kebutuhan bahan bakar, perhitungan kuantitas pesanan ekonomis, safety stock, reorder
point, dan volume bahan bakar maksimum yang dapat ditampung oleh tangki
pada bulan Januari-Juli 2015 yang dibagi dalam waktu 30 minggu. Peramalan kebutuhan
bahan bakar bertujuan untuk mengetahui perkiraan kebutuhan bahan bakar pada bulan
Agustus 2015 atau minggu ke 31 sampai minggu ke 34. Metode peramalan yang
smoothing (Persamaan 2.8) dan metode linear trend line (Persamaan 2.9) yang dipilih
dilakukan dimana jika nilainya lebih kecil maka nilai kesalahannya kecil atau nilai
hasil dari peramalan tidak sepenuhnya akan akurat terjadi, tetapi ketidakakuratan
tersebut dapat diidentifikasi dengan cara melihat kesalahan peramalan (forecast error)
yang nilainya paling kecil. Oleh karena itu, dilakukan perbandingan keakuratan metode
39
peramalan dengan menghitung nilai MAD (Mean Absolute Deviation) dengan
menggunakan Persamaan 2.10 dan MSE (Mean Square Error) dengan menggunakan
Persamaan 2.11.
Peramalan kebutuhan bahan bakar alat angkut overburden terdiri dari kebutuhan
bahan bakar heavy dump truck Komatsu HD785 sebanyak 9 unit dan articulated dump
truck Komatsu HM400 sebanyak 3 unit. Perhitungan akurasi peramalan kebutuhan bahan
Tabel 4.1. Akurasi metode peramalan kebutuhan bahan bakar alat angkut overburden
Ukuran Akurasi Peramalan
Metode Peramalan
MAD MSE
n=2 2.072,50 7.953.140,46
n=3 1.945,27 7.230.851,18
Simple Moving Average n=4 2.125,32 7.678.681,28
n=5 2.466,62 9.279.108,18
n=6 2.609,16 9.243.354,80
=0,1 4.115,66 23.332.077,86
Exponential Smoothing =0,5 2.031,97 7.007.151,20
=0,9 2.010,92 7.189.926,32
Linear Trend Line 1.460,31 4.801.878,51
kebutuhan alat angkut adalah metode peramalan dengan nilai MAD 1.460,31 dan nilai
MSE sebesar 4.801.878,51 yakni metode peramalan linear trend line. Grafik peramalan
kebutuhan bahan bakar alat angkut overburden dapat dilihat pada Gambar 4.1.
40
Linear Trend
70000
50000
40000
30000
20000
10000
0
1 6 11 16 21 26 31
Waktu (minggu)
Actual Forecast
Gambar 4.1. Grafik peramalan kebutuhan bahan bakar alat angkut overburden
2) Alat muat
Peramalan kebutuhan bahan bakar alat muat terdiri dari kebutuhan bahan bakar
excavator Komatsu PC1250 sebanyak 4 unit dan excavator Doosan S500 sebanyak 1
unit. Perhitungan akurasi peramalan kebutuhan bahan bakar alat muat dapat dilihat
Tabel 4.2. Akurasi metode peramalan kebutuhan bahan bakar alat muat
Ukuran Akurasi Peramalan
Metode Peramalan
MAD MSE
n=2 1.675,71 5.779.539,52
n=3 1.796,42 5.951.235,29
Simple Moving Average n=4 1.909,43 5.810.164,50
n=5 2.032,93 6.183.272,80
n=6 2.120,56 6.816.871,45
=0,1 3.315,44 14.671.377,46
Exponential Smoothing =0,5 1.762,78 5.812.768,20
=0,9 1.756,16 7.164.222,90
Linear Trend Line 1.438,50 4.800.813,61
kebutuhan alat muat adalah metode peramalan dengan nilai MAD 1.438,50 dan nilai MSE
sebesar 4.800.813,61 yakni metode peramalan linear trend line. Grafik peramalan
kebutuhan bahan bakar alat muat dapat dilihat pada Gambar 4.2.
41
Linear Trend
45000
Peramalan kebutuhan bahan bakar alat gali/ dorong terdiri dari kebutuhan bahan
bakar bulldozer Komatsu D375 sebanyak 2 unit, bulldozer Komatsu D155 sebanyak 1
unit dan bulldozer Komatsu D85ESS sebanyak 3 unit. Perhitungan akurasi peramalan
kebutuhan bahan bakar alat gali/ dorong dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Akurasi metode peramalan kebutuhan bahan bakar alat gali/ dorong
Ukuran Akurasi Peramalan
Metode Peramalan
MAD MSE
n=2 1.143,54 2.089.093,65
n=3 1.052,84 2.018.880,17
Simple Moving Average n=4 910,84 1.378.380,18
n=5 998,22 1.573.347,09
n=6 975,48 1.581.569,70
=0,1 1.201,00 2.725.351,25
Exponential Smoothing =0,5 1.040,37 1.879.415,92
=0,9 1.215,90 2.374.451,25
Linear Trend Line 864,44 1.290.806,16
kebutuhan alat gali/ dorong adalah metode peramalan dengan nilai MAD 864,44 dan
nilai MSE sebesar 1.290.806,16 yakni metode peramalan linear trend line. Grafik
peramalan kebutuhan bahan bakar alat gali/dorong dapat dilihat pada Gambar 4.3.
42
Linear Trend
20000
4) Alat bor
Peramalan kebutuhan bahan bakar bor terdiri dari kebutuhan bahan bakar drilling
machine Atlas Copco DM45 sebanyak 1 unit. Perhitungan akurasi peramalan kebutuhan
Tabel 4.4. Akurasi metode peramalan kebutuhan bahan bakar alat bor
Ukuran Akurasi Peramalan
Metode Peramalan
MAD MSE
n=2 230,57 100.990,63
n=3 232,01 97.009,13
Simple Moving Average n=4 230,23 100.907,84
n=5 229,12 87.602,82
n=6 231,37 86.756,48
=0,1 417,99 246.149,90
Exponential Smoothing =0,5 220,20 91.069,89
=0,9 221,34 101.004,85
Linear Trend Line 213,76 68.426,05
kebutuhan alat bor adalah metode peramalan dengan nilai MAD 213,76 dan nilai MSE
sebesar 68.426,05 yakni metode peramalan linear trend line. Grafik peramalan
kebutuhan bahan bakar alat bor dapat dilihat pada Gambar 4.4.
43
Linear Trend
5000
5) Alat perata
Peramalan kebutuhan bahan bakar alat perata terdiri dari kebutuhan bahan bakar
kebutuhan bahan bakar alat perata dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Akurasi metode peramalan kebutuhan bahan bakar alat perata
Ukuran Akurasi Peramalan
Metode Peramalan
MAD MSE
n=2 270,66 168.387,34
n=3 255,32 165.424,40
Simple Moving Average n=4 285,63 183.867,10
n=5 297,36 194.188,04
n=6 327,16 223.736,87
=0,1 368,54 221.567,05
Exponential Smoothing =0,5 258,35 157.366,25
=0,9 298,07 183.376,32
Linear Trend Line 348,23 184.328,39
kebutuhan alat perata adalah metode peramalan dengan nilai MAD 270,66 dan nilai MSE
sebesar 168.387,34 yakni metode peramalan simple moving average dengan nilai n=2.
Grafik peramalan kebutuhan bahan bakar alat perata dapat dilihat pada Gambar 4.5.
44
Simple Moving Average n=2
4000
Peramalan kebutuhan bahan bakar alat angkut penunjang terdiri dari kebutuhan
bahan bakar crane truck Hino Ranger FM260TI sebanyak 1 unit, fuel truck Atcross 4043A
sebanyak 2 unit, lube truck Atcross 4043A sebanyak 1 unit, anfo truck Fuso 220DM
sebanyak 1 unit, service truck Dutro 130HD sebanyak 1 unit, water truck Atcross 4843A
sebanyak 1 unit, washing truck Hino Ranger FM260TI sebanyak 1 unit, warehouse truck
Dutro 130HD sebanyak 1 unit, MMU Fuso 220DM sebanyak 1 unit, tire truck Dutro 130HD
sebanyak 3 unit, dan truck support Dutro 130HD sebanyak 1 unit. Perhitungan akurasi
peramalan kebutuhan bahan bakar alat angkut penunjang dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Akurasi metode peramalan kebutuhan bahan bakar alat angkut penunjang
Ukuran Akurasi Peramalan
Metode Peramalan
MAD MSE
n=2 233,13 105.735,86
n=3 242,51 106.635,50
Simple Moving Average n=4 245,36 112.276,02
n=5 242,39 110.014,65
n=6 238,33 102.063,95
=0,1 216,63 91.629,41
Exponential Smoothing =0,5 206,48 87.184,45
=0,9 201,94 100.681,28
Linear Trend Line 166,61 64.843,70
45
Tabel 4.6. menunjukkan bahwa ukuran akurasi terkecil untuk peramalan
kebutuhan alat angkut penunjang adalah metode peramalan dengan nilai MAD 166,61
dan nilai MSE sebesar 64.843,70 yakni metode peramalan linear trend line. Grafik
peramalan kebutuhan bahan bakar alat angkut penunjang dapat dilihat pada Gambar
4.6.
Linear Trend
5000
Kebutuhan bahan bakar (liter)
4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
1 6 11 16 21 26 31
Waktu (minggu)
Actual Forecast
Gambar 4.6. Grafik peramalan kebutuhan bahan bakar alat angkut penunjang
7) Penerangan
bakar tower lamp Yanmar YTG15TL-TL3 sebanyak 5 unit. Perhitungan akurasi peramalan
46
Tabel 4.7. menunjukkan bahwa ukuran akurasi terkecil untuk peramalan
kebutuhan penerangan adalah metode peramalan dengan nilai MAD 38,03 dan nilai MSE
sebesar 2.689,35 yakni metode peramalan exponential smoothing dengan nilai =0,1.
Grafik peramalan kebutuhan bahan bakar penerangan dapat dilihat pada Gambar 4.7.
700
600
500
400
300
200
100
0
1 6 11 16 21 26 31
Waktu (minggu)
Actual Forecast
8) Sarana transportasi
bahan bakar light vehicle Mazda sebanyak 6 unit, Pajero sebanyak 1 unit, Triton
sebanyak 7 unit, Innova sebanyak 1 unit, dan sarana bus Bagong sebanyak 3 unit.
Perhitungan akurasi peramalan kebutuhan bahan bakar sarana transportasi dapat dilihat
Tabel 4.8. Akurasi metode peramalan kebutuhan bahan bakar sarana transportasi
Ukuran Akurasi Peramalan
Metode Peramalan
MAD MSE
n=2 258,91 112.194,92
n=3 199,70 65.673,73
Simple Moving Average n=4 203,15 57.628,67
n=5 192,83 51.264,84
n=6 180,85 49.049,23
=0,1 200,36 72.504,90
Exponential Smoothing
=0,5 226,12 89.359,88
47
Ukuran Akurasi Peramalan
Metode Peramalan
MAD MSE
Exponential Smoothing =0,9 250,84 120.112,07
Linear Trend Line 178,61 46.716,37
kebutuhan sarana transportasi adalah metode peramalan dengan nilai MAD 178,61 dan
nilai MSE sebesar 46.716,37 yakni metode peramalan linear trend line. Grafik peramalan
kebutuhan bahan bakar sarana tranportasi penerangan dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Linear Trend
3500
Kebutuhan bahan bakar (liter)
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
1 6 11 16 21 26 31
Waktu (minggu)
Actual Forecast
9) Genset
Peramalan kebutuhan bahan bakar genset terdiri dari kebutuhan bahan bakar
genset Yanmar YTG75TL sebanyak 6 unit dan Yanmar YTG30TL sebanyak 1 unit.
Perhitungan akurasi peramalan kebutuhan bahan bakar genset dapat dilihat pada Tabel
4.9.
48
Tabel 4.9. Akurasi metode peramalan kebutuhan bahan bakar genset
Ukuran Akurasi Peramalan
Metode Peramalan
MAD MSE
n=2 425,16 391.429,71
n=3 419,17 393.444,21
Simple Moving Average n=4 421,10 438.225,98
n=5 419,25 446.412,03
n=6 428,80 433.311,92
=0,1 372,80 312.593,19
Exponential Smoothing =0,5 381,54 340.996,11
=0,9 373,80 326.164,58
Linear Trend Line 380,53 323.445,20
kebutuhan bahan bakar genset adalah metode peramalan dengan nilai MAD 372,80 dan
nilai MSE sebesar 312.593,19 yakni metode peramalan exponential smoothing dengan
nilai =0,1. Grafik peramalan kebutuhan bahan bakar genset penerangan dapat dilihat
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
1 6 11 16 21 26 31
Waktu (minggu)
Actual Forecast
Peramalan kebutuhan bahan bakar alat pompa terdiri dari kebutuhan bahan
bakar dewatering pump SW-200 sebanyak 1 unit, LCCM100 sebanyak 1 unit, MF-385
49
sebanyak 1 unit, dan Yanmar TS190R sebanyak 1 unit. Perhitungan akurasi peramalan
kebutuhan bahan bakar alat pompa dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10. Akurasi metode peramalan kebutuhan bahan bakar alat pompa
Ukuran Akurasi Peramalan
Metode Peramalan
MAD MSE
n=2 202,13 75.772,53
n=3 204,20 69.898,03
Simple Moving Average n=4 224,08 80.810,36
n=5 213,53 74.839,94
n=6 216,15 78.101,79
=0,1 206,34 64.338,49
Exponential Smoothing =0,5 201,16 69.479,57
=0,9 219,13 87.575,10
Linear Trend Line 195,21 53.103,70
kebutuhan penerangan adalah metode peramalan dengan nilai MAD 195,21 dan nilai
MSE sebesar 53.103,70 yakni yakni metode peramalan linear trend line. Grafik
peramalan kebutuhan bahan bakar alat pompa penerangan dapat dilihat pada Gambar
4.10.
Linear Trend
3500
Kebutuhan bahan bakar (liter)
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
1 6 11 16 21 26 31
Waktu (minggu)
Actual Forecast
50
4.1.2. Hasil Peramalan Kebutuhan Bahan Bakar
Peramalan terhadap kebutuhan bahan bakar minyak solar tahun pada minggu ke
average, exponential smoothing, dan linear trend line dengan data historis 30 minggu
sebelumnya berdasarkan nilai MAD (Mean Absolute Deviation) dan MSE (Mean Square
Tabel 4.11. Hasil peramalan kebutuhan bahan bakar minggu ke 31 sampai minggu ke
34
Kategori Hasil peramalan (minggu ke-)
Total
31 32 33 34
Alat angkut overburden 60.698 61.334 61.970 62.607 246.609
Alat muat 38.151 38.581 39.011 39.440 155.183
Alat penggali 15.588 15.684 15.781 15.878 62.931
Alat bor 4.379 4.427 4.476 4.525 17.807
Alat perata 3.159 3.159 3.159 3.159 12.634
Alat angkut penunjang 3.585 3.560 3.535 3.511 14.191
Penerangan 548 548 548 548 2.193
Sarana transportasi 2.481 2.477 2.474 2.470 9.902
Genset 4.467 4.467 4.467 4.467 17.870
Alat pemompa 2.642 2.652 2.662 2.673 10.629
Total peramalan kebutuhan bahan bakar 549.949
digunakan sebagai nilai kebutuhan bahan bakar solar perusahaan untuk memeroleh nilai
Jumlah kebutuhan bahan bakar diperoleh dari hasil peramalan pada Tabel 4.11.
Biaya simpan dan biaya pemesanan diperoleh dari data historis perusahaan. Harga
bahan bakar minyak solar berdasarkan harga terakhir minyak solar bulan Juli 2015 pada
purchase order ke-2. Hasil kuantitas pesanan ekonomis dihitung dengan menggunakan
51
Persamaan 2.2 dalam satuan liter. Hasil perhitungan kuantitas pesanan ekonomis dapat
Berdasarkan Tabel 4.12, pembelian bahan bakar minyak solar yang paling
ekonomis adalah pembelian sebanyak 183.316 liter setiap kali pemesanan. Ini berarti
bahwa rata-rata jumlah kebutuhan bahan bakar minyak solar selama satu bulan akan
risiko kekurangan stock (stock out) jika suatu waktu persediaan bahan baku telah habis
tidak sesuai dengan yang direncanakan karena ada sesuatu dan lain hal pada
perusahaan.
safety stock dalam perhitungan ini besarannya diasumsikan adalah 50% dari kebutuhan
selama waktu tenggang. Hasil perhitungan safety stock per minggu dapat dilihat pada
52
Tabel 4.13. Waktu tenggang dihitung dari waktu pemesanan sampai tiba di perusahaan
bahan bakar selama periode lead time adalah 31.426 liter dan persediaan pengaman
perusahaan adalah sebesar 15.713 liter per bulan. Setelah safety stock telah diketahui,
maka titik pemesanan kembali bisa ditentukan karena titik pemesanan kembali diperoleh
dari hasil penjumlahan safety stock ditambah dengan penggunaan selama lead time
bahan bakar selama periode waktu tunggu (lead time) dengan persediaan pengaman.
Waktu tunggu dari pemesanan sampai tiba di perusahaan adalah 2 hari. Reorder point
53
Tabel 4.14. Perhitungan reorder point
Safety Lead Reorder
Demand EOQ DDLT
Kategori Stock Time Point
(liter/bulan) (liter) (liter) (bulan) (liter) (liter)
Alat angkut overburden 246.609 82.203 7.046 0,06 14.092 21.138
Alat muat 155.183 51.728 4.434 0,06 8.868 13.301
Alat penggali 62.931 20.977 1.798 0,06 3.596 5.394
Alat bor 17.807 5.936 509 0,06 1.018 1.526
Alat perata 12.634 4.211 361 0,06 722 1.083
Alat angkut penunjang 14.191 4.730 405 0,06 811 1.216
Penerangan 2.193 731 63 0,06 125 188
Sarana transportasi 9.902 3.301 283 0,06 566 849
Genset 17.870 5.957 511 0,06 1.021 1.532
Alat pompa 10.629 3.543 304 0,06 607 911
Total 549.949 183.316 47.138
pemesanan. Jika reorder point terlalu rendah, persediaan akan habis sebelum
pelanggan tidak dapat terpenuhi. Namun, jika titik pemesanan ulang ditetapkan terlalu
tinggi maka persediaan baru sudah datang sementara persediaan masih banyak.
Berdasarkan Tabel 4.14 total persediaan sebelum melakukan pemesanan kembali adalah
ketika persediaan bahan bakar perusahaan tersisa 47.138 liter. Grafik rorder point dapat
25
x 10000
20
Persediaan Bahab bakar (liter)
15
10
05 05 05
02 02
00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Waktu (hari) Persediaan Bahan
Persediaan bakar
Bahan Bakar
Reorder
ReorderPoint
Point
safety stock
Safety Stock
EOQ
EOQ
54
4.5. Analisis Pemrograman Linier Kapasitas Penyimpanan Bahan Bakar
Penyimpanan bahan bakar perusahaan terdiri dari 3 unit main tank dan 1 unit
fuel skid yang berkapasitas 150.000 liter tidak dapat menampung kebutuhan bahan
seluruh alat. Analisis pemrograman linier diperlukan untuk mengetahui bahan bakar alat
apa saja yang dapat ditampung oleh tangki penyimpanan bahan bakar perusahaan.
1) Variabel Keputusan
Variabel keputusan adalah besarnya kebutuhan bahan bakar setiap alat yang
terdiri atas 10 variabel yang dipasangkan dan akan diuji trial and error. Variabel-variabel
55
2) Fungsi Tujuan
Tujuan program linier adalah untuk melihat batas maksimal kebutuhan bahan bakar
alat yang dapat ditampung oleh tangki penyimpanan. Formulasi fungsi tujuan
Minimalkan = 1 + 2 + (4.1)
3) Fungsi Kendala
Persamaan 4.2 merupakan bentuk umum formulasi fungsi kendala kapasitas awal
tangki penyimpanan.
(4.2)
Dimana:
Penjumlahan dari kuantitas pesanan ekonomis dan safety stock memberikan nilai
1 + 2 (4.3)
Dimana:
Kendala terakhir adalah jumlah kapasitas tangki penyimpanan harus berjumlah nol
atau bernilai positif karena tidak dimungkinkan tangki bernilai negatif. Secara
56
Berdasarkan bentuk umum dari fungsi tujuan dan fungsi kendala yang telah
ditentukan, model-model pemrograman linier untuk proses optimasi bahan bakar yang
Minimalkan: = 1 + 2
Kendala:
b) 1 + 2 + 3 150.000
c) , 0
dengan menggunakan program POM for windows. Hasil analisis pemrograman linier
menggunakan program POM for windows dapat dilihat pada Tabel 4.17.
57
Tabel 4.17 Analisis pemrograman linier menggunakan program POM for windows
N
Kategori Fungsi Tujuan (Minimalkan) Fungsi Kendala Jumlah iterasi Optimal Value (Z)
O
1 Semua alat Z=X1+X2+X3+X4+X5+X6+X7+X8+X9+X10 X1 89.249 4 error, no feasible
X2 56.161 solution
X3 22.775
X4 6.445
X5 4.572
X6 5.136
X7 794
X8 3.584
X9 6.467
X10 3.847
X1+X2+X10 150.000
X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X8,X9,X100
2 Alat angkut overburden Z=X1+X2 X1 89.249 5 145.410
Alat muat X2 56.161
X1+X2 150.000
X1,X2 0
3 Alat angkut overburden Z=X1+X2+X3 X1 89.249 4 error, no feasible
Alat muat X2 56.161 solution
Alat penggali X3 22.775
X1+X2+X3 150.000
X1,X2,X30
4 Alat angkut overburden Z=X1+X3+X4+X5+X6+X7+X8+X9+X10 X1 89.249 10 142.869
Alat penggali X3 22.775
Alat bor X4 6.445
Alat perata X5 4.572
Alat angkut penunjang X6 5.136
Penerangan X7 794
Sarana transportasi X8 3.584
Genset X9 6.467
Alat pemompa X10 3.847
X1+X3+X10 150.000
X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X8,X9,X100
58
5 Alat muat Z=X2+X3+X4+X5+X6+X7+X8+X9+X10 X2 56.161 10 109.781
Alat penggali X3 22.775
Alat bor X4 6.445
Alat perata X5 4.572
Alat angkut penunjang X6 5.136
Penerangan X7 794
Sarana transportasi X8 3.584
Genset X9 6.467
Alat pemompa X10 3.847
X2+X3+X10 150.000
X2,X3,X4,X5,X6,X7,X8,X9,X100
6 Alat penggali Z=X3+X4+X5+X6+X7+X8+X9+X10 X3 22.775 9 53.620
Alat bor X4 6.445
Alat perata X5 4.572
Alat angkut penunjang X6 5.136
Penerangan X7 794
Sarana transportasi X8 3.584
Genset X9 6.467
Alat pemompa X10 3.847
X3+X4+X10 150.000
X3,X4,X5,X6,X7,X8,X9,X100
59
Solusi yang diperoleh dari analisis pemrograman linier yakni alat angkut
overburden, alat muat dapat ditampung pada tangki penyimpanan dengan volume
maksimum sebesar 145.410 liter. Alat angkut overburden, alat gali, alat bor, alat perata,
alat angkut penunjang, penerangan, sarana transportasi, genset, dan alat pompa dapat
ditampung pada tangki penyimpanan bahan bakar dengan volume maksimum sebesar
142.869 liter. Alat bor, alat perata, alat angkut penunjang, penerangan, sarana
transportasi, genset, alat pompa dapat ditampung pada tangki penyimpanan bahan
bakar dengan volume maksimum sebesar 109.781 liter. Alat gali/alat dorong, alat bor,
alat perata, alat angkut penunjang, penerangan, sarana transportasi, genset, alat pompa
dapat ditampung pada tangki penyimpanan bahan bakar dengan volume maksimum
53.620 liter. Tabel iterasi pemrograman linier dapat dilihat pada Lampiran D.
60