Anda di halaman 1dari 19

BERKAS PASIEN

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kelurahan Bukit Duri


No. Rekam Medis : 0000464
Pasien Ke : 59

DATA ADMINISTRASI
Pasien Keterangan
Nama Tn. Muhammad Safei Pasien
Umur / Tgl. Lahir 62 tahun / 15 Agustus 1954
Alamat Jl. Sawo Kecik V Rt 15/06,
Kelurahan Bukit Duri,
Kecamatan Tebet,
Jakarta Selatan.

No. Tlp (021) 83703078


Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Tidak Bekerja / Pensiunan
Status Perkawinan Menikah
Kedatangan yang ke 2 Datang sendiri
Kondisi tenang
Kunjungan kedua
Datang diantar istri
Telah diobati Ya Diagnosis sebelumnya
ssebelumnya Hemoroid Interna Grade II
Nasofaringitis Akut

Obat yang telah digunakan


Antihemoroid Doen
Alergi obat Tidak
Sistem pembayaran BPJS PBI 0000368915714

1
DATA PELAYANAN

ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 23 Maret 2017 pukul 09.45 WIB

A. Alasan Kedatangan / Keluhan Utama


Alasan Kedatangan : Keluar benjolan dari anus disertai darah yang menetes saat BAB
Kekhawatiran : Penyakit bertambah buruk

Harapan : Keluhan hilang/sembuh

Persepsi : Keluhan ini timbul karena pasien kelelahan

B. Keluhan Tambahan

C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang

Tn. S, 62 tahun datang ke Puskesmas Kelurahan Bukit Duri pada tanggal 23 Maret
2017 dengan keluhan keluar benjolan dari anus disertai darah yang menetes saat
BAB sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengatakan darah yang menetes berwarna merah
segar dan tidak bergabung dengan feses. Benjolan yang keluar dari anus saat BAB
ini kemudian masuk dengan sendirinya setelah selesai BAB. Keluhan seperti ini
sebelumnya sudah pernah dirasakan pasien sekitar dua minggu yang lalu. Pasien juga
sudah berobat ke Puskesmas Kelurahan Bukit Duri pada tanggal 9 Maret 2017 untuk
mengobati keluhannya tersebut dan sudah sempat sembuh namun sekarang muncul
kembali. Pasien mengaku memang memiliki riwayat BAB tidak lancar. Pasien BAB
3 4 hari sekali dan harus mengedan jika BAB.

D. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama seperti
pasien. Pasien menyangkal adanya penyakit darah tinggi, kencing manis dan penyakit
jantung. Istri pasien memiliki riwayat penyakit darah tinggi, kencing manis serta
kolesterol tinggi dan rutin kontrol di Puskesmas Kelurahan Bukit Duri.

2
E. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.

F. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Pasien tinggal bersama istri dan
cucu pasien. Pasien sudah pensiun sehingga biaya hidup sehari-hari didapatkan dari hasil
berjualan dan uang bulanan dari anak pertama dan kedua pasien yang sudah bekerja.
Pendapatan pasien sekitar Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000,- per bulan. Pasien mengatakan
jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

G. Riwayat Kebiasaan

Pasien mengaku gemar mengkonsumsi mie instan, karena menurut pasien cara
penyajiannya mudah dan praktis. Pasien juga senang mengkonsumsi minuman manis dan
bersoda. Pasien dan keluarga pasien jarang mengkonsumsi sayur dan buah-buahan setiap
harinya. Pasien mengaku hampir tidak pernah berolahraga karena menurut pasien berolahraga
membuatnya merasa cepat lelah.

PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pemeriksaan fisik pada kunjungan pasien ke Puskesmas Kelurahan Bukit Duri pada
tanggal 23 Maret 2017 pukul 09.45 WIB.

A. Keadaan Umum & Tanda-tanda Vital Termasuk Status Gizi


Profil : Pasien datang dengan berjalan kaki
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,7 oC
Frek. Nadi : 84 x/menit
Frek. Nafas : 20 x/menit
Berat Badan : 56 kg
Tinggi Badan : 160 cm

3
Status Gizi : Normal
IMT : 21,8 kg/m2

B. Status Generalis
Kepala
Bentuk : Normocephal, simetris
Rambut : Hitam bercampur putih, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungitva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya
(+/+)
Telinga : Liang telinga lapang, serumen (-/-), sekret (-/-)
Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-)
Mulut : Bibir tidak kering, sianosis (-), faring hiperemis (-/-),
tonsil T1-T1 hiperemis (-/-)
Leher
Trakea di tengah, tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid
Thoraks
Inspeksi : - Bentuk dada datar simetris
- Pergerakan dinding dada simetris pada keadaan statis dan

dinamis

- Iktus kordis tidak tampak

Palpasi : - Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri


- Teraba pulsasi iktus kordis di sela iga ke 5 linea

midklavikularis sinistra

Perkusi : - Sonor di seluruh lapang paru


- Batas-batas jantung dalam batas normal

Auskultasi : - Suara napas vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)


- Bunyi jantung I-II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)

4
Abdomen

Inspeksi : Bentuk abdomen datar simetris


Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar
Regio-Anal
Rectal Touche : Tonus sphincter ani kuat, ampula rekti baik, mukosa rekti
terdapat benjolan pada arah jam 11, tidak rapuh dan tidak nyeri,
pool atas prostat teraba, pada sarung tangan tidak terdapat feses,
darah maupun lendir
Ekstremitas
Akral hangat, edema (-/-), CRT < 2

C. Status Neurologis
Refleks fisiologis (+)
Refleks patologis (-)

BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
a. Karakteristik Keluarga
Identitas Kepala Keluarga : Tn. Muhammad Safei, 62 tahun (Pasien)
Identitas Pasangan : Ny. Titin, 58 tahun (Istri Pasien)
Struktur Komposisi Keluarga :
Bentuk keluarga ini merupakan keluarga usila dengan Tn. S sebagai suami
dan Ny. T sebagai istri. Mereka tinggal satu rumah bersamaan. Namun
karena kondisi tertentu, cucu pasien ikut tinggal bersama pasien saat hari
kerja dan tinggal bersama orang tuanya saat hari libur.

5
Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah dengan Tn. S

Kedudukan dalam Keterangan


Keluarga Tambahan
No Nama Gender Umur Pendidikan Pekerjaan

1. Tn. M S Kepala Keluarga L 62 tahun SMA Pensiun Pasien

2. Ny. T S Istri P 58 tahun SMA Ibu Rumah -


Tangga

3. An. I Cucu L 7 tahun SD Pelajar -

b. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal


Status kepemilikan rumah : Milik sendiri

Daerah perumahan : Padat bersih

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Luas rumah : 4 x 6 m2 Tn. S tinggal di rumah milik sendiri yang


terletak di lingkungan padat penduduk. Tn. S
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orang
tinggal bersama istri dan cucu di rumahnya.
Luas halaman rumah : Tidak ada halaman Rumah Tn. S belum memenuhi kriteria rumah
sehat, karena penerangan listrik di dalam
Bertingkat
rumah yang kurang, rumah terkesan lembap,
Lantai rumah dari: Keramik kebersihan dan tata letak barang di dalam

Dinding rumah dari : Tembok rumah yang kurang bersih dan rapi dan jarak
antar rumah yang berdempetan.
Penerangan dalam rumah

Jendela : Ada
Listik : Ada namun kurang
Ventilasi

Kelembapan rumah : Lembap


Bantuan ventilasi di dalam rumah :
AC dan kipas angin

6
Kebersihan di dalam rumah : Kurang bersih

Tata letak barang dalam rumah :


Kurang rapi dan teratur
Sumber air

Air minum dan masak dari : Beli dari tukang air


Air cuci : Pompa listrik
Jarak sumber air dari septic tank : < 10 m
Kamar mandi keluarga : Ada di dalam rumah

Jamban : Ada, bentuk jongkok

Limbah dan sampah :

Limbah dialirkan ke : Got


Tempat sampah di luar rumah : Ada
Kesan kebersihan lingkungan pemukiman :
Cukup

Denah Rumah

Gambar 1. Denah Rumah Keluarga Tn. S

7
c. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

Tabel 3. Perilaku Kesehatan Keluarga


Perilaku Sikap & Perilaku Keluarga Kesimpulan

Kebersihan Penampilan pasien cukup bersih dan rapi Kebersihan diri cukup,
Pribadi dan Pasien mandi 2 kali sehari kebersihan rumah kurang
Lingkungan Keadaan rumah kurang bersih dan kurang bersih, kurang terawat serta
terawat serta tata letak barang-barang kurang kurang rapi, penerangan
rapi rumah kurang namun
Penerangan rumah menggunakan lampu namun ventilasi cukup.
penerangan masih kurang. Ventilasi sudah
cukup
Lingkungan sekitar adalah perumahan dengan
pemukiman padat
Pencegahan Upaya pencegahan penyakit minim, hanya Pasien belum berperilaku
Spesifik memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan bila sehat maupun
terdapat keluhan menerapkan pencegahan
Kebiasaan mencuci tangan jarang spesifik.
Gizi Keluarga Istri pasien memasak sendiri menu makanan Kualitas dan kuantitas
keluarga makanan pasien kurang
Keluarga tidak memiliki anggota yang tercukupi, gizi cukup.
kekurangan gizi
Asah Asih Hubungan dengan sesama anggota keluarga Fungsi asah asih asuh baik
Asuh baik dan harmonis
Pasien rajin beribadah (shalat)
Kesehatan Pasien berstatus menikah memiliki 1 istri, 4 Kesehatan reproduksi baik
Reproduksi anak laki-laki dan 2 cucu laki-laki
Latihan Pasien tidak pernah menyediakan waktu khusus Latihan jasmani ataupun
Jasmani atau untuk berolahraga aktifitas fisik sangat
Aktivitas Fisik Waktu luang diisi dengan mengahadiri kurang
pengajian di sekitar tempat tinggal dan bermain
bersama cucu pasien
Penggunaan Jarak rumah ke pelayanan kesehatan cukup Penggunaan pelayanan
Pelayanan dekat, pasien biasa jalan kaki atau naik kesehatan baik
Kesehatan kendaraan pribadi (motor)
Pasien datang ke pelayanan kesehatan jika
hanya ada keluhan saja. Namun istri pasien rutin
kontrol kesehatannya
Kebiasaan Kebiasaan merokok sudah ditinggalkan. Perilaku kesehatan buruk
atau Perilaku Riwayat merokok selama 15 tahun. Riwayat
Lainnya yang minum alkohol disangkal
Buruk untuk Pasien dan istri pasien memiliki kegemaran
Kesehatan mengkonsumsi mie instan

8
d. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 4. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Pusat pelayanan Puskesmas Kelurahan Pasien dan keluarga jika sakit


kesehatan yang Bukit Duri, Puskesmas berobat ke Puskesmas Kelurahan
digunakan oleh pasien Kecamatan Tebet Bukit Duri atau Puskesmas
dan keluarga Kecamatan Tebet, karena jarak yang
tidak terlalu jauh dari rumah
Cara mencapai pusat Jalan kaki atau kendaraan
sehingga dapat ditempuh dengan
pelayanan kesehatan pribadi (motor)
jalan kaki atau menggunakan sepeda
Tarif pelayanan Gratis (BPJS) motor. Pasien juga merasa puas

kesehatan dengan pelayanan kesehatan di


Puskesmas.
Kualitas pelayanan Memuaskan
kesehatan

Gambar 2. Peta Rumah Tn. S Untuk Mencapai Pusat Pelayanan Kesehatan


9
e. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
Keluarga Tn. S biasa makan dua sampai tiga kali sehari. Istri Tn. S,
yaitu Ny. T memasak sendiri menu makanan keluarga. Menu makanan
yang dimasak oleh Ny. T biasanya ayam, telur, tahu atau tempe. Ny. T
jarang memasak sayur. Tn. S dan Ny. T juga mengaku gemar
mengkonsumsi mie instan karena dianggap mudah dan praktis dalam
penyajiannya. Tn. S juga mengaku lebih sering mengkonsumsi minuman
manis dan bersoda daripada air mineral. Keluarga Tn. S mengaku tidak
mengerti tentang makanan bergizi seimbang sehingga jarang
mengkonsumsi sayur dan buah-buahan setiap harinya.

f. Pola Dukungan Keluarga


Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga
Pasien dan istri pasien sama-sama memiliki kegemaran mengkonsumsi
mie instan serta jarang mengkonsumsi sayur dan buah-buahan dan hampir
tidak pernah berolahraga. Pasien dan istri pasien tinggal bersama cucu
mereka yang masih kecil sehingga tidak ada yang mengingatkan ataupun
mengontrol kebiasaan buruk mereka ini.

Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga


Keluarga Tn. S memiliki hubungan yang harmonis, hubungan pasien
dengan istri, anak dan cucu pasien cukup baik. Anak-anak pasien walau
sudah tidak tinggal bersama dengan pasien tetapi masih sering
memperhatikan kesehatan pasien dan mengingatkan pasien agar tidak
terlalu sering mengkonsumsi mie instan serta minuman manis dan bersoda.
Pasien dan istri pasien saling memberikan semangat bila salah satu ada yang
sakit.

10
B. Genogram
a. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah keluarga usila dimana terdiri dari bapak (Tn. S) dan
ibu (Ny. T) yang tinggal dalam satu rumah dimana anak-anaknya sudah
memisahkan diri. Namun karena kondisi tertentu, cucu pasien ikut tinggal
bersama pasien saat hari kerja dan tinggal bersama orang tuanya saat hari libur.

b. Tahapan Siklus Keluarga


Tahapan siklus keluarga Tn. S termasuk dalam tahap keluarga usia lanjut
(Family in After Life)

c. Family Map (Gambar)

11
d. Fungsi Keluarga

Tabel 5. Fungsi Keluarga


Fungsi Penilaian Kesimpulan
Keluarga
Biologis Tn. S dan Ny. T mempunyai 4 orang anak Fungsi biologis baik
laki-laki. Keempat anaknya lahir dengan
persalinan normal dan lahir sehat
Psikologis Tn. S mendapat perhatian yang cukup dari Fungsi psikologis baik
sang istri. Anak-anak Tn. S walau sudah tidak
tinggal bersama, namun masih memperhatikan
kesehatan dan memberikan dukungan kepada
Tn. S dan Ny. T. Tn. S dan Ny. T tidak merasa
kesepian karena cucu mereka yang ikut tinggal
bersama mereka
Sosial Hubungan pasien dan keluarga dengan Fungsi sosial baik
tetangga serta masyarakat sekitar baik. Tn. S
dan Ny. T juga sering ikut dalam kegiatan
pengajian di daerah tempat tinggal mereka
Ekonomi & Penghasilan keluarga didapatkan dari hasil Fungsi ekonomi dan pemenuhan
Pemenuhan berdagang dan uang bulanan dari anak kebutuhan cukup baik
Kebutuhan pertama dan kedua pasien dan cukup untuk
memenuhi kebutuhan primer dan sekunder

12
PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

Anamnesis : Pemeriksaan Fisik :

- Benjolan keluar dari anus - TD : 120/80


disertai darah menetes saat - Nadi : 84 x/menit
BAB - RR: 20 x/menit
- Suhu : 36,70C
- Darah warna merah segar - BB : 56 kg
dan tidak bergabung dgn feses - TB : 160 cm
- IMT : 21,8
- Benjolan masuk dgn - Status Gizi : Normal
sendirinya setelah selesai Hemoroid
BAB - Status Generalis :

- Keluhan yg sama dirasakan


Interna Grade II Dalam batas normal

2 minggu yg lalu, sudah - Status Lokalis (RT) :


sempat sembuh Pada Lansia Tonus sphincter ani kuat, ampula
rekti baik, mukosa rekti terdapat
- Riw. BAB tidak lancar, 3-4 benjolan pada arah jam 11, tidak
hari sekali dan mengedan rapuh dan tidak nyeri, pool atas
prostat teraba, pada sarung tangan
Faktor Internal : tidak terdapat feses, darah
maupun lendir
- Usia 62 tahun
- Gender laki-laki Faktor Eksternal :

- Gemar mengkonsumsi mie - Istri pasien juga memiliki


instan serta minuman manis kegemaran mengkonsumsi mie
dan bersoda instan

- Jarang mengkonsumsi sayur, - Pasien dan istri pasien hanya


buah-buahan dan air mineral tinggal bersama cucu mereka shg
tidak ada yang mengingatkan dan
- Tidak pernah melakukan mengontrol kebiasaan buruk
aktifitas fisik pasien dan istri pasien tersebut

- Kurangnya pengetahuan tentang


makanan bergizi seimbang dan
berserat tinggi

13
DIAGNOSIS HOLISTIK

- Aspek Personal
Alasan Kedatangan : Keluar benjolan dari anus disertai darah yg menetes saat BAB
Kekhawatiran : Penyakit bertambah buruk
Harapan : Keluhan hilang/sembuh
Persepsi : Keluhan ini timbul karena pasien kelelahan

- Aspek Klinik
Diagnosis Kerja : Hemoroid Interna Grade II

- Aspek Risiko Internal


Usia 62 tahun
Gender laki-laki
Gemar mengkonsumsi mie instan serta minuman manis dan bersoda
Jarang mengkonsumsi sayur, buah-buahan dan air mineral

Tidak pernah melakukan aktifitas fisik

- Aspek Psikososial Keluarga


Istri pasien juga memiliki kegemaran mengkonsumsi mie instan
Pasien dan istri pasien hanya tinggal bersama cucu mereka sehingga tidak ada yang
mengingatkan dan mengontrol kebiasaan buruk pasien dan istri pasien tersebut
Kurangnya pengetahuan tentang makanan bergizi seimbang dan berserat tinggi

- Aspek Fungsional
Pasien dalam skala fungsional 2.

14
TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI

TANGGAL INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS HOLISTIK,


RENCANA SELANJUTNYA
Pertemuan I Perkenalan dengan pasien, melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik,
penegakkan diagnosis serta penatalaksaan
Kunjungan Pertama
Pasien ke PKL S : Keluar benjolan dari anus saat BAB disertai darah yang menetes
Bukit Duri berwarna merah segar yg tidak bergabung dengan feses. Benjolan
masuk kembali dgn sendirinya setelah selesai BAB. Riwayat BAB tidak
23 Maret 2017 lancar dan mengedan saat BAB.

O : TD 120/80 mmHg, Nadi 84 x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 36,70C


BB 56 kg, TB 160 cm, IMT 21,8, Status gizi normal

Status Generalis : dalam batas normal

Status Lokalis (RT) : tonus sphincter ani kuat, ampula rekti baik, mukosa
rekti terdapat benjolan pada arah jam 11, tidak rapuh dan tidak nyeri,
pool atas prostat teraba, pada sarung tangan tidak terdapat feses, darah
maupun lendir

A : Hemoroid Interna Grade II

P : Farmakologi : antihemoroid doen 1x1 supp


Non Farmakologi : menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi buah-
buahan dan sayuran lebih sering untuk
memperlancar BAB dan mengurangi keluhan

Rencana selanjutnya : inform consent untuk kunjungan ke rumah pasien


untuk melengkapi informasi terkait masalah
kesehatan pasien
Pertemuan II Kegiatan yang dilakukan
- Perkenalan dengan keluarga pasien
Kunjungan Pertama - Menanyakan kabar, keluhan dan kekhawatiran yang masih dirasakan oleh
ke Rumah Pasien pasien serta harapan pasien terkait masalah kesehatan yang dialami
- Mengidentifikasi permasalahan (faktor internal dan eksternal) yang
30 Maret 2017 mempengaruhi masalah kesehatan pasien

S : Keluhan keluarnya benjolan dari anus disertai BAB berdarah sudah


tidak ada namun pasien mengaku BAB masih belum lancar, harus
mengedan jika BAB dan sesekali terasa nyeri saat BAB.
Kekhawatiran : keluhan keluar benjolan dari anus disertai
berdarah muncul kembali.
Harapan : bisa BAB dengan lancar tanpa harus mengedan
serta tanpa terasa nyeri ataupun keluar benjolan yg
keluar dari anus.

O : TD 120/70, Nadi 78 x/menit, RR 18 x/menit, Suhu 36,6 0C.


Pada pemeriksaan RT didapatkan tonus sphincter ani kuat, ampula rekti
baik, mukosa rekti terdapat benjolan pada arah jam 11, tidak rapuh dan
tidak nyeri, pool atas prostat teraba, pada sarung tangan tidak terdapat
feses, darah maupun lendir

15
A : Hemoroid Interna Grade II

P : Intervensi yang dilakukan


- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan yg
dialami pasien, faktor-faktor penyebab munculnya penyakit tersebut serta
kemungkinan buruk jika keluhan yang dialami pasien terus menerus
berulang
- Menjelaskan kepada pasien agar mengurangi mengkonsumsi mie instan
serta minuman manis dan bersoda
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang makanan bergizi
seimbang serta makanan berserat tinggi
- Menjelaskan kepada pasien tentang Bowel Management Program (BMP)
sebagai prinsip tatalaksana awal serta pencegahan penyakit yg dialami
pasien
- Menyarankan kepada istri pasien untuk mengurangi mengkonsumsi mie
instan dan ikut berpartisipasi dalam keberhasilan BMP sebagai
bentuk dukungan dan semangat kepada pasien untuk mengatasi masalah
kesehatan yg dialaminya
- Menyarankan kepada pasien dan keluarga untuk menerapkan BMP setiap
harinya
- Menjelaskan kepada pasien jenis aktifitas fisik yang sesuai dengan usia
pasien serta menyarankan untuk mulai rutin melakukan aktifitas fisik
tersebut

Hasil Intervensi
- Pasien dan keluarga mengerti masalah kesehatan yang dialami pasien
- Pasien akan mulai mengurangi mengkonsumsi mie instan, minuman
manis dan bersoda
- Pasien dan keluarga mengerti tentang menu makanan bergizi seimbang
dan berserat tinggi dan akan mulai menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari
- Pasien dan istri pasien mengerti tentang BMP dan akan mulai
menerapkannya setiap hari
- Istri pasien juga akan mulai mengurangi mengkonsumsi mie instan serta
ikut serta dalam BMP
- Pasien akan mulai melakukan aktifitas fisik

Rencana selanjutnya : mengevaluasi hasil intervensi


Pertemuan III Kegiatan yang dilakukan
Mengevalusi hasil intervensi sebelumnya
Kunjungan Kedua
ke Rumah Pasien Hasil
- Pasien sudah mengurangi makan mie instan, namun sesekali masih
6 April 2017 minum minuman manis dan bersoda
- Pasien dan keluarga sudah mulai menerapkan menu makanan bergizi
seimbang dan berserat tinggi serta BMP namun belum setiap hari
- Pasien sudah mulai melakukan aktifitas fisik namun hanya 1 kali
seminggu

16
KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN PERTAMA
Diagnosis holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama

ASPEK I
Alasan Kedatangan : Keluar benjolan dari anus disertai darah yang menetes saat BAB
Kekhawatiran berkurang dan harapan tercapai

ASPEK II
Hemoroid Interna Grade II

ASPEK III
Laki-laki usia 62 tahun
Memiliki kegemaran mengkonsumsi mie instan serta minuman manis dan
bersoda
Jarang mengkonsumsi sayur, buah-buahan dan air mineral serta tidak
pernah melakukan aktifitas fisik

ASPEK IV
Istri pasien juga memiliki kegemaran mengkonsumsi mie instan
Tidak ada yang mengingatkan dan mengontrol kebiasaan buruk pasien dan istri
pasien
Kurangnya pengetahuan tentang makanan bergizi seimbang dan berserat tinggi

ASPEK V

Derajat fungsional 2

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien :


Pasien kooperatif selama pembinaan berlangsung
Lokasi pelayanan kesehatan dekat rumah pasien
Istri pasien ikut berpartisipasi dalam kegiatan intervensi sebagai motivasi untuk pasien
dalam menghadapi masalah kesehatan yang dialaminya

17
Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien :
Tidak ada yang mengawasi dan mengontrol pasien dalam menjalankan intervensi yang
sudah diberikan

Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya :


Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk selalu menerapkan menu
makanan bergizi seimbang dan berserat tinggi dan rutin menjalankan BMP setiap
harinya serta melakukan aktifitas fisik yang sudah dianjurkan
Menyarankan pasien untuk berobat jika keluhan muncul kembali

FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN

18
19

Anda mungkin juga menyukai