Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Banyaknya pembangunan disuatu daerah menyebabkan banyaknya
permintaan kusen, baik kusen pintu maupun jendela. Hal ini yang membuat
penulis tertarik untuk membuat suatu makalah tentang pembuatan kusen.
Kusen adalah suatu bahan bangunan yang digunakan untuk bersandarnya
suatu pintu atau jendela. Adapun bahan dasar kusen ialah kayu. Kayu yang
digunakan untuk kusen tidaklah sembarang kayu, tapi kayu yang digunakan
adalah kayu-kayu yang memiliki kualitas yang baik seperti kayu jati, meranti,
tenam, dan lain-lain.
Oleh karena itu, dengan selesainya tugas Mata Kuliah Konstruksi
Bangunan ini, saya sebagai penulis juga patut berterima kasih kepada ibu Dra.
Rosmawita Saleh, M.Pd karena berkat bimbingan beliau penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari masih adanya kekurangan,
kesalahan, dan tugas ini tentunya masih jauh dari sempurna. Maka saran yang
sangat kontrusif sangat diharapkan demi perbaikan makalah ini.
Harapan dan keinginan penulis, semoga makalah ini bermanfaat untuk
dunia pendidikan maupun industri untuk dijadikan refrensi acuan, serta
bermanfaat juga bagi pembaca.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dari makalah, dapat ditarik rumusan masalah
yaitu bagaimana cara pembuatan kusen, rumusan masalah ini dapat diuraikan
menjadi beberapa pertanyaan berikut:
1.2.1 Apa pengertian dari kusen pintu dan jendela
1.2.2 Apa saja alat dan bahan untuk membuat kusen pintu dan jendela
1.2.3 Bagaimana cara membuat kusen pintu dan jendela
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ni memiliki 2 tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum penulisan makalah ini adalah mengetahui cara
pembuatan kusen pintu dan jendela. Adapun tujuan khusus dari makalah ini
adalah:
1.3.1 Mengetahui pengertian dari kusen pintu dan jendela
1.3.2 Mengetahui alat dan bahan untuk membuat kusen pintu dan jendela
1.3.3 Mengetahui cara pembuatan kusen pintu dan jendela

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kusen

Berbagai usaha dan upaya dilakukan oleh kalangan industry dan


masyarakat untuk dapat menciptakan bahan bangunan yang kualitasnya semakin
baik untuk memajukan pembangunan dan menciptakan terobosan terbaru dari
pembangunan itu sendiri, seperti halnya pembuatan kusen pintu dan jendela yang
difungsikan untuk pembangunan.

Kusen adalah salah satu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi
untuk membentuk hubungan, baik antara sebuah dinding pasangan bata, beton
ataupun kayu dengan pintu atau jendela.1

2.2 Alat dan Bahan Pembuatan Kusen

Proses awal dalam pembuatan kusen pintu dan jendela sangat penting,
yaitu pemilihan bahan kayu yang baik untuk bahan utama, setelah proses
penjemuran selama kurang lebih 3 hari (tergantung cuaca), kita harus memilih
kayu yang kadar airnya sudah berkurang lebih dari 65%, setelah itu barulah kita
ke proses selanjutnya.

Adapun beberapa alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam proses


produksi kusen pintu dan jendela adalah sebagai berikut:

Alat-alat: Bahan-bahan:
a. Mesin sugu a. Kayu balok
b. Sugu manual b. Lem kayu
c. Meteran c. Tinner
d. Gergaji d. Dempul (pengawet)
e. Palu e. Cat pengawet
f. Paku f. Plamir
g. Mesin profil g. Amplas
h. Siku
i. Scrap

1
Arie-Lucifer, Struktur Kusen Pintu dan Jendela, Just Share It!, http://leyht-
art12.blogspot.co.id/2014/01/kontruksi-kusen-pintu-dan-jendela.html diakses tanggal : 10
Desember 2017

2
2.3 Proses Pengerjaan

Dalam proses pengerjaan kusen pintu dan jendela, ada beberapa tahap
yang harus dilakukan. Beberapa tahap tersebut mulai dari proses pemilihan kayu
sampai dengan proses pemasaran.

Proses awalnya ialah pemilihan bahan kayu balok yang baik dan kuat
untuk dijadikan bahan utama. Setelah bahan kayu sudah dipilih barulah ke tahap
proses penjemuran. Proses penjemuran dilakukan kurang lebih 3 hari (tergantung
cuaca). Penjemuran dilakukan untuk mengurangi kadar air dalam kayu.

Setelah proses penjemuran dan kadar air dalam kayu berkurang, barulah
kita masuk ke tahap pengukuran kayu. Setelah pengukuran dilakukan sesuai
dengan yang diinginkan, barulah kita potong dengan menggunakan gergaji.

Setelah kayu balok dipotong dengan ukuran yang diinginkan untuk kusen,
barulah balok yang dipotong-potong tersebut di sugu, alat sugu yang digunakan
biasanya ada 2 jenis, yaitu sugu mesin dan sugu manual. Setelah semua proses
tadi dilakukan, satu hal lagi yang tidak boleh ditinggalkan, yaitu proses
pembentukan sambungan dari potongan balok satu ke balok yang lain.

Lalu setelah sambungan antar kusen dibuat, proses berikutnya ialah


menyatukan antara sambungan tersebut, sebelum melakukan penyambungan kayu
kusen, pada setiap sambungan biasanya menggunakan lem kayu. Lem kayu
berfungsi untuk menambah daya tahan pada kusen.

Setelah kayu disatukan, pastikan pada setiap sudut harus siku. Apabila
penyambungan telah dilakukan dan sudut pada kusen sudah siku, hal berikutnya
yang harus diperhatikan ialah pemberian ekor pada kusen. Hal ini berfungsi untuk
menjaga posisi pasangan pada kayu kusen agar tidak bergeser pada saat akan
dipasang pada sebuah rumah..

Setelah semua proses itu dilakukan, hal yang tidak boleh dilupakan ialah
memprofil kusen untuk pemasangan daun pintu dan jendela. Proses profil
dilakukan dengan mesin khusus untuk profil. 2

2
Masnduir, Makalah Pembuatan Kusen Pintu dan Jendela, Catatan NDUWIR,
http://coretannduwir.blogspot.co.id/2016/06/makalah-pembuatan-kusen-pintu-dan.html?m=
diakses tangga; : 10 Desember 2017

3
2.4 Proses Pengawetan

Proses pengawetan pada kusen tergolong tidak terlalu sulit, banyak


sebagian besar dilakukan pada saat kusen sudah dipasang di bangunan, dan ada
juga dilakukan pada saat kusen belum terpasang di bangunan.

Adapun prosesnya adalah pertama, kusen yang sudah terbentuk dihaluskan


terlebih dahulu dengan menggunakan amplas khusus untuk kayu, setelah
permukaan pada kusen sedikit halus barulah kita ke proses pendempulan. Dempul
berfungsi untuk menutup lubang pori-pori pada kusen agar kusen menjadi rata.
Sebelum ke tahap pengecatan, yang harus dilakukan ialah pengamplasan ulang
dengan amplas yang sedikit halus.

Setelah tahapan tersebut selesai, proses selanjutnya yang harus dilakukan


ialah proses pengawetan, yaitu pemberian plamir pada kusen. Setelah kusen sudah
di plamir dengan waktu beberapa jam, kusen yang sudah di plamir kemudian di
cat kembali untuk mendapatkan warna yang sesuai dengan yang diinginkan oleh
konsumen.

Proses terakhir ialah penjemuran, setelah proses pengecatan pada kusen


selesai, penjemuran biasanya memakan waktu seharian agar mendapatkan hasil
terbaik. Setelah tahapan di atas dilakukan, barulah kusen bisa dijual pada
konsumen.3

2.5 Pemasaran

Pemasaran biasanya dilakukan dengan cara penawaran pada lokasi


bangunan, dimana biasanya kebanyakan penawar dilakukan pada pembangunan
rumah yang masih membutuhkan kusen yang bahan dasarnya terbuat dari kayu.
Selain pemasaran melalui penawaran, pemasaran juga kebanyakan dilakukan
dengan cara konsumen sendiri datang ke meubel.

3
Masnduir, Ibid.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil survey penelitian yang saya lakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa pembuatan kusen masih banyak menggunakan kayu jati, karena kayu jati
mudah didapatkan dan relatif kuat, alat-alat yang digunakan pun masih sederhana.
Proses pembuatan kusen pintu dibutuhkan tenaga yang sangat terampil sehingga
dapat disumpulkan proses pembuatan kusen pintu dan jendela tidaklah mudah,
prosesnya sulit dan tidak semua orang bias membuat kusen pintu dan jendela
tanpa adanya pemahaman dan keterampilan yang khusus.

3.2 Saran

Dari kesimpulan di atas, maka saya sebagai penulis memberikan beberapa


saran, diantaranya:

Dalam pembuatan kusen, sebaiknya menggunakan alat-alat yang modern


agar mendapatkan hasil yang memuaskan, yang mana jika pengusaha
mengutamakan kualitas produksi, konsumen tidak akan berpindah dari kusen yang
berbahan dasar kayu ke kusen yang berbahan dasar baja ringan, karena baja ringan
sudah banyak digunakan untuk pembangunan perumnas, ruko, dan perkantoran.

Anda mungkin juga menyukai