PENDAHULUAN
neutrofil melimpah. Kondisi ini awalnya dijelaskan pada tahun 1956 oleh Sneddon
komprehensif pertama muncul, lebih dari 130 kasus telah dilaporkan, namun tidak
semua memenuhi kriteria klinis dan histopatologis yang diperlukan untuk diagnosis
ini.
Sebagian besar kasus yang dilaporkan terjadi di kulit putih, namun penyakit
ini juga telah diamati pada orang Afrika, Jepang, dan Cina. Kondisi ini lebih sering
terjadi pada wanita dan orang yang berusia lebih dari 40 tahun. Tidak ada predileksi
yang rasial untuk penyakit ini serta penyebabnya belum diketahui secara pasti.
mekanisme pemicu seperti infeksi sebelumnya atau bersamaan, meski berulang kali
Lesi primer bersifat kecil, diskrit, pustula lembek atau vesikel yang cepat
berubah pustular dan biasanya timbul dalam beberapa jam pada kulit normal atau
bergabung, tapi tidak selalu, membentuk pola serpigin yang aneh, melingkar.
Setelah beberapa hari, pustula pecah dan mengering hingga membentuk sisik tipis
dan tipis dan remah, sangat menyerupai impetigo. Penyebaran perifer dan
baru muncul. Tidak ada atrofi atau jaringan parut, tapi kadang-kadang
dampak. Lesi yang sudah sembuh diikuti dengan munculnya lesi baru. Letusan
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 75 Tahun
Alamat : Makassar
Agama : Islam
II. Anamnesis
Keluhan Utama
Menurut keluarga pasien benjolan itu sudah ada sejak kurang lebih 1 tahun yang
lalu. Awalnya benjolan muncul berisi nanah dan pecah muncul benjolan yang
baru. Benjolan tersebut ada pada seluruh permukaan kulit punggung, Riwayat
Riwayat alergi makanan ada yaitu wortel dan obat-obatan yaitu kortikosteroid.
III. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Somnolen
Tekanan Darah :
Nadi :
Pernapasan :
Suhu aksila :
Status Generalis
Kepala dan leher : bentuk kepala bulat, alopecia (-), konjungtiva mata
anemis (-), sclera ikterik (-), refleks Pupil (+/+), pupil isokor,
/-), Wh (-/-).
Abdomen : Distensi (-), BU (+) normal, timpani (+), nyeri tekan (-),
Status Dermatologis
Regio : Punggung
Menurut keluarga pasien benjolan itu sudah ada sejak kurang lebih 1 tahun
yang lalu. Awalnya benjolan muncul berisi nanah dan pecah muncul benjolan
yang baru. Benjolan tersebut ada pada seluruh permukaan kulit punggung,
disangkal. Riwayat alergi makanan ada yaitu wortel dan obat-obatan yaitu
kortikosteroid.
dengan daerah tepi yang eritematous, tersusun anular atau sirsinar. Setelah
beberapa hari pustule pecah dan disertai munculnya pustule-pustul yang baru.
V. Diagnosis Banding
Dermatitis Herpetiformis
Pemfighus Foliaceus
a. Medikamentosa
Terapi Oral
o Sulfapiridin 3 gram/hari
b. Non-medikamentosa
kebersihan kulit dan selalu kompres dengan cairan Nacl agar pustulnya
VIII. Prognosis
PEMBAHASAN
neutrofil pada histopatologi. Ini pertama kali dijelaskan oleh Sneddon dan
Wilkinson pada tahun 1956. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita usia
menengah dan lebih tua namun telah dilaporkan terjadi juga pada anak-anak.
Jika dihubungkan dengan kasus yang dialami pasien, pasien ini berumur 75
tahun hal ini membuktikan bahwa kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita
didapatkan bahwa lesi pada pasien berbentuk pustul dengan tepi yang
eritematosa serta tersusun anular atau sirsinar. Setelah beberapa hari pustule
pecah dan disertai munculnya pustule-pustul yang baru. Lokasi dari lesi
dan paha.
ditemukan. Interleukin (IL) -1 beta, IL-6, IL-8, IL-10, leukotrien B4, dan
fragmen komplemen C5a dan C5a adalah kemoattractant neutrofil yang telah
dalam serum dan cairan blister pasien dengan dermatosis pustular subkorneal.
telah membuat para ahli mengklasifikasikan varian ini sebagai varian pemfigus
Selain itu, walaupun ada banyak usaha, tidak ada agen infeksius atau pemicu
subkorneal. pustul ini dianggap steril, meski kadang kala menjadi infeksi
infeksi Mycoplasma pneumoniae terlibat dalam satu laporan, namun kasus ini
Ciri khas dari dermatosis subkorneal pustulosa ini adalah pustula sub-
beberapa sel acantholytic dapat ditemukan pada lesi yang lebih tua (secondary
leukosit, hanya ada sedikit bukti adanya spongiosis atau kerusakan sitolitik
kulit parales telah menunjukkan sitolisis keratinosit yang terbatas pada lapisan
Pengobatannya yaitu dengan obat pilihan sulfon, seperti dapson dalam dosis
50 sampai 150 mg setiap hari. Responnya lebih lambat dan kurang dramatis
walaupun pada orang lain hal itu mungkin harus dilanjutkan selama bertahun-
tahun; dosis efektif minimal untuk menekan penyakit harus ditentukan pada
Kortikosteroid sistemik kurang efektif, meski bisa menekan flare umum bila
diberikan dalam dosis tinggi. Dalam tatalaksana kasus ini, pasien diberikan
diatas, respon awal yang cepat telah diamati pada infliximab. Pada satu pasien,
pergantian kulit epidermis atau proses keratinisasi yang lebih cepat dari
(PPG).
merupakan varian psoriasis yang timbul secara akut. Khas ditandai dengan
ukuran 2-3 mm, tersebar pada batang tubuh dan ekstremitas, termasuk
kuku, telapak tangan dan telapak kaki. Pustul biasa timbul di atas kulit yang
kulit psoriasis.
c. Pemfighus Foliaceus
d.
BAB IV
KESIMPULAN
bergerombol di atas kulit yang eritematosa penyakit ini biasa juga disebut
berusia lebih dari 40 tahun. Penyebab dari penyakit ini belum diketahui.
(dapson) 100 mg setiap hari. Terapi lain dengan kompres NaCl 0,9% dan