Anda di halaman 1dari 5
PERANCANGAN PENGOLAHAN SAMPAH KOTA BERWAWASAN ‘LINGKUNGAN BERBASIS TERNOLOGIASAP CAIR Porama Darmadii ABSTRAK Sampah kota merupakan problem regional di daerah tingkat satu maupun tingkat dua yang sangat serius dikarenakan jumlahnya per hari yang sangat besar dan potensiya sebagai pencemar lingkungan yang cukup erat Jumlah sampah perhari pada tahun 1981, 1986, 1989 dan 2004 berturut-iurut sebesar 700, 1.100, 1.500 dan 3484 ‘M3 per hari. Adapun sampah iersebut berasal dari rumah tanga sebesar 73%, hotel 14, pasar 5% dan 8% berasal dari pusat perbelanjaan, stasion, terminal, rumah sakit, rumah makan, Kantor dan {ain sebagainya, Penanganan sampak kota sampat saat ini dengan cara korapasisasi, serta pembakaran atax incenerator. Kedua cara tersebut sangat berpotensi menghasilkan limbah bau, pencemaran air tanah serta pencemaran dara, sehingga teknologt int tidak ramah lingkungan. Teknologi asap cair merupakan feknologi pirolisa atau pembakaran tidak sempurna terhadap biomasa sampah mengandung selulosa, hemiselulosa serta lignin yang dalam proses pirolisa okan dikonversi menjadi asap cair yang komposisinya terdiri dari asam, fenol dan karbonil seria bahan sisa berupa arang dan tar. Asap cair dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai minyak bakar pengganti bahan bakar minyak yang tak rerbarukan, ‘Arang dapat juga digunakan sebagai bahan bakar dan farang aktif serta tar dapat digunakan untuk pengawet ayu dan bahan bak lem untuk industri playwood, Industri pengolahan sanipah dengan teknologi ini secara keseluruhan akan menghasilkan minyak bakar untuk pembangkit listrik , arang dan arang aktif untuk industri pemurnian minyak makan dan air, pengawet kayu ramah lingkungan sebagai pengganti pengawet akayu Kimia yang banyak menganding arsen. PENDAHULUAN ‘Ramaf:lingkungan merupakan tntutanjaman yang tidak dapat tidak harus diperhatikan dan diusahakan untuk rmendapatkan solusi pemecahan permasalahan. Salah satu pencemar yang yang sangat potensial dan menimbulkan problem di semua daerah dan negara adalah sampsh. Sampah ‘merupaksn sisa atau limbah yang berasal dari guguran daun, ranting, bungkus daun, kertas, kartun maupon plastik, kaleng, gelas atau botol, aluminium foil, styre foam, sisa sayor ats buch, yang Kesemuanyan berupa limbah dari rumah tangga, hotel, pasar, pusat perbelanjaan, stasion, terminal, rumah mikan, rumah sakit serta Kantor. Hasil survey menunjukkan bahwa 73% sampah berasal dari rumah tangga, 14% dari hotel, 5% dari pasar dan 8% Iainnya dari pusat perbelanjaan, stasion, terminal, rumah sakit, rumah ‘makan setta kantor (Kompas, 2004). akullas Teknologi Pertanian Universitas Ondjoh Made Yopyakarta 200 Penanganan sampah telah dilakukan dengan 'menggunzkan teknotogi sederhana sampai ke teknologi ccanggih yaitu dari penimbunan tanah, pengkomposan, ‘pembakaran sampat keincenerator. Namun demikian, Karena volume sampah per hari yang demikian besarnya seria ‘kapasistas penanganan sampah yang terbatas, maka problem Pembusukan lanjut yang menghasilkan cemaran bat, ‘cemaran air tanah, bahay@ longsor, serta sumber penyakit menjadikan ketidak nyamanan penduduk sekitar atau jaian ‘Yang dilewati sampah yang akhimya menimbulkan penolakan terhadap kegiatan penanganan sampah di daerah pembuangan sampah akhir. Dioksin, suatu senyawa hasil Pembakaran sampai juga menimibotkan masalah karena bersifat racun dan diduga sebagai penyebab kanker. ‘Teknologi pengomposan merupakan teknologi ‘lami yang dapat dipercepat dengan meggunakan peranan mikcobia, Teknologi ini cukup ramah lingkungan secta mempunyai daya guna dalam meningkatkan kesuburan tanah, namun diperlukan arel yang luas dan jauh dasi penduduk sekitar, juiga untuk volume yang sangat besar sulit tertangani, sehingga menimbulkan cemaran bau. ‘Teknologi pembakaran, cukup efisien untuk sampah kering, ‘untuk sampah basah akan akan menghasilken asap tebal an waktu pembakaran yang lama, schingga menimbulkan cemaran asap yang cukup menggannggu keschatar. ‘Teknclogi incenerator cukup baik dan efisien, naman kapasitasnya terbatas. Sehingga timbunan sampah juga akan ‘mengganagge dan menghasilkan cemaran bay. Saati telah dimulai dengan teknologi pengolahan sampah terpadu teknologi terpadu namun karens kurangnya sosialisasi serta Kekawatiran penduduk sekitar akan akibat pencemaran sampah, dan transportasi samph bak terbuka yang kurang menjamin kenyamanan daerah yang dilewati, menjadikan prroyek ini {umpuh sebelum mulai Karena penolakan penduduk sekitar. Untuk ity periu dihaditkan rancangan pengolahan ‘sampah terpadi yang ramah tingkungan berdaya guna tings, produk akhimya dapat digunakan untuk menyelesaikan ‘permasalehen dimasa mendatang, ‘Teknologi asap cair, ‘merupakan teknologi pirolisa yaitu teknologi pembakaran biomasa dengan udlara terbates. Asap yang dihasilkan tidak. dibuang di udara bebas namun dikondensasi atau didinginkan sehingga menghasilkan asap cair. Hasil samping dari teknologi asap cait ini berupa arang yanmg dapat digunakan sebagai bahan bakar yang cukup efisien dan sebagai bahian baku areng aktif yang berdaya guna tingi. ‘Asap cair yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku untuk minyak baker yang dapat juga untuk ‘menggerakkan turbin penghasillistrik. Agritece Vol.25 No. 4 halaman 200 - 204 METODA PERANCANGANPROSES: Perancangan proses pengolahan sampah terpadau ‘berwawasan lingkungan berbasistelnofogt asap cair dengan anitan sebagai berikuit. 1. Spesifikasi bahanbaku ‘Bahan baku sampah perlu diinventarisasi komposisi rmakro berupa sampah biomasa, plastik, kertas atau kartun, kaleng, gelas, serta sampah tidak terbakar lainnya. Metoda inventarisasi dengan menggunakan jasa pemulung sampah dengan sampel sampah 10 bakul yang beratnya kurang lebitt 10 kg, setiap bakulnye diambil secara acak pada daerah Bengumulan sopah emizaan diakukan,éimbang dan itung presentase komposisi makro sampah tersebut. Komposi ‘mikro tethadap sampah biomasa berupa kadar air selulose, hemiselulosa dan lignin dianalis di laboratoriam, ‘Adapun produk yang dihasilkan berupa arang dan asap cait. 2, Perancangan Proses Penanganan Sampah erancangan proses pengolahan sampaht dengan cara pirolisa dengan produk berupa asap cair dan arang dilakakan dengan urutan sebagai berikut : ‘* Perancangan proses perilahan sampah + Perancangan proses pengurangan ait Perancangan proses pengepresan bahan baku + Perancangan proses pengeringen * Perancangan proses pirolisa « Perancangan proses penanganan produk dan produk samping + Perancangan proses pemanfaatan produk dan produk samping HASIL PERANCANGANDANPEMBAHASAN 1. Perancangan proses pendabuluan sampah ‘Untuk merancang proses pendahuluan pada sampah, perlu dilakukan tenlebik dahufu analisa makro sampal di tempat pembuangan sampah akhir. Adapu hasil analisa makro sampah dapat terlihat pada Tabel 1. Table 1. Macro composition ofthe carbage No Biomass Paper Plastic Others Non flamable 1 64 ta 13 03 06 2 60 05 22 908 os 3-61 Lt os 03 4 $4 A 03 08 5 520 0739 oa 08 6 61 12 22 oa 04 7 62 08 24 oa 02 B54 122s os on 9 55 08 26 os o7 1. 60 08 23 os 04 Mean 583 097 = 2257 048 %® 58387 ST 48. Dari (abel diatas dapat terlihat bahwa sampah kota di pembuangan sampah akhir komposisi adalah: sampah biomasa (58.3%) kertas 9.7%, plastic 22.5%, lain-lain kare, kin, dll, 4.7% dan bakan tidak terbakar yang terdiri dari Agritech Vol. 25 No. 4 halaman 200 - 204 tanah, kaleng dan botol sebanyak 4.8%, Dilihat dari Komposisi sampah biomasa den kertas dapat disimpulkan Dbahuwa sampah tersebut cukup potensial untuk penerapan teknologi kompos,incenerator dan pirolisa. Dari hasil analisa didapatkan bahwa kadar air biomasa pada kondisi musim emarau rata-tata sebesar 28 + 5 % dan pada saat musi bujan rata-rata sebesar 524 4%, Berdasar spesifikasi sampah tersebut, untuk ‘Penerapan teknologi asap cairatau pirolisa perlu dirancang ‘proses pendahuluan sehingga menghasilkan sampah kering. dan padat, Proses pendahuluantersebut meliputi pemilahan, pemisahan tanah, penirisan air, pengepresan dan pembentukan seria pengeringan, seperti tealihat pada Gambar i Dcture 1, Process design for Biomass carbage handling before pyrolyzation process tome, Gerd ‘Seana cree + Pestng Gore + cm Doig ses + Biomass Papers: no @) Pemilahan Pemilahan merupakan rangkaian proses penghilangan bahan non biomasa berupa kertas/ Kartun, plastik dan bahan tak terbakar berupa kaleng, gelas, logam serta tanh . Proses pemilahan dilakukan diatas konveyor bergetar selebar kurang lebih 2 meter dengan panjang kurang lebih 10 - 20 meter berjumiah satu atau lebih tergantong pada volume sampah dan jumlak kefompok pemulung.

Anda mungkin juga menyukai