Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

PENGANGARAN BISNIS

TENTANG:
PENGAGGARAN MODAL

OLEH:
SAIDUR RAHMAN (155310411)
RIRI ALFITRO (155310870)
YUNUS LAOWO (155311029)
ILHAM

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan hidayahnyalah
sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah penganggaran bisnis tentang
penganggaran modal, sebagai tugas dari Dosen.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah penganggaran


bisnis, karena berkat dan arahannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari
Kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pihak Dosen maupun dari rekan-rekan lainnya untuk
menyempurnakan Makalah ini demi mencapai tujuan yang diharapkan.

Pekanbaru,11 Desember 2017

Anggota kelompok

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi..................................................................................................................... ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.......................................................................................1


1.2. RumusanMasalah..................................................................................................2
1.3. Tujuan...................................................................................................................2
1.4. Manfaat.................................................................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian penganggaran modal..........................................................................3


2.2 keseluruhan peranan capital budgeting............l...................................................3
2.3 Klasifikasi proyek…………............................l...................................................4
2.4 Tahap tahap penganggaran modal........................................................................4
2.5 Manfaat penganggaran modal…..........................................................................5
2.6 Metode keputusan penganggaran modal..............................................................5
2.7 Resiko dalam penganggaran modal......................................................................8
2.8 Penganggaran modal dalam konsep investasi......................................................8

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat
berhubungan dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah
tafsirkan sebagai alat untuk menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran
modal (capital budgeting) bukan hanya sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus
memahami betul pengertian dari penganggaran modal (capital budgeting) agar
penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan
keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka
pendek bagi perusahaan. Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan harus
paham betul dengan capital budgeting ini sebab seorang manajerlah yang akan
memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat diinvestasikan agar berdampak
baik pada perusahaan.

Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber utama
keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting mereka
dapat menghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada jangka
panjangnya. Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk
berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah,
mesin dan peralatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan
sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan.
Capital budgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara terpisah. Bila
investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima, manager keuangan kemudian
memilih metoda pembiayaan yang paling baik.

1
1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah bertolak dari latar belakang di atas

a. Pengertian Anggaran Modal


b. Pentingnya Pengangaran Modal
c. Motif capital budgeting
d. Jenis-jenis Keputusan Penganggaran Modal
e. Prinsip Dasar Proses Penganggaran Modal

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembahasan rumusan masalah dari makalah ini yaitu untuk
mengetahui lebih jelas lagi apa itu capital budgeting, manfaat, peranan, serta hal-hal
lain yang berhubungan dengan masalah tersebut.

1.4 Manfaat

Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, diharapkan agar pembaca


dapat lebih mengetahui dan memahami apa itu capital budgeting dan apa pentingnya
bagi sebuah perusahaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian penganggaran modal

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi.


Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yang memproyeksikan aliran kas
masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yang akan datang.
Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap. Penganggaran
modal (capitalbudgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari perencanaan sampai
dengan pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana (investasi) dimana
jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu 1 tahun.

Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran modal


melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan
memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang. Investasi
membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka
waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.

2.2 Keseluruhan Peranan Capital Budgeting


Pentingnya Penganggaran Modal
1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangkaw aktu panjang.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di
waktu yang akan datang.
3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang
besar.
4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut akan
berakibat panjang dan sulit diperbaiki.
5. Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan
kualitas dari penambahan aktiva.
6. Pengeluaran modal sangatlah penting
3
2.3 Klasifikasi Proyek
1. Replacement, perawatan bisnis
Contohnya : mengganti peralatan yg rusak
2. Replacement, pengurangan biaya
Contohnya : mengganti peralatan yg sudah ketinggalan jaman sehingga
mengurangi biaya
3. Ekspansi produk atau pasar yg sudah ada
Contohnya : pengeluaran2 untuk meningkatkan output produk yg sudah ada
atau menambah toko.
4. Ekspansi ke produk atau pasar yang baru
5. Proyek keamanan atau lingkungan
6. Penelitian dan pengembangan
7. Kontrak-kontrak jangka panjang
Contohnya : kontrak untuk menyediakan produk atau jasa pada kustomer
tertentu
8. Lain-lain
Contohnya: bangunan kantor, tempat parkir, pesawat terbang perusahaan
2.4 Tahap – tahap Penganggaran Modal
1. Biaya proyek harus ditentukan
2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek,
termasuk nilai akhir aktiva
3. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi
probabilitas aliran kas)
4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya
modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan
digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan
biayanya

4
2.5 Manfaat Penganggaran Modal
1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang
terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2. Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment
3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah
yang sangat besar.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

2.6 Metode Keputusan Penganggaran Modal


1. Payback periode
Jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah modal yang
ditanam, semakin cepat modal dapat diperoleh kembali berarti semakin kecil
resiko yang harus diambil/ dihadapi (Periode waktu yang menunjukkan berapa
lama dana yang diinvestasikan akan bisa kembali)
 Kebaikan : sangat mudah diterapkan
 Kelemahan :
a) tidak memperhatikan time of money value
b) tidak memperhatikan cash in flow setelah masa payback sehingga tidak
bisa digunakan sebagai alat ukur.
 Rumus:
Payback periode = jumlah investasi * 1 tahun
 Proceed
a) jika payback periode > umur ekonomis, investasi ditolak
b) jika payback periode < umur ekonomis, investasi diterima

2. Net Present Value (NPV)


Metode penilaian investasi yg menggunakan discounted cash flow.
(mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliran kas yg terjadi sekarang
dengan arus kas keluar yang akan diterima pada masa yang akan datang).
 Rumus :
NPV = PVNCF – PVNOL
5
 Langkah – langkah :
1. Tentukan discount rate yang digunakan berdasarkan biaya modal atau
Required Rate Of Return.
2. Menghitung present value dari net cash flow.
3. Menghitung present value dar net outlay.
4. Menghitung present value dengan mengurangkan PVNCF dengan PVNOL.
5. Kriteria : jika NPV (+), investasi diterima
Jika NPV (-), investasi ditolak.
 Kebaikan :
a) memperhitungkan time value of money
b) memperhitungkan seluruh cash flow selama usia investasi
 Kelemahan :
a) dalam membandingkan dua investasi yang sama modalnya, nilai tunai
netto tidak dapat digunakan sebagai pedoman.
3. Internal Rates Of Return (IRR)
Tingkat pengembalian yang dihasilkan atas suatu investasi atau discount rate
yang menunjukkan present value cash flow = present value outlay
IRR yang didapat dibandingkan dengan biaya modal yang ditanggung
peruusahaan.
 Rumus :
P2-P1
IRR = P1-C1
C 2-C1

Dimana :

P = Discount rate

C = NPV

Jika IRR > P, investasi diterima

6
Jika IRR < P, Investasi ditolak

4. Profitability Index
Membagi nilai antara sekarang arus kas masuk yang akan datang diterima
diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar.
 Rumus :

Profitability Index = PV. Proceed

PV.outlay

Jika PI > 1, investasi diterima

Jika PI < 1, investasi ditolak

5. Accounting Rate of Return


Mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku/reported
acc.Income. Metode ini menilai suatu dengan memperhatikan rasio antara rata-
rata dengan jumlah modal yang ditanam (initial investment) dengan ratio antara
laba bersih dengan rata-rata modal yang ditanam.
 Kebaikan : terletak pada kesederhanannya yang mudah dimengerti karena
menggunakan data akuntansi yang tersedia.
 Kelemahan :
a) Tidak memperhatikan time of money value
b) Untuk proyek yang ada rata-rata laba bersihnya
 Rumus :

ARR = Jumlah EAT * 100%

Investasi

jika ARR > 100%, investasi diterima

jika ARR < 100%, investasi ditolak

7
2.7 Resiko Dalam Penganggaran Modal

Ada 3 (tiga) jenis dalam proses penggaran moda. Masalahnya adalah sulit
untuk mengukur resiko-resiko tersebut secara tepat. Kelemahan ini menyebabkan
perhitungan resiko dalam keputusan penganggaran modal menjadi sulit. Pada
dasarnya ada 2 (dua) metode untuk memasukkan pertimbangan risiko kedalam
keputusan penganggaran modal, yaitu :

1. Metode Certainly Equivalent (CE)


Konsep Certainty Equivalent adalah merubah sesuatu yang tidak pasti menjadi
sesuatu yang pasti. Pada umumnya metode ini semakin tinggi resiko maka
semakin kecil certainly equivalentnya. Metode ini memasukkan unsur resiko
pada arus kas proyek dan tidak pada tingkat diskonto. Metode CE sangat
sederhana dan mudah dimengerti, namun kelemahan dari metoda ini adalah
faktor subyektif dalam menentukan CE sangat tinggi karena setiap orang punya
pandangan dan keengganan terhadap risiko yang berbeda. Kelebihan CE adalah
kita dapat mempertimbangkan resiko yang tidak sama setiap tahun.
2. Metode Risk adjusted Discount Rate (RADR)
Metode Risk Adjusted Discount rate (RADR) memasukkan unsur risiko
kedalam Discount rate. Menurut metoda ini untuk menghitung NPV suatu
proyek, kita tetap menggunakan arus kas yang diharapkan. Arus kas yang
diharapkan ini lalu didiskontokan dengan discount rate yang sudah disesuaikan
dengan resiko proyek. Metoda CE sangat sederhana dan mudah dimengerti,
namun RADR lebih sering digunakan karena lebih mudah diperkirakan
berdasarkan data yang ada pada pasar daripada menentukan arus kas CE.

2.8 Penganggaran Modal Dalam Konsep Investasi

Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran modal


melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan
memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.

8
Investasi adalah pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk
menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Dalam penggantian atau pembahasan
kapasitas pabrik misalnya : dana yang sudah ditanamkan akan terikat dalam jangka
waktu yang panjang, sehingga perputaran dana tersebut kembali menjadi uang tunai
tidak dapat terjadi dalam waktu satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu yang
lama..
Investasi dapat dibagi menjadi empat golongan :
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment)
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable profit
investment)
3. Investasi dalam penggantian equipmen (replacement investment)
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)
Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau untuk
memilih berbagai macam alternative investasi. Berikut ini empat metode untuk
menilai suatu usulan investasi:

1. Pay-back Method.
2. Average Return on Investment
3. Present Value
4. Discounted Cash Flows.

1. Payback Method

 Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff method dan
pay out method.
 Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi
adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi.
Rumusan perhitungan pay-back (dalam tahun) dapat dibagi menjadi
dua kelompok :

a. Rumus perhitungan pay-back period yang belum memperhitungkan


unsur pajak penghasilan.

9
b. Rumus perhitungan pay-back period yang memperhitungkan unsur pajak
penghasilan.
Rumus Perhitungan Pay-back Period yang Belum Memperhitungkan
Unsur Pajak Penghasilan.

Jika pajak penghasilan belum diperhitungkan dalam penentuan pay-


back period, dalam investasi untuk perluasan usaha, pay-back period dihitung
dengan rumus sebagai berikut :

𝒑𝒂𝒚 − 𝒃𝒂𝒄𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅 (𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏)


𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊
=
𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐭𝐮𝐧𝐚𝐢 𝐫𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧

Contoh 1 :

Tuan A mempunyai rencana akan menginvestasikan uangnya dalam usaha


transport. Menurut rencana Tuan A akan membeli sebuah mobil penumpang
dengan harga RP.72.000.000 (sudah termasuk bea balik nama). Untuk
meperkirakan dalan jangka waktu beberapa tahun investasi tersebut akan
kembali, Tuan A akan memperkirakan pendapatan diferensial dan biaya
diferensial tunai per bulan dari usahanya sebagai berikut :

Taksiran pendapatan diferensial Rp.


5.000.000

Taksiran biaya diferensial tunai (berupa biaya keluar

dari kantong)
3.000.000 (-)

10
Laba tunai per bulan Rp.
2.000.000

Jika dampak pajak penghasilan akibat tambahan laba tunai tidak


diperhitungkan dalam pengambilan keputusan, investasi tersebut akan
kembali lagi dalam jangka waktu :

72.000.000
𝑝𝑎𝑦 − 𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = = 60 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
1.200.000

(contoh diatas adalah perhitungan Pay-back period jika laba tunai sama setiap
perode)

Contoh 2 :

Suatu rencana investasi membutuhkan investasi mula-mula (aktiva


diferensial) sebesar Rp. 30.000.000. diperkirakan laba tunai setelah pajak
(pendapatan dikurangi biaya diferensial tunai) setian tahun selama lima tahun
berturut-turut sebagai berikut : Rp. 8.800.000, Rp. 7.200.000, Rp. 8.400.000,
Rp. 8.800.000, dan Rp.6.800.000. perhitungan pay-back period disajikan
sebagai berikut :

Aliran Kas Pay-back period

Tahun (dalam tahun) yang


Investasi yang

11
Jumlah ditutup diperlukan

1 Rp. 8.800.000 Rp. 8.800.000 1,0

2 Rp. 7.200.000 Rp. 7.200.000 1,0

3 Rp. 8.400.000 Rp. 8.400.000 1,0

4 Rp. 8.800.000 Rp. 5.600.000 0,6

5 Rp. 6.800.000 - -

Investasi Rp. 30.000.000

Pay-back period dalam tahun 3,6

 30.000.000 – (8.800.000 + 7.200.000 + 8.400.000)


 5.600.000 : 8.800.000 = 0,60

(Contoh diatas adalah perhitungan pay-back period jika laba tunai tidak sama setiap
periode)

Rumus Perhitungan Pay-back Period yang Memperhituungkan Unsur Pajak


Penghasilan

Jika dampak pajak penghasilan diperhitungkan, maka penentuan pay-back


period dilakukan dengan rumus berikut ini :

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑝𝑎𝑦 − 𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛) =
Kas Masuk bersih

Contoh 1:

Dalam Tahun 19X1 akan mengganti sebuah truk yang dimilikinya sekarang dengan
truk baru. Penggantian ini akan dilakukan berdasarkan pertimbangan penghematan
biaya dengan pemakaian truk baru tersebut. Jika dalam satu tahun diperkirakan jarak
12
yang ditempuh sebuah truk sebanyak 180.000 Km, maka taksiran biaya diferensial
berupa penghematan biaya dengan pemakaian truk baru dibandingkan dengan truk
lama di sajikan sebagai berikut.

Biaya Truk Biaya Truk Biaya

Lama Baru Diferensial

Biaya bahan bakar


premium Rp. 3.150.000
45.000 Lt X Rp.70

Biaya bahan bakar solar Rp. 450.000 Rp. 2.700.000


18.000 Lt X Rp.25 Rp. 1.500.000 Rp. 1.000.000 Rp. 500.000
Biaya reparasi &
pemeliharaan
Rp. 4.500.000 Rp. 1.450.000 Rp. 3.200.000

Biaya Diferensial

Harga beli truk lama Rp. 3.000.000

Akumulasi depresiasi 2.000.000

Nilai Buku truk lama Rp. 1.000.000

Taksiran harga jual truk lama 700.000

13
Rugi penghentian pemakai truk lama Rp. 300.000

Dalam perhitungan pay-back period terdapat dua unsur yang diperhitungkan :

1. Pengeluaran kas bersih (net cash outlays)


2. Penghemat tunai (cahs saving)

Contoh pengeluaran kas bersih (net cash outlays)

Dalam investasi tersebut diatas, pada saat penggantian , disatu pihak Perusahaan
akan memperoleh aktiva diferensial dengan pengeluaran uang untuk membeli truk
baru sebesar Rp. 5.000.000, namun di lain pihak akan terdapat biaya kesempatan
(opportunity costs) Karena perusahaan akan menerima uang hasil penjualan truk lama
Rp.700.000 dan penghemat pajak sebesar Rp. 105.000 sebagai akibat terjadinya
kerugian akibat penjualan truk lama. Menurut undang-undang pajak penghasilan,
kerugian akibat penjualan aktiva tetap dapat diperhitungkan dalam penentuan laba
kena pajak jika memenuhi syarat-syarat tertentu. Jika tarif pajak penghasilan yang
dikenakan terhadap perusahaan tersebut sebesar 35% dari laba kena pajak, maka
berarti penghematan pajak dalam investasi penggantian truk tersebut adalah sebesar
Rp. 105.000 (35%XRp.300.000).

Aktiva diferensial (Harga beli truk baru) Rp. 5.000.0000

Biaya kesempatan (oppoutunity costs)


Hasil penjualan truk lama Rp. 700.000
Penghematan pajak atas
Kerugian penjualan truk lama :
35% X Rp.300.000*) Rp . 105.000

14
Rp. 805.0000
Pengeluaran kas bersih (net cash outlay) Rp 4.195.000
Biaya diferensial tunai (penghematan tunai) per
tahun
Penghemat biaya operasi tunai truk per tahun Rp. 3.200.000
Kenaikan pajak penhasilan
Kenaikan pajak (tax loss) karena adanya
Penghematan biaya operasi truk =
35% X Rp. 3.200.000
Rp.1.120.000
Penghemat pajak (Tax saving) karena
Kenaikan biaya depresiasi truk per tahun
35% X Rp. 1.000.000 770.000
350.000
Jumlah kenaikan pajak per tahun
2.430.000
Biaya diferensial tunai dan pajak
(penghematan 1,7 tahun
Tunai atau cash savings) per tahun

Pay-back period (4.195.000/2.430.000)

Contoh Penghematan Tunai (Cash Saving)

Biaya diferensial yang berupa penghematan tunai yang diperoleh perusahaan setiap
tahun dari operasi truk baru tersebut adalah sebesar Rp. 3.200.000. tetapi dengan
adanya penghematan biaya ini, dalam tahun-tahun berikutnya sejak saat penggantian,
perusahaan akan memayar pajak penghasilan yang lebih besar. Dalam hal turunnya
pajak yang terjadi setalah penggantian truk karena adanya kenaikan biaya depresiasi

15
dianggap bahwa sisa umur truk lama sama dengan umur ekonomis truk baru, dan
nilai buku truk baru sama dengan nol. Kenaikan biaya depresiasi pada tahun-tahun
setelah penggantian disajikan sebagai berikut.

Saat penggantian Biaya depresiasi


Truk truk baru
Rp.1.250.000 Rp.1.250.000 Rp.1.250.000 Rp.1.250.000
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Nilai buku truk Biaya depresiasi


Lama Rp. 1.000.000 truk lama
Rp. 250.000 Rp. 250.000 Rp. 250.000 Rp. 250.000 seandainya truk
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 lama masih dipakai

Turunnya laba Biaya depresiasi


Kena pajak truk per tahun
Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 menjadi lebih
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 tinggi Rp.
1.000.000 dan
akibatnya laba
kena pajaklebih
rendah dalam
jumlah yang sama.

16
Kebaikan dan Kelemahan Payback Method

Kebaikan

1) Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk


pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.
2) Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of
return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka
waktu pengembaliannya cepat.
3) Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.

Kelemahan

1) Tidak memperhitungkan nilai waktu uang


2) Metode ini tidak memperhatikan pendapatan selanjutnya setelah investasi
pokok kembali.

2. Average Return on Investment Method ( Metode Rata-rata Kembalian


Investasi)
Metode ini juga disebut Accounting method atau Financial Statement method.
Karena dalam perhitungannya digunakan angka laba akuntansi (accounting
profit). Rumus perhitungan rata-rata kembalian investasi (average return on
investment adalah :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 =
Rata − rata investasi

17
Lama sesudah pajak sama dengan laba tunai (cash profit) dikurangi dengan biaya
depresiasi (capital recovery). Oleh karena itu rumus perhitungan tariff kembalian
investasi (rate of return on investment) adalah :

𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖


𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 − 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎
=
Rata − rata investasi

Contoh

Suatu proyek investasi memerlukan investasi mula-mula Rp. 10.000.000. umur


ekonomis proyek diperkirakan 10 tahun, tanpa nilai residu pada akhir tahun
kesepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk (cash
inflows) rata-rata sebesar Rp. 4.000.000 sedangkan kas keluar (cash outlows),
termasuk pajak, rata-rata sebesar Rp. 2.500.000.

𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖


10.000.000
(4.000.000 − 2.500.000) − ( )
= 10
10.000.000

= 5%

Jika dalam rumus tariff kembalian investasi tersebut di atas di pakai investasi
rata-rata (average capital investment) sebagai penyebut, maka ada dua macam
cara perhitungan rata-rata yang dapat ditempuh :

a. Investami mula-mula ditambah investasi pada akhir tahun ke-10 dibagi dua :

𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖


10.000.000
(4.000.000 − 2.500.000) − ( )
= 10
(10.000.000 + 0/2)

= 10 %

18
b. Diperhitungkan investasi rata-rata stiap tahun dan dalam jumlah investasi rata-
rata setiap tahun kemudian dibagi dengan umur ekonomis proyek.
Contoh perhitungan investasi rata-rata adalah sebagai berikut :

Investasi rata-rata pada tahun ke-1 :


Investasi mula-mula Rp. 10.000.000
Investasi pada akhir tahun ke-1 =
10.000.000-1.000.000 9.000.000
Rata-rata investasi pada tahun ke-1=
(10.000.000-9.000.000): 2 Rp.
9.500.000

Investasi rata-rata pada tahun ke-2:


Investasi awal tahun ke-2 Rp. 9.500.000
Investasi pada akhirtahun ke-2 =
9.500.000-1.000.000 Rp. 8.500.000
Rata-rata investasi pada tahun ke-2
(9.500.000 + 8.500.000) : 2 Rp.
9.000.000

Investasi rata-rata pada tahun ke-3:


Investasi awal tahun ke- Rp. 8.500.000
Investasi pada akhirtahun ke-3 =
8.500.000-1.000.000 Rp. 7.500.000
Rata-rata investasi pada tahun ke-
(8.500.000 + 7.500.000) : 2 Rp.
8.000.000

Dan perhitungan investasi rata-rata selama umur ekonomis proyek dapat diliha
sebagai berikut.

19
Saldo investasi Capital Saldo investasi Investasi rata-
Tahun pada awal recovery (biaya pada akhir rata pada tahun
tahun (Rp. depresiasi) tahun (Rp. (Rp.1.000)
1.000) (Rp. 1.000) 1.000)
1 Rp. 10.000 Rp. 1.000 Rp. 9.000 Rp. 9.500
2 9.000 1.000 8.000 8.500
3 8.000 1.000 7.000 7.500
4 7.000 1.000 6.000 6.500
5 6.000 1.000 5.000 5.500
6 5.000 1.000 4.000 4.500
7 4.000 1.000 3.000 3.500
8 3.000 1.000 2.000 2.500
9 2.000 1.000 1.000 1.500
1o 1.000 1.000 0 500

Jumlah rata-rata per tahun


Rp50.000

10.000.000
(4.000.000 − 2.500.000) − ( )
𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 = 10
(50.000.000/10)

= 10 %

Kriteria Penilaian.

a. Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat


memenuhi batasan yang ditetapkan manajer.
20
b. Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi,
maka dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan
tingkat kembalian yang terbesar.

Kebaikan Metode Rata-rata Kembalian Investasi.

- Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi.

Kelemahan Metode Rata-rata Kembalian Investasi

a. Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.


b. Dipengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi.
c. Metode tidak dapat diterapkan jika investasi dilakukan dalam beberapa tahap.

3. Present Value Method


Dalam keputusan penggantian aktiva tetap yang dida- sarkan pada pertimbangan
penghematan biaya, informasi akuntansi manajemen yang dipertimbangkan
adalah biaya diferensial tunai, yang merupakan penghematan biaya operasi tunai
di masa yang akan datang sebagai akibat dari penggantian aktiva tetap tersebut.

Penghematan biaya tunai yang diperoleh (biaya diferensial tunai) dengan adanya
penggantian aktiva tetap tersebut dikurangi atau ditambah dengan dampak pajak
penghasilan akibat biaya diferensial selama umur ekonomis aktiva tetap kemudian
dinilaitunaikan dengan tarif kembalian tertentu.

Kriteria Penilaian :

Apabila jumlah nilai tunai tersebut lebih besar dari aktiva dirensial, maka usulan
investasi tersebut dianggap mengun tungkan. Dan sebaliknya.

Perhitungan Nilai Tunai

21
Dapat ditentukan dengan rumus : NT = AK 1 .

(1+I)n

Keterangan :

NT = Nilai tunai

AK = Aliran Kas

I = tarif kembalian investasi.


n = jangka waktu

Faktor 1/(1+i)n tercantum dalam suatu daftar bunga yang dibuat untuk berbagai tarif
kembalian dan janga waktu.

Nilai Tunai Rp 1,00

p.
1% 2% 4% 6% 8% 10%

n.

1 0,990 0,980 0,962 0,943 0,926 0,909

2 0,980 0,961 0,925 0,980 0,857 0,826

3 0,971 0,942 0,889 0,840 0,794 0,751

4 0,961 0,924 0,855 0,792 0,735 0,683

5 0,951 0,906 0,822 0,747 0,681 0,621

Jadi uang Rp 1 yang akan diterima pada akhir tahun ke-3, apabila
dinilaitunaikan sekarang pada tariff kembalian 2% per tahun akan menjadi bernilai
Rp. 1/1,0233

Contoh :

22
Mr Frenky merencanakan untuk menginvestasikan dananya untuk pembelian
Mesin Giling seharga Rp. 300.000.000,- . Mesin tersebut diperkirakan berumur 5
tahun tanpa nilai residu pada akhir tahun. Atas dasar aliran kas masuk bersih
diperkirakan sebesar Rp. 65.000.000 per tahun, dengan tarif kembalian 10% per
tahun.

Berdasarkan informasi tersebut, keputusan apa yang harus diambil dari investasi
tersebut, jika digunakan Present Value Method ?

Perhitungan Nilai Tunai Kas Masuk Bersih

Present Value Method

Tarif Kembalian. Nilai Tunai Kas Masuk


Tahun Kas Masuk Bersih
Bersih

1 Rp. 65 juta 0,909 Rp. 59.085.000

2 Rp. 65 juta 0,826 Rp. 53.690.000

3 Rp. 65 juta 0,751 Rp. 48.815.000

4 Rp. 65 juta 0,683 Rp. 44.395.000

5 Rp. 65 juta 0,621 Rp. 40.365.000

Jml Nilai Tunai Kas Rp. 246.350.000


Bersih

Kesimpulan : Investasi sebaiknya ditolak, karena aliran kas masuk bersih lebih kecil
dari nilai investasi yang ditanam- kan.

Kebaikan Present Value Method

1. Metode ini memperhitungkan nilai waktu uang

23
2. Dalam present value method semua aliran kas selama umur proyek investasi
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan investasi.

Kelemahan present value method

1. Membutuhkan perhitungan yang cermat dalam menentukan tariff kembalian


investasi.
2. Dalam membandingkan dua proyek investasi yang tidak sama jumlah
investasi yang ditanamkan di dalamnya, nilai tunai aliran kas bersih dalam
rupiah tidak dapat dipakai sebagai pedoman.

4. Discount Cash Flows Method

Pada dasarnya Discount Cash Flows Method sama dengan present volue method,
karena kedua-duanya memperhitungkan nilai waktu uang di masa yang akan
datang. Perbedaannya adalah dalam present volue method tarif kembalian (rate of
return) sudah ditentukan lebih dahulu sebagai tarif kembalian ini dihitung sebagai
dasar untuk menerima atau menolak suatu usulan investasi.

Discount Cash Flows Method justuru mnecari pada tarif kembalian berapa aliran
kas masuk bersih harus dinilaitunaikan agar supaya investasi yang ditanamkan
dapat tertutup. Penentuan tariff kembalian tersebut dilakukan dengan metode
mencoba-coba (trial and error), yaitu dengan cara :

a) Mencari nilai tunai aliran kas masuk bersih pada tariff kembalian yang
dipilih secara sembarang di atas atai di bawah tarif kembali investasi yang
diharapkan.
b) Menginterpolasikan kedua tariff kembalian tersebut untuk menadapatan tarif
kembalian sesungguhnya.

24
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, Penganggaran Modal (capital budgeting) sangatlah


penting dalam menentukan alur kas,investasi dan penanaman saham. Dimana bila
perhitungan atau keputusan untuk pengambilan penganggaran modal tepat, maka
keuntungan bagi perusahaan akan meningkat sesuai dengan perhitungan. Dan
sangatlah penting bagi manajer keuangan untuk sangat hati-hati dalam mengambil
keputusan dengan keadaan keuangan suatu perusahaan.

Pentingnya Penganggaran Modal


1. 1.Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangkaw aktu panjang.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan
di waktu yang akan datang.
3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang
besar.
4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut
akan berakibat panjang dan sulit diperbaiki.
5. Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan
kualitas dari penambahan aktiva.
6. 6.Pengeluaran modal sangatlah penting.

25
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. and Houston, Joel F. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.


Buku Satu Edisi Kesepuluh. Salemba Empat.

Gitman, Lawrence J. 2009. Principles of Managerial Finance. Twelfth Edition. New


Yersey, Prentice Hall.

Jumingan. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Pertama. Bumi Aksara, Jakarta.

Manahan P. 2005. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Ghalia Indonesia, Bogor.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. UGM Salemba, Yogyakarta.

26

Anda mungkin juga menyukai