Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MATA KULIAH

CHASSIS DAN PEMINDAH DAYA

Disusun oleh :

1. Doni Novianto 1741220042


2. Iffanul Hanifa1741220003

D4 TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK


TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Disusunnya makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Chasis dan Pemindah Daya. Program studi Teknik Otomotif Elektronik di Politeknik
Negeri Malang.
Ucapan terima kasih kepada Ir. Kasijanto M.T. selaku dosen pembimbing pada
mata kuliah ini yang telah memberikan bimbingan serta arahannya.
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
dengan keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, segala saran dan koreksi
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan penulisan
makalah selanjutnya.
Akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak. Khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Malang, September 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Axle Shaft .................................................................................................. 2
2.2. Komponen Sistem Kemudi .......................................................................................... 3
2.3. Tipe Steering Gear Box ............................................................................................... 4
2.3.1 Recirculating Ball ................................................................................................ 4
2.3.2 Rack and Pinion .................................................................................................... 5
2.4. Tipe Sistem Kemudi Power Steering........................................................................... 9
2.4.1 Hydraulic Power Steering .................................................................................... 9
2.4.2 Electric Hydraulic Power Steering (EHPS)....................................................... 10
2.4.3 Progressive Power Steering (PPS) .................................................................... 11
2.5. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Merawat Dan Menjaga Kondisi Power
Steering ...................................................................................................................... 13
2.6. Steering Column ........................................................................................................ 14
2.6.1 Collapsible Type ................................................................................................ 15
2.6.2 Non Collapsible Type ......................................................................................... 16
2.7. Steering Lingkage ...................................................................................................... 17
2.7.1 Steering Linkage Untuk Suspensi Rigid............................................................. 17
2.7.2 Steering Linkage Untuk Suspensi Independent.................................................. 18
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 19
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Poros pengerak roda belakang adalah salah satu komponen belakang dimana perannya

sangat penting dalam memindahkan tenaga dari differential ke Axle atau roda .Apabila komponen

poros pengerak rusak atau tidak layak pakai maka akan timbul gangguan seperti bunyi gemuruh pada

bagianbawah kendaraan, apabila tidak segera diperbaiki maka bagian poros pengerak akan rusak.

Itulah komponen poros pengerak sangat penting & berguna sekali dalam menbantu kinerja mobil agar

layak berjalan di jalan umum berkaitan dengan hal tersebut penyusun tertarik untuk merencanakan

ulang. Oleh sebab itu adanya laporan ini akan memudahkan dalam melakukan praktek dan cepat

memahami dalam proses kinerja atau proses belajar.

1.2 Perumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan poros penggerak (axle shaft) ?
2. Apakah fungsi-fungsi setiap komponen ?
3. Komponen apa sajakah yang terdapat pada poros penggerak (axle shaft) ?
4. Jenis jenis poros penggerak roda ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari poros penggerak (axle shaft)
2. Mengetahui setiap komponen komponen pada poros penggerak (axle shaft)
3. Mengetahui fungsi fungsi setiap komponen poros penggerak (axle shaft)
4. Mengetahui jenis dan tipe dari poros penggerak (axle shaft)

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Axle Shaft

Axle shaft adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga yang
meneruskan putaran mesin ke roda (sebagai penggerak roda), dimana roda-roda
dipasang pada axle shaft sehingga beban roda ditumpu oleh axle shaft.

Gambar 1. Axle shaft

2. Fungsi axle shaft:


1) Sebagai penerus putaran mesin ke roda
2) Sebagai dudukan roda
3) Sebagai penumpu beban roda

2
2.2. Komponen Axle Shaft
Komponen komponen poros penggerak (axle shaft) terdiri dari :

1. Dudukan baut propeller


2. Gigi pinion
3. Gigi Matahari
4. Bearing dudukan axle
5. Poros penggerak (axle shaft)
6. Flens
7. Gigi splines
Fungsi komponen :

1. Dudukan baut propeller : penghubung antara propeller shaft dengan


differential untuk menggerakkan poros penggerak (axle shaft)
2. Gigi pinion : meneruskan gaya putar propeller
3. Gigi matahari : meneruskan gaya putar dari gigi pinion
4. Bearing dudukan axle : sebagai bantalan poros penggerak
5. Poros penggerak (axle shaft) : sebagai penggerak roda , setelah dari
defferential
6. Flens : tempat dudukan/ pemasangan roda
7. Gigi splines : gigi penghubung yang menggerakkan poros aksel

3
Rigid Axle Shaft
Type rigid sering digunakan pada kendaraan berat dengan muatan yang besar,
juga pada kendaraan yang dirancang untuk medan-medan berat karena mampu menahan
beban yang berat.

Fungsi axle shaft pada type rigid :


a. Penerus putaran ke roda.
b. Pendukung beban roda

Menurut letak pemasangan axle shaft dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

1. Front axle (poros penggerak depan)


berfungsi sebagai penerus putaran ke roda juga sebagai tempat knuckle agar roda bisa
dibelok-belokan.

4
Komponen poros penggerak depan :
1. Rumah poros penggerak depan
2. poros penggerak inner
3. poros penggerak outer
4. Tappered roller bearing

2. Rear axle
berfungsi sebagai penerus putaran dari side gear ke roda.

Komponen (poros penggerak belakang) adalah :


a. penggerak aksel
(Axle shaft)
b. Gasket
c. Axle shim
d. Axle retainer plate
e. Axle flange

5
2.3.Berdasarkan sistem penopangnya poros penggerak (axle shaft) diklasifikasikan
menjadi 3 (tiga) yaitu :

1. HALF FLOATING TYPE (SETENGAH BEBAS MEMIKUL)


Pada type ini bantalan dipasang antara rumah poros penggerak dengan poros
penggerak dan roda langsung terpasang pada ujung poros.

Keuntungan :
1. Konstruksi sederhana
2. perawaan lebih mudah

Kerugian :
1. poros penggerak mudah bengkok hingga patah karena beban kendaraan di tumpu
semuanya oleh poros penggerak
2. Jika patah roda tidak ada yang menahan.

6
2. FLOATING TYPE ( BEBAS MEMIKUL)
Bantalan dipasang antara rumah penggerak dengan wheel hub dan poros
penggerak, secara tidak langsung poros penggerak juga menjadi tumpuan beban
kendaraan.

Keuntungan :
1. Berat kendaraan di tumpu oleh poros penggerak dan rumah poros penggerak,
sehingga poros penggeraknya tidak mudah patah atau bengkok.
2. Bila terjadi poros penggerak patah masih ditahan oleh bantalan.

Kerugian :
- Akibat gaya ke samping tetap menimbulkan kebengkokan.

7
3. FULL FLOATING TYPE (BEBAS MEMIKUL)
Type ini wheel hub ter-pasang kokoh pada rumah poros penggerak melalui dua
buah bantalan dan poros penggerak hanya berfungsi untuk menggerakkan roda.
.

Keuntungan :
1. Berat kendaraan seluruhnya di tumpu oleh rumah penggerak.
2. Gaya ke samping juga tidak diteruskan ke poros penggerak
3. Keselamatan lebih terjamin karena poros penggerak tidak menahan bebean
kendaraan sama sekali sehingga poros aksel tidak mudah patah

Kerugian :
- perawatan komponen susah dan biaya perawatannya mahal

8
2.4. Cara kerja axle shaft type rigid

Poros penggerak ini konstruksinya kaku dan seolah olah seperti lengan panjang
mati, bila sisi lain roda kendaraan posisinya lebih rendah maka sisi roda satunya akan
terangkat menyebabkan kendaraan ikut miring

Keuntungan axle shaft type rigid :


1. Konstruksi lebih kuat.
2. Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas.
3. Sanggup menahan beban berat.
4. Moment yang dihasilkan besar.

Kerugian :
1. Suspensi kendaraan keras
2. Pada saat kendaraan berjalan di medan yang berat body kendaraan tidak
stabil.
3. Sudut beloknya kecil.

9
2.5. INDEPENDENT AXLE SHAFT

Type independent sering digunakan pada kendaran kecil dan umumnya jenis-
jenis sedan, karena type ini disamping konstruksinya ringan juga mampu membuat
sudut belok lebih besar.

Fungsi axle shaft pada tipe independent :


1. Sebagai penerus putaran ke roda
2. Sebagai pendukung beban roda
3. Sebagai penstabil body kendaraan, karena dilengkapi CV joint.

2.6. TIPE-TIPE POROS PENGGERAK INDEPENDENT (DRIVE SHAFT)

10
Cara kerja axle shaft independent

Dengan adanya CV joint sehingga ketika kendaraan melalui jalan aatau medan
yang tidak rata kendaraan akan tetap seimbang dan tidak terpengaruh oleh poros
penggerak karena dengan dilengkapi CV Joint, setiap gerakan disamping bisa bergerak
putar juga bisa bergerak memanjang, memendek dan membuat sudut.

Constant Velocity Joint


Fungsi CV Joint :
Sebagai penstabil kendaraan pada saat jalan bergelombang maupun jalan rata.

11
Komponen komponen CV Joint

d
c

a. Outer race
b. Ball cage
c. Inner race
d. Steel ball

12
Cara kerja CV Joint

a. Pada saat jalan lurus dan rata tena-ga putar dari differential diteruskan oleh axle shaft
melalui inner race housing - steel ball - intermediate axle shaft - steel ball - outer race
housing - roda. Pada saat itu steel ball diam sehingga CV joint tidak membentuk sudut.

b. Sedangkan pada saat belok atau ja-lan tidak rata tenaga putar dari differential
diteruskan oleh inner race housing - steel ball - intermediate axle shaft - steel ball - outer
race housing - roda, dimana pada saat itu disamping sebagai penerus putaran dari
13
intermediate shaft steel ball juga bergerak pada inner race, sehingga CV joint mampu
membuat sudut yang memungkinkan keduduk-an kendaraan menjadi stabil.

Keuntungan :

1. Konstruksinya ringan.
2. Mampu membuat sudut belok lebih besar
3. Perawatan mudah.
4. Body kendaraan lebih stabil bila dibandingkan axle rigid.

Kerugian :
1. Tidak mampu menahan beban besar
2. Pada bagian inner housing maupun outer housing mudah aus.
3. Harganya lebih mahal.
4. Memerlukan perawatan rutin.

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Axle shaft atau poros penggerak roda merupakan poros pemutar roda-roda
penggerak yang berfungsi meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda.
Poros penggerak roda sangat berperan dalam sistim penerus daya maka dari itu
komponen ini sangat perlu di perhatikan dan dirawat dengan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. http://famolahx.blogspot.co.id/2011/06/sistem-kemudi-worm-and-pin.html
2. http://www.bisaotomotif.com/2017/06/fungsi-dan-macam-macam-steering-gear.html
3. https://www.slideshare.net/ramdani9/makalah-sistem-kemudi-wwwr-
automotifblogspotcom
4. https://theautoparts2.wordpress.com/tag/worm-and-sector-steering-gear/
5. http://armyordnance.tpub.com/OD1007/Worm-And-Ball-Nut-Steering-Gear-
19.htm
6. https://www.slideshare.net/Rizkyputraadilana/bab-iii-sistem-kemudi-dan-
suspensi

16

Anda mungkin juga menyukai