id
Disusun oleh :
SKRIPSI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Disusun oleh :
SKRIPSI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II
-Mr?r
dl^is=f
,lY-t-\>v+o-,
El0zuvrilJ?t lz pE:tw1
umss IEII
: eped rfnEue4 rr&$.ep qelo snFI ue{B1efurp rrep l[n1p qqeJ
gs080z0nr I^[IN
pesdeg eull4g IIreS eursN
:qelo slp$p EueA
UfiI^UI Y/trYf
'cNvgl^lof N:Ltvdogv)t I(I IcoToacouolH vJvo NVsNVgIAIaONgd
CNVfN0NIII{ ruVTVO HVNVJ, UfV ISNIIOd NV)tVJitrrlltrrl
;1ruNfl )fU"tSnOgC yM ISVfffUdUiIINI :ppnf ueEuep rsdp4g
commit to user
NYIIYStrSNfld NY}iIVTYH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Alloh SWT atas segala limpahan nikmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi. Sholawat
dan salam senantiasa penulis haturkan kepada Rosululloh SAW sebagai
pembimbing seluruh umat manusia.
Skripsi yang penulis sususn sebagai bagian dari syarat untuk mendapatkan
gelar sarjanasains ini penulis beri judul INTERPRETASI DATA GEOLISTRIK
UNTUK MEMETAKAN POTENSI AIR TANAH DALAM MENUNJANG
PENGEMBANGAN DATA HIDROGEOLOGI DI KABUPATEN JOMBANG,
JAWA TIMUR. Terselesaikannya skripsi ini adalah suatu kebahagiaan bagi
penulis. Kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini penulis ucapkan terima kasih. Atas bantuannya yang sangat besar
selama proses pengerjaan skripsi ini, ucapan terima kasih secara khusus penulis
sampaikan kepada :
1. Bapak Darsono, selaku pembimbing 1 yang telah membimbing dan
memberikan kesempatan kepada saya untuk ikut penelitian ini
2. Bapak Budi Legowo, pembimbing 2 yang telah membimbing dan
memberikan motivasi.
3. Keluarga Bapak Udi Atmoko, yang telah memberikan tempat inap selama
pengambilan data.
4. Teman teman Galaksi 08 yang masih berjuang. Semangat Kawan !
Semoga Alloh SWT membalas jerih payah dan pengorbanan yang telah
diberikan dengan balasan yang leih baik. Aamiin.
Penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Namun demikian, penulis berharap semoga karya kecil ini bermanfaat.
Surakarta, Januari 2013
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
.
Keywords : geoelectric, sounding, schlumberger, resistivity
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam hayati yang banyak dimanfaatkan oleh
manusia. Manusia menggunakan sumber air tanah untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, misalnya mandi, mencuci, konsumsi, dan lainnya. Selain itu
sumber air tanah juga sering dimanfaatkan untuk pertanian, peternakan,
perikanan, dan industri.
Pemanfaatan air kian hari semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
laju pertumbuhan penduduk. Salah satu daerah yang padat penduduknya adalah
Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Jaringan air bersih di Kota Jombang
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk air minum dan
kebutuhan rumah tangga lainnya. PDAM melayani jaringan air bersih di Kota
Jombang. Sekitar 23.486 rumah tangga yang ada di Kota Jombang mencakup 20
desa dan kelurahan yang terlayani air bersih dari PDAM. adalah 11.426 rumah
tangga atau sekitar 50% saja. Sedangkan di luar pusat kota memanfaatkan sumur
pompa dan sumur gali (Jombangkab.go.id).
Penggunaan sumber air tanah bersih di Kota Jombang adalah 11.734.900
liter/hari, dimana jumlah penuduknya adalah 117.439 jiwa. Seangkan yang bisa
dilayani oleh PDAM Kota Jombang baru 8.812.800 liter /hari. Jadi, kebutuhan air
bersih yang masih harus dilayani oleh PDAM sebesar 2.931.100 liter /hari
(Jombangkab.go.id). Peningkatan penggunaan air terkadang tidak disertai
pengelolaan sumber air yang baru disebabkan kurangnya informasi mengenai
potensi sumber air tanah. Potensi sumber air tanah berbea-beda sesuai dengan
kondisi geologi sekitarnya. Mengingat faktor kondisi geologi juga berpengaruh
terhadap potensi sumber air tanah, maka perlu dilakukan kajian mengenai potensi
sumber air tanah di Kabupaten Jombang. Berdasarkan data hidrogeologi
Kabupaten Jombang, secara umum menjelaskan tentang potensi air tanah yang
1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
tersebar luas. Data hidrogeologi hanya menunjukkan kualitas air tanah pada
keadaan sesuai warna yang didominasi daerah tertentu. Informasi yang ada
tentang kondisi air tanahnya terbatas untuk setempat dan baik yang mempunyai
debit < 20 liter/detik (Peta Indikasi Potensi Air Tanah Kab. Jombang). Sedangkan
kuantintas potensi air tanah yang berupa kedalaman sumber potensi air tanah
belum diketahui. Sehingga masih kurangnya informasi mengenai kedalaman
sumber potensi air tanah. Terkait dengan hal ini, ada empat kecamatan yang
kurang memiliki informasi kedalaman sumber potensi air tanah yaitu, yaitu
Kecamatan Mojowarno, Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Bareng, dan
Kecamatan Wonosalam. Informasi lain terkait air tanah adalah ketebalan lapisan
air tanah yang berpengaruh terhadap potensi air tanah.
Penelitian sebelumnya untuk mendeteksi air tanah sudah dilakukan
khususnya dengan metode geolistrik resistivitas. Seperti Selvam (2012)
melakukan penelitian tentang identifikasi zona potensi air tanah menggunakan
survai geolistrik, studi kasus di daerah Medak, India. Anomohanran (2011)
melakukan penelitian tentang menentukan potensi air tanah di Asaba, Nigeria
menggunakan geolistrik. Di wilayah Ifon Ondo, Okolie et.al.(2010) melakukan
penelitian mengenai penerapan konfigurasi Schlumberger dalam deliniasi
pembentukan dan distribusi air tanah. Masih ada lagi dimana Metwaly (2012)
melakukan eksplorasi air tanah menggunakan teknik geolistrik resistivity di area
pusat Al-Quwyyia Saudi Arabia. Air tanah terdapat pada lapisan akuifer, yaitu
lapisan pembawa air yang berada di bawah permukaan tanah. Lapisan ini terletak
pada kedalaman tertentu, bahkan bisa mencapai kedalam hingga 100 meter.
Lapisan ini tersusun oleh batuan yang kedap air. Selain itu lapisan ini juga
memiliki porositas tertentu yang dapat menyimpan air dan mengalirkan air dalam
jumlah yang cukup.
Salah satu metode geofisika yang dapat mendeteksi adanya lapisan bawah
permukaan adalah metode geolistrik resistivitas. Prinsip dari metode ini adalah
memanfaatkan adanya kontras resistivitas batuan terhadap tanah di sekitarnya. Hal
ini dimungkinkan karena lapisan tanah dan batuan yang terisi air sangat mudah
commit
mengalirkan arus listrik atau bersifat to user Lapisan tanah konduktif seperti
konduktif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
1.2.Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi
beberapa pertanyaan, antara lain :
a. Bagaimana potensi air tanah daerah penelitian?
b. Bagaimana lapisan akuifer, kedalaman, serta ketebalan lapisan akuifer
daerah penelitian?
c. Bagaimana pemetaan penyebaran lapisan akuifer daerah penelitian?
1.3.Batasan Masalah
a. Daerah penelitian melingkupi Kecamatan Mojowarno, Kecamatan
Mojoagung, Kecamatan Bareng, dan Kecamatan Wonosalam Kabupaten
commit to user
Jombang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
= 100% (2.1)
dimana adalah persen porositas (%), adalah volume rongga (cm3), adalah
volume total batuan (cm3). Umumnya untuk tanah normal mempunyai porositas
berkisar antara 25% sampai 75% sedangkan batuan yang terkonsolidasi
(consolidated rock) berkisar antara 0 sampai 10%. Tanah berbutir halus
mempunyai porositas yang lebih commit
besar dibandingkan
to user dengan tanah yang berbutir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
kasar. Porositas pada tiap material berbeda, seperti pada Gambar 2.3.
(Wuryantoro, 2007).
Dalam hal ini nilai resistivitas tidak dapat digunakan untuk memperkirakan jenis
material karena masih bergantung pada ukuran atau geometrinya.
V
L A
Jika ditinjau sebuah balok konduktor dengan lebar L, luas penampang yang diarsir
A, dan resistansinya R, maka persamaannya :
= (2.3)
= (Reynold, 1997) (2.5)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
= (2.7)
Dengan demikian total arus yang tersebar sepanjang distribusi koordinat bola
adalah
=4 J = 4 = 4 A (2.9)
= (2.10)
4
Maka diperoleh
1 4
= atau = (2.11)
4
Karena pada kasus di atas adalah distribusi setengah bola maka
persamaannya menjadi
1 2
= atau = (2.12)
2 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
C1 P1 P2 C2
Gambar 2.7. Konfigurasi empat elektroda pada metode resistivitas
Metode ini diasumsikan bahwa bumi mempunyai sifat homogen isotropis seperti
yang dijelaskan di awal. Dengan asumsi ini resistivitas yang terukur merupakan
resistivitas sebenarnya dan tidak bergantung pada spasi elektroda. Pada
kenyataannya bumi terdiri atas lapisan-lapisan dengan yang berbeda-beda.
Sehingga dari data pengukuran secara sounding, yang medium sebenarnya adalah
tidak homogen dengan distribusi resistivitas sembarang hasil pengukuran arus dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
Untuk A dan B adalah elektroda arus yang diinjeksikan ke dalam bumi dengan
jarak L dari elektroda A sampai ke titik pusat O. Sedangkan beda potensial
sebagai akibat dari penginjeksian arus terukur dengan elektroda M dan N, dimana
jarak l dari elektroda N ke titik pusat O
Nilai K didapat dari
2
= (2.14)
+ + +
2
= (2.15)
2 2 +
= (2.16)
+
( )( + )
= (2.17)
2 ( )
[( ) ( ) ]
= (2.18)
2 ( )
[( ) ( ) ]
= (2.19)
2 ( )
Gambar 2.9. Peta Geologi Lembar Kediri daerah penelitian skala 1:100.000
commitBandung)
(PPPG, to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi
Penelitian
Persiapan alat
Ketebalan, kedalaman,
sesungguhnya
Pemetaan dengan Data
Surfer sounding
Peta isoresistivitas
berdasarkan kedalaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
yang kurang lengkap. Sehingga pada waktu pengambilan data di lapangan tidak
begitu kebingungan dalam memperbaiki alat. Selain itu persiapan bahan yang
dibutuhkan jika terjadi sesuatu di lapangan, seperti kabel terkelupas sehingga
membutuhkan selotip. Maka dalam persiapan alat ini harus dipersiapkan dengan
matang.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah resistivitimeter merk OYO
model 2119C digital McOHM-EL. Menginjeksikan arus dan beda potensial ke
dalam bumi digunakan elektroda sebanyak empat buah. Empat buah kabel gulung
yang masing-masing panjangnya 400 meter. Meteran empat buah yang masing-
masing panjangnya 200 meter. Sumber arus yang dipakai adalah arus searah yaitu
satu buah accu 12 V. Menentukan posisi titik yang akan diukur menggunakan
GPS (Global Positioning System). Palu lima buah digunakan untuk memukul
elektroda ke dalam tanah. HT (Hand Talky) empat buah untuk berkomunikasi.
Peralatan tambahan yang lain yaitu multimeter , kalkulator, lembar tabel data,
kertas bilog, dan alat tulis. Peralatan yang digunakan ditunjukkan Gambar 3.3.
(a) (b)
Gambar 3.3. peralatan yang digunakan
(a) Seperangkat alat Resistivitimeter. (b) alat tulis, kalkulator, GPS, dan HT
b. Pengambilan data
Survei tempat dilakukan untuk menentukan titik lokasi yang digunakan
untuk pengambilan data. Untuk mengetahui titik yang akan diukur digunakan
GPS sebagai penentu titiknya. Yaitu dengan memasukkan koordiant lintang dan
bujur yang diperoleh pada peta. Pengukuran menggunakan metode geolistrik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Data yang dicatat dalam lembar tabel data geolistrik adalah arus, beda potensial,
dan resistivitas semu. Resistivitas semu diperoleh dengan menghitung nilai beda
potensial yang sudah dicatat dikalikan dengan faktor geometri kemudian dibagi
arus. Faktor geometri diperoleh ketika pembuatan lembar tabel data dan sesuai
dengan konfigurasi yang dipakai. Setelah diperoleh nilai resistivitas semunya,
kemudian dimasukkan ke kertas bilog sebagai kontrol nilai resistivitas semu.
Kontrol nilai ini dilakukan langsung di lapangan agar diketahui data yang nilainya
kurang bagus, sehingga pada waktu itu juga pengambilan data bisa diulang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
tersusun oleh kerakal-kerikil, pasir, lempung, dan lumpur. Akuifer yang terdeteksi
mempunyai rentang nilai resistivitas antara 27,84 46,41 m. Pada kedalaman
8,5 meter diduga terdeteksi akuifer berlitologi pasir. Hal ini menunjukkan bahwa
daerah ini mempunyai muka air tanah yang dangkal. Hasil pengolahan data bahwa
daerah tersebut diduga sebagian besar tersusun oleh pasir. Pada kedalaman 8,5 m
ketebalan lapisan pasir sekita 21,83 m, menunjukkan bahwa lapsisan ini
merupakan akufer dangkal. Pada kedalaman 67,03 m diduga juga terdeteksi
akuifer dengan resistivitas 46,41 m ketebalannya 55,83 m. Ketebalan tersebut
menunjukkan bahwa lapisan tersebut merupakan lapisan akuifer dalam dengan
potensi besar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
oleh breksi gunung api, tuf, lava, dan retas. Pada kedalaman 1,18 7,15 m
terdeteksi akuifer dengan nilai resistivitas 79,45 m diduga berlitologi pasir,
Lapisan ini mempunyai ketebalan sekitar 5,97 m dan berpotensi memiliki akuifer
yang kecil. Kedalaman 18,63 40,08 m memiliki resistivitas sebesar 132,62 m
diduga berlitologi pasir kerakalan. Pasir kerakalan merupakan pasir dengan
campuran kerakal yang mempunyai porositas sekitar 25 30 % dan koefisien
permeabilitas 0,1 0,01 (Sosrodarsono & Takeda, 1993). Lapisan ini diduga
sebagai akuifer dengan ketebalan 21,45 m dan merupakan akuifer dangkal dengan
potensi akuifer sedang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
serta pendugaan jenis batuannya. Berdasarkan peta geologi, litologi daerah ini
tersusun oleh kerakal-pasir gunung api, tuf, lempung, dan sisa tumbuhan atau
peradaban. Kedalaman 4,50 17,40 meter dengan nilai resistivitas 26,94 m
diduga sebagai akuifer berlitologi pasir lempungan. Ketebalan lapisan ini adalah
12,9 m. Lapisan di bawahnya memiliki resistivitas 45,52 m berada pada
kedalaman 17,40 24,13 diduga lapisan ini berlitologi pasir. Ketebalan lapisan
pasir ini sekitar 6,73 m, berpotensi sebagai akuifer, tetapi kecil. Pada kedalaman
35,17 68,42 m mempunyai nilai resistivitas 7,49 m. Lapisan ini diduga
lempung dengan ketebalan 32,95 m. Lempung mempunyai porositas yang tinggi
yaitu 45 55 % (Todd, 2005) dibandingkan dengan pasir, tetapi koefisien
permeabilitas lempung sangat kecil karena ukuran partikel lempung yang sangat
kecil yaitu 0,0001 (Sosrodarsono dan Takeda, 1993). Ukuran butir atau partikel
inilah yang membuat lempung kedap air atau lapisan ini adalah lapisan
impermeabel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
tersusun oleh kerakal-pasir gunung api, tuf, lempung, dan sisa tumbuhan atau
peradaban. Pada kedalaman 2,16 11,37 meter diduga terdeteksi akuifer dengan
nilai resistivitas sebesar 20,28 m yang berupa pasir lempungan, diduga pada
kedalaman ini air sudah dapat ditemukan. Ketebalan lapisan ini adalah 9,21 meter
berpotensi sebagai akuifer, tetapi kecil. Setelah lapisan tersebut pada kedalamn
11,37 24,21 meter dengan nilai resistivitas 55,02 m litologi batuannya adalah
pasir. Ketebalan lapisan ini adalah 12,84 meter, lapisan ini diduga berpotensi
sebagai akuifer kecil. Hasil pengolahan, diduga pada kedalaman 4 meter air sudah
dapat ditemukan yang merupakan muka air tanah, sedangkan pada kedalaman
44,55 61,01 meter diduga terdapat air tanah dalam mempunyai resistivitas
sebesar 32,97 m dengan litologinya pasir. Lapisan ini memiliki katebalan sekitar
16,46 meter dan berpotensi akuifer keci.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
litologi daerah ini tersusun oleh breksi gunung api, tuf, lava, dan retas. Akuifer
terdeteksi pada kedalaman 6 meter dengan lapisan penyusunnya diduga pasir
mempunyai rentang nilai resistivitas 44,82 m. Akuifer yang terdeteksi pada
kedalaman tersebut termasuk ke dalam muka air tanah, karena pada kedalaman
tersebut diduga sudah ditemukan air. Ketebalan lapisan ini sekitar 9,03 meter
berpotensi akuifer, tetapi kecil. Kemudian pada kedalaman 55, 57 meter dengan
nilai resistivitas 32,05 m diduga terdeteksi akuifer berlitologi pasir. Ketabalan
lapisan ini sekitar 19,26 meter, berpotensi akuifer sedang. Terdapat dalam catatan
saat pengambilan data bahwa daerah ini dekat dengan sumber air.
dusun yang lain mempunyai potensi akuifer berdasarkan ketebalannya. Pada Peta
Indikasi Potensi Air Tanah Kabupaten Jombang yangdigunakan sebagai acuan,
Desa Mancilan dan Dusun Ngenden pada kedalaman dangkal memiliki potensi air
tanah yang baik. Kecamatan Mojowarno dan Bareng memiliki potensi air tanah
baik / terbatas setempat, sedangkan Kecamatan Wonosalam terbatas setempat.
Hasil pemetaannya menunjukkan bahwa Kecamatan Wonosalam mempunyai
potensi air tanah yang sedang dan kecil. Sedangkan Kecamatan Mojowarno
memiliki potensi air tanah sedang. Hasil tersebut masih sesuai dengan data pada
Peta Indikasi Potensi Air Tanah.
1.2.2. Pemetaan dengan kedalaman 30 60 meter
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
memiliki potensi air tanah yang baik / terbatas setempat. Menurut pemetaannya
Desa Mancilan dan Dusun Mojojejer (Kec. Mojowarno) memiliki potensi air
tanah yang kecil, diduga daerah tersebut didominasi oleh lempung dan lempung
pasiran. Kecamatan Wonosalam memiliki potensi air tanah sedang di Desa
Panglungan, sedangkan Dusun Pulerejo memiliki potensi air tanah yang besar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
Berdasarkan data pada Peta Indikasi Potensi Air Tanah, kemudian dibandingkan
dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa desa atau dusun yang
tidak sesuai dengan data pada Peta. Ketidaksesuaian ini menunjukkan bahwa
masih terdapatnya potensi air tanah di beberapa daerah dengan kedalaman
tertentu. Selain itu, lapisan penyusun batuan juga mempengaruhi dalam
pembentukan lapisan air tanah, karena tidak semua lapisan batuan mampu
menampung serta meloloskan air.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
IV.2. Saran
Perlu dilakukan studi geolistrik lebih lanjut untuk kecamatan yang hanya
diukur satu titik dengan menambah titik lintasan lagi. Sehingga distribusi
penyebaran lapisan akuifer terwakilkan dengan penambahan titik yang lebih rapat.
Selain itu disarankan menggunakan metode geolistrik dengan konfigurasi yang
lain, serta dalam interpretasi data atau pemetaannya dengan 3 dimensi.
commit48to user