Anda di halaman 1dari 1

4.

2 Pembahasan

Pada praktikum ini kami menganalisa mekanisme kerja serta efisiensi yang dihasilkan
pompa hidran yang dimiliki politeknik negeri jember. Pompa hidran beroprasi berdasarkan
gaya air atau tekanan dinamik akibat perbedaan ketinggian antara pompa dan sumber air.
Pompa hidran memiliki mekanisme kerja yaitu melalui proses perubahan energi kinetik berupa
kecepatan aliran menjadi tekanan dinamis yang menghasilkan palu air, palu air itu sendiri
adalah peruahan momentum massa fluida seagai dampak dari penghentian aliran fluida secara
tiba tiba akan meningkatkan tekanan secara tiba tiba. Pada pompa hidran yang dimiliki oleh
politeknik memiliki spesifikasi diantaranya ketinggian air masuk dan keluar masing masing
1,5 meter dan 6 meter dengan efisiensi pompa 19,81 %. ( hasil perhitungan kelompok kami ).

Hasil effiesiensi itu sendiri kami dapatkan dengan mengukur debit alirann masuk dan
keluar, debit aliran masuk pada pompa tersebut 60,54 x 10-5 m3/s sedangkan untuk debit fluida
yang keluar adalah 3,7 x 10-5 m3/s. Debit aliran masuk merupakan penjumplahan dari jumlah
air limbah pada 29 ketukan atau setara dengan 10 detik dengan debit aliran keluar yang juga
pada setiap 10 detik. Effisiensi yang di dapat tergolong kurang bagus dengan kemungkinan
desain pompa yaitu ketinggian air masuk dan keluarnya kurang tepat. Sedangkan pompa akan
memiliki efiseinsi leih besar apaila ketinggian pada air masuk di pertinggi maka akan membuat
air menghantam lebih lebih keras karena gaya grafitasi yang nantinya menimbulkan palu air
yang leih besar pula (seperti yang sudah kami jelaskan diatas) . Aliran dari terjunan sumber air
menghantam arus balik dengan sebagian debit air keluar katup buang dan sebagian sisanya
mendorong katup hisap mengalir ke dalam tabung udara sekaligus mendorong air dalam tabung
udara keluar dari pipa output (Dinar,dkk 2013). Selain variasi ketinggian pipa input dan output
perebedaan beban juga sangat berpengaruh pada debit keluaran yang dihasilkan. Semakin berat
beban kemungkinan akan semakin sedikit debit output yang dihasilkan karena durasi ketukan
akan semakin lama sehingga mengakibatkan air yang terbuang pada katup limbah semakin
banyak.

Anda mungkin juga menyukai