena
pembuangan sampah, kurang hygienisnya cara pengelolaan makanan,
rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat.
Dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) tahun 2009, sekitar
70 juta orang di Indonesia masih mempraktikkan buang air besar
sembarangan (BABS), dan hanya sekitar 12% masyarakat Indonesia
yang melakukan cuci tangan setelah buang air besar. Di Indonesia,
diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (infeksi Saluran
Pernafasan Atas). Angka kejadian diare nasional pada tahun 2006
adalah sebesar 423 per 1000 penduduk pada semua umur dan KLB
(Kejadian Luar Biasa) diare terjadi di 16 propinsi.
Di Kabupaten Bandung, pada tahun 2013 angka kasus diare
terjadi sebanyak 126.243 kasus (40 per 1000 penduduk). Meskipun
tidak ada kasus kematian, namun angka tersebut menunjukkan masih
tingginya angka kejadian penyakit berbasis lingkungan akibat hygiene
dan sanitasi yang buruk.
Sebagai jalan keluar dari permasalahan ini, pemerintah
memperkenalkan pendekatan sanitasi total, yaitu kondisi ketika suatu
komunitas ; 1) tidak buang air besar (BAB) sembarangan, 2) mencuci
tangan pakai sabun, 3) mengelola air minum dan makanan yang
aman, 4) mengelola sampah dengan benar, 5) mengelola limbah cair
rumah tangga dengan aman. Namun demikian program pendekatan
sanitasi total tidaklah dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan dan
peran serta masyarakat secara langsung. Untuk itu, dalam
pelaksanaan pendekatan sanitasi total, masyarakat merupakan

(1)
Kerangka Acuan Penerapan STBM Tahun 2015

subyek yang berperan dalam mengambil keputusan dan


bertanggungjawab terhadap keputusan tersebut. Dengan demikian
diharapkan program dapat berjalan secara berkelanjutan.

Selanjutnya pemerintah memperkenalkan program ini dengan


nama Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM merupakan
pendekatan untuk merubah perilaku hygienes dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. STBM
menekankan kepada 5 (lima) pilar perubahan perilaku hygienes,
yaitu :
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)
Adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak
buang air besar sembarangan.
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Adalah perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan
air bersih yang mengalir.
3. Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM-RT)
Adalah pengolahan air minum, penggunaan wadah
penyimpanan air minum yang aman dan perilaku penanganan
air minum agar bebas dari kuman.
4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Adalah pengelolaan sampah rumah tangga yang terdiri dari
pembuatan kompos dari sampah organik, dan penggunaan
ulang (reuse dan recycling) sampah an organik.
5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga
Adalah pengolahan limbah cair yang termasuk di dalamnya
drainase yang sesuai stndar, penggunaan tangki septik untuk
penampungan kotoran manusia.

Dengan sanitasi total berbasis masyarakat diharapkan


terjadinya perubahan perilaku hygiene dari masyarakat dan adanya
peningkatan akses sarana sanitasi hingga pada akhirnya tercapai
tujuan dari STBM itu sendiri, yaitu terciptanya kondisi sanitasi total
dalam rangka mengurangi penyakit berbasis lingkungan. Dalam
mencapai tujuan tersebut, program STBM memiliki indikator hasil

(2)
Kerangka Acuan Penerapan STBM Tahun 2015

(outcome) yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit


berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan
perilaku.
Program STBM menunjang pencapaian target sub bidang
perumahan dan permukiman dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, yaitu terwujudnya kondisi
Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) hingga akhir tahun 2014.
Penerapan STBM di Kabupaten Bandung telah dilaksanakan sejak tahun
2007. Hingga saat ini sudah 80 desa di Wilayah Kabupaten Bandung yang
melaksanakan pemicuan dan kurang lebih ada 500 jamban sehat yang telah
dibangun dengan biaya swadaya murni hasil dari pemicuan tersebut. Akan
tetapi sampai dengan saat ini belum ada desa di Wilayah Kabupaten
Bandung yang sudah SBS (stop buang air besar sembarangan), yaitu 100 %
masyarakatnya BAB ke jamban sehat. Karena itu pada tahun Anggaran 2014
dialokasikan lagi kegiatan Penerapan STBM di Wilayah Puskesmas Ciparay.

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
1. Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis
lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku melalui
penciptaan kondisi sanitasi total di Wilayah Puskesmas Ciparay
2. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kepala puskesmas
dalam penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

B. Tujuan Khusus
1. Perubahan Perilaku ke arah yang lebih baik.
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Terlaksananya Kegiatan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) di seluruh Wilayah Puskesmas Ciparay.
4. Terwujudnya Desa STBM di Wilayah Puskesmas
Ciparay.

III. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat di wilayah Puskesmas Ciparay

IV. LOKASI & WAKTU KEGIATAN


Lokasi untuk Penerapan STBM dilaksanakan di :
1. Desa Manggungharja
2. Desa Ciparay

(3)
Kerangka Acuan Penerapan STBM Tahun 2015

Sedangkan waktu kegiatan dilaksanakan pada Triwulan III Tahun


2015

V. SUMBER BIAYA
Kegiatan Penerapan STBM di Kabupaten bersumber biaya dari BOK
Tahun 2015.

VI. KEGIATAN
a. Penerapan STBM (pemicuan di masyarakat).

VII. RINCIAN KEGIATAN


Rincian dari kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yaitu sebagai
berikut :
N
Uraian Kegiatan Tujuan Sasaran
o
1 Pembentukan tim Tersusunnya tim Tim fasilitator
fasiliator fasiliattor yang akan kabupaten
melaksanakan pemicuan
2 Penentuan titik Terpilihnya lokasi Desa lokasi DAS
lokasi pemicuan penerapan metode CLTS Citarum
(dilaksanakan pemicuan
bagi masyarakat)
Sosialisasi metode
3 Tersosialisasikan maksud Kepala Puskesmas,
CLTS ke
dan tujuan kegiatan Kepala Desa dan
puskesmas, aparat
penerapan metode CLST jajarannya, Tokoh
desa, dan tokoh
di lokasi terpilih Masyarakat
masyarakat
Penentuan
4 Terpilihnya kelompok Masyarakat yang
kelompok
masyarakat yang akan dapat mewakili
masyarakat yang
dipicu kondisi masyarakat di
akan dilakukan
lokasi terpilih
pemicuan
Penyebarluasan
5 Tersebarnya undangan Masyarakat di lokasi
undangan
(waktu) pelaksanaan terpilih
pemicuan
Pelaksanaan
6 Terlaksananya kegiatan Desa lokasi DAS
penerapan metode
pemicuan di Citarum
CLTS
masyarakat&diketahuiny
a permasalahan sanitasi

(4)
Kerangka Acuan Penerapan STBM Tahun 2015

dasar dan perilaku buang


air besar
Pelaporan dan
7 Tersusunnya rencana Wakil dari
evaluasi
tindak lanjut dan masyarakat yang
komitmen dari terpicu dan tidak
masyarakat terpicu
Disepakatinya komitmen
semua pihak untuk
keberhasilan pencapaian
rencana kegiatan
masyarakat dan
pemantauan kegiatan

VIII. PENUTUP
Keberhasilan program sanitasi berbasis masyarakat (STBM)
diharapkan dapat menunjang keberhasilan pengembangan lingkungan sehat
yang dapat diukur melalui indikator atau dampak kegiatan yaitu peningkatan
perilaku hygiene dan sanitasi masyarakat, peningkatan akses air dan
sanitasi, penurunan angka penyakit akibat air dan sanitasi.
Pendampingan implementasi rencana kegiatan masyarakat yang telah
terpicu dengan pemantauan dari tingkat kabupaten sangat berpengaruh
untuk keberlanjutan perubahan perilaku masyarakat dan juga
pengembangan kegiatan STBM di lokasi lainnya. Selain itu dukungan kepala
puskesmas, petugas kesehatan lain, lintas sektor dan masyarakat terutama
dalam penyelesaian masalah kesehatan lingkungan sangat dibutuhkan untuk
keberhasilan pelaksanaan penerapan STBM. Untuk itu dalam pelaksanaan
penerapan STBM harus dilakukan secara terintegrasi dan
berkesinambungan.

Bandung, Juni 2015


Mengetahui,
Sanitarian
Ka UPTD Yankes Ciparay

dr. Hj.Rikmasari Rina Nurbaeti


NIP. 197004112005012009 NIP. 19830925 2010 02 2006

(5)

Anda mungkin juga menyukai