Gelombang adalah perambatan energi, darimana energi ini berasal? Tentu saja dari sebuah
gangguan di suatu posisi tertentu. Ketika sebuah gangguan tersebut menghasilkan energi maka
energi tersebut akan ditransferkan ke posisi yang lain. Dalam proses transfer tersebut bisa
melibatkan medium bisa juga tidak. Ketika energi yang merambat tersebut melalui medium, medium
tersebut tidak ikut berpindah. Partikel dalam medium dapat berpindah posisi namun tidak secara
permanen.
Seperti contoh pada gelombang laut di atas, partikel hanya berpindah posisi saja. Naik turun dan
berputar mengelilingi suatu pola tertentu, tidak ada perpindahan materi yang signifikan. Untuk
gelombang elektromagnetik, energi merambat tanpa melalui medium, namun bisa saja terjadi melalui
medium. Seperti contoh sinar matahari, matahari memancarkan sinar ke luar angkasa dimana kita
anggap ruang hampa seluruhnya, energi dari sinar ditransferkan melalui ruang hampa tersebut
hingga sampai ke bumi. Untuk mencapai permukaan bumi sinar tentu saja harus melalui atmosfer
bumi yang mengandung berbagai macam materi, seperti nitrogen dan oksigen. Namun ketika
memasuki atmoser gelombang tersebut dapat mengalami perubahan akibat sifat yang dimilikinya.
Pada gambar di atas sinar yang memasuki atmosfer, yang merupakan cahaya polikromatik akan
dihamburkan oleh gas-gas di atmosfer yang menyebabkan langit berwarna biru (Lihat penjelasan
mengapa demikian di sini). Fenomena tersebut adalah salah satu fenomena gelombang yang kita
temui sehari-hari, masih banyak fenomena lain yang dapat kita temukan, hanya saja kita sering tidak
sadar akan hal itu.
Berikut ini adalah beberapa fenomena gelombang pada kehidupan sehari-hari yang saya kaitkan
dengan sifat gelombang.
Terjadinya pelangi
Prinsip terjadinya : Cahaya yang berasal dari matahari adalah cahaya yang bersifat polikromatik
yaitu cahaya yang terdiri dari beberapa panjang gelombang. Oleh karenanya cahaya polikromatik ini
dapat dipisah menjadi beberapa cahaya monokromatik yakni cahaya yang terdiri dari 1 panjang
gelombang saja yang dapat secara jelas dilihat oleh mata seperti merah. Proses yang dapat
membuatnya menjadi demikian dapat secara jelas dilihat pada pelangi. Beberapa saat setelah hujan
turun yaitu ketika hujan turun rintik-rintik, partikel-partikel air memenuhi atmosfer, dan cahaya
matahari yang masuk ke bumi terbiasakan oleh partikel air tersebut, masing-masing panjang
gelombang terbiaskan/terbelokkan dengan sudut yang berbeda, hal ini disebabkan karena masing-
masing warna yang terbiaskan mempunyai frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.
Perbedaan kondisi di dalam atmosfer bumi dan di luar atmosfer bumi / luar angkasa
Prinsip terjadinya : Ada perbedaan kondisi yang mencolok antara bumi dengan luar angkasa, yakni ada atau
tidaknya medium yaitu udara. Dalam batas antara atmosfer dengan permukaan bumi terdapat udara sebagai
medium paling dominan sedangkan pada luar angkasa tidak ada medium. Hal ini menyebabkan beberapa
fenomena yang berlainan. Pertama jika kita memandang ke atas tampak langit berwarna biru yang disebabkan
karena udara mengabsorbsi cahaya dan menghamburkan spektrum warna yang berbeda dengan asalnya yaitu
biru sedangkan di luar angkasa lingkungan di sekitarnya berwarna hitam karena tidak adanya udara yang dapat
menghamburkan cahaya sehingga cahaya yang terlihat hanya berasal dari sumbernya saja. Kedua apabila kita
berbicara di dalam atmosfer bumi maka suara kita akan terdengar karena adanya medium yaitu udara, karena
bunyi termasuk gelombang logitudinal yang membutuhkan medium dalam perambatannya sedangkan apabila
kita bersuara di luar angkasa/ruang hampa tidak akan terdengar karena tidak adanya medium, jalan satu-satunya
untuk berkomunikasi adalah melalui radio yang termasuk gelombang transversal
http://futurummechanicis.blogspot.co.id/2013/10/fenomena-gelombang.html