Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SEMINAR AKUNTANSI

LAPORAN ARUS KAS


MENURUT IFRS

OLEH:
SAIDUR RAHMAN (155310411)
LOKAL D

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan hidayahnyalah
sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Seminar akuntansi tentang arus kas
menurut IFRS, sebagai tugas dari Dosen.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah seminar akuntansi
,karena berkat dan arahannya sehingga penyusun makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari
Kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pihak Dosen maupun dari rekan-rekan lainnya untuk
menyempurnakan Makalah ini demi mencapai tujuan yang diharapkan.

Pekanbaru,28 november 2017

SAIDUR RAHMAN

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi..................................................................................................................... ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah........................................................................................1


1.2. RumusanMasalah...................................................................................................2
1.3. Tujuan....................................................................................................................2
1.4. Manfaat..................................................................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PengertianLaporanArusKas...................................................................................3
2.2 Perlakuan akuntansi...............................................................................................5
2.3 Penyajian pelaporan arus kas.................................................................................7

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus di patuhi


dalam pemubuatan pembuatan laporan arus kas, standar tersebut diperlukan karena
banyaknya pengguna laporan arus kas. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat
saja menyajikan laporan arus kas yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka
sendiri. Hal ini tentunya akan menjadi masalah bagi pengguna karena akan
menyulitkan untuk memahami laporan arus kas yang ada.

Setiap Negara tentunya mempunyai aturan akuntansi (standar) yang berbeda-


beda. Perbedaan itu mencakup perlakuan, metode, penyajian dan pelaporan.
Perbedaan akuntansi setiap negaraa akan menyulitkan bagi para pengguna laporan
keuangan terutama bagi para analis, auditor, investor, dan kreditur yang lingkup
kerjanya melewati batas Negara. Ketika dunia bisnis dapat dikatakana hampir tanpa
batas Negara, sumber daya produksi ( misalnya uang) yang dimiliki oleh seorang
investor di satu Negara tertentu dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke
Negara lain misalnya mekanisme bursa saham. Tentu saja akan timbul suatu masalah
ketika standar akuntansi yang dipakai di Negara lain. Agar pemahaman laporan
keuangan menjadi lebih mudah, maka perlu ditetapkan suatu aturan atau standar yang
seragam. Atas dasar hal tersebut muncullah IFRS. Dengan adanya IFRS diharapkan
dapat menjembatani persepsi yang keliru dalam mengartikan laporan arus kas karena
semua Negara aturannya seragam dengan pemahaman yang sama. Jadi dengan IFRS,
diharapkan tidak akan ada lagi persepsi yang salah dalam menginterpretasikan
laporan keuangan.

2.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana Laporan Arus Kas menurut IFRS


1
2) Bagaimana mengklasifikasi laporan arus kas menurut IFRS

3) Bagaimana ilustrasi penyusunan Laporan Arus Kas Menurut IFRS

3.3 Tujuan

1) Untuk mengetahui sumber dan penggunaan kas pada setiap aktifitas dalam
pelaporan arus kas menurut IFRS

2) Untuk mengetahui kondisi arus kas pada perusahaan

3) Untuk mengetahui keputusan apakah yang dipergunakan

4.4 Manfaat

1) mengetahui tinjauan laporan arus kas menurut IFRS perusahaan, konsep arus
dana, tujuan dari laporan arus kas serta pengelompokan dalam laporan arus kas suatu
perusahaan. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih
masa depan

2) Menilai kemampuan perusahan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan


membayar dividend Dan kebutuhan pendanaan eksternal

3) Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta


pengeluaran kas yang berkaitan

4) Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baik kas ataupun non kas
terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang memuat
informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar, akibat aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan, pada periode tertentu.
IAS 7 adalah salah satu laporan utama dari laporan keuangan, selain laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi komprehensif dan laporan perubahan ekuitas. Laporan
arus kas menyajikan arus masuk dan arus keluar dari kas dan setara kas dengan
kategori (aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan) selama suatu periode waktu
tertentu. Laporan tersebut memberikan kepada pengguna suatu dasar untuk menilai
kemampuan entitas untuk menghasilkan dan memanfaatkan uang tunainya.

Tujuan
Dalam menilai kelangsungan usaha entitas, khususnya posisi solvabilitas dan
likuiditas, pengguna laporan keuangan memerlukan informasi sehubungan dengan
sumber kas dari entitas, kemampuan entitas untuk mengendalikan kas, dan
penggunaan kas oleh entitas.
Tujuan dari IAS 7 untuk memberikan petunjuk sehubungan dengan cara penyajian
informasi arus kas. Laporan arus kas juga relevan untuk mengidentifikasi:
Perubahan saldo kas untuk suatu periode
Masalah waktu dan kepastian dari arus kas
Kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas
Memprediksi arus kas masa depan (berguna untuk model penilaian)

3
Istilah Penting
Sebuah entitas harus menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas
selama suatu periode tertentu, dan dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi,
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Arus kas terdiri dari arus masuk dan arus keluar dari kas dan setara kas.
Kas terdiri dari:
Kas di tangan, dan
Tabungan (tabungan setelah dikurangi bank overdraft neto)
Setara kas adalah investasi jangka pendek, sangat likuid (seperti: surat berharga utang
jangka pendek) yang siap dikonversikan menjadi kas dan memiliki risiko perubahan
nilai yang sangat tidak signifikan.
Kas (cash). Jumlah kas yang ada di tangan dan rekening giro pada bank.
Setara kas (cash equivalent). Investasi yang sifatnya jangka pendek sangat likuid,
dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu, tanpa menghadapi
risiko perubahan nilai yang signifikan.
Arus kas (cash flows). Arus kas masuk dan arus kas keluar atau arus masuk dan arus
keluar dari setara kas.
Aktivitas operasi (operating activities). Aktivitas-aktvitas penghasil pendapatan
utama perusahaan (principal revenue producing activities) dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Aktivitas investasi (investing activities). Perolehan dan pelepasan aset jangka
panjang serta investasi lain yang lain yang tidak termasuk dalam setara kas.
Aktivitas pendanaan (fiancing activities). Aktivitas yang mengaktibatkan
perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
Definisi dari setara kas menandakan bahwa dimiliki untuk memenuhi komitmen
jangka pendek, dan bukan untuk tujuan investasi. Untuk memenuhi persyaratan
ssetara kas, investasi harus bersifat jangka pendek, harus segera dapat diubah menjadi
kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang
signifikan. Biasanya, jangka pendek adalah suatu periode tiga bulan atau kurang dari
tanggal perolehannya.

4
Contoh
1. Suatu deposito berjangka dengan bank di mana jatuh tempo aslinya adalah
enam bulan tidak dapat dikelompokkan sebagai setara kas.
2. Suatu investasi dilakukan dalam ekuitas saham biasanya juga tidak memenuhi
kualifikasi sebagai setara kas karena tunduk kepada suatu risiko perubahan
nilai yang dapat menjadi signifikan.
3. Suatu investasi yang dibuat dalam saham preferen yang tidak dapat ditebus di
dalam suatu periode pendek dari jatuh temponya dan dengan suatu tanggal
penebusan yang memenuhi kualifikasi sebagai suatu setara kas.
Jumlah yang jatuh tempo pada pinjaman bank biasanya dianggap sebagai bagian dari
aktivitas pendanaan (financing activities). Namun, dalam beberapa negara, di mana
bank overdraft dapat dilunasi sesuai dengan permintaan, dan membentuk suatu
bagian yang integrasi dari sistem manajemen kas entitas yang dikelompokkan sebagai
suatu komponen setara kas. Suatu faktor yang penting untuk saldo bank overdraft
semacam ini dianggap sebagai setara kas, yaitu bahwa saldo bank berfluktuasi dari
positif hingga kelebihan tarik selama periode, untuk sebuah laporan arus kas yang
disusun.

Ruang Lingkup Standar


Seluruh entitas diminta menyajikan laporan arus kas untuk melaporkan arus kas
selama suatu periode pelaporan.

2.2 Perlakuan Akuntansi


Arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan dengan menggunakan metode
langsung ataupun metode tidak langsung.
Metode langsung mengungkapkan kelompok utama dari penerima kas dan
pembayaran kas (contoh: penjualan, beban pokok penjualan, pembelian dan manfaat
pensiun).
Metode tidak langsung menyesuaikan laba dan rugi periode berjalan dengan:
Pengaruh dari transaksi nonkas,

5
Pendapatan dan beban yang masih harus diterima, serta pendapatan dan beban
diterima di muka, dan
Arus kas dari investasi dan pendanaan.
Entitas didorong untuk menggunakan metode langsung karena memberikan tambahan
informasi yang dapat berguna untuk mengestimasi arus kas mendatang.
Arus kas dari aktivitas investasi dilaporkan sebagai berikut:
Kelompok utama penerimaan kas dan pengeluaran kas bruto dilaporkan secara
terpisah.
Agregat arus kas dari akuisisi atau pelepasan anak perusahaan dan unit usaha
lain diklasifikasikan sebagai investasi.
Arus kas dari aktivitas pendanaan dilaporkan dengan cara membagi list
kelompok utama penerimaan kas dan pembayaran kas bruto.
Arus kas dapat dilaporkan secara neto dengan cara sebagai berikut:
Penerimaan dan pembayaran kas yang berasal dari konsumen.
Penerimaan dan pembayaran kas untuk hal-hal yang membuthkan perputaran
yang cepat, jumlah yang besar, dan jangka waktunya pendek (sebagai contoh:
pembelian dan penjualan investasi).
Bunga dan dividen yang dibayarkan harus diperlakukan secara konsisten
dalam kegiatan opersi ataupun kegiatan pendanaan. Bunga dan dividen yang
diterima harus diperlakukan sebagai kegiatan investasi. Kecuali, dalam kasus
lembaga keuangan, bunga yang dibayarkan dan dividen yang diterima
biasanya diklasifikasikan sebagai arus operasi.
Arus kas dari pajak atas penghasilan biasanya akan dikelompokkan sebagai
kegiatan operasi (kecuali secara khusus berhubungan dengan aktivitas
investasi dan pendanaan).
Transaksi dengan mata uang asing dicatat dengan menggunakan mata uang
fungsional dengan menggunakan nilai tukar pada tanggal laporan arus kas.
Arus kas yang berasal dari operasi di luar negeri ditranslasikan terhadap nilai
tukar pada tanggal laporan arus kas (nilai tukar yang memperkirakan nilai

6
aktual dapat juga digunakan, sebagai contoh nilai rata-rata tertimbang dalam
suatu periode).
Ketika entitas memiliki ekuitas atau biaya yang harus dipertanggungjawabkan
(contoh dividen yang diterima), hanya arus kas aktual yang ditunjukkan dalam
laporan arus kas.
Arus kas yang berasal dari ventura bersama dikonsolidasi secara proporsional
dalam laporan arus kas.

2.3 Penyajian Laporan Arus Kas


Laporan arus kas mengkategorikan informasi yang terkait dengan penerimaan kas
dan pembayaran kas menurut judul berikut:
1. Aktivitas operasi;
2. Aktivitas investasi; dan
3. Aktivitas pendanaan.
Entitas harus memastikan bahwa terdapat konsistensi di dalam klasifikasi arus kas.
klasifikasi tersebut menurut aktifitas, membantu pengguna memahami dampak
aktivitas tersebut pada posisi keuangan dari entitas dan pada jumlah kas dan setara
kas. Dalam beberapa hal, suatu transaksi kas tunggal meliputi komponen yang harus
diklasifikasi secara terpisah.
Contoh
Dalam pelunasan kas dari suatu jumlah pinjaman meliputi pokok pinjaman dan
bunga, pelunasan yang dilakukan mengarah pada jumlah pokok pinjaman yang
diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan (financing activity) dan dibayarkan
mengarah ke bunga, harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi (operating
activity). Untuk menyusun laporan arus kas, maka pergerakan di dalam atau antara
pos-pos dari setara kas tidak dipertimbangkan, karena merupakan bagian dari aktivita
manajemen entitas.

Contoh

Apabila deposito satu bulan ditutup untuk membeli saham preferen yang dapat
ditebus yang jatuh tempo dalam tiga bulan ke depan, maka aliran kas keluar tidak
7
dipertimbangkan untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, karena kedua aktivitas
tersebut merupakan bagian dari manajemen entitas dan meliputi pergerakan antara
komponen setara kas.

Aktivitas Operasi

Jumlah arus kas dari aktivitas operasi menunjukkan batasan kas yang dihasilkan dari
operasi untuk melunasi pinjaman, membayar dividen, melakukan investasi, dan
mempertahankan kapabilitas operasional dari entitas tanpa memperoleh dana apapun
dari sumber eksternalnya. Informasi historis ini merupakan salah satu dari komponen
penting yang membantu dalam meramalkan aktivitas arus kas operasi masa datang.

Arus kas dari aktivitas operasi adalah terutama terkait dengan aktivitas menghasilkan
pendapatan dari entitas. Oleh karena itu, arus kas dari penjualan dan pembelian surat
berharga yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan oleh suatu perusahaan investasi,
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi; seharusnya arus kas dari penjualan dan
pembelian surat berharga yang dimiliki untuk tujuan investasi oleh suatu perusahaan
pabrikasi, diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi:
1. Penagihan kas dari penjualan barang dan penyerahan jasa.
2. Royalty, iuran, komisi, dan pendapatan lainnya yang diterima secara tunai.
3. Penggantian pajak penghasilan yang diterima, jika tidak dapat diidentifikasi
secara khusus dengan aktivitas pendanaan atau aktivitas investasi.
4. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
5. Pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan.
6. Pembayaran pajak penghasilan, pembayaran dapat diidentifikasi secara
khusus dengan aktivitas pendanaan atau aktivitas investasi.
Arus kas dari aktivitas operasi dapat dilaporkan dengan metode langsung (direct
method), di mana kelompok utama dari penerimaan kas dan pembayaran kas kotor
diungkapkan, atau dengan metode tidak langsung (indirect method), di mana laba
atau rugi disesuaikan untuk dampak transaksi yang bersifat non-kas, penerimaan atau
pembayaran kas dari operasi masa depan yang ditangguhkan atau masih belum

8
diterima, dan pos-pos pendapatan atau beban yang berhubungan dengan arus kas
investasi atau pendanaan. IAS 7 mendorong penggunaan metode langsung, akan
tetapi di dalam prakteknya, kebanyakan entitas menggunakan metode tidak langsung
(indirect method).

Contoh
Metode langsung (Direct Method)
Dalam dolar AS
Arus kas dari aktivitas operasi 2008
Penerima kas dari pelanggan $1,000,000
Pembayaran kas kepada pemasok (700,000)
Pembayaran kas kepada karyawan (100,000)
Kas yang dihasilkan dari operasi 200,000
Bungan yang dibayarkan (30,000)
Pajak penghasilan yang dibayarkan (20,000)
Kas dari aktivitas operasi $150,000

Metode Tidak Langsung (Indirect Method)


Dalam dolar AS
Arus kas dari aktivitas operasi 2008
Laba sebelum pajak $1,000,000
Penyesuain atas:
Depresiasi 60,000
Penghasilan dari investasi 30,000
Beban bunga (40,000)
$1,050,000
Penerunan dalam piutang dagang dan lain-lain 100,000
Kenaikan dalam persediaan (200,000)
Penuruan dalam hutang dagang dan hutang lain- (150,000)
lain
Kas dari aktivitas operasi $ 800,000

9
Aktivitas investasi
Arus kas yang timbul dari aktivitas investasi mewakili pengeluaran yang telah dibuat
dan sumber yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan masa datang dan arus
kas.

Contoh
Arus kas masuk:
Hasil dari penjualan properti, pabrik dan peralatan
Hasil dari penjualan investasi
Pelunasan uang muka kas
Arus kas keluar:
Pembelian properti, pabrik dan peralatan
Pembelian investasi
Uang muka kas yang dilakukan kepada pihak ketiga
Aktivitas Pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan meliputi dana yang disediakan oleh dan dibayarkan
kepada pemilik dan pihak ketiga.
Contoh
Arus kas masuk:
Penerimaan kas dari emisi saham
Penerimaan kas dari pinjaman bank
Arus kas keluar:
Pembayaran dividen kepada pemegang saham
Pelunasan pinjaman bank
Transaksi Non-Kas
Bilamana penyusunan laporan arus kas dilakukan, maka transaksi yang tidak
memerlukan penggunaan kas atau setara kas harus dikeluarkan. Informasi yang
diperlukan mengenai transaksi seperti ini, harus diungkapkan sedemikian rupa di
dalam laporan keuangan.

10
Contoh
Peneribitan saham terhadap pembelian aset
Konversi hutang yang ada menjadi ekuitas
Arus Kas Mata Uang Asing
Dalam kaitannya dengan transaksi dalam satuan mata uang asing, arus kas harus
dicatat dalam mata uang fungsional dan untuk tujuan itu, kurs mata uang fungsional
dan mata uang asing pada tanggal arus kas harus diterapkan pada jumlah mata uang
asing yang terkait.
Pelaporan Arus Kas pada Basis Neto
Institusi non-keuangan biasanya mempertimbangkan aru kas masuk dan arus kas
keluar kotor untuk pelaporan arus kas. Dalam hal ini, arus kas masuk (penerimaan
pinjaman) dan arus kas keluar (pelunasan pinjaman) dianggap terpisah. Namun,
dalam hal berikut ini, aru kas dapat dilaporkan atas basis neto:
1. Penerimaan dan pembayaran kas atas nama pelanggan mencerminkan
aktivitas pelanggan bukannya yang berkaitan dengan entitas
2. Penerimaan dan pembayaran untuk pos di mana perputarannya cepat, maka
jumlah adalah besar dan periode jatuh tempo adalah pendek.
Lagipula, institusi keuangan juga diizinkan melaporkan arus kas dari aktivitas atas
basis neto dalam kondisi sebagai berikut:
1. Penerimaan dan pembayaran atas penerimaan dan pelunasan deposito dengan
tanggal jatuh tempo tetap
2. Menempatkan deposito pada institusi keuangan lainnya dan menariknya
selama periode pelaporan
3. Uang muka kas yang dilakukan oleh institusi keuangan kepada pelanggannya
dan pelunasan uang muka tersebut.

Penyajian dan Pengungkapan


Bunga dan Dividen. Penerimaan dan pembayaran Arus Kas dari bunga dan dividen
harus diungkapkan secara terpisah. Klasifikasi penerimaan dan pembayaran menurut
masing-masing aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan harus secara konsisten
diikuti. Dalam hal institusi keuangan,bunga yang dibayar dan bunga yang diterima
11
biasanya diklasifikasi sebagai arus kas operasi. Namun, dalam hal entitas selain dari
institusi keuangan, tidak ada konsensus atas klasifikasi dari arus kas tersebut
sebagaimana IAS 7 tidak menyatakan suatu klasifikasi tertentu. Dividen biasanya
diklasifikasi sebagai aktivitas pendanaan karena merupakan suatu biaya perolehan
sumber keuangan.

Berikut adalah hal-hal yang harus diungkapkan:


1. Komponen kas dan setara kas dalam laporan arus kas dan rekonsiliasi atas
hal-hal yang sama dalam laporan posisi keuangan;
2. Rincian transaksi kegiatan investasi dan pendanaan nonkas (seperti: konversi
utang menjadi ekuitas); dan
3. Jumlah kas dan setara kas yang tidak dapat digunakan oleh grup.
Berikut ini adalah hal-hal yang dianjurkan untuk diungkapkan:
1. Jumlah fasilitas pinjaman untuk kegiatan masa depan yang tidak digunakan
dan komitmen atas modal yang membatasi penggunaan modal;
2. Total jumlah arus kas yang berasal dari tiga aktivitas (operasi, investasi dan
pendanaan) terkait hak entitas pada perusahaan ventura bersama;
3. Jumlah arus kas yang meningkat dari setiap tiga aktivitas terkait dengan
segmen usaha dan segmen geografis;
4. Perbedaan antara arus kas yang menunjukkan kenaikan dari kapasitas
produksi dan yang menunjukkan perawatan kapasitas produksi.
Berikut adalah yang harus ditunjukkan secara agregat baik untuk pembelian atau
penjualan perusahaan anak atau suatu unt bisnis:
1. Pertimbangan atas total pembelian dan pelepasan;
2. Pertimbangan pembelian atau pelepasan yang melibatkan kas dan setara kas;
3. Jumlah kas dan setara kas pada entitas yang diperoleh atau dilepas; dan
4. Jumlah aset dan liabilitas selain kas dan setara kas pada entitas yang diperoleh
atau dilepas.
PAJAK ATAS PENGHASILAN

Transaksi yang menghasilkan penghasilan yang dikenakan pajak, diklasifikasikan


sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan. Arus Kas yang diakibatkan
12
karena pajak atas penghasilan harus diungkapkan secara terpisah dan jika tidak, pajak
dapat diidentifikasi secara spesifik dengan aktivitas pendanaan dan investasi, harus
diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi.

KAS & SETARA KAS

Komponen dari kas dan setara kas harus diungkapkan dan suatu rekonsiliasi
mengenai jumlah di dalam laporan arus kas dengan pos kas dan pos setara kas yang
dilaporkan di dalam laporan posisi keuangan yang disajikan. Manajemen juga harus
mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang dimiliki oleh
entitas yang tidak tersedia untuk penggunaan oleh kelompok.

Contoh

Expres Inc.,

Ikhtisar Pos Kas

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008

Dalam dolar AS

Saldo pada 1/1/20X2 $50,000 Pembayaran kepada pemasok $2,000,000

Penerbitan saham ekuitas 300.000 Pembelian Properti, pabrik dan 200,000

Peralatan

Penerimaan dari pelanggan 2,800,000 Beban Overhead 200,000

Penjualan Properti, pabrik dan 100,000 Upah dan Gaji 100,000


13
Peralatan

Pajak 250,000

Dividen 50,000

Pelunasan Pinjaman Bank 300,000

Saldo pada 31/12/20X2 150,000

$3,250,000 $3,250,000

Atas dasar informasi ini, laporan arus kas disusun sesuai dengan IAS 7 menurut metode
langsung adalah sebagai berikut:

Laporan Arus Kas

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008

Metode langsung (Direct Method)

Dalam dolar AS

Penerima kas dari pelanggan $2,800,000

Pembayaran kas kepada pemasok (2,000,000)

Pembayaran kas kepada karyawan (100,000)

Pembayaran kas untuk overhead (200,000)

Kas yang dihasilkan dari operasi 500,000

Pajak penghasilan yang dibayarkan (250,000)

Arus Kas bersih dari aktivitas operasi $250,000

Arus kas dari aktivitas investasi

Pembelian property, pabrik dan peralatan (200,000)

Hasil dari penjualan property, pabrik dan peralatan 100,000


14
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi (100,000)

Arus kas dari aktivitas Pendanaan

Hasil dari penerbitan modal saham 300,000

Pelunasan pinjaman Bank (300,000)

Pemabayaran Dividen (50,000)

Arus Kas bersih dari (untuk) Aktivitas (50,000)


Pendanaan

Kenaikan bersih kas 100,000

Kas pada awal tahun 50,000

Kas pada akhir tahun $150,000

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang memuat
informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar, akibat aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan, pada periode tertentu. IAS 7 adalah salah satu laporan utama dari laporan
keuangan, selain laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif dan
laporan perubahan ekuitas. Laporan arus kas menyajikan arus masuk dan arus keluar
dari kas dan setara kas dengan kategori (aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan)
selama suatu periode waktu tertentu. Laporan tersebut memberikan kepada pengguna
suatu dasar untuk menilai kemampuan entitas untuk menghasilkan dan memanfaatkan
uang tunainya
Sebuah entitas harus menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas
selama suatu periode tertentu, dan dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi,
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Tujuan dari IAS 7 untuk memberikan petunjuk sehubungan dengan cara penyajian
informasi arus kas. Laporan arus kas juga relevan untuk mengidentifikasi:
Perubahan saldo kas untuk suatu periode
Masalah waktu dan kepastian dari arus kas
Kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas
Memprediksi arus kas masa depan (berguna untuk model penilaian)

Laporan arus kas mengkategorikan informasi yang terkait dengan penerimaan kas
dan pembayaran kas menurut judul berikut:
1. Aktivitas operasi;
2. Aktivitas investasi; dan
3. Aktivitas pendanaan
16
DAFTAR PUSTAKA

Intermediate Accounting,
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley

Standar Akuntansi Keuangan


Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

International Financial Reporting Standards Certificate Learning


Material
The Institute of Chartered Accountants, England and Wales

17

Anda mungkin juga menyukai