Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Sukarelawan yang terlibat dalam peneitian ini, harus memiliki karakteristik
sebagai berikut (dinyatakan dalam mean + SD):
a. Usia 20,0 + 5,0 tahun (19- 36 tahun)
b. Tinggi 164,8 + 6,6 cm (150- 176 cm)
c. Berat badan 61,2 + 7,1 kg (51- 75 kg)

Gambar 1. Kromatogram HPLC dari sampel serum setelah pemberian


suppositoria ibuprofen 125 mg pada sukarelawan sehat
Gambar 1 menunjukkan kromatogram HPLC dari sampel serum setelah
pemberian suppositoria ibuprofen 125 mg pada sukarelawan sehat. Dimana waktu
retensi dari ibuprofen dan asam mefenamat masing-masing adalah 3,15 dan 5,60
menit. Batas bawah kuantifikasi (LoQ) dalam metode penelitian ini adalah 0,5
g/mL. Konsentrasi ibuprofen diukur menggunakan persamaan regresi linier dari
rasio area under curve (AUC) dari ibuprofen/IS terhadap konsentrasi. Kurva
kalibrasi yang linier dengan konsentrasi berkisar antara 0,5- 40,0 g/mL. Tabel 1
menunjukkan presisi, akurasi, recovery dan data stabilitas untuk QCs. Ibuprofen
ditemukan dengan toleransi yang baik dan tidak ada signifikan reaksi merugikan
yang ditemukan selama percobaan. Konsentrasi serum ibuprofen terhadap profil
waktu yang diperoleh setelah pemberian suppositoria tunggal dari formulasi
suppositoria 125 mg yang terlihat dalam gambar 2.

Gambar 2. Konsentrasi serum ibuprofen terhadap profil waktu yang diperoleh


setelah pemberian formulasi suppositoria tunggal pada 12 sukarelawan.
Parameter farmakokinetik yang diperoleh dari 12 sukarelawan setelah
pemberian dari formulasi suppositoria 125 mg terlihat pada tabel 2.
Tabel 3 menunjukkan rata-rata geometris dari individu Cmaks, AUC0-inf,
(uji/referensi formulasi), masing-masing interval kepercayaan (CI) 90%, dan
intrasubject CV pada 12 sukarelawan. Dihitung CI 90% dari rata-rata AUC0-t dan
AUC0-inf, rasio individual berada antara 80-125%, dan untuk Cmaks berada antara
75- 143% yang ditentukan oleh Food Drug Administration (FDA) US dan FDA
Indonesia, sehingga terdapat bioekivalensi dari dua formulasi. Secara statistik
tidak ada perbedaan yang signifikan dari hasil tmaks antara kelompok uji dan obat
referensi.
Tabel 3. Rata-rata geometric dari individual AUC0-t, AUC0-inf, dan rasio
Cmaks (uji/formulasi referensi), 90% interval kepercayaan (CI), dan intrasubject
CV.

4.2 Pembahasan
Ibuprofen telah ditentukan dalam plasma atau serum dan cairan biologis
lainnya dengan menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan modifikasi dari gambaran peneliti sebelumnya oleh
Rustam AM et.al. Pengujian ini menggunakan kolom C18, dan asam mefenamat
sebagai standar (IS). Kromatogram HPLC dari sampel memberikan resolusi yang
baik dan selektifitas antara ibuprofen dan standar internal. Dari data validasi Pra-
studi (presisi, akurasi, perolehan kembali, dan stabilitas) yang diperoleh, dapat
dilihat bahwa metode yang dikembangkan cukup baik untuk studi farmakokinetik
ibuprofen.
Setelah pemberian rektal dari suppositoria ibuprofen, diamati nilai puncak
konsentrasi serum ibuprofen (Cmaks) sama dengan yang telah dilaporkan dalam
literature (Kylloneum M et.al).

Anda mungkin juga menyukai