A. Teori Umum
Berat jenis SSD (Saturated Surface Dry) adalah perbandingan berat
kering permukaan dengan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu dari agregat halus. Berat jenis SSD
(jenuh kering permukaan) juga dapat didefinisikan sebagai perbandingan
antara berat dari satuan volume agregat (termasuk berat air yang terdapat
didalam rongga akibat perendaman selama ( 24) jam, tetapi tidak termasuk
rongga antara butiran partikel) pada suatu temperatur tertentu terhadap berat di
udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang sama pada suatu
temperatur tertentu. Berat jenis agregat normal (halus) umumnya berkisar
antara 2,50-2,75 gram/ml.
Dalam pelaksanaannya berat jenis SSD adalah suatu sifat yang pada
umumnya digunakan dalam menghitung volume yang ditempati oleh agregat
dalam berbagai campuran yang mengandung agregat termasuk beton semen,
beton aspal dan campuran lain yang diproporsikan atau dianalisis berdasarkan
volume absolut. Berat jenis SSD yang ditentukan dari kondisi jenuh kering
permukaan digunakan apabila agregat dalam keadaan basah yaitu pada kondisi
penyerapannya sudah terpenuhi. Sedangkan berat jenis curah yang ditentukan
dari kondisi kering oven digunakan untuk menghitung ketika agregat dalam
keadaan kering atau diasumsikan kering. Berat jenis semu (apparent) adalah
kepadatan relatif dari bahan padat yang membuat partikel pokok tidak
termasuk ruang pori di antara partikel tersebut dapat dimasuki oleh air.
Pada agregat normal kemampuan menyerap air ini sekitar 1 2 % dan
dihitung sebagaimana menghitung kadar air jenuh kering kemampuan
menyerap ini disebut serapan air atau daya serap suatu agregat. Serapan air
dihitung dari banyaknya air yang mampu diserap oleh agregat pada kondisi
Jenuh Permukaan Kering (JPK) atau Saturated Surface Dry (SSD), kondisi ini
merupakan :
BAB IV BERAT JENIS AGREGAT HALUS
Dimana :
Bk = Berat benda uji kering oven (gram)
B = Berat Picnometer + air (gram)
SSD = Berat benda uji jenuh kering permukaan (gram)
Bt = Berat Picnometer + benda uji + air (gram)
Berat jenis jenuh kering permukaan adalah perbandingan antara berat
agregat jenuh kering permukaan dan berat air suling yang isinya sama dengan
isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 250. Jenuh kering permukaan adalah
keadaan dimana pori-pori dalam agregat telah terisi oleh air dan tidak dapat
menyerap air kembali atau kondisi jenuh namun memiliki permukaan agregat
yang kering. Berat jenis jenuh kering sesuai SNI minimal 2,5 gram/cm
SSD
Berat Jenis SSD = B+SSD-Bt .....................................................................(4.2)
Dimana :
B = Berat Picnometer + air (gram)
SSD = Berat benda uji jenuh kering permukaan (gram)
Bt = Berat Picnometer + benda uji + air (gram)
Berat jenis semu adalah perbandingan antara berat agregat kering dengan
berat air suling yang isinya sama dengan berat isi agregat dalam keadaan kering
pada suhu 250. Berat jenis semu sesuai SNI minimal 2,5 gram/cm
Bk
Berat Jenis Semu = B+Bk-Bt .....................................................................(4.3)
Dimana :
Bk = Berat benda uji kering oven (gram)
B = Berat Picnometer + air (gram)
Bt = Berat Picnometer + benda uji + air (gram)
Dimana :
Bk = Berat benda uji kering oven (gram)
SSD = Berat benda uji jenuh kering permukaan (gram)
B. Maksud
Maksud dari percobaan ini adalah sebagai pegangan dalam pengujian
untuk menentukan berat jenis semua agregat tersebut dan angka
penyerapannya.
C. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperoleh besaran berat jenis
curah, berat jenis kering permukaan jenuh (SSD), berat jenis semu dan besaran
angka penyerapan.
D. Benda Uji
Benda uji yang digunakan dalam percobaan ini adalah abu batu.
E. Peralatan
1. Timbangan elektrik.
2. Picnometer kapasitas 500 ml.
3. Oven.
4. Kerucut Abraham dan batang penumbuk.
5. Saringan no. 4.
6. Desicator.
7. Cawan.
8. Kain Lap.
9. Sendok Agregat.
F. Prosedur Percobaan
1. Mengambil benda uji abu batu yang lolos saringan no 4 (4,75 mm);
2. Memasukkan kedalam cawan, lalu menambahkan air hingga benda uji
terendam seluruhnya;
3. Mendiamkan benda uji yang terendam selama 24 jam;
4. Setelah 24 jam membuang air yang merendam benda uji, dan menebarkan
benda uji secara tipis-tipis diatas karung goni atau kain lap yang telah
disiapkan, kemudian menganginanginkan benda uji hingga permukaan
benda uji terlihat kering;
5. Memasukkan benda uji kedalam kerucut Abraham sebanyak 3 lapis, dan
menumbuk 8 kali pada lapis pertama, 8 kali lagi pada lapis kedua dan 9
kali pada lapis ketiga, untuk mengetahui benda uji sudah dalam keadaan
kering permukaan (SSD);
295
Berat jenis bulk =
735+300-821
= 1,38 gram/ml
2) Berat jenis SSD
SSD
Berat Jenis SSD =
B+SSD-Bt
300
Berat jenis SSD =
735+300-821
= 1,4 gram/ml
2) Berat jenis semu
Bk
Berat Jenis Semu =
B+Bk-Bt
295
Berat jenis SSD =
735+295-821
= 1,41 gram/ml
3) Penyerapan
SSD-Bk
Penyerapan = x100%
Bk
300-295
Penyerapan = x100%
290
= 1,69 %
Yang di
Hasil
Keterangan syaratkan Kesimpulan
Percobaan
oleh SNI
Berat Jenis Curah Min. 2,5 1,38 Tidak sesuai
Kering gram/ml gram/ml SNI
Berat Jenis Kering Min. 2,5 1,4 Tidak sesuai
Permukaan Jenuh gram/ml gram/ml SNI
Berat Jenis Min. 2,5 2,4 Tidak sesuai
Semu (Apparent) gram/ml gram/ml SNI
Penyerapan (Absorption) Maks. 3% 1,69% Sesuai SNI
2. Saran
a. Sebaiknya ketika mencatat data setelah ditimbang tunggu lebih dulu
agar angka pada timbangan berhenti terlebih dahulu;
b. Pengeringan pasir hendaknya tidak langsung terkena matahari agar
hasil pengeringannya tidak terlalu kering.
c. Agar mempercepat pengeringan pasir, dapat menggunakan cara
menggosokkan pasir ke kedua tangan.
d. Sebaiknya tidak tergesa gesa dalam menimbang supaya didapat
hasil yang lebih akurat.