PENGANGARAN BISNIS
TENTANG:
PENGAGGARAN MODAL
OLEH:
SAIDUR RAHMAN (155310411)
RIRI ALFITRO (155310870)
YUNUS LAOWO (155311029)
ILHAM
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan hidayahnyalah
sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah penganggaran bisnis tentang
penganggaran modal, sebagai tugas dari Dosen.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari
Kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pihak Dosen maupun dari rekan-rekan lainnya untuk
menyempurnakan Makalah ini demi mencapai tujuan yang diharapkan.
Anggota kelompok
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi..................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat
berhubungan dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah
tafsirkan sebagai alat untuk menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran
modal (capital budgeting) bukan hanya sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus
memahami betul pengertian dari penganggaran modal (capital budgeting) agar
penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan
keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka
pendek bagi perusahaan. Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan harus
paham betul dengan capital budgeting ini sebab seorang manajerlah yang akan
memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat diinvestasikan agar berdampak
baik pada perusahaan.
Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber utama
keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting mereka
dapat menghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada jangka
panjangnya. Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk
berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah,
mesin dan peralatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan
sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan.
Capital budgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara terpisah. Bila
investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima, manager keuangan kemudian
memilih metoda pembiayaan yang paling baik.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembahasan rumusan masalah dari makalah ini yaitu untuk
mengetahui lebih jelas lagi apa itu capital budgeting, manfaat, peranan, serta hal-hal
lain yang berhubungan dengan masalah tersebut.
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.5 Manfaat Penganggaran Modal
1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang
terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2. Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment
3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah
yang sangat besar.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
Dimana :
P = Discount rate
C = NPV
6
Jika IRR < P, Investasi ditolak
4. Profitability Index
Membagi nilai antara sekarang arus kas masuk yang akan datang diterima
diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar.
Rumus :
PV.outlay
Investasi
7
2.7 Resiko Dalam Penganggaran Modal
Ada 3 (tiga) jenis dalam proses penggaran moda. Masalahnya adalah sulit
untuk mengukur resiko-resiko tersebut secara tepat. Kelemahan ini menyebabkan
perhitungan resiko dalam keputusan penganggaran modal menjadi sulit. Pada
dasarnya ada 2 (dua) metode untuk memasukkan pertimbangan risiko kedalam
keputusan penganggaran modal, yaitu :
8
Investasi adalah pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk
menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Dalam penggantian atau pembahasan
kapasitas pabrik misalnya : dana yang sudah ditanamkan akan terikat dalam jangka
waktu yang panjang, sehingga perputaran dana tersebut kembali menjadi uang tunai
tidak dapat terjadi dalam waktu satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu yang
lama..
Investasi dapat dibagi menjadi empat golongan :
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment)
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable profit
investment)
3. Investasi dalam penggantian equipmen (replacement investment)
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)
Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau untuk
memilih berbagai macam alternative investasi. Berikut ini empat metode untuk
menilai suatu usulan investasi:
1. Pay-back Method.
2. Average Return on Investment
3. Present Value
4. Discounted Cash Flows.
1. Payback Method
Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff method dan
pay out method.
Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi
adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi.
Rumusan perhitungan pay-back (dalam tahun) dapat dibagi menjadi
dua kelompok :
9
b. Rumus perhitungan pay-back period yang memperhitungkan unsur pajak
penghasilan.
Rumus Perhitungan Pay-back Period yang Belum Memperhitungkan
Unsur Pajak Penghasilan.
Contoh 1 :
dari kantong)
3.000.000 (-)
10
Laba tunai per bulan Rp.
2.000.000
72.000.000
𝑝𝑎𝑦 − 𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = = 60 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
1.200.000
(contoh diatas adalah perhitungan Pay-back period jika laba tunai sama setiap
perode)
Contoh 2 :
11
Jumlah ditutup diperlukan
5 Rp. 6.800.000 - -
(Contoh diatas adalah perhitungan pay-back period jika laba tunai tidak sama setiap
periode)
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑝𝑎𝑦 − 𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛) =
Kas Masuk bersih
Contoh 1:
Dalam Tahun 19X1 akan mengganti sebuah truk yang dimilikinya sekarang dengan
truk baru. Penggantian ini akan dilakukan berdasarkan pertimbangan penghematan
biaya dengan pemakaian truk baru tersebut. Jika dalam satu tahun diperkirakan jarak
12
yang ditempuh sebuah truk sebanyak 180.000 Km, maka taksiran biaya diferensial
berupa penghematan biaya dengan pemakaian truk baru dibandingkan dengan truk
lama di sajikan sebagai berikut.
Biaya Diferensial
13
Rugi penghentian pemakai truk lama Rp. 300.000
Dalam investasi tersebut diatas, pada saat penggantian , disatu pihak Perusahaan
akan memperoleh aktiva diferensial dengan pengeluaran uang untuk membeli truk
baru sebesar Rp. 5.000.000, namun di lain pihak akan terdapat biaya kesempatan
(opportunity costs) Karena perusahaan akan menerima uang hasil penjualan truk lama
Rp.700.000 dan penghemat pajak sebesar Rp. 105.000 sebagai akibat terjadinya
kerugian akibat penjualan truk lama. Menurut undang-undang pajak penghasilan,
kerugian akibat penjualan aktiva tetap dapat diperhitungkan dalam penentuan laba
kena pajak jika memenuhi syarat-syarat tertentu. Jika tarif pajak penghasilan yang
dikenakan terhadap perusahaan tersebut sebesar 35% dari laba kena pajak, maka
berarti penghematan pajak dalam investasi penggantian truk tersebut adalah sebesar
Rp. 105.000 (35%XRp.300.000).
14
Rp. 805.0000
Pengeluaran kas bersih (net cash outlay) Rp 4.195.000
Biaya diferensial tunai (penghematan tunai) per
tahun
Penghemat biaya operasi tunai truk per tahun Rp. 3.200.000
Kenaikan pajak penhasilan
Kenaikan pajak (tax loss) karena adanya
Penghematan biaya operasi truk =
35% X Rp. 3.200.000
Rp.1.120.000
Penghemat pajak (Tax saving) karena
Kenaikan biaya depresiasi truk per tahun
35% X Rp. 1.000.000 770.000
350.000
Jumlah kenaikan pajak per tahun
2.430.000
Biaya diferensial tunai dan pajak
(penghematan 1,7 tahun
Tunai atau cash savings) per tahun
Biaya diferensial yang berupa penghematan tunai yang diperoleh perusahaan setiap
tahun dari operasi truk baru tersebut adalah sebesar Rp. 3.200.000. tetapi dengan
adanya penghematan biaya ini, dalam tahun-tahun berikutnya sejak saat penggantian,
perusahaan akan memayar pajak penghasilan yang lebih besar. Dalam hal turunnya
pajak yang terjadi setalah penggantian truk karena adanya kenaikan biaya depresiasi
15
dianggap bahwa sisa umur truk lama sama dengan umur ekonomis truk baru, dan
nilai buku truk baru sama dengan nol. Kenaikan biaya depresiasi pada tahun-tahun
setelah penggantian disajikan sebagai berikut.
16
Kebaikan dan Kelemahan Payback Method
Kebaikan
Kelemahan
17
Lama sesudah pajak sama dengan laba tunai (cash profit) dikurangi dengan biaya
depresiasi (capital recovery). Oleh karena itu rumus perhitungan tariff kembalian
investasi (rate of return on investment) adalah :
Contoh
= 5%
Jika dalam rumus tariff kembalian investasi tersebut di atas di pakai investasi
rata-rata (average capital investment) sebagai penyebut, maka ada dua macam
cara perhitungan rata-rata yang dapat ditempuh :
a. Investami mula-mula ditambah investasi pada akhir tahun ke-10 dibagi dua :
= 10 %
18
b. Diperhitungkan investasi rata-rata stiap tahun dan dalam jumlah investasi rata-
rata setiap tahun kemudian dibagi dengan umur ekonomis proyek.
Contoh perhitungan investasi rata-rata adalah sebagai berikut :
Dan perhitungan investasi rata-rata selama umur ekonomis proyek dapat diliha
sebagai berikut.
19
Saldo investasi Capital Saldo investasi Investasi rata-
Tahun pada awal recovery (biaya pada akhir rata pada tahun
tahun (Rp. depresiasi) tahun (Rp. (Rp.1.000)
1.000) (Rp. 1.000) 1.000)
1 Rp. 10.000 Rp. 1.000 Rp. 9.000 Rp. 9.500
2 9.000 1.000 8.000 8.500
3 8.000 1.000 7.000 7.500
4 7.000 1.000 6.000 6.500
5 6.000 1.000 5.000 5.500
6 5.000 1.000 4.000 4.500
7 4.000 1.000 3.000 3.500
8 3.000 1.000 2.000 2.500
9 2.000 1.000 1.000 1.500
1o 1.000 1.000 0 500
10.000.000
(4.000.000 − 2.500.000) − ( )
𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 = 10
(50.000.000/10)
= 10 %
Kriteria Penilaian.
- Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi.
Penghematan biaya tunai yang diperoleh (biaya diferensial tunai) dengan adanya
penggantian aktiva tetap tersebut dikurangi atau ditambah dengan dampak pajak
penghasilan akibat biaya diferensial selama umur ekonomis aktiva tetap kemudian
dinilaitunaikan dengan tarif kembalian tertentu.
Kriteria Penilaian :
Apabila jumlah nilai tunai tersebut lebih besar dari aktiva dirensial, maka usulan
investasi tersebut dianggap mengun tungkan. Dan sebaliknya.
21
Dapat ditentukan dengan rumus : NT = AK 1 .
(1+I)n
Keterangan :
NT = Nilai tunai
AK = Aliran Kas
Faktor 1/(1+i)n tercantum dalam suatu daftar bunga yang dibuat untuk berbagai tarif
kembalian dan janga waktu.
p.
1% 2% 4% 6% 8% 10%
n.
Jadi uang Rp 1 yang akan diterima pada akhir tahun ke-3, apabila
dinilaitunaikan sekarang pada tariff kembalian 2% per tahun akan menjadi bernilai
Rp. 1/1,0233
Contoh :
22
Mr Frenky merencanakan untuk menginvestasikan dananya untuk pembelian
Mesin Giling seharga Rp. 300.000.000,- . Mesin tersebut diperkirakan berumur 5
tahun tanpa nilai residu pada akhir tahun. Atas dasar aliran kas masuk bersih
diperkirakan sebesar Rp. 65.000.000 per tahun, dengan tarif kembalian 10% per
tahun.
Berdasarkan informasi tersebut, keputusan apa yang harus diambil dari investasi
tersebut, jika digunakan Present Value Method ?
Kesimpulan : Investasi sebaiknya ditolak, karena aliran kas masuk bersih lebih kecil
dari nilai investasi yang ditanam- kan.
23
2. Dalam present value method semua aliran kas selama umur proyek investasi
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan investasi.
Pada dasarnya Discount Cash Flows Method sama dengan present volue method,
karena kedua-duanya memperhitungkan nilai waktu uang di masa yang akan
datang. Perbedaannya adalah dalam present volue method tarif kembalian (rate of
return) sudah ditentukan lebih dahulu sebagai tarif kembalian ini dihitung sebagai
dasar untuk menerima atau menolak suatu usulan investasi.
Discount Cash Flows Method justuru mnecari pada tarif kembalian berapa aliran
kas masuk bersih harus dinilaitunaikan agar supaya investasi yang ditanamkan
dapat tertutup. Penentuan tariff kembalian tersebut dilakukan dengan metode
mencoba-coba (trial and error), yaitu dengan cara :
a) Mencari nilai tunai aliran kas masuk bersih pada tariff kembalian yang
dipilih secara sembarang di atas atai di bawah tarif kembali investasi yang
diharapkan.
b) Menginterpolasikan kedua tariff kembalian tersebut untuk menadapatan tarif
kembalian sesungguhnya.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
25
DAFTAR PUSTAKA
Jumingan. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Pertama. Bumi Aksara, Jakarta.
26