Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
orang sehat yang dapat menjadi sumber penularan penyakit dan pencemaran
pasien yang berkunjung ke rumah sakit terinfeksi oleh kuman yang terdapat di
orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan
2
Menurut (WHO, 2005), vektor adalah serangga atau hewan lain yang
Arthopoda borne diseases atau sering juga disebut sebagai Vector borne
diseases yang merupakan penyakit yang penting dan sering kali bersifat
kematian.
kecoa dan sebagainya. Kecoa adalah salah satu vektor yang dapat
menimbulkan atau menularkan berbagai macam penyakit dan jenis kecoa yang
periplaneta americana dan germanica, dua kecoa ini merupakan salah satu
Dalamtubuhkecoapernahditemukanlebihdari40mikroorganisme,
dalamtubuhkecoajuga pernahditemukanjenisvirussepertiviruspolio.Pada
tinjakecoajugaterdapat zatzatkarsinogeniksepertikynurenic,xanturenic,
dan8hydroxyquinaldicacids sehinggajikamakananmanusiaterkontaminasi
dengantinjakecoamakadapat membahayakankesehatanorangorangyang
mengkonsumsinya(Mullins,DE&Cochran,1973)
masalah gangguan kecoa di Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. Sardjito yaitu
Di Instalasi Gizi seharusnya tidak boleh ada 1 ekor kecoa atau harus
bebas dari kecoa. Padahal di Instalasi Gizi seharusnya bebas dari keberadaan
kecoa, karena dengan adanya kecoa dapat menimbulkan bau yang tidak enak,
dapat menjadi vector mekanis, dapat menularkan virus dan bakteria seperti
lain: menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada pagi dan sore hari
sehingga diharapkan tidak ada lagi sisa kotoran yang bisa menjadi sumber
panas agar bisa melarutkan lemak yang bisa menjadi sumber nutrisi kecoa,
adanya kecoa di Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito, pengendalain dengan fisik
dengan insektisida memang yang paling baik diantara tindakan yang ada.
sedang yang terpapar tidak optimal bisa menjadi resisten. Belum lagi bahwa
kecoa masih mempunyai telur yang disimpan disarang yang sulit terjangkau
bahan insektisida akan segera menetas dan menjadi kecoa baru, yang akan
terbaru dan bekerja dengan cara yang unik sehingga merupakan pilihan tepat
5
kimia yang disebut neonicotinoid yang bekerja pada sistem saraf pusat
serangga, dengan toksisitas jauh lebih rendah pada mamalia. Bahan kimia
Hal ini efektif pada kontak dan melalui tindakan lambung. Karena
dan lambung berbentuk gel (semi padat dan cair) berwarna coklat muda,
bahan aktif Fipronil adalah insektisida spektrum luas yang termasuk dalam
serangga dengan cara memblokir saluran klorida GABA dan saluran klorida
efisien. Salah satu cara yang dapat ditempuh ialah menggunakan Blattanex
Gel sebagai umpan siap saji yang disukai oleh kecoa, sehingga kecoa
terangsang untuk datang dan makan sehingga mati, dapat membunuh secara
B. Rumusan Masalah
Maxforce Forte 0.3 % Terhadap Populasi Kecoa Di Instalasi Gizi RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Blattanex Gel.
D. Ruang Lingkup
pengendalian Kecoa
Obyek penelitian difokuskan pada Instalasi Gizi yang pada saat ini masih
E. Manfaat Penelitian
rekanan.
4. Bagi Peneliti.
F. Keaslian Penelitian
Yogyakarta.
2. Bestari, Rahayu, & Hariani (2014), meneliti tentang Efektivitas
Yogyakarta.