Anda di halaman 1dari 30

BAB 1

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,


kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan perkataan lain bahwa masyarakat
diharapkan mampu berperan sebagai perilaku pembangunan kesehatan dalam
menjaga, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri, serta
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga atau keluarga,
karena rumah tangga yang sehat merupakan aset atau modal pembangunan di masa
depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Keluarga adalah
cermin kekuatan masyarakat, bangsa dan Negara. Oleh sebab itu patut dijaga,
dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Beberapa anggota rumah tangga
mempunyai masa rawan terkena penyakit menular dan tidak menular, oleh karena
itu untuk mencegah penyakit tersebut anggota rumah tangga perlu diberdayakan
untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dilakukan atas kesadaran seseorang sehingga anggota keluarga atau keluarga
tersebut dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatandan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2011).

Perilaku hidup bersih dan sehat di Indonesia saat ini masih rendah, hal ini
terkait dengan berbagai permasalahan kesehatan atau penyebaran penyakit berbasis
lingkungan yang secara epidemiologis masih tinggi di Indonesia (Trusilowati,
Hanifah, 2007). Data Departemen Kesehatan menyebutkan sebanyak 30 ribu desa di
440 kabupaten di Indonesia memiliki sanitasi lingkungan yang buruk. Masih banyak
kabupaten yang masyarakatnya belum berperilaku hidup sehat, sehingga
angkakesakitan masyarakat sangat tinggi terutama diare, demam berdarah, tipoid
dan kolera (Tim Teknis Pembangunan Sanitasi, 2009).

Program-program yang terdapat dalam program PHBS tidak membuat


perbedaan indikator penilaian untuk wilayah atau kawasan tertentu, seperti wilayah
pantai, wilayah desa atau wilayah kota. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan program
PHBS di seluruh kawasan Indonesia juga menggunakan 10 indikator PHBS yang
harus dipraktikkan di rumah tangga karena dianggap mewakili atau dapat

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 1


mencerminkan keseluruhan perilaku hidup bersih dan sehat. Indikator PHBS
tersebut terdiri dari pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI
ekslusif, menimbang balita setiap bulan, ketersediaan air bersih, ketersediaan
jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun, tidak merokok dalam rumah, melakukan aktifitas fisik setiap hari serta
makan buah dan sayur (Promkes Depkes, 2009).

Di desa Bunten Barat menurut survey PHBS yang dilakukan dalam


pendataan pada tahun 2016 mayoritas masyarakat dusun Oloh desa Bunten Barat
sudah melakukan perilaku PHBS dalam kegiatan sehari-hari. Dengan data 28, 4 %
dari sampel 40 % masyarakat yang sudah dilakukan penilaian PHBS. Untuk itu
perlu diikutkan dalam lomba kampung PHBS sebagai salah satu bentuk apresiasi
terhadap masyarakat yang sudah peduli terhadap kesehatan dirinya dan lingkungan
sekitarnya dan juga sebagai salah satu upaya dijadikan kampong teladan atau
kampung yang bisa dijadikan contoh tentang kesadaran akan pentingnya menjaga
kesehatan melalui PHBS dalam kehidupan sehari-hari oleh kampung lain di wilayah
kerja Puskesmas Bunten Barat.

Tujuan utama diterbitkannya Profil kampong PHBS desa Bunten Barat Tahun
2017 adalah agar dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penilaian lomba
kampong PHBS yang diadakan oleh dinas kesehatan kabupaten Sampang dan
diperoleh gambaran keadaan desa Bunten Barat dan masalah kesehatan yang
berhubungan dengan PHBS masyarakat khususnya untuk tahun 2017 dalam bentuk
narasi, tabel, grafik dan gambar dimana didalamnya terdiri dari 6 (enam) BAB,
yaitu :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan tentang latar belakang dan tujuan penyusunan
Profil kampung PHBS desa Bunten Barat Tahun 2016.
BAB 2 GAMBARAN UMUM
Bab ini menyajikan gambaran umum dalam hal keadaan geografi, luas
wilayah, keadaan iklim dan demografi desa Bunten Barat.
BAB 3 JENIS KEGIATAN DAN HASIL KEGIATAN TAHUN 2016

Bab ini berisi uraian tentang jenis dan hasil kegiatan yang berhubu
gan dengan upaya peningkatan PHBS di dusun Oloh desa Bunten
Barat.

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 2


BAB 4 INOVASI KEGIATAN TERKAIT UPAYA PENINGKATAN PHBS

Bab ini merupakan penggambaran dari Upaya Pelayanan Kesehatan,


Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Masyarakat
dan Keadaan Lingkungan.

BAB 5 PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA

Bab ini menguraikan tentang keadaan Sarana Kesehatan, Tenaga


Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan.
BAB 6 HASIL PENILAIAN

LAMPIRAN
BAB 7
Berisi tentang form data kegiatan PHBS, KADARZI, P4K,
KESLING, dll. foto-foto kegiatan, buku pencatatan / notulen, data
pendukung (data capaian program)
BAB 8 PENUTUP

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 3


BAB 2
GAMBARAN UMUM

2.1 KEADAAN GEOGRAFI


Wilayah kerja UPT. Dinas Kesehatan Puskesmas Bunten Barat merupakan
wilayah yang memiliki daerah dataran tinggi, dataran rendah dan pantai dengan
mayoritas jenis tanah adalah tanah kering. Wilayah kerja UPT. Dinas Kesehatan
Puskesmas Bunten Baratmemiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ketapang Barat Kecamatan
Ketapang
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Talagah Kecamatan Banyuates
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pandiyangan Kecamatan Robatal
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pancor Kecamatan Ketapang

2.2 LUAS WILAYAH


Berdasarkan data dari Kecamatan Ketapang dalam Angka, UPT. Dinas
Kesehatan Puskesmas Bunten Barat memiliki luas wilayah 56,22 km2 dan secara
administratif terbagi menjadi 7 desa dan 30 dusun.
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja Administratif UPT. Dinas KesehatanPuskesmas Bunten Barat

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 4


2.3 KEADAAN IKLIM
Suhu di Kecamatan Ketapang khususnya wilayah kerja UPT. Dinas Kesehatan
Puskesmas Bunten Barat berkisar antara 250C 350C. Letak wilayah kerja UPT.
Dinas Kesehatan Puskesmas Bunten Barat yang berada di sekitar garis khatulistiwa
sehingga wilayah ini mengalami perubahan musim sebanyak 2 kali yaitu musim
kemarau dan musim penghujan yang silih berganti sepanjang tahun.

2.4 KEPENDUDUKAN
2.4.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT. Dinas Kesehatan Puskesmas
Bunten Barat tahun 2015 berdasarkan data proyeksi BPS Propinsi Jawa Timur
adalah 41,061 jiwa, dengan jumlah rumah tangga/KK sebesar 10,265 rumah
tangga/KK, sehingga diperoleh rata-rata 4 jiwa per rumah tangga/KK.
Gambar 2.2
Jumlah Penduduk DiWilayah Kerja UPT. Dinas Kesehatan
Puskesmas Bunten Barat Tahun 2015

BANYUSOKAH 3,079

RABIYAN 1,997

PAOPALE DAYA 4,336

PAOPALE LAOK 10,884

KETAPANG LAOK 9,615

BUNTEN TIMUR 4,742

BUNTEN BARAT 6,408

- 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000

Sumber : Kantor Badan Statistik Kabupaten Sampang

2.4.2 Persebaran dan Kepadatan Penduduk


Kepadatan penduduk wilayah kerja UPT. Dinas Kesehatan Puskesmas
Bunten Barat sebesar 730 jiwa per km2 artinya tiap daerah seluas 1 km2
didiami oleh sebanyak 730 jiwa. Desa Ketapang Laok mempunyai tingkat
kepadatan penduduk paling tinggi dibandingkan desa lainnya yaitu 977 jiwa

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 5


per km2. Sedangkan kepadatan penduduk Desa Rabiyan yang hanya 540 jiwa
per km2 adalah yang terkecil bila dibandingkan dengan desa lainnya.
Gambar 2.3
Kepadatan Penduduk Di Wilayah Kerja UPT. Dinas Kesehatan
Puskesmas Bunten Barat Tahun 2015

1000 977
900 842
800 745
700 655 645
603
600 540
500
400
300
200
100
0

BUNTEN BARAT BUNTEN TIMUR KETAPANG LAOK


PAOPALE LAOK PAOPALE DAYA RABIYAN
BANYUSOKAH

Sumber : Kantor Badan Statistik Kabupaten Sampang

2.4.3 Komposisi Penduduk


Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dilihat dari
perkembangan rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dan
perempuan. Jumlah penduduk wilayah kerja UPT. Dinas Kesehatan
Puskesmas Bunten Barat pada tahun 2015 sebesar 41,061 jiwa. Perbandingan
antara penduduk laki-laki dan perempuan relatif seimbang yaitu 20,004 jiwa
(48.72%) untuk penduduk laki-laki dan 21,057 jiwa (51.28%) untuk penduduk
perempuan. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki sedikit
lebih kecil dibandingkan jumlah penduduk perempuan.

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 6


Gambar 2.4
Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Wilayah Kerja
UPT. Dinas Kesehatan Puskesmas Bunten Barat Tahun 2015

PEREMPUAN LAKI-LAKI
51% 49%

Sumber : Kantor Badan Statistik Kabupaten Sampang

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 7


BAB 3
JENIS KEGIATAN DAN HASIL KEGIATAN

3.1 Penimbangan bayi dan balita setiap bulan di posyandu


Penimbangan bayi dan balita ini dilakukan setiap bulan di posyandu dusun Oloh
Daya desa Bunten Barat.
3.1.1 Hasil kegiatan
3.1 Tabel penimbangan bayi dan balita di dusun Oloh Daya desa Bunten Barat
tahun 2016
Bulan Jumlah bayi dan balita Ditimbang
Januari 88 59
Februari 88 64
Maret 88 58
April 88 72
Mei 88 54
Juni 88 53
Juli 88 54
Agustus 88 69
September 88 87
Oktober 88 87
November 88 59
Desember 88 62

Gambar 3.1
Jumlah penimbangan bayi dan balita di dusun Oloh Daya
desa Bunten Barat 2016

90
80
70
60
50
40 Jumlah bayi dan balita
30
Ditimbang
20
10
0
Juli
Mei

Agustus
Maret

November
Desember
April

Juni

September
Oktober
Januari
Februari

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 8


3.2 Penyuluhan cuci tangan pakai air bersih dan sabun
3.2.1 Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Tema : Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)


Sasaran : Masyarakat Desa Bunten Barat
Hari/Tanggal :
Waktu : 08.00 WIB -selesai
Tempat : Posyandu Oloh 2
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapat penjelasan tentang Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
selama 20 menit, diharapkan masyarakat Desa Bunten Barat dapat mengerti
dan memahami tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang CTPS, diharapkan masyarakat Desa
Bunten Barat mampu :
1. Menjelaskan pengertian
2.
III. Garis garis Besar Materi
1. Pengertian
2.
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
V. Media
1. Leaflet
2. Proektor
3. Laptop
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Respon Waktu

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 9


1. Pre Interaksi
1. Memberi salam pembuka dan
1. Membalas salam 5 Menit
Memperkenalkan diri
2. MenjelaskanTujuan 2. Mendengarkan
3. Kontrak Waktu 3. Memberi Respon

Pre test Mengerjakan soal dengan 5 Menit


seksama
2. Isi
1. Menjelaskan tentang Pengertian, Mendengarkan dengan 20
penuh perhatian Menit
3.
Tanya Jawab 1. Menanyakan hal yang belum
jelas
Menyimpulkan Hasil Penyuluhan 2. Aktif bersama 5 Menit
menyimpulkan
3. Memberi Salam Penutup 3. Membalas salam
Post tes Menjawab pertanyaan 5 Menit

VII. Evaluasi
1. Post Test
Dengan memberi kesioner
2. Observasi
a. Respon/tingkah laku masyarakat saat diberi pertanyaan : apakah diam
atau menjawab (benar atau kurang tepat)
b. Masyarakat antusias atau tidak
c. Masyarakat mengajukan pertanyaan atau tidak
3.2.3 Materi

3.2.4 Hasil Kegiatan


Pengetahuan peserta bertambah yang diperoleh dari pre dan post tes yang
diberikan.

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 10


Tabel 1. Hasil pretest dan post tes peserta penyuluhan CTPS (Cuci Tangan
Pakai Sabun) di Desa Bunten Barat.
Pretest Post Test
Pengetahuan F % F %
Baik 2 8 15 60
Cukup 3 12 7 28
Kurang 20 80 3 12
Total 25 100 25 100

20

15

pretest
10
postest

0
Baik Cukup Kurang

3.3 Penyuluhan ASI Eksklusif


3.2.1 Satuan Acara Penyuluhan
Tema : ASI Eksklsif
Sasaran : Masyarakat Desa Bunten Barat
Hari/Tanggal :
Waktu : 08.00 WIB -selesai
Tempat :
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapat penjelasan tentang ASI eksklusif selama 30 menit,
diharapkan masyarakat Desa Bunten Barat dapat mengerti dan memahami
tentang ASI eksklusif.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang ASI eksklusif diharapkan
masyarakat Desa Bunten Barat mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian ASI Eksklusif
2. Menjelaskan tentang manfaat ASI bagi ibu
3. Menjelaskan tentang manfaat ASI bagi bayi

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 11


4. Menjelaskan tentang manfaat ASI bagi bangsa dan negara
5. Menjelaskan tentang waktu pemberian ASI
6. Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI
III. Garis garis Besar Materi
1. Pengertian ASI Eksklusif
2 Manfaat ASI bagi ibu
4. Manfaat ASI bagi bayi
5. Manfaat ASI bagi bangsa dan negara
6. Waktu pemberian ASI
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
V. Media
1. Leaflet
2. Proyektor
3. Laptop
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Respon Waktu
1. Pre
1 Interaksi :
Memberi salam pembuka dan
2. Membalas salam 5 Menit
memperkenalkan diri
2. MenjelaskanTujuan 2. Mendengarkan
3. Kontrak Waktu 3. Memberi Respon

2
Pre test Mengerjakan soal dengan 5 Menit
seksama
2. Isi
Menjelaskan tentang Pengertian, Mendengarkan dengan 30
manfaat, waktu pemberian ASI, penuh perhatian Menit
dan faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan ASI

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 12


,

3.
Tanya Jawab 1. Menanyakan hal yang belum
jelas 15
Menyimpulkan Hasil Penyuluhan2. Aktif bersama Menit
menyimpulkan
3. Memberi Salam Penutup 3. Membalas salam
Post test Menjawab pertanyaan 10
Menit
VII. Evaluasi
1. Post Test
Dengan memberi kesioner
2. Observasi
a. Respon/tingkah laku masyarakat saat diberi pertanyaan : apakah diam
atau menjawab (benar atau kurang tepat)
b. Masyarakat antusias atau tidak
c. Masyarakat mengajukan pertanyaan atau tidak
3.2.2 Materi

1. Pengertian ASI Eksklusif

ASI Eksklusif ialah pemberian ASI kepada bayi tanpa tambahan


makanan lain, sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan. Bayi harus mendapat
makanan yang lain supaya dapat tumbuh dengan sempurna, baik fisik
maupun rohaninya. ASI merupakan makanan yang paling sesuai untuk
bayi.

2. Manfaat ASI bagi Ibu

a. Menyusui merangsang involusi uterus sehingga mencegah terjadinya


perdarahan post partum.
b. Secara material dengan menyusui berarti lebih murah, ekonomis
karena tidak perlu membeli,lebih praktis dan tidak merepotkan.

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 13


c. Mudah didapatkan karena merupakan makanan alami yangn dibawa
sejak lahir.
d. Mengurangi terjadinya karsinoma mammae.
e. Menumbuhkan rasa percaya diri.
f. Meningkatkan hubungan batin yang lebih sempurna antara ibu dan
bayi.

3. Manfaat ASI bagi Bayi

a. Mengandung hampir semua zat yang dibutuhkan oleh bayi untuk


pertumbuhan dan perkembangan
b. Mengandung berbagai zat penolak atau kekebalan tubuh,
immunoglobulin sehingga dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi
c. Lebih aman karena diberikan secara langsung ke bayi, tidak
terkontaminasi, tercemar dan tetap segar.
d. Mengandung beta laktoglobulin sehingga resiko alergi pada bayi kecil
e. Suhu ASI sesuai dengan suhu bayi
f. Mudah dicerna karena tidak mengganggu alat pencernaan bayi
g. Dapat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang
sangat diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan mental anak.
4. Manfaat ASI Bagi Bangsa dan Negara
a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
b. Meningkatkan kualitas generasi yang akan datang

5. Manfaat ASI Bagi Keluarga

a. ASI tidak merepotkan


b. ASI mengurangi pengeluaran biaya rumah tangga

6. Waktu Pemberian ASI

a. ASI sebaiknya diberikan setengah jam setelah bayi lahir


b. Berikan sesering mungkin setiap bayi membutuhkan ( diberikan tanpa
jadwal )
c. Ibu harus mengkonsumsi makanan yang cukup bergizi dan harus
minum yang cukup kurang lebih 8 10 gelas setiap hari
d. ASI Eksklusif diberikan sampai usia 6 bulan, setelah itu boleh
diberikan makanan tambahan

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 14


7. Faktor Faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI :

1. Perubahan sosial budaya

a. Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya


b. Meniru teman, tetangga atau orang termuka yang memberikan susu
botol
c. Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya
d. Adanya tradisi dalam masyarakat (tarak)
2. Faktor psikologi

a. Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita


b. Tekanan batin
3. Faktor fisik ibu
Ibu sakit misalnya mastitis,panas,dsb

4. Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang


mendapatkan penerangan atau pendorong tentang manfaat pemberian
ASI.

5. Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI.

6. Pemberian susu tambahan untuk mencegah terjadinya dehidrasi karena


produksi ASI belum mencukupi

1.4.2 Hasil Kegiatan


Pengetahuan peserta bertambah yang diperoleh dari pre dan post tes yang
diberikan.
Tabel 1. Hasil pretest dan post tes peserta penyuluhan ASI eksklusif di Desa
Bunten Barat tahun 2016
Pretest Post Test
Pengetahuan F % F %
Baik 4 13,3 20 66,7
Cukup 3 10 6 20
Kurang 23 76,7 4 13,3
Total 30 100 30 100

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 15


25

20

15
Pretest

10 Postest

0
Baik Cukup Kurang

3.4 Penyuluhan tetang 10 indikator perilaku hidup bersih dan sehat


3.2.1 Satuan Acara Penyuluhan
Tema : 10 indikator perilaku hidup bersih dan sehat
Sasaran : Masyarakat Desa Bunten Barat
Hari/Tanggal :
Waktu : 08.00 WIB -selesai
Tempat : Desa Bunten Barat
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapat penjelasan tentang 10 indikator perilaku hidup bersih dan
sehat selama 50 menit, diharapkan masyarakat Desa Bunten Barat dapat
mengerti dan memahami tentang 10 indikator perilaku hidup bersih dan
sehat.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang 10 indikator perilaku hidup bersih
dan sehat diharapkan masyarakat Desa Bunten Barat mampu :
1. Menjelaskan tentang
2. Menjelaskan tentang
3. Menjelaskan tentang
4. Menjelaskan tentang
5.
III. Garis garis Besar Materi
1. Pengertian
2.

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 16


IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
V. Media
1. Leaflet
2. Proyektor
3. Laptop
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Respon Waktu
1. Pre
1 Interaksi :
Memberi salam pembuka dan
3. Membalas salam 5 Menit
memperkenalkan diri
2. MenjelaskanTujuan 2. Mendengarkan
3. Kontrak Waktu 3. Memberi Respon

2
Pre test Mengerjakan soal dengan 5 Menit
seksama
2. Isi
Menjelaskan tentang Mendengarkan dengan 50
, penuh perhatian Menit

3.
Tanya Jawab 1. Menanyakan hal yang belum
jelas 15
Menyimpulkan Hasil Penyuluhan2. Aktif bersama Menit
menyimpulkan
3. Memberi Salam Penutup 3. Membalas salam
Post test Menjawab pertanyaan 10
Menit
VII. Evaluasi
2. Post Test
Dengan memberi kesioner

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 17


2. Observasi
a. Respon/tingkah laku masyarakat saat diberi pertanyaan : apakah diam
atau menjawab (benar atau kurang tepat)
b. Masyarakat antusias atau tidak
c. Masyarakat mengajukan pertanyaan atau tidak
3.2.2 Materi

1. Pengertian

i. Hasil Kegiatan
Pengetahuan peserta bertambah yang diperoleh dari pre dan post tes yang
diberikan.
Tabel 1. Hasil pretest dan post tes peserta penyuluhan 10 indikator perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) di Desa Bunten Barat tahun 2016
Pretest Post Test
Pengetahuan F % F %
Baik 3 12 18 72
Cukup 5 20 3 12
Kurang 17 68 4 16
Total 25 100 25 100

18
16
14
12
10 Pretest
8 Postest
6
4
2
0
Baik Cukup Kurang

3.5 Penyuluhan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)


3.4.1 Satuan Acara Penyuluhan
Tema : Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 18


Sasaran : Masyarakat Desa Bunten Barat
Hari/Tanggal :
Waktu : 08.00 WIB -selesai
Tempat :
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapat penjelasan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
selama 20 menit, diharapkan masyarakat Desa Balian dapat mengerti dan
memahami tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapat kanpenjelasan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk,
diharapkan masyarakat Desa Bunten Barat mampu :
1. Menjelaskan pengertian dari Pemberantasan Sarang Nyamuk
2. Menyebutkan pelaksanaan dari Pemberantasan Sarang Nyamuk
3. Menyebutkan penggunaan dari Abate
III. Garis garis Besar Materi
1. Pengertian dari Pemberantasan Sarang Nyamuk
2. Pelaksanaan dari Pemberantasan Sarang Nyamuk
3. Penggunaan Abate
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
V. Media
4. Leaflet
5. Proyektor
6. Laptop
VI. Proses KegiatanPenyuluhan
No Kegiatan Respon Waktu
1. Pre
1 Interaksi
1. Memberi salam pembuka dan Membalas salam 5 Menit
memperkenalkan diri
2. MenjelaskanTujuan 2. Mendengarkan
3. Kontrak Waktu 3. Memberi Respon

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 19


1
Pre test Mengerjakan soal dengan 5 Menit
seksama
2. 3 Isi
1. Menjelaskan tentang pengertian, Mendengarkan dengan penuh 30
Sasaran pelaksanaan perhatian Menit
Pemberantasan sarang nyamuk
dan penggunaan abate.
3.
Tanya jawab 1. Menanyakan hal yang belum 5
jelas Menit
Menyimpulkan hasil penyuluhan2. Aktif bersama menyimpulkan

3. Memberi salam penutup 3. Membalas salam


Post tes Menjawab pertanyaan 5
Menit
VII. Evaluasi
1. Post Test
Dengan memberi kesioner
2. Observasi
a. Respon/tingkah laku masyarakat saat diberi pertanyaan : apakah diam
atau menjawab (benar atau kurang tepat)
b. Masyarakat antusias atau tidak
c. Masyarakat mengajukan pertanyaan atau tidak
3.4.2 Materi
1. Pengertian Pemberantasan Sarang Nyamuk
PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) adalah upaya untuk mengurangi
jumlah nyamuk dengan melakukan pemberantasan pada jentiknya. Karena
fogging yang selama ini dilakukan hanya membunuh sebagian nyamuk
dewasa sedangkan jentik nyamuk masih bisa berkembang biak.
2. Sasaran Pemberantasan Sarang Nyamuk
a. Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari seperti : drum,
tangki, tempayan, bak mandi/wc dan ember.

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 20


b. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti :
tempat minum burung, vas bunga, barang-barang bekas (ban, kaleng,
botol, plastik,dll).
c. Tempat penampungan air alamiah seperti : lobang batu/pelepah daun,
tempurung kelapa, dan potongan bambu.
3. Pelaksanaan dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk
a. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
b. Melakukan pemberantasan sarangn yamuk, dengan cara : 4M plus
1. Menguras
Menguras wadah air yang terdapat di dalam bangunan seperti bak
mandi, ember, vas bunga, dan tempat penampung air kulkas agar
telur dan jentik nyamuk mati.
2. Menutup
Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk tidak dapat masuk dan
bertelur.
3. Mengubur
Semua barang bekas yang ada disekitar rumah yang dapat
menampung air hujan seperti ban bekas, kaleng bekas dan lain-lain,
agar tidak menjadi tempat bersarang nyamuk.
4. Memantau
Semua wadah air atau tempat-tempat lainnya yang berpotensi sebagai
tempat pembiakan nyamuk seperti bak mandi, drum, ban bekas, alas
pot bunga dan lain-lain.
5. Plus
1. Jangan menggantung baju di dalam kamar.
2. Lakukan pengasapan.
3. Membubuhkan bubuk abate
4. Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai lotion anti nyamuk.
5. Memasang kawat kasa dan tidur menggunakan kelambu.
6. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk seperti ikan cupang.
4. Penggunaan Abate
Takaran penggunaan abate adalah sebagai berikut :
a. Menaburkan bubuk abate dengan cara menaburkan pada tempat
penampungan air yang diulang 2-3 bulan sekali dengan takaran

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 21


1 gram abate untuk 1 liter air (1 sendok makan berisi 10 gr untuk
100 lt air).
b. Bubuk abate inidapatditemukan di apotik terdekat dan di
Puskesmas

i. Hasil Kegiatan
Pengetahuan peserta bertambah yang diperoleh dari pre dan post tes yang
diberikan.
Tabel 1. Hasil pretest dan post tes peserta penyuluhan PSN (Pemberantasan
Sarang Nyamuk) di Desa Bunten Barat
Pretest Post Test
Pengetahuan F % F %
Baik 5 18 21 78
Cukup 7 26 4 15
Kurang 15 56 2 7
Total 27 100 27 100

25

20

15
Pretest
Postest
10

0
Baik Cukup Kurang

5.5 Penyuluhan tentang bahaya merokok


3.4.1 Satuan Acara Penyuluhan
Tema : Bahaya merokok
Sasaran : Masyarakat Desa Bunten Barat
Hari/Tanggal :
Waktu : 08.00 WIB -selesai
Tempat : Desa Bunten Barat

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 22


I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapat penjelasan tentang bahaya merokok selama 30 menit,
diharapkan masyarakat Desa Bunten Barat dapat mengerti dan memahami
tentang bahaya merokok.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapat kanpenjelasan tentang bahaya merokok, diharapkan
masyarakat Desa Bunten Barat mampu :
1. Menjelaskan pengertian
2.
III. Garis garis Besar Materi
1. Pengertian dari
2. Pelaksanaan dari
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
V. Media
1. Leaflet
2. Proyektor
3. Laptop
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Respon Waktu
1. Pre
1 Interaksi
1. Memberi salam pembuka dan Membalas salam 5 Menit
memperkenalkan diri
2. MenjelaskanTujuan 2. Mendengarkan
3. Kontrak Waktu 3. Memberi Respon

1
Pre test Mengerjakan soal dengan 5 Menit
seksama
2. 3 Isi
1. Menjelaskan tentang pengertian . Mendengarkan dengan penuh 30
perhatian Menit

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 23


3.
Tanya jawab 1. Menanyakan hal yang belum 5
jelas Menit
Menyimpulkan hasil penyuluhan2. Aktif bersama menyimpulkan

3. Memberi salam penutup 3. Membalas salam


Post tes Menjawab pertanyaan 5
Menit
VII. Evaluasi
4. Post Test
Dengan memberi kesioner
5. Observasi
a. Respon/tingkah laku masyarakat saat diberi pertanyaan : apakah diam
atau menjawab (benar atau kurang tepat)
b. Masyarakat antusias atau tidak
c. Masyarakat mengajukan pertanyaan atau tidak
3.4.2 Materi
1. Definisi
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang
berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.
2. Apa saja bahaya dari rokok
Apabila racun rokok itu memasuki tubuh manusia, bermula dari hidung
mulut tenggorokan saluran pernafasan paru-paru Pembuluh
darah jantung organ reproduksi kemudian ke saluran kencing dan
kandung kemih.
a. Impotensi
b. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
c. Aterosklerosis
d. Penyakit jantung koroner (PJK)
e. Serangan jantung
f. Kanker tenggorokan
g. Kanker ginjal
h. Kanker mulut
i. Kanker pencernaan

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 24


j. Kanker kerongkongan
k. Kanker serviks
l. Kanker payudara
m. Kanker kandung kemih
n. Kanker paru
o. Rokok membahayakan paru-paru
p. Rokok dapat membayakan tulang
q. Menghisap rokok dapat membahayakan stroke dan jantung
r. Menghisap rokok dapat membahayakan gigi & mulut
s. Rokok dapat membayakan kulit
3. Bahaya Perokok AKTIF atau perokok PASIF
Mengapa perokok pasif lebih berbahaya?
Sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke
tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang
berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya. Konsentrasi zat berbahaya
di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap
melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok
dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap.
4. Cara berhenti merokok
a. Siarkan kepada orang-orang bahwa kamu ingin berhenti merokok
b. Hindari kebiasaan yang membuat kamu merokok
c. Tetapkan target waktu dan agendakan jadwal
d. Mulai dengan cara yang mudah
e. Carilah kesibukan yang positif
f. Hindari godaan merokok setelah makan
g. Kunjungi tempat tanpa asap rokok
h. Buatlah tangan anda sibuk
i. Jangan jatuh ke dalam perangkap satu batang rokok
j. Terima kelemahan kamu
k. Berpikir positif
l. Beri penghargaan untuk dirimu atas upaya yang kamu lakukan
m. Berhenti merokok Mulai dari sekarang
ii. Hasil Kegiatan
Pengetahuan peserta bertambah yang diperoleh dari pre dan post tes yang
diberikan.

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 25


Tabel 1. Hasil pretest dan post tes peserta penyuluhan bahaya merokok di
Desa Bunten Barat
Pretest Post Test
Pengetahuan F % F %
Baik 6 20 18 60
Cukup 3 10 7 23
Kurang 21 70 5 17
Total 30 100 30 100

25

20

15
Pretest
Postest
10

0
Baik Cukup Kurang

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 26


BAB 4
INOVASI KEGIATAN TERKAIT UPAYA PENINGKATAN PHBS

BAB 5
PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN

I. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA


1. Mayoritas masyarakat tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya
Upaya pemecahan :
a) Memberikan penyuluhan ASI eksklusif
b) Bidan desa melakukan konseling / HE pada ibu hamil dan keluarga
tentang ASI eksklusif semenjak kehamilan agar ibu dan keluarga mau
dan mampu untuk memberikan bayi ASI eksklusif
c) Mensosialisasikan kepada bidan desa untuk melakukan IMD pada
setiap persalinan

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 27


d) Melibatkan TOMA dan TOGA untuk ikut mendukung dan mengajak
masyarakat untuk memberikan ASI eksklusif
e) Memberikan penghargaan kepada ibu yang memberikan ASI eksklusif
berupa pujian bahkan hadiah

2. Mayoritas kepala atau anggota rumah tangga merokok


Upaya :
a. Penyuluhan tentang bahaya merokok dalam PHBS masyarakat
b. Mengajak TOGA dan TOMA untuk ikut mempromosikan dan
merealisasikan hidup sehat tanpa merokok, minimal tidak merokok
dalam rumah
3. Masih ada persalinan yang ditolong oleh dukun
a. Melakukan penyuluhan tentang bahaya persalinan oleh dukun dalam
kegiatan kelas ibu hamil
b. Melakukan pembinaan pada dukun bayi
c. Melakukan kerjasama dengan dukun bayi (kemitraan)

BAB 6
HASIL PENILAIAN

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 28


BAB 7
PENUTUP
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan
organisasi dalam pelaksanaan manajemen. Oleh karena itu, penyediaan data dan
informasi yang berkualitas sangat dibutuhkan sebagai masukan dalam proses
pengambilan keputusan.
Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Perlu disadari bahwa system informasi
kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan
informasi kesehatan secara optimal. Namun demikian, diharapkan Profil Kesehatan

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 29


UPT. Dinas Kesehatan Puskesmas Bunten Barat Tahun 2015 ini dapat memberikan
gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan
kesehatan masyarakat yang telah dicapai.

Sampang, Februari 2016


BAB 8
LAMPIRAN

PROFIL KAMPUNG PHBS DESA BUNTEN BARAT TAHUN 2017 30

Anda mungkin juga menyukai