DASAR TEORI
Head loss adalah kehilangan energi mekanik persatuan massa fluida. Sehingga satuan head
loss adalah satuan panjang yang setara dengan satu satuan energi yang dibutuhkan untuk
memindahkan satu satuan massa fluida setinggi satu satuan panjang yang bersesuaian.
Berdasarkan lokasi timbulnya kehilangan, secara umum kehilangan tekanan akibat gesekan atau
kerugian ini dapat digolongkan menjadi 2 yaitu: kerugian major dan kerugian minor.
Kerugian major disebut juga kehilangan energi primer atau kehilangan energi akibat gesekan.
Kerugian major biasa terjadi pada pipa lurus berdiameter konstan. Jadi Head loss mayor dapat
dinyatakan sebagai kerugian tekanan aliran fluida berkembang penuh melalui pipa penampang
konstan.
Kerugian minor disebut kehilangan energi sekunder atau kehilangan energi akibat perubahan
penampang dan aksesoris lainnya. Misalnya terjadi pada pembesaran penampang (expansion),
pengecilan penampang (contraction), dan belokan atau tikungan. (Triatmodjo, 1993)
Penurunan tekanan untuk aliran laminer, berkembang penuh, pada pipa horisontal, dapat dihitung
secara analitis. sehingga dengan memasukkan konsep angka Reynold maka Head loss menjadi
:
dimana :
v = viskositas fluida
Penurunan tekanan untuk aliran turbulen, tidak dapat dihitung secara analitis karena pengaruh
turbulensi yang menimbulkan perubahan keacakan sifat fluida. Perubahan sifat fluida yang acak
tersebut belum dapat didekati dengan fungsi matematis yang ada saat ini. Perhitunganhead loss
didasarkan pada hasil percobaan dan analisa dimensi.
Penurunan tekanan untuk aliran turbulen adalah fungsi dari angka Reynold, Re, perbandingan
panjang dan diameter pipa, L/D serta kekasaran relatif pipa, e/D. Head loss mayor dihitung dari
persamaanDarcy-Weisbach (Triatmodjo, 1993):
dimana :
f = koefisien gesek
Nilai kekasaran relatif pipa merupakan fungsi diameter pipa dan bahan pipa dapat ditentukan
secara empiris. Nilai f dipengaruhi bilanganReynold (Re) dan kekasaran relatif dinding pipa
(e/d). Untuk menetapkan nilai f, harus diperhatikan kondisi berikut (Triatmodjo, 1993):
Kerugian tinggi-tekan terdiri atas kerugian tinggi-tekan mayor dan minor, atau head
losses mayor dan head losses minor. Head losses mayor disebabkan karena kerugian gesek di
dalam pipa-pipa, dan head losses minor disebabkan karena kerugian di dalam belokan-belokan,
reduser, katup-katup, dan sebagainya (Sularso dan Tahara, 2006). Berikut ini penjelasan singkat
tentang keduanya:
1. Head losses mayor
Untuk menghitung kerugian gesek antara dinding pipa dengan aliran fluida tanpa adanya
perubahan luas penampang di dalam pipa dapat dipakai rumus Darcy yang secara matematis
ditulis sebagai berikut:
dengan :
dengan:
Re = bilangan Reynolds
v = kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s)
D = diameter dalam pipa (m)
= viskositas kinematik cairan (m2/s)
untuk Re < 2300, aliran bersifat laminar
untuk 2300 < Re < 4000, aliran bersifat transisi
untuk Re > 4000, aliran bersifat turbulen
a. Aliran laminer.
b. Aliran tubulen
Untuk menghitung koefisien gesek f dapat dihitung dengan menggunakan rumus Darcy. Untuk
mengetahui nilai f harus diketahui kekasaran pipa () dan diameter pipa (d). Haaland
memberikan suatu formula yang menyempurnakan persamaan yang ditemukan oleh Colebrook
untuk menentukan nilai f :
dengan:
h = head loss minor
K = koefisien resistansi valve atau fitting berdasarkan bentuk dan ukuran
v = kecepatan rata-rata aliran dalam pipa (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Daftar pustaka
> Sularso dan Tahara, H., 2006, Pompa dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian, dan Pemeliharaan, PT
Pradnya Paramita, Jakarta.
> Incropera, F.P. dan DeWitt, D.P., 1981, Fundamentals of Heat and Mass Transfer, 2ndedition,
John Wiley & Son, New York.
>niyarahma di 21.37