Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan bayi baru lahir dapat berupa memandikan dan perawatan tali
pusat. Memandikan bayi baru lahir dengan tepat dapat membantu menjaga tekstur
kulit dan kesehatan bayi baru lahir (Holloway, 2015). Memandikan bayi baru lahir
juga dapat membersihkan sebagian dari sisa-sisa cairan kelahiran sehingga
mengurangi angka kejadian infeksi akibat dari perpindahan mikroba yang
berpotensi mematikan selama persalinan dan kelahiran (Medves & OBrien, 2001).
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013 memandikan bayi baru
lahir sebaiknya ditunda setelah 24 jam. Namun dapat juga dilakukan kurang lebih 6
jam setelah kelahiran karena untuk mencegah terjadinya hipotermi dan bayi harus
dalam kondisi stabil dengan suhu aksila 36.5C-37.5C. Bayi yang mengalami
asfiksia, hipotermi atau bayi berat lahir rendah lebih baik menunda untuk
pemandian dengan waktu tunda yang lebih lama (Depkes, 2010).
Keperawatan sebagai bentuk pelayanan professional merupakan bagian
integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara
menyeluruh. Selain itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor penentu
baik buruknya mutu dan citra institusi pelayanan kesehatan. (Priyanto, 2005). Salah
satu mutu pelayanan kesehatan yang harus ditingkatkan secara berkesinambungan
adalah mutu pelayanan keparawatan di Rumah sakit (Depkes,2012). Pelayanan
keperawatan profesional dapat tercapai dengan baik salah satunya dilakukan
manajemen keperawatan yang efektif dan efisien. Manajemen keperawatan adalah
penggunaan waktu yang efektif, karena manajemen adalah pengguna waktu yang
efektif, keberhasilan rencana perawat manajer klinis, yang mempunyai teori atau
sistematik dari prinsip dan metode yang berkaitan pada institusi yang besar dan
organisasi keperawatan didalamnya, termasuk setiap unit. Teori ini meliputi
pengetahuan tentang misi dan tujuan dari institusi tetapi dapat memerlukan
pengembangan atau perbaikan termasuk misi atau tujuan devisi
keperawatan.Pengertian yang jelas perawat manajer mengembangkan tujuan yang
jelas dan realistis untuk pelayanan keperawatan (Swanburg, 2000).
Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk
bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok. Untuk dapat
mengambil keputusan dan bertindak dengan baik maka seorang pemimpin harus
memiliki pengetahuan, kesadaran diri, kemampuan berkomunikasi dengan baik,
energi, dan tujuan yang jelas. Seorang pemimpin harus menjadi role model yang
baik dalam cara kepemimpinannya, dalam pelaksanaan tugas maupun dalam
membangun kerja sama dan bekerja sama dengan orang lain termasuk dengan
bawahannya (Marquis, 2006). Coaching adalah proses dimana individu
mendapatkan keterampilan,kemampuan,dan pengetahuan yang mereka butuhkan
untuk mengembangkan diri secara profesional dan menjadi lebih efektif dalam
pekerjaan mereka. Ketika individu mendapatkan coaching dari atasan, mereka dapat
meningkatkan kinerja mereka baik dalam saat ini, dan juga meningkatkan potensi
mereka untuk berbuat lebih banyak di masa depan (Stone,2007).
Ruang Clemens merupakan perawatan bayi baru lahir (BBL) dengan kondisi
sehat. Ruang Clemens terdiri atas 1 ruang tenang dengan kapasitas tempat tidur
terdiri atas 4 buah incubator, 1 ruang bayi dengan kapasitas tempat tidur sebanyak
22 buah box dorong, 1 ruang laktasi, 1 ruang foto terapi, serta 1 ruang dapur. Ruang
Clemens juga memiliki Nurse Station yang terletak di depan ruang bayi sehingga
memungkinkan lebih optimalnya pemantauan bayi. Jumlah tenaga kerja secara
keseluruhan yaitu 12 orang. Hasil dari kajian situasi di ruangan Clemens Rs.
Immanuel pada tanggal 4 7 Sepetember 2017 di dapatkan hasil perawat
memandikan bayi tidak sesuai dengan SOP yang ada di ruangan, seperti mengukur
suhu tubuh bayi sebelum dan sesudah dimandikan, kurangnya penggunaan APD,
dan penggunaan 1 waskom dan handuk untuk seluruh bayi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
dirumuskan adalah Bagaimana pelaksanaan memandikan bayi di Ruang Clemens
Rs Immanuel?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan kajian analisis situasi (internal dan eksternal) di Ruangan
Clement mahasiswa mampu menyusun suatu rencana strategi untuk mengatasi
masalah memandikan bayi dan mengaplikasikannya sesuai rencana kegiatan
dengan menunjukkan sikap keperawatan yang profesional dan bertanggung
jawab.
2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menerapkan konsep, teori dan prinsip manajemen
keperawatan dalam tatanan pelayanan keperawatan
2. Mahasiswa mampu menerapkan fungsi fungsi manajemen dalam pengelolaan
unit pelayanan keperawatan
3. Mahasiswa mampu menerapkan model model atau tipe tipe kepemimpinan
dalam unit pelayanan keperawatan
4. Mahasiswa mampu bekerja sama dalam tim keperawatan dan tim kesehatan
lainnya.
5. Mahasiswa mampu melaksanakan analisis internal dan eksternal (SWOT) di
Ruang clement
6. Mahasiswa mampu mengaplikasikan rencana kegiatan yang telah disusun
berdasarkan prioritas kegiatan dan rencana kegiatan (POA).
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi fisik ruangan,
inventaris ruangan (alat dan bahan), penerimaan pasien baru, timbang terima
pasien, pelaksanaan operan, discharge planning pemulangan pasien dan
pendidikan kesehatan yang diberikan perawat pada pasien saat pulang, sesuai
dengan standar operasional prosedur.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pengatur ruangan, penanggung jawab shift,
perawat pelaksana dan klien serta keluarga klien terkait dengan pelaksanaan
asuhan keperawatan.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang
dokumentasi proses keperawatan, standar prosedur tindakan keperawatan.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini dibuat dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
1. BAB I Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, tujuan, waktu dan sistematika penulisan.
2. BAB II Tinjauan Teori
Terdiri dari konsep manajemen dan konsep yang berkaitan dengan
permasalahan yang ditemui di ruangan yaitu seperti, peningkatan SDM,
pembagian pasien dengan tim kerja, kriteria ruangan isolasi, pemilahan alat- alat
keperawatan khususnya bagi pasien infeksius, penataan ruang spoel hoek.
3. BAB III Kajian Situasi Manajemen Keperawatan Ruang Clement
Terdiri dari profil rumah sakit, profil ruangan, pengkajian situasi lingkungan,
analisis SWOT, Matriks strategi, Matriks SWOT, Prioritas Masalah dan Fish
Bone dan Planning of Action (POA).

Anda mungkin juga menyukai