Alamat Korespondensi :
Serly
Jalan Paccerakang No. 45, Daya
Makassar, 90241
HP ; 01344070091
E mail : Serly_81@yahoo.co.id
ABSTRAK
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu tanaman kar bohidrat non biji yang penting, tetapi
mempun yai kendala utama yang dihadapi dalam kegiatan usaha tani ubi jalar adalah rendahnya
produksi karena fase pertumbuhan ubi jalar didominasi oleh fase pertumbuhan vegetatif yang
mengakibatkan pertumbuhan bagian atas (daun dan batang) yang berlebihan, bersamaan dengan kurangnya
pembentukan umbi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendapatkan konsentrasi optimum paclobutrazol
yang dapat menekan pertumbuhan dominan fase vegetatif tanaman ubi jalar, (2) mengetahui interaksi
paclobutrazol dan pupuk daun growmore 6-30-30 yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi
ubi jalar. Penelitian ini, dilakukan di Teaching Farm Universitas Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan,
dilaksanakan bulan Februari sampai Juni
2013 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial, yang terdiri
dari 2
faktor. Faktor pertama adalah aplikasi Paclobutrazol dengan konsentrasi: 0 g/l air , 0,125 g/l air, 0,250 g/l
air,
0,375 g/l air dan faktor ke 2 adalah penggunaan pupuk daun Growmore 6-30-30 dengan dosis: 0 g/l air, 1 g/l
air,
2 g/l air, 3 g/l air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan paclobutrazol 0,375 g/l air menghasilkan
panjang sulur terpendek yaitu 163,42 cm, perlakuan 0,125 g/l air menghasilkan ukuran ubi layak jual terbesar
dengan diameter 5,81 cm dan panjang umbi terpendek yaitu 13,47 cm. Terdapat interaksi pada perlakuan
paclobutrazol: 0 g/l air + growmore: 6-30-30: 1 g/l air terhadap indeks panen berat kering oven umbi layak jual
terbesar yaitu 49,27%. Dapat disimpulkan bahwa 1) semakin tinggi dosis paclobutrazol akan
menghasilkan panjang sulur terpendek dan dosis terbaik untuk mengontrol panjang umbi layak jual
didapatkan pada konsentrasi 0,125 g per liter air, terdapat interaksi terhadap indeks panen umbi layak jual.
ABSTRACT
Sweet potatoes (Ipomoea batatas L.) are one of the important seedless plant carbohydrate crop. The
main problem faced by the farmers of the sweet potato crops is low production because the growth phase of
the crops is dominated by the excessive vegetative growth phase of the tops (leaves and stems) which
occurs simultaneously with the low growth of the tubers. One way of overcoming the problem is to
apply the paclobutrazol and 6-30-30 growmore. Therefore, this research aims (1) to find the optimum
concentration of paclobutrazol which can check the dominant growth during the vegetative phase of the sweet
potato crops; (2) to find out the interaction between the paclobutrazol and 6-30-30 growmore leaf fertilizers
which can affect the growth and production of the sweet potato crops. The research was conducted in
Hasanuddin University Teaching Farm, South Sulawesi from February to June, 2013. The design used was
the Group Random Design (GRD) which was designed in a factorial manner and consisted of two
factors. The first factor was the application of paclobutrazol with the concentration of 0 gm/1 liter of
water, 0.125 gm/1 liter of water, 0.250 gm/1 liter of water and 0.375 gm/1 liter of water, and the second
factor was the application of the 6-30-30 growmore leaf fertilizer with the doses of 0 gm/1 liter of water, 1
gm/1 liter of water, 2 gm/1 liter of water and 3 gm/1 liter of water. The research result indicated that the
paclobutrazol treatment of 0.375 gm/1 liter of water yielded the shortest shoots of 16.42 cm, the treatment of
0.125 gm/1 liter of water yielded the largest salable tubers with the median circumference of 5.81 cm and
the lengh of 13.47 cm. The interaction between the paclobutrazol treatment of 0.125 gm/1 liter of water and
the 6-30-30 growmore of 3 gm/1 liter of water affected the oven dry + the brangkasan greatest weight of
326.74 gm. The interaction also occurred between the paclobutrazol treatment of 0 gm/1 liter of water +
6-30-30 growmore treatment of 1 gm/1 and affected the harvest index of the greatest oven dry weight of the
salable tubers by 49.27 %. Thus, the higher paclobutrazol dose, the shorter the shoots, and the best dose to
control the length of salable tubers was the paclobutrazol concentration of 0.125 gm/1 liter of water. There was
an interaction between the oven dry weight of the tubers + brangkasan and the harvest index of the salable
tubers.
Panen ubi jalar ungu dilakukan pada umur 4 bulan yang dilakukan secara
manual pada saat cuaca cerah agar kualitas umbi optimal.
Varaibel
pengamatan
Variabel yang diamati adalah, panjang sulur pada akhir penelitian, diameter
dan panjang umbi layak jual, berat segar umbi per hektar, berat kering oven umbi layak
jual, dan indeks panen umbi layak jual
Analisis Data
Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan analisis varian
sesuai dengan rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dalam bentuk faktorial. Apabila pengaruh interaksi nyata ( P < 0,005 ) terhadap
variabel yang diamati, maka dilanjutkan dengan uji beda nilai rata-rata dengan
menggunakan uji jarak berganda Duncan 5 %.
HASIL PENELITIAN
Rata-rata berat segar umbi per hektar pada interaksi perlakuan paclobutrazol dan
growmore 6-30-30 dapat dilihat pada (Gambar 1), terlihat bahwa interaksi perlakuan
konsentrasi pacobutrazol : 0 g/l air + growmore 6-30-30: 1 g/l air , memberikan berat segar
umbi per hektar terberat adalah 35,92 t , teringan pada kontrol yaitu Paclobutrazol : 0 g/l air
+ Growmore 6-30-30: 0 g/l air yaitu 23,36 t.
Berat Kering 0ven (BKO) Umbi Layak Jual per Tanaman (g)
Hasil analisis sidik ragam memperlihatkan bahwa perlakuan paclobutrazol, dan
interaksi tidak berpengaruh nyata. Rata-rata berat kering oven umbi layak per tanaman pada
interaksi perlakuan paclobutrazol, dan growmore 6-30-30 dapat dilihat pada (Gambar
2), terlihat bahwa perlakuan paclobutrazol 0,125 g/l air +growmore 6-30-30:0 g/l
air, memberikan berat berat kering oven umbi layak per tanaman terbesar yaitu 85,66 g,
terkecil pada paclobutrazol: 0,375 g/l air + growmore 6-30-30 3 g/l air yaitu 32,01
g. Ini menunjukkan bahwa interaksi perlakuan tidak berbeda nyata terhadap BKO umbi
layak per tanaman.
Indeks Panen BKO Umbi Layak Jual (%)
Hasil analis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan paclobutrazol berpengaruh
sangat nyata, growmore 6-30-30 tidak berpengaruh nyata dan interaksi sangat berpengaruh
nyata. Rata-rata indeks panen BKO umbi layak jual pada pada interaksi perlakuan
paclobutrazol, dan growmore 6-30-30 dapat dilihat pada pada Tabel 3, terlihat bahwa
interaksi berpengaruh sangat nyata terhadap indeks panen BKO umbi layak jual.
Indeks panen BKO umbi layak jual tertinggi terdapat pada paclobutrazol 0 g/l air +
Growmore: 1 g/l air yaitu 49,27% berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya dan
terendah terdapat pada paclobutrazol: 0,375 g.l air + growmore:1g/l air yaitu 15,57%.
PEMBAHASAN
Penelitian memperlihatkan bahwa perlakuan berbagai konsentrasi paclobutrazol yang
diberikan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan tidak berpengaruh nyata
terhadap jumlah cabang. Dari kedua pengamatan tersebut terlihat bahwa pengaruh nyata dari
konsentrasi paclobutrazol yang semakin tinggi umumnya berpengaruh memperpendek
panjang sulur tanaman ubi jalar.
Pengaruh nyata dari peningkatan konsentrasi paclobutrazol 0,375 g/l air
mengakibatkan penurunan panjang sulur, karena respon senyawa paclobutrazol ketika
sampai dititik tumbuh meristem sub apical, akan menghambat produksi giberalin yang
menyebabkan penurunan laju pembelahan sel. Dengan terjadinya penurunan
pembelahan sel maka
pertumbuhan vegetatif terhambat, paclobutrazol bersifat menghambat produksi
giberalin dimana fungsi utama giberalin untuk menstimulasi perpanjangan sel. Hal tersebut
sejalan dengan penyataan Chaney (2004), yang menyatakan bahwa ketika produksi
giberalin terhambat, pembelahan sel tetap terjadi namun sel-sel baru tidak mengalami
pemanjangan, hasilnya adalah terbentuknya cabang dan panjang buku lebih pendek.
Pemberian berbagai konsentrasi paclobutrazol tidak berpengarun nyata terhadap
diameter umbi layak jual, tetapi berpengaruh nyata terhadap panjang umbi layak jual.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian paclobutrazol dengan k o n s e nt r a s i 0,125
g/l air me n d o r o n g p e m b e s a r a n u mb i ya it u d a n d ia me t e r u m b i la ya
k ju a l t e t a p i me mp e r p e n d e k p a n ja n g u mb i la ya k ju a l. Hal ini terjadi
karena pemberian paclobutrazol dapat mengendalikan pertumbuhan vegetatif dengan
menghambat pembentukan giberalin untuk pemanjangan sel tanaman ubi jalar, sehingga pada
saat itu mulai terjadi pengalihan penggunaan karbohidrat, yang semula karbohidrat tersebut
digunakan untuk pertumbuhan vegetatif dialihkan untuk pembentuk umbi, sehingga ukuran
umbi membesar tetapi pemanjangan umbi berkurang. Menurut Harjadi (2009), akar yang
diberi zat penghambat tumbuh paclobutrazol mengalami penghambatan panjang, namun
diameter akar membesar, tebal dan pendek. Menurut Khaterine (2011), kombinasi
paclobutrazol 0,125 g/l air dan 3,75 g/KCl per tanaman merupkanan perlakuan terbaik pada
peningkatan produksi tanaman ubi jalar.
Penentuan nilai ekonomi ubi jalar dapat dihitung dengan indeks panen,
menggambarkan efisiensi tanaman dalam mengkonversi produk fotosintesis dalam
bentuk nilai ekonomi. Interaksi terjadi pada variabel pengamatan indeks panen umbi layak
jual yaitu, perlakuan paklobutrazol : 0 g/l air + growmore 6-30-30:1 g/l air menghasikan
indeks panen tertinggi yaitu 49,27%. Kondisi ini dipengaruhi oleh rata-rata variable
pengamatan berat segar umbi per hektar yang terberat yaitu 35,92 ton per hektar. Faktor
lingkungan yang mendukung pertumbuhan yaitu pH 6,75 tanah yang meningkat setelah
perlakuan. Menuru Juanda at al (2000), pH tanah optimal yang cocok untuk tanaman ubi
jalar berkisar 5,5-75. Selain itu didukung oleh tersedianya unsur hara makro dan mikro yang
terdapat pada growmore 6-30-30-30 menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut penting sekali
untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan aktivitas fotosintesis yang tinggi menjamin
tersedianya fotosintat yang lebih banyak dan ini diperlukan untuk meningkatkan bobot segar
dan bobot kering (biomassa) tanaman ubi jalar yang lebih baik. Peningkatan biomassa
tanaman ini merupakan akibat dari adanya pembentukan dan pertambahan organ-organ
tanaman seperti akar, batang dan daun selama masa tertentu dari pertumbuhan
tanaman. Sesuai pernyataan Sitompul at al (1995) bahwa tanaman selama masa hidupnya
atau selama masa tertentu membentuk biomassa yang digunakan untuk membentuk
bagian-bagian
tubuhnya. Produksi biomassa tersebut akan mengakibatkan pertambahan bobot yang diikuti
dengan pertambahan ukuran lainnya secara kuantitatif. Produksi biomassa selama masa
vegetatif yang lebih baik, umumnya akan menentukan hasil tanaman. Apalagi komponen
hasil tanaman (bagian ekonomis) dari tanaman ubi jalar adalah bagian generatif yaitu
umbi dan juga bagian vegeatif berupa batang dan daun.
Perlakuan paclobutrazol konsentrasi 0,375 g/l air dapat mengontrol panjang sulur dan
0,125 g/l liter air memperbesar diameter dan mengotrol panjang umbi layak jual menjadi
lebih pendek sesuai dengan selera konsumen. Interaksi pelakuan paclobutrazol: 0,125 g/l
air + growmore 6-30-30: 3 g/l liter air merupakan pelakuan terbaik terhadap Berat Kering
Oven (BKO) umbi + brangkasan per tanaman dan intreraksi paclobutrazol: 0 g/l air +
Growmore: 3 g/l air merupakan pelakuan terbaik terhadap indeks panen umbi layak
jual. Disarankan menggunakan paclotrazol untuk mengontrol panjang sulur dan
memperbesar diameter umbi serta mengontrol panjang umbi layak jual, serta kombinasi
pupuk daun lainnya dengan perbadingan NPK yang lebih bervariasi sehingga dihasilkan
produksi tinggi dengan bentuk dan ukuran umbi sesuai dengan selera konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Ani N., (2004). Pengaruh konsentrasi paclobutrazol dan urea pada stek kentang
terhadap produksi tuberlet varietas granola. USU e Journals, Kopertis Vol 2 No 1 April
2004.
Chaney E.R. (2004). Paclobutrazol: more than just a growth retardant.pro-hor conference,
th
Peoria, Illionis, February 4 . Department of Foestry and Natural Resources, Purdue
University.
Esmaielpour S., Saeid H., Parisa J., and Ghobad S. ( 2011). The investigation
of paclobutrazol effects on growth and yield of two potato(Solanum tuberosum)
cultivars under different plant density, (online) Journal of Food, Agriculture &
Environment Vol.9 (3&4): 289-294. 2011 hokmalipour@yahoo.com
Hamihenda D.R. (2006). Efektifitas pupuk daun growmore terhadap pertumbuhan,
produksi dan kadar hara tanaman jagung (Zea may L.) di tanah latosol darmaga.
(Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Harjadi S.S. (1996). Pengantar agronomi. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.
Har jad i S . S . ( 2009) . Z at pengatur tumbuh. Jakarta: Penebar Swadaya.
Juanda D. & Cahyono B. (2004). Ubi jalar, budidaya dan analisis usahatani. Yogyakarta:
Kanisius.
K h a t e r i n E . ( 2 0 1 0 ) . P e r t u m b u h a n d a n h a s i l u b i j a l a r (Ipomoea
batatas. L)
dengan pemberian pupuk kalium dan paklobutrazol (Tesis). Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Kusumawati A. (2010). Efektivitas pemberian paclobutrazol terhadap keseimbangan
pertumbuhan dua varieas kacang tanah (Tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana
IPB.
Litbang Pertanian (2011). Kajian keterkaitan produksi, perdagangan dan konsumsi ubi jalar
untuk meningkatkan partisipasi konsumsi
file:///C:/Users/ASUS/Pictures/Ubi%20Jalar%20Deptan.ht m,
Siregar J.L. (2006). Pengujian leachate dari tempat pembuangan sampah akhir dan
beberapa pupuk daun baru (Skiripsi). Bogor: Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sitompul S.M. & Guritno B. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Wattimena G. A. (1988). Zat pengatur tumbuh tanaman. Bogor: Lab Jaringan Tanaman.
PAU
Bioteknologi IPB
Lampiran
Daftar Tabel
Tabel 3. Rata-rata Intreaksi Indeks Penen Berat Kering Oven Umbi Layak Jual (%)
Paclobutrazol (P)
Growmore 6-30-30 (G)
49,27
P0: a0 g/l air 35,82 31,06
a-d 42,46 abc
33,69
P1: 0,125
a-d g/l air
28,87 37,71
a-d 39,74 abc
33,80
P2: 0,250
a-d g/l air
28,49 45,31
a-d 45,27 ab
15,57
P3: 0,375
d g/l air
37,72 25,49
abc 20,69 cd
G0: 0 g/l air G1: 1 g/l air G2: 2 g/l air G3: 3 g/l air a-d
abc
ab bcd
Keterangan: Notasi huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan
perbedaan yang nyata pada taraf 0,01 menurut uji Duncan
Daftar Gambar
40.00
BERAT SEGAR UMBI PER HEKTAR (t)
35.00
35.92
33.68
35.25
34.6 33.75
35.20
30.00
29.82
30.8329.54
26.95
28.30
30.63
29.73
25.00
23.36
25.62
25.24
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
PERLAKUAN
90.00
80.00
70.00
85.66
72.02
66.96
68.02
64.45
59.35
62.03
61.67
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
47.78
49.08
51.78
51.39
39.06
51.62
43.98
32.01
PERLAKUAN
Gambar 2. Rata-rata Berat Kering Oven Umbi Layak Jual per tanaman (g)