1. ANALISIS MASALAH
CPR/ penekanan dada diberikan ketika seseorang bernapas atau pulse (atau
keduanya). Ini adalah procedur yang sederhana seperti ABC : Airway, Breathing.
Sirculation. Penekanan dada telah menyelamatkan nyawa pasien yang tak terhitung
jumlahnya dalam serangan jantung sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun
1960. Serangan jantung diobati dengan cardiopulmonary resusitasi (CPR) dan
penekanan dada adalah komponen dasar CPR. Kualitas disampaikan kompresi dada
merupakan penentu penting dari suksesnya resusitasi. Penekanan dada telah
menyelamatkan nyawa pasien yang tak terhitung jumlahnya pada serangan jantung
walaupun menghasilkan kecil kemungkinan tapi penting jumlah aliran darah ke
jantung dan otak. Dalam rangka mengoptimalkan aliran darah teknik kompresi dada
yang sangat baik adalah penting. Dengan demikian, kualitas kompresi dada
disampaikan merupakan penentu penting dari resusitasi berhasil.
2. PEMBAHASAN
Jika seorang pasien ditemukan responsif tanpa pulse yang pasti atau
bernapas normal maka responden harus berasumsi bahwa pasien ini dalam
serangan jantung, segera mengaktifkan sistem tanggap darurat dan segera mulai
penekanan dada. Untuk kompresi dada orang dewasa termasuk posisi pasien
terlentang, dan mendorong keras dan cepat di atas pusat dada dengan tangan
terentang tegak lurus dada pasien. Tingkat harus setidaknya 100 kompresi per menit
dan interupsi harus diminimalkan untuk mencapai minimal 60 kompresi disampaikan
per menit. Rotasi agresif kompresor mencegah penurunan kualitas kompresi dada
karena kelelahan. Kompresi dada dihentikan setelah kembali dari sirkulasi spontan.
Pasien dengan pernapasan normal ditempatkan dalam posisi pemulihan. Jika tidak
ada pengembalian sirkulasi spontan, maka keputusan untuk mengakhiri penekanan
dada didasarkan pada penilaian klinis bahwa pasien jantung tidak responsif terhadap
pengobatan. Terakhir, penting bahwa kompresi diperlakukan dengan pertimbangan
dan sensitivitas keluarga dan orang-orang yang pasien dicintai
Kompresi dada terdiri dari isolasi kuat dan cepat dari bagian bawah sternum.
Teknik ini memberikan penekanan dada sangat standar dan berdasarkan
konsensus internasional yang diperbarui 5 tahun terakhir.
2.2 Positioning pasien
3. Posisi tangan dan Postur, Tempatkan tangan dominan di atas pusat di bawah
dada pasien. Posisi ini sesuai dengan bagian bawah sternum. Tumit tangan
diposisikan di garis tengah dan selaras dengan sumbu panjang tulang dada.
Ini memfokuskan gaya tekan pada tulang dada dan mengurangi kemungkinan
patah tulang rusuk. Selanjutnya, tempat tangan non-dominan di atas tangan
pertama sehingga kedua tangan tumpang tindih dan paralel. Jari jemari harus
ditinggikan dari rusuk pasien untuk meminimalkan gaya tekan atas rusuk.
Untuk keuntungan mekanis maksimum menjaga lengan anda lurus dan siku
sepenuhnya diperpanjang. Posisikan bahu anda secara vertikal di atas tulang
dada pasien. Jika gaya tekan tidak tegak lurus terhadap bagian dari sternum
pasien maka kekuatan pasien akan hilang dan akan roll.
.2.3. KOMPLIKASI