Anda di halaman 1dari 27

1.

future contract, contoh

Lazim disebut kontrak berjangka, adalah suatu kontrak derivative di mana pembeli setuju
untuk membeli suatu underlying asset dari penjual, pada suatu waktu di masa depan dengan harga
yang telah disepakati hari ini. Perbedaannya dengan forward adalah Future Contracts
diperdagangkan pada exchange-traded market di mana underlying assetnya sudah distandardisasi
oleh exchange, dan Future Contract di regulasi oleh otoritas pemerintah.

Dalam Future Contract dilakukan standardisasi oleh exchange diantaranya standardisasi


underlying asset yang akan di perdagangkan, cara settlement, jumlah yang diperdagangkan di
dalam 1 kontrak, mata uang yang digunakan, grade, lama waktu pengiriman, dan sebagainya.

Exchange menjamin baik pihak yang membeli mau pun yang menjual melalui clearing
house. Jadi, yang menjadi partner transaksi bagi investor adalah clearing house. Misalnya apabila
A mengambil posisi short, kalau di forward contract maka B mengambil posisi long, sementara di
future contract, clearing house akan bertindak sebagai counter party bagi A dengan mengambil
posisi long, lalu kemudian exchange akan mengambil posisi short terhadap pihak yang lain
misalnya B yang mengambil posisi long.

Future Trading

-Dahulu menggunakan metode pit trading, yaitu terdapat sebuah tempat bagi para trader untuk
meneriakkan harga yang klop bagi mereka untuk melakukan transaksi beli atau jual, sekarang ini
dilakukan dengan sistem elektronik.

-Profit/loss di settle secara daily basis.

-Transaksi bisa di tutup dengan cara offsetting.

Contoh perdagangan future:

Cotton future memanggil untuk pengiriman 50,000 kilogram kapas pada Desember, future price =
$1.00 per kg. Jadi, nilai kontraknya adalah 50,000 x 1 = $50,000.

Pihak yang mengambil posisi long wajib membeli 50,000 kg kapas di harga $1.00 per kg pada
bulan Desember.
Pihak yang mengambil posisi short wajib menjual 50,000 kg kapas di harga $1.00 per kg pada
bulan Desember.

Contoh cara offsetting sebuah kontrak:

Misalnya ada seorang investor bertransaksi di future market dengan membeli LQ45 index yang
jatuh tempo pada bulan December. Sekarang bulan Oktober, kemudian pada bulan November dia
ingin membatalkan transaksi tersebut, maka yang dapat dia lakukan adalah:

Pada saat bulan november, investor tersebut mengambil posisi kebalikkan terhadap kontrak yang
dia lakukan sebelumnya. Misalnya pada bulan oktober mengambil posisi long, maka pada saat
november (sebelum jatuh tempo), ambil posisi kebalikkannya, yaitu short. Dari sudut pandang
clearing house, otomatis investor tersebut tidak memiliki posisi atau tidak melakukan transaksi
karena transaksi bulan oktober di offset atau di cancel di bulan november.

Contoh yang lain:

Sebuah future exchange memperdagangkan 5,000 kg timah pada bulan Desember, kemudian ada
seorang pedagang yang datang dan membeli 1 kontrak tersebut di harga $23 / kg. Kemudian ada
seorang lagi pedagang lainnya mengambil posisi jual 1 kontrak tersebut.

Jika harga timah naik, pedagang yang membeli akan untung, misalnya apabila pada bulan
Desember harga timah naik menjadi $30/kg atau naik $7/kg, maka pedagang yang mengambil
posisi long cukup membayar $23 $7 = $16/kg atau $16 x 5,000 = $80,000 kepada exchange
untuk mendapatkan 5,000 kg timah.

Bagi pedagang yang mengambil posisi jual, kemungkinan ruginya adalah tidak terbatas, karena
apabila harga pasar naik, dia akan rugi, dan tidak ada batasan harga pasar akan naik hingga berapa,
sehingga maksimum loss bagi short party adalah tidak terbatas.

Jenis-Jenis Future Contracts

Sama seperti halnya pada forward contracts, future contracts di klasifikasikan berdasarkan jenis
underlying asset yang di perdagangkan:
-Short-term interest rate future contracts:

-T-Bill Futures

-Eurodollar Futures

-Intermediate and long-term interest rate future contracts.

-Stock index future contracts.

-Currency future contracts.

T-Bill Futures

Contoh:

Ada sebuah T-Bill future contract dengan spesifikasi 90-days $1,000,000 (par value), cash
settlement. (Catatan: di future contract, spesifikasi underlying asset, jumlahnya, cara settlement,
dan sebagainya ditentukan oleh exchange).

Harga T-Bill future contract di quote dengan IMM Index, yaitu: 100 rate. (Rate di sini artinya
discount rate).

Misalkan, bank discount yield = 6.25%, maka IMM Index di quote = 100 6.25% = 93.75.

Jadi, actual price nya adalah = 6.25% / 4 (karena 90-days T-Bill) = 1.5625%. Kemudian par value
$1,000,000 di diskon dengan discount rate 1.5625% di dapat actual price nya = $984,375.

Jadi, apabila investor melihat 90-days T-Bill futures contract, par value = $1,000,000, dan IMM
Index = 93.75. Itu artinya adalah bahwa discount yield nya 6.25%. Sehingga actual price nya =
$984,375. Artinya, pada saat expiration investor yang mengambil posisi long bisa mendapatkan
$1,000,000 di harga $984,375.

Apabila IMM Index naik menjadi misalnya 93.76, maka investor perlu menghitung actual price
kontrak tersebut yaitu $1,000,000 di diskon dengan discount rate = 6.24%, maka actual price =
$984,400.

Jadi, jika IMM Index naik, maka par value akan di diskon dengan discount rate yang lebih kecil,
sehingga otomatis harganya saat jatuh tempo menjadi lebih besar, dan begitu juga sebaliknya
apabila IMM index turun, maka par value saat berakhir kontrak akan naik.
Melihat contoh di atas, dari IMM Index = 93.75 berubah menjadi 93.76, perubahan actual price
berubah dari $984,375 menjadi $984,400. Artinya, perubahan 1 basis point IMM Index equivalent
dengan $25 perubahan harga T-Bill. Jadi, 1 bps = $25.

Minimum tick size adalah 0.5 basis point atau $12.5.

Eurodollar Futures

Eurodollar futures lebih populer dibandingkan dengan T-Bill future dan lebih aktif di
perdagangkan. Karena Eurodollar Future lebih sedikit dipengaruhi oleh aturan pemerintahan US
dibandingkan dengan T-Bill.

Mekanisme perdagangan Eurodollar Future sama dengan T-Bill Future, yaitu:

Notional principal = US$ 1,000,000.

IMM Index nya menggunakan = 100 annualized LIBOR rate.

Cash settlement.

Minimum tick size = 1 bps = $25.

Intermediate and Long Term Interest Rate Future Contracts

Yaitu future contract di mana underlying asset nya berupa US bonds (bond apa saja) dengan par
value $100,000 dan coupon payment dengan yield apa pun, tetapi harus dengan maturity minimal
15 tahun.

Stock Index Future Contract

Yaitu future contract dengan underlying asset nya berupa stock index misalnya FTSE1000, S&P
500, Nikkei225, LQ45, dan lain sebagainya.

Salah satu stock index future kontrak yang terkenal adalah S&P 500, di mana kontrak ini
menggunakan cash settlement, dan memiliki multiplier $250.

Contoh:

S&P 500 stock index future contract di quote dengan harga 1,500 (berdasarkan harga actual S&P
500). Pada hari berikutnya harga kontrak tersebut naik menjadi 1,501. Misalkan ada seorang
investor yang mengambil posisi long untuk 10 kontrak. Maka, dengan naiknya 1 basis point harga,
investor akan untung $250. Oleh karena investor tersebut membeli 10 kontrak, maka dia akan
untung 10 x $250 = $2,500.

Stock index yang berbeda akan memiliki multiplier yang berbeda misalnya $50 atau $100.

2. forward contract, contoh

Lazim disebut dengan kontrak serah, adalah perjanjian antara dua pihak, salah satu pihak
diwajibkan (diharuskan) menyerahkan sejumlah tertentu (contract size) dari aktiva tertentu
(deliverable item) pada tanggal tertentu yang akan datang (settlement date) dan pihak lainnya wajib
membayar sesuai dengan jumlah tertentu yang disebut invoice amount yang dikenakan atas aktiva
pada tanggal penyerahan. Kontrak forward diimplementasikan meggunakan kurs forward (forward
rate). Kontrak serah atau kontrak forward adalah merupakan bentuk dari kontrak berjangka
sederhana yang diperdagangkan diluar bursa ( over the counter-OTC).

Tujuan dari kontrak adalah untuk melindungi kedua belah pihak dari fluktuasi nilai aktiva
yang mungkin terjadi selama kurun waktu tertentu, yaitu sejak kontrak ditandatangani hingga
penyerahan atau pembayaran dilakukan. Dan digunakan untuk mengendalikan dan meminimalkan
risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata uang (contoh: kontrak forward untuk transaksi
mata uang) atau transaksi komoditi (contoh: kontrak serah untuk minyak bumi). Pelaku kontrak
forward yaitu, arbitrager (melakukan transaksi dengan memanfaatkan ketidak seimbangan kurs),
pedagang (untuk meraih keuntungan), hedger (bank berskala besar) dan spekulator. Satu peserta
tipikal dalam kontrak forward adalah bank komersial atau investasi yang melayani peran pembuat
pasar, yang dihubungi langsung oleh pelanggan (meskipun pelanggan dapat membuat perjanjian
secara langsung satu sama yang lain). Kontrak perjanjian forward yang dirancang secara individual
dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari pengguna akhir. Harga forward berbeda
dengan harga spot atau harga pada saat asset tersebut berpindah tangan (pada waktu tersebut
(spot)), biasanya dua hari kerja. Jika posisi spot dan forward digabungkan, maka kita akan
memperoleh posisi gabungan sebagai berikut ini. Posisi gabungan menunjukkan bahwa kerugian
dari posisi spot akan dikompensasi oleh keuntungan dari posisi forward. Sebaliknya, jika posisi
spot memperoleh keuntungan, posisi forward mengalami kerugian. Seluruh keuntungan atau
kerugian pada kontrak forward direalisasi pada akhir berlakunya kontrak.

Forwards contract bukan investasi, melainkan perjanjian melakukan transaksi dengan


harga dan tanggal tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena itu, tidak ada pengeluaran biaya
pada saat mengadakan kontrak (paling-paling pengeluaran hanya sekedar komisi kepada
pialang/broker yang mempertemukan kedua belah pihak, dan tidak ada penyerahan/pertukaran
uang antar kedua pihak pada saat kontrak disepakati. Jual beli terjadi pada tanggal jatuh tempo
kontrak. Artinya sebelum jatuh tempo, yang terjadi hanya perjanjian bahwa salah satu pihak wajib
menyerahkan sesuatu kepada pihak lain dan pihak lain harus membayar sejumlah uang atas aktiva
yang diserahkan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah disepakati bersama. Sebagai
kesepakatan pribadi antara dua pihak, forward contract diatur secara khusus untuk memenuhi
kebutuhan masing-masing pihak, oleh karena itu disebut sifatnya adalahprivate (bergantung pada
pribadi kedua belah pihak). Sedangkan yang namanya future contract berbeda dengan forward
contract, bentuknya sudah standard (sudah dibuat baku), telah disekuritisasi dan diperdagangkan
di pasar tertentu, ditengah-tengah masyarakat. Kontrak tidak dilakukan secara pribadi oleh dua
pihak, tetapi dilakukan melalui bursa yang terorganisir. Beberapa Hal yang Perlu diketahui
Mengenai Kontrak Forward Menurut Siahaan & Manurung (2006: 24), antara lain:

a) Kesepakatan membeli atau menjual aktiva tertentu pada tanggal tertentu di harga yang
telah ditetapkan di masa yang akan datang.

b) Transaksi selalu dilakukan melalui broker dengan telepon atau telex.

c) Biasanya digunakan untuk memastikan harga di masa yang akan datang.

Beberapa Keuntungan dalam Penggunaan Kontrak Forward:

a) Adanya keluwesan yang dimiliki oleh kontrak tersebut, yaitu dengan mengijinkan pembeli
untuk mendapatkan valuta asing pada setiap hari selama beberapa hari sebelum periode kontrak.
b) Kontrak forward dengan bank dapat dibuat untuk setiap jumlah yang diinginkan sedangkan
untuk kontrak future dan opsi valuta, jumlah nilai kontral dan tanggal jatuh tempo telah
terstandarisasi, tidak fleksibel seperti kontrak forward.
c) Kontrak forward memiliki jangka waktu kontrak maksimum yang relative panjang.
d) Pasar forward tidak terdapat aturan formal dan universal untuk melakukan penyesuaian
terhada simpanan karena fuktuasi kurs spot mendatang diharapkan dan nilai kontrak forward.

Karakteristik Kontrak Forward , antara lain:

a) Tidak perlu transfer tunai pada awal transaksi. Transfer tunai hanya saat jatuh tempo.
b) Terdapat risiko kredit.

c) Kontrak sesuai dengan kebutuhan dua pihak, digunakan khusus untuk lindung nilai.
d) Kontrak yang tersedia diperjual belikan adalah untuk sekuritas utang jangka pendek (paling
lama satu tahun).

Jenis-jenis Kontrak Forward

a) Currency Forward Contract

suatu pihak wajib untuk membeli atau menjual mata uang tertentu dengan nilai tukar tertentu,
dalam jumlah tertentu, di tanggal yang sudah ditentukan di masa depan. Currency forward contract
banyak digunakan oleh perusahaan untuk mengelola risiko valuta asing. Biasanya, perusahaan
multinasional yang menggunakannya, karena mereka beroperasi pada lebih dari satu negara,
sehingga terekspos terhadap risiko valas. Namun, perusahaan lokal juga kadang memanfaatkannya
untuk melakukan hedging terhadap transaksi dalam mata uang asing. Dalam currency forward
contract, maka suatu pihak wajib untuk membeli atau menjual mata uang tertentu dengan nilai
tukar tertentu, dalam jumlah tertentu, di tanggal yang sudah ditentukan di masa depan. Kontrak ini
terjadi secara over-the-counter dan dapat di-customized sesuai dengan kebutuhan. Misalnya,
perusahaan A (AS) punya piutang dari perusahaan B di Jepang sebesar 5 juta yen dalam waktu 2
bulan mendatang. Tentunya ia tidak ingin nilai tukar yen merosot terhadap dollar, karena jika
demikian maka piutang yang diperolehnya jadi lebih rendah. Misalnya rate yang digunakan dalam
kontrak adalah sebesar 90 yen per dollar, maka perusahaan A memperoleh kepastian untuk
memperoleh cash flow sebesar 5 juta/90 yen = $55,555 di masa depan. Jika di masa depan ternyata
yen merosot jadi 100 yen per dollar, maka perusahaan A tetap dapat menukar 5 juta yen yang
diperolehnya dengan rate 90 yen per dollar.
b) Equity Forward Contract

Dalam equity forward contract, maka suatu pihak wajib membeli atau menjual instrumen ekuitas
ataupun indeks saham pada waktu tertentu di masa depan. Jenis kontraknya bisa saham tertentu,
portfolio maupun indeks. Contoh dari equity forward contract ini adalah program share buyback
yang sering terjadi di pasar modal. Pada program ini, satu pihak berjanji untuk membeli kembali
saham tertentu dengan jumlah tertentu, pada harga tertentu di masa depan. Positifnya, ini
mengantisipasi kenaikan harga di masa depan, dan memberikan kepastian mengenai arus kas.
Namun, jika harga merosot maka karena terikat kontrak pihak tersebut mungkin akan terpaksa
membeli di atas harga pasar.

c) Commodity Forward Contract

kontrak dengan underlying asset berupa komoditas seperti minyak, emas, jagung, dan lainnya.
Kontrak ini memungkinkan suatu pihak untuk membeli atau menjual komoditas dengan harga
tertentu di masa depan. Jadi, kontrak ini mengantisipasi terjadinya perubahan harga di masa depan.
Untuk produsen, kontrak ini bermanfaat dalam mengurangi risiko jika harga komoditas menguat
dimasa depan.

d) Bond Forward Contract

hampir serupa dengan equity forward contract, hanya saja obligasi punya jatuh tempo, sehingga
kontrak forward pasti kadaluarsanya sebelum tanggal jatuh tempo. Obligasi yang umum dijadikan
bond forward adalah T-bills yang dikeluarkan Depkeu AS. Pada kontrak ini, satu pihak sepakat
untuk membeli T-bills pada harga yang telah dipatok saat ini, pada masa depan, sebelum tanggal
jatuh tempo T-bills tersebut.

e) Interest Rate Forward Contract

disebut juga dengan Forward Rate Agreement (FRA) dimana underlying assets berupa
pembayaran bunga dalam mata uang tertentu. Jadi, dalam FRA ini merupakan kesepakatan untuk
meminjamkan atau meminjam dana tertentu secara fixed rate.

Mekanisme Kontrak Forward

Kontrak forward adalah perjanjian yang dinegosiasikan secara langsung antara dua pihak dalam
pasar OTC (yaitu, nonexchange yang diperdagangkan). Satu peserta tipikal dalam kontrak forward
adalah bank komersial atau investasi yang melayani peran pembuat pasar yang dihubungi langsung
oleh pelanggan (meskipun pelanggan dapat membuat perjanjian secara langsung satu sama yang
lain).

3. option, black-scholes theory, contoh

adalah perjanjian yang memberikan si pembeli option hak untuk membeli atau menjual kontrak di
masa yang akan datang pada harga tertentu (Specific Price) dan pada atau sebelum waktu tertentu
(Expiration Date). Option adalah perjanjian yang memberikan si pembeli option hak untuk
membeli atau menjual kontrak di masa yang akan datang pada harga tertentu (Specific Price) dan
pada atau sebelum waktu tertentu (Expiration Date). Option adalah kontrak resmi yang
memberikan Hak (tanpa adanya kewajiban) untuk membeli atau menjual sebuah asset pada harga
tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Options merupakan salah satu instrumen di dunia pasar
modal (derivatives) untuk meminimalisasi resiko dan sekaligus memaksimalkan keuntungan
dengan daya ungkit (leverage) yang lebih besar (Limited Loss with Unlimited Profit).

Dari pengertian umum mengenai option di atas dapat dilihat beberapa point penting yang
menggambarkan transaksi option yaitu :

1. Option memberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk membeli atau menjual sesuatu.
Berbeda dengan jenis transaksi jual beli yang sudah dikenal selama ini yang mengikat masing-
masing pihak dengan satu kewajiban untuk membayar atau memberikan satu barang tertentu yang
diperjualbelikan maka option memmberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk menjual atau
membeli satu barang yang diperjanjikan. Pemegang option tidak bisa dipaksa untuk membeli atau
menjual satu barang yang diperjanjikan tersebut.

2. Hak untuk menjual atau membeli suatu barang tersebut hanya bisa dilaksanakan kepada
waktu tertentu di masa yang akan datang atau sebelumnya. Hal ini tergantung dari jenis option
yang dipegang ada option yang mengatur bahwa hak untuk membeli atau menjual satu barang bisa
dilaksanakan pada saat waktu tertentu di masa yang akan datang tidak dapat dilaksanakan sebelum
waktu yang ditentukan tersebut, adapula jenis option yang hak untuk membeli atau menjualnya
dapat dilaksanakan sebelumnya.

3. Apabila pemegang option melaksanakan haknya untuk membeli atau menjual satu barang
tertentu maka harga barang yang dibeli atau dijual tersebut sudah ditentukan sebelumnya (biasanya
ditentukan pada saat transaksi option dilakukan) tidak peduli berapa harga pasar barang tersebut
saat pelaksanaan hak. Jadi harga yang dipakai saat pelaksanaan hak sudah ditentukan sebelumnya
dan bukan harga pasar barang tersebut saat itu.

Dalam pasar valuta asing transaksi option valuta asing dapat di artikan sebagai satu instrumen
keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual satu mata
uang tertentu dalam jumlah tertentu pada saat waktu tertentu dimasa yang akan datang dan atau
sebelumnya dengan kurs yang sudah ditentukan sebelumnya (biasanya sudah ditentukan saat
transaksi dilakukan).

Apabila dilihat dari jenis hak yang dimiliki oleh pemegang option maka option dapat dibagi
menjadi dua yaitu :

a. Call Option yang memberikan hak membeli sesuatu kepada pemegangnya.

b. Put Option yang memberikan hak menjual sesuatu kepada pemegangnya.

Apabila dilihat dari waktu untuk melaksanakan hak tersebut maka option pada dasarnya
dibagi dua golongan besar yaitu :

a. European Type Option yaitu option yang hanya dapat dilaksanakan pada satu tanggal yang
sudah ditentukan. Tanggal tersebut biasa disebut Exercise Date.
b. American Type Option yaitu option yang dapat dilaksanakan pada satu tanggal yang sudah
ditentukan atau sebelumnya. Sehingga waktu pelaksanaan hak American Type Option adalah sejak
tanggal kontrak option ditanda tangani sampai dengan Exercise Date.

Fungsi dari Options adalah sebagai berikut :

1. Proteksi nilai asset. ( Asuransi nilai saham )

Salah satu strategi yang umum digunakan dengan options adalah memproteksi nilai portofolio
terhadap jatuhnya harga-harga saham, dengan membeli Put option. Dengan membeli Put option
ini investor berhak menjual sahamnya pada harga tertentu meskipun dipasar harga saham tersebut
sudah turun sampai nol sekalipun.

2. Menghasilkan pendapatan tambahan dari assetnya

Para investor akan menggunakan strategi yang dikenal dengan nama Covered Call untuk
menghasilkan pendapatan tambahan dari sahamnya. Ini mirip dengan seorang investor
menyewakan rumahnya, tetapi dalam hal ini yang disewakan adalah sahamnya. Dengan strategi
ini seorang investor akan Sell Call (menjual kontrak Call option ) dengan jaminan sahamnya.
Ketika ia menjual Call option berarti investor tersebut Wajib menjual sahamnya pada harga yang
disepakati selama kontrak masih berlaku.

3. Leverage

Options memberikan suatu kesempatan yang besar memperoleh hasil investasi yang tinggi dari
modal yang kecil . Disini options memberikan leverage bagi investor tersebut. Options berfungsi
sebagai leverage apabila kita hanya membeli optionsnya saja tanpa membeli sahamnya.

4. Discount

Options juga dapat berfungsi sebagai discount untuk membeli saham. Apabila kita ingin membeli
saham, kita dapat menawarnya terlebih dahulu agar saham yang akan kita beli harganya menjadi
lebih murah. Dan dalam penawaran ini kita mendapatkan suatu premi sejumlah tertentu. Strategi
ini disebut pula naked put. Apabila saham telah menyentuh harga yang kita tawar maka kita harus
membeli saham tersebut, tetapi harganya tentu lebih murah karena kita telah melakukan penawaran
dan menerima premi di awal.

5. Strategy Investasi

Options juga dapat berfungsi sebagai strategi investasi. Karena banyaknya strategi di options,
maka options dapat berguna di berbagai situasi market. Baik itu market yang uptrend, sideways
maupun downtrend. Strategi strategi ini apabila dipahami dan dipelajari dengan baik , tentu akan
sangat membantu kita memperoleh hasil yang kita inginkan dalam berbagai situasi market. Jadi
setiap saat kita dapat memasuki market dengan strategi yang berbeda-beda

Opsi Valuta (Currency Option) adalah tipe kontrak alternatif yang dapat dibeli atau dijual
oleh para spekulan atau perusahaan-perusahaan.

Opsi Valuta disediakan oleh :

a. Sejumlah bursa

b.Bank-bank komersial

c. Perusahaan-perusahaan pialang

Opsi Valuta dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu ;

a. Currency Call Option

Currency Call Option adalah kontrak yang memberikan hak untuk membeli suatu valuta tertentu
pada kurs (harga) tertentu selama periode waktu tertentu. Exercise Price atau Strike Price adalah
harga yang harus dibayarkan pemilik opsi pada saat ingin menggunakan haknya membeli valuta.
Tiap Opsi memiliki tanggal jatuh tempo bulanan masing-masing.

Menurut Madura (2000:131) contoh dari transaksi currency call options yaitu ada kemungkinan
perusahaan sebuah perusahaan akan membutuhkan valuta asing di masa depan, tetapi perusahaan
tidak begitu yakin. Sebagai contoh, anggaplah sebuah perusahaan AS terlibat dalam tender sebuah
poyek di Jerman. Jika proyek tersebut jatuh kepada perusahaan tersebut maka perusahaan akan
membutuhkan kira-kira DM625.00 untuk membeli bahan baku dan jasa di Jerman, namun
perusahaan tidak tahu apakah tawaran akan diterima atau tidak sampai tiga bulan ke depan.
Asumsikan bahwa exercise price bagi Mark adalah $0,50 dan premium call option-nya adalah $
0,02 per unit. Perusahaan akan membayar $1250 per opsi (62.500 x $0.02) atau $12.500 untuk 10
kontrak. Dengan adanya opsi tersebut, jumlah maksimum pengeluaran US Dolar untuk membeli
Mark adalah $312.500 (62.500 x $0,5).

Call Option dapat dimanfaatkan jika seseorang ingin mencuci harga yang harus dibayarkan bagi
suatu valuta di masa depan. Jika kurs spot dari suatu valuta naik melampaui strike price nya,
pemilik Call Option dapat menggunakan haknya dengan membeli valuat pada strike price yang
lebih rendah dari kurs spot.

Strategi ini kurang lebih sama dengan strategi yang digunakan oleh pembeli kontrak futures, tetapi
kontrak futures mewajibkan pelakunya melakukan sesuatu (yaitu, membeli atau menjual),
sedangkan opsi valuta tidak mewajibkan pembelinya melakukan apapun. Pemilik Call Option yang
telah jatuh tempo hanya merugi sebatas call premium (yaitu, harga pembelian opsi) yang mereka
bayar pada awalnya.

Suatu Currency Call Option Diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu :

1. In The Money adalah istilah dimana kurs berjalan melampaui (lebih besar) dari strike price.

2. At The Money adalah istilah dimana kurs berjalan sama dengan strike price.

3. Out Of Money adalah istilah dimana kurs berjalan lebih rendah dari strike price.

Bagi valuta dan tanggal jatuh tempo tertentu, suatu In The Money Call Option akan memerlukan
Premium yang lebih tinggi daripada opsi At The Money atau Out Of Money. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Premium Call Option, yaitu :

1. Kurs Spot berjalan relatif terhadap Strike Price

Semakin tinggi kurs spot berjalan relatif terhadap strike price, semakin tinggi harga opsi. Hal ini
dikarenakan semakin tingginya probabilitas pembelian valuta pada harga yang jauh lebih rendah
dibandingkan harga penjualanya. Hubungan ini dapat diverifikasi dengan membandingkan
premium dari opsi valuta dan tanggal jatuh tempo tertentu yang memilki strike price yang berbeda.
2. Lamanya Waktu Sebelum Tanggal Jatuh Tempo

Secara umum diperkirakan bahwa kurs spot memiliki kesempatan yang lebih besar untuk naik
melampaui strike price jika waktu jatuh temponya masih lama. Hubungan ini dapat diverifikasi
dengan membandingkan premium dari opsi valuta dan strike price tertentu yang memiliki tanggal
jatuh tempo yang berbeda.

3. Variabilitas Valuta

Semakin besar variabilitas valuta, semakin tinggi probabilitas kurs spot akan melampaui strike
price. Jadi, Call Option dari valuta-valuta yang lebih bergejolak akan memiliki harga yang lebih
tinggi. Contoh : Dollar Kanada merupakan valuta yang lebih stabil dibandingkan valuta lain. Jika
faktor-faktor lain semuanya sama, harga call option dollar Kanada akan lebih murah dari harga
call option valuta-valuta lain.

Call Option dapat dan biasa digunakan oleh perusahaan untuk melindungi atau meng-cover open
position payable dari transaksi keuangan internasional.

Contohnya, Perusahaan USA akan ikut tender sebuah proyek senilai CHF 625.000 dalam tiga
bulan mendatang, maka ia melakukan kontrak untuk CHF Call Option dengan asumsi sbb:

Exercise/strike price = USD 0,50 CHF

Call Option Premium = USD 0,02 CHF

Future Spot Rate = USD 0,53 CHF

Standard unit kontrak untuk Currency Option adalah dari Currency Future untuk CHF yaitu
x 125.000 = 62.500, oleh sebab itu diperlukan 10 unit Option Contract.

Biaya Premium = 10 x 62.500 x USD 0.02 = USD 12.500

Exercise Price = CHF 625.000 x USD 0.50 = USD 312.500

Jika asumsi Future Spot Rate menjadi kenyataaan maka kebutuhan dana = CHF 625.00 x USD
0.53 = USD 331.500
Dengan melakukan Call Option ini, maka terhindar dari kerugian sebesar USD 331.500 325.000
= USD 6.250

b. Currency Put Option

Currency Put Option adalah kontrak yang memberikan hak untuk menjual suatu valuta tertentu
pada kurs tertentu/harga tertentu (strike price) selama periode waktu tertentu. Pemilik Currency
Put Option diberikan hak untuk menjual suatu valuta dengan harga tertentu (strike price) sepanjang
periode waktu tertentu. Sama seperti call option, pemilik put option tidak diwajibkan untuk
menggunakan hak opsinya. Jadi, kerugian potensial maksimum bagi pemilik put option adalah
sebesar premium yang dibayarkan pada saat membeli opsi.

Suatu Currency Put Option Diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu :

1. In The Money adalah istilah dimana kurs berjalan lebih kecil dari strike price.

2. At The Money adalah istilah dimana kurs berjalan sama dengan strike price.

3. Out Of Money adalah istilah dimana kurs berjalan lebih tinggi dari strike price.

Bagi valuta dan tanggal jatuh tempo tertentu, suatu In The Money Put Option akan memerlukan
Premium yang lebih tinggi daripada opsi At The Money atau Out Of Money. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Premium Put Option, yaitu :

1. Kurs Spot berjalan relatif terhadap Strike Price

Semakin rendah kurs spot berjalan relatif terhadap strike price, semakin berharga put option,
karena semakin besar kemungkinan put option digunakan.

2. Lamanya Waktu Sebelum Tanggal Jatuh Tempo

Yang mempengaruhi premium put option adalah lamanya waktu hingga tanggal jatuh tempo sama
seperti call option, semakin panjang waktu jatuh tempo, semakin besar premiumnya. Periode yang
lebih panjang menciptakan probabilitas gejolak valuta yang lebih besar dan semakin besar
kemungkinan opsi akan digunakan. Hubungan ini dapat diuji dengan menilai kuotasi premium put
option bagi suatu valuta tertentu dengan tanggal jatuh tempo yang berbeda-beda.

3. Variabilitas Valuta

Semakin besar variabilitas valuta, semakin besar premium put option, yang sekali lagi
mencerminkan yang akan digunakan.

Put Option dapat dan biasa digunakan oleh perusahaan untuk melindungi atau meng-cover open
position recievable dari transaksi keuangan internasional.

Perusahaan USA mempunyai tagihan sebesar GBP 31.250 yang akan jatuh tempo dalam tiga bulan
mendatang, maka ia melakukan kontrak Put Option dengan asumsi sebagai berikut :

Exercise/strike price = USD 1,400 GBP

Call Option Premium = USD 0,016 GBP

Future Spot Rate = USD 1,300 GBP

Standard unit kontrak untuk Currency Option adalah dari Currency Future untuk GBP yaitu
x 62.500 = 31.250, oleh sebab itu diperlukan 1 unit Option Contract saja.

Biaya Premium = 1 x 31.250 x USD 0.016 = USD 500

Exercise Price = GBP 31.250 x USD 1.40 = USD 43.750

Jika asumsi Future Spot Rate menjadi kenyataaan maka kebutuhan dana = GBP 31.250 x USD
1.30 = USD 40.625

Dengan melakukan Put Option ini, maka terhindar dari kerugian sebesar ( USD 43.750 USD 500
) - USD 40.625 = USD 2.625
Menurut Madura (2000:67-68) menjelaskan pasar Currency Options merupakan pasar yang
memfasilitasi perdagangan kontrak currency options. Kontrak currency options dapat
diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency call Options menyediakan hak untuk
membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu (yang dinamakan dengan strike price atau
exercise price) dalam suatu periode waktu tertentu. currency call options digunakan untuk meng-
hedge hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di masa depan. currency put options
memberikan hak untuk menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode
waktu tertentu. Currency put options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang
akan diterima di masa depan.

Model Black-Scholes

Salah satu model yang terkenal untuk menghitung nilai pasar dari opsi adalah model harga opsi
Black-Scholas (Blacks-Scholas Option Pricing Model) yang dikembangkan oleh Fisher Black dan
Myron Scholes di tahun 1973. Penilaian opsi dari Black-Scholas ini dimaksudkan untuk opsi
Eropa.

Asumsi model Black-Scholas adalah sebagai berikut:

-Saham yang dihubungkan dengan opsi tidak pernah membayar dividen selama umur dari opsi.

-Tidak ada biaya transaksi untuk membeli dan menjual opsi dan sahamnya.

-Tingkat suku bunga bebas risiko (risk free interest) konstan selama umur opsi.

-Pembeli saham dapat meminjam pinjaman jangka pendek dengan tingkat suku bunga bebas risiko.

-Penjualan pendek (short-selling) diijinkan dan penjual pendek akan menjual sahamnya dengan
harga pasar saat itu.

-Opsi hanya dapat digunakan (excercise) pada saat jatuh tempo.

-Pasar likuid dan perdagangan semua sekuritas dapat terjadi terus menerus.

-Harga pasar saham-saham bergerak secara acak.

dan (2)

dimana
dan

Misalkan, 8 bulan lalu Manajer Investasi PT Janjimatogu Capital ingin membeli opsi saham PT
Portal Investasi Porsea Tbk. pada harga US$ 65 dimana harga saat ini senilai US$ 70 per saham
dan volatilitas saham tersebut sebesar 32% dan tingkat bunga sebesar 10%. Hitung nilai opsi call
dan put saham tersebut ?

d 2 = d 1 s vT = 0,6694 (0.32 x v(8/12)) = 0,4082 N (d1) = 0,7484

N(d 2 ) = 0,6584 N(-d 1 ) = 0,2516 N(-d2) = 0,3416

Harga opsi call dan putnya sebagai berikut:

4. swap, contoh
Swap contract adalah suatu kontrak derivative antara ke dua belah pihak untuk
melakukan pertukaran serangkaian cash flow pada suatu waktu di masa depan. Biasanya, salah
satu pihak memberikan pembayaran berdasarkan cash flow yang variatif misalnya floating rate,
LIBOR, dan lain sebagainya. Kemudian, salah satu pihaknya lagi memberikan pembayaran dengan
jumlah tetap.

Contoh:

Dari contoh swap contract di atas, maka pihak A akan membayar kepada pihak B dengan floating
rate LIBOR dari notional amount $100 juta kepada B, dan sebaliknya B membayar kepada pihak
A sejumlah fixed rate 5% dari $100 juta. Settlement dilakukan setiap 6 bulan selama 2 tahun atau
4 kali pertukaran pembayaran.

Terminologi:

Swap rate: yaitu fixed rate dari sebuah swap contract, dari contoh di atas maka swap rate = 5%.

Fixed rate payer: yaitu pihak B.

Floating rate payer: yaitu pihak A.

Settlement dates: Pada akhir setiap 6 bulan.

Netting: Artinya swap kontrak tidak melakukan pertukaran sejumlah notional amount, melainkan
nilai net dari suatu suku bunga atau cash flow.

Termination date: akhir periode ke-4 atau akhir tahun ke-2.

Tenor: 2 tahun.
Dari contoh di atas, apabila suku bunga LIBOR naik terus, maka pihak B akan di untungkan.

Kadangkala, salah satu pihak menghendaki agar kontrak tersebut di terminate, dan itu bisa
dilakukan dengan cara:

Salah satu pihak membayar nilai swap kepada pihak yang satunya: Misalkan, oleh karena LIBOR
rate naik terus pihak A ingin terminate swap kontrak tersebut pada saat T = 2. Maka, dia membayar
sejumlah uang kepada pihak B pada saat T = 2, dan kontrak di tutup. Tetapi cara ini hanya bisa
dilakukan apabila ke dua belah pihak sudah sepakat mengenai cara terminate seperti ini di awal.

Offsetting kontrak: Misalkan, pihak A tidak bisa membatalkan swap kontrak tersebut dengan B
dengan membayar sejumlah uang. Maka, A mengambil posisi kebalikkan dari posisi dengan B,
sehingga A mendapatkan floating rate payment dari pihak yang lain misalnya C, yang bisa A
gunakan untuk membayar kepada B. Sementara dalam hal ini, ada kemungkinan fixed rate yang
harus A bayarkan kepada C, berbeda dengan fixed rate yang A terima dari

B.

Resale: Yaitu menjual swap kontrak tersebut kepada pihak yang lain. Namun, karena swap kontrak
di perdagangkan pada OTC market dengan karakteristik kontrak yang customized, maka
kemungkinan besar kontrak tersebut tidak liquid.

Swaption: Yaitu option kontrak untuk swap. Misalkan, pihak A membayar floating rate dan
menerima fixed rate. Dia kemudian membeli swaption yang mana kontrak swaption ini merupakan
kebalikkan dari swap kontrak yang di miliki, yaitu A akan menerima floating rate dan membayar
fixed rate. Jika dia ingin terminate kontrak tersebut dengan B, maka dia bisa melakukan exercise
swaption tersebut.

Struktur Global Market Dari Kontrak Swap

Swap kontrak di perdagangkan pada over-the-counter market yang terdiri atas jaringan dealers
berupa investment banking, market ini sangat besar dan tidak teregulasi, sehingga terdapat default
risk.
Jenis-Jenis Kontrak Swap

Terdapat beberapa jenis kontrak swap berdasarkan underlying assetnya, yaitu currency swap,
interest rate swap, equity swap, commodity swap, dan lain sebagainya.

Currency Swap

Contoh kasus kontrak swap:

Sebuah perusahaan Amerika misalnya TARGET yaitu sebuah perusahaan retail, ingin melakukan
ekspansi ke Jerman dan membutuhkan mata uang Euro. Target tidak terkenal di Jerman sehingga
cost of financing akan mahal di sana. Maka solusinya adalah:

Target meminjam uang dari investor di Amerika melalui US bond market dengan menerbitkan
surat hutang sejumlah misalnya $10 juta. Oleh karena bisnis Target sudah jalan dan cukup populer
di Amerika, maka surat hutangnya laku terserap dan cost of fund nya tidak terlalu mahal. Lalu
kemudian dengan $10 juta dari bond market, Target kemudian masuk ke sebuah swap kontrak
dengan Deutsche Bank di Jerman. Misalkan Target memiliki hubungan yang baik dengan
Deutsche Bank, mereka sepakat untuk bertukaran mata uang. Yaitu, Target meminjamkan $10 juta
kepada Deutsche Bank ($10 juta ini adalah $10 juta yang Target terima dari US bondholders),
kemudian Deutsche Bank meminjamkan EUR 9 juta kepada Target.

Jadi, pada tahap ini: Target tidak mengeluarkan internal cash flow sama sekali, dan mendapatkan
pinjaman EUR 9 juta dari Deutsche Bank.
Kemudian selama perjalanan kontrak baik bond mau pun swap contract, Target melakukan regular
coupon payment kepada bondholders nya di US misalkan 6% (dari $10 juta, semi-annual coupon
payment sehingga = 3% x $10 juta = $300,000).

Melalui kontrak swap atau pertukaran cash flow, Target melakukan interest payment kepada
Deutsche Bank dengan suku bunga misalnya 4.9% (dari EUR 9 juta, semi-annual interest payment,
sehingga = 2.45% x EUR 9 juta = EUR 220,500). Dan Target menerima interest payment juga dari
Deutsche Bank misalnya 5.5% (dari $10 juta, semi-annual intereset payment sehingga = 2.75% x
$10 juta = $275,000).

Misalkan surat hutang yang diterbitkan oleh Target tadi adalah surat hutang dengan maturity 3
tahun, dan juga swap kontrak dengan Deutsche Bank merupakan swap kontrak dengan tenor 3
tahun. Maka, setelah 3 tahun Target harus mengembalikan par value sejumlah $10 juta kepada US
bondholders. Kemudian di dalam swap kontrak tersebut, Target harus mengembalikan EUR 9 juta
kepada Deutsche Bank dan Deustche Bank harus mengembalikan $10 juta kepada Target.

Pada saat penyelesaian kontrak ini pembayaran $10 juta kepada bondholders menggunakan
pembayaran yang Target terima dari Deutsche Bank.

Sehingga secara keseluruhan, seolah-olah Target mendapat pinjaman EUR 9 juta dari Deutsche
Bank dengan tenor 3 tahun. Di mana bunga pinjaman yang harus Target bayarkan per tahun
adalah sejumlah 4.9% dari EUR 9 juta dan 0.5% dari $10 juta (6% 5.5%).

Dari contoh ini dapat kita lihat bahwa suku bunga fixed rate yang Deutsche Bank bayarkan kepada
Target sejumlah 5.5% atau lebih tinggi daripada yang Target bayarkan kepada Deutsche Bank
sejumlah 4.9%. Hal ini disebabkan karena USD interest rate lebih tinggi daripada EUR interest
rate. Bagi Target, mendapatkan pinjaman EUR 9 juta dengan suku bunga 4.9% (EUR) + 0.5%
(USD) merupakan biaya bunga yang cukup murah jika dibandingkan misalnya kalau Target harus
meminjam dalam USD terlebih dahulu lalu kemudian membeli Euro dan atau alternatif
lainnya. Kemudian, bagi Deutsche Bank, tentunya juga lebih benefit jika masuk ke currency swap
kontrak dengan Target sehingga bisa mendapatkan USD dengan harga lebih murah, jika
dibandingkan dengan misalnya melalui bond atau time deposit dan lain sebagainya. Sehingga ke
dua belah pihak di untungkan atas currency swap kontrak tersebut.

Ada beberapa jenis currency swap contract:

-Fixed fixed: yaitu sama seperti contoh di atas di mana ke dua belah pihak melakukan pertukaran
cash flow dengan fixed rate.

-Fixed float.

-Float fixed.

-Float float: contohnya LIBOR dengan Euribor.

Apabila pertukaran cash flow mengacu kepada suku bunga floating, maka pembayaran pada
periode berikuktnya menggunakan suku bunga periode sebelumnya. Misalnya pembayaran pada
saat T = 1, menggunakan suku bunga saat T = 0, pembayaran saat T = 2, menggunakan suku bunga
saat T = 1, dan seterusnya.

Interest Rate Swap

Salah satu contoh interest rate swap yang terkenal adalah plain vanilla interest rate swap, yaitu
interest rate swap di mana salah satu pihak membayar dengan fixed rate kemudian pihak yang
satunya lagi membayar dengan floating rate dan keduanya menggunakan mata uang yang sama.

Contoh plain vanilla interest rate swap:

A meminjam Rp. 1 M dari B, tenor 5 tahun, suku bunga BI rate.

B meminjam Rp. 1 M dari A, tenor 5 tahun, suku bunga 8%.

Settlement di lakukan setiap 6 bulan sekali, artinya ada 10 kali periode settlement selama 5 tahun.

Misalkan BI rate pada saat T = 0 adalah 7.75%, kemudian selanjutnya naik menjadi 8%, kemudian
naik menjadi 8.25%, kemudian menjadi 8.5%, dan seterusnya. Maka, oleh karena jumlah
pinjamannya sama yaitu Rp. 1 M, maka antara A dengan B tidak diperlukan adanya pertukaran
pinjaman Rp. 1 M saat T = 0, hanya ada pertukaran pembayaran cash flow pada periode settlement.
Berikut perhitungan settlement untuk beberapa periode di depan:

Pada periode settlement yang pertama atau T = 1, oleh karena BI rate 0.25% di bawah fixed rate
payment 8%, maka pihak B membayar kepada A sejumlah Rp. 2,5 juta.

Pada saat T = 2, karena BI rate naik menjadi 8%, maka tidak perlu adanya pertukaran cash flow.

Pada saat T = 3, karena BI rate naik lagi menjadi 8.25%, maka sekarang A yang harus membayar
Rp. 2,5 juta kepada B.

Pada saat T = 4, BI rate naik lagi menjadi 8.5%, maka A membayar kepada B Rp. 5 juta.

Settlement berikutnya tergantung kepada keadaan BI rate, sehingga menentukan apakah A bayar
kepada B atau B yang bayar kepada A.

Equity Swaps

Di dalam equity swap kontrak, setidaknya salah satu pihak membayar dengan equity return (bisa
berupa stock return, stock portfolio return, atau stock index return), kemudian pihak yang satunya
lagi membayar dengan equity return juga, atau dengan fixed interest rate, atau floating interest
rate.
Di dalam equity swap, pihak yang membayar dengan fixed rate bisa saja menjadi harus membayar
dengan variable rate. Sebagai contoh:

Misalnya stock ASII -10%, artinya A harus membayar kepada B -10%, atau dengan kata lain A
menerima 10% dari B.

Kemudian B harus membayar fixed payment 5% kepada A.

Secara overall, jadinya B harus membayar kepada A sejumlah 15%.

Oleh karena equity swap bergantung kepada volatility harga equity, maka jumlah yang harus
dibayar baru bisa diketahui pada saat jatuh tempo settlement. Berbeda halnya dengan interest rate
swap dan currency swap, di mana pada periode sekarang, investor sudah mengetahui pembayaran
yang harus dilakukan pada periode berikutnya di karenakan pembayaran menggunakan rate
periode sebelumnya.

Contoh (equity fixed):

Seorang fund manager mengelola sebuah small cap portfolio dengan nilai $ 100 juta. Dia khawatir
akan terjadi bearish pada bursa saham dalam waktu 12 bulan ke depan. Sehingga dia kemudian
masuk ke 1 year semi-annual equity swap (equity fixed) dengan dealer. Di mana, fund manager
ini setuju untuk membayar berdasarkan return dari suatu small cap index, dan menerima
pembayaran fixed rate 5% (annual rate). Small cap index misalnya nilai sekarang adalah 1000,
setelah 6 bulan menjadi 1100, Saat bulan ke-12 turun menjadi 900. Settlement di lakukan setiap 6
bulan sekali, maka:
Maka, pada periode settlement yang pertama, karena index naik 10% atau fund manager harus
membayar 10%, kemudian di offset oleh fixed payment 2.5% dari dealer, maka pada periode
pertama, fund manager harus membayar 7.5% dari $100 juta kepada dealer. Kemudian pada saat
periode ke 2, fund manager harus membayar -20.7% atau dengan kata lain menerima bayaran
20.7% dari dealer di karenakan small cap index turun.

Kadangkala, ketika seorang fund manager mengelola sebuah stock portoflio, di mana keadaan
bursa bearish adalah sesuatu yang pasti akan terjadi. Namun, oleh karena satu dan lain hal misalnya
investment policy statement (IPS) menyatakan bahwa fund manager tidak boleh liquidate stock
tersebut, maka jalan yang bisa dia tempuh salah satunya adalah dengan masuk ke equity swap
contract.

5. direct quotation, indirect quotation rate, flotation rate, fixed rate, multiple rate

6. beda spot rate, current rate, historical rate

7. beda denominasi, measurement


8. hedging

Anda mungkin juga menyukai