Anda di halaman 1dari 22

BAB I

DEFINISI

Cinical Pathway (CP) adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang
merangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar
pelayanan medis yang berbasis bukti dengan hasil yang terukur dan jangka waktu
tertentu selama di rumah sakit.

European Pathway Association (EPA) pada kongres yang terakhir di Slovenia


telah merevisi definisi CP sebagai berikut: CP adalah metodologi dalam cara
mekanisme pengambilan keputusan terhadap layanan pasien berdasarkan
pengelompokan dan dalam periode waktu tertentu.

Penetapan CP di Rumah Sakit Ibu dan Anak Zainab didasarkan pada beberapa
hal, yaitu:
1. Pada bidang keilmuan dan penerapannya
2. Pada bidang yang dianggap cocok dengan pelayanan dalam organisasi dan
pasien
3. Pada teknologi yang berkembang, obat, sumber daya lain di organisasi
atau dari norma professional secara nasional
4. Telah diuji secara formal dan resmi
5. Didukung oleh staf yang terlatih melaksakannya
6. Diperbaharui secara berkala berdasarkan bukti dan hasil evaluasi dari
proses dan hasil
BAB II
RUANG LINGKUP

CP merupakan suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang melingkupi


setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis
yang berbasis bukti dengan hasil yang terukur dan dalam jangka waktu tertentu.

Prinsip-prinsip dalam menyusun CP:


1. Seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan harus secara terpadu, integrasi,
dan berfokus terhadap pasien serta berkesinambungan
2. Melibatkan seluruh profesi (dokter, perawat, bidan, piata, laboratoris, dan
farmasis)
3. Dalam batasan waktu yang telah ditentukan sesuai dengan keadaan perjalanan
penyakit pasien dan dicatat dalam bentuk periode harian (untuk kasus rawat
inap) atau jam (untuk kasus IGD)
4. Pencatatan CP dalam bentuk dokumen yang merupakan bagian dari rekam
medis
5. Setiap penyimpangan langkah dalam penerapan CP dicatat sebagai varians
dan dilakukan kajian analisa dalam bentuk audit
6. Varians tersebut dapat terjadi karena kondisi perjalanan penyakit, penyakit
penyerta atau
7. Komplikasi maupun kesalahan medis (medical errors) dan dipergunakan
sebagai salah satu parameter dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanan.

Pada akhirnya CP dapat merupakan suatu Standar Prosedur Operasional (SPO)


yang mernagkum:
1. Profesi medis: standar pelayanan medis dan setiap kelompok staf medis
2. Profesi keperawatan: asuhan keperawatan
3. Profesi farmasi: one daily dose dispensing
4. Alur pelayanan pasien rwat inap dan operasi dari sistem kelompok staf
medis, instalasi, dan sistem manajemen RS.
BAB III
TATALAKSANA

CP adalah dokumen tertulis yang disepakati oleh staf medis Rumah Sakit Ibu dan
Zainab dengan mempertimbangkan efektivitas, sumber daya, dan waktu yang
diperlukan. CP didahului dengan Panduan Praktik Klinis (PPK).

Isi format CP, sebagai berikut:


1. Judul Clinical Pathway
2. Identitas Pasien
a. Nama Pasien
b. Jenis Kelamin
c. Tanggal Lahir
d. Nomor Rekam Medik
e. Diagnosa Masuk, Tanggal Masuk, dan Jam Masuk Rumah Sakit
f. Penyakit Utama
g. Penyakit Penyerta
h. Komplikasi
i. Tindakan
j. Berat Badan
k. Tinggi Badan
l. Tanggal dan Jam Keluar Rumah Sakit
m. Lama Rawat
n. Rencana Rawat
o. Ruang Rawat/ Kelas
p. Rujukan
3. Isi Clinical Pathway
a. Baris
1) Asesmen awal medis
2) Asesmen awal keperawatan
b. Laboratorium
c. Radiologi
d. Konsultasi
e. Asesmen lanjutan
1) Asesmen medis
2) Asesmen keperawatan
3) Asesmen gizi
4) Asesmen farmasi
f. Diagnosis
1) Diagnosis medis
2) Diagnosis keperawatan
3) Diagnosis gizi
g. Discharge planning
h. Edukasi terintegrasi
1) Edukasi/ informasi medis
2) Edukasi gizi
3) Edukasi keperawatan
4) Edukasi farmasi
5) Pengisian formulir informasi dan edukasi terintegrasi
i. Terapi/ medikamentosa
1) Injeksi
2) Cairan infuse
3) Obat oral
4) Obat anestesi
j. Tatalaksana/ intervensi
1) Tatalaksana medis
2) Tatalaksana keperawatan
3) Tatalaksana gizi
4) Tatalaksana farmasi
k. Monitoring dan evaluasi
a. Dokter DPJP
b. Keperawatan
c. Gizi
d. Farmasi
l. kriteria pulang
m. rencana pulang/ edukasi pelayanan lanjutan
n. variant
4. Kolom
a. Kegiaatan
b. Uraian kegiatan
c. Hari penyakit dan hari rawat (hari/ jam)
d. Keterangan
5. Penanggung jawab
a. Dokter penanggung jawab pelayanan
b. Perawat penanggung jawab
c. Pelaksana verifikasi
6. Keterangan
Arsir kotak : wajib dilaksanakan,
Arsir lurus : boleh dilakukan/ boleh tidak dilakukan
() : checklist
CLINICAL PATHWAY
Rumah Sakit Ibu dan Anak Zainab

Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar jam
Penyakit Utama Kode ICD: hari
Lama rawat
Penyakit Penyerta Kode ICD:
Rencana rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R. Rawat/Kelas
Tindakan Kode ICD: Ya/ tidak
Rujukan
Dietary Counseling and Surveillance Kode ICD: Z71.3
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HARI PENYAKIT KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7
1. ASESMEN AWAL
ASESMEN AWAL
MEDIS
ASESMEN AWAL
KEPERAWATAN
2. LABORATORIUM
3. RADIOLOGI
4. KONSULTASI
5. ASESMEN
LANJUTAN
a. a. ASESEMEN MEDIS
b. b. ASESMEN
KEPERAWATAN
c. c. ASESMEN GIZI
d. d. ASESMEN FARMASI
6. 6. DIAGNOSIS
7. a. DIAGNOSIS MEDIS
8. b. DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
9.
10. C. DIAGNOSIS GIZI
11. 7. DISCHARGE
PLANNING
12. 8. EDUKASI
TERINTEGRASI
13. a. EDUKASI/
INFORMASI MEDIS
14. b. EDUKASI &
KONSELING GIZI
15. c. . EDUKASI
KEPERAWATAN
16. d. EDUKASI FARMASI
17. PENGISIAN FORMULIR
INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI
18. 9. TERAPI MEDIKA
MENTOSA
19. a.. CAIRAN INFUS
20. b. OBAT ORAL
21. 10. TATALAKSANA/
INTERVENSI (TLI)
22. a. TLI MEDIS
23. b. TLI KEPERAWATAN
24. c. TLI GIZI
25. d. TLI FARMASI
26. 11. MONITORING &
EVALUASI
27. a. DOKTER DPJP
28. b. KEPERAWATAN
29. c. GIZI Monitoring Asupan Makan
Monitoring Antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring Fisik/ klinis
30. d. FARMASI Monitoring interaksi obat
Monitoring efek samping
obat
Pemantauan terapi obat
31. 12. MOBILISASI/
REHABILITASI
32. a. MEDIS
33. b. KEPERAWATAN
34. c. FISIOTERAPI
35. 13. OUTCOME/ HASIL
36. a. MEDIS
37. b. KEPERAWATAN
38. c. GIZI
e. FARMASI
39. 14. KRITERIA PULANG Umum
Khusus
40. 15. RENCANA
PULANG/EDUKASI
PELAYANAN
LANJUTAN
VARIAN
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan:
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
Bila sudah dilakukan
BAB V
DOKUMENTASI

PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)


RSIA ZAINAB
2017
DEMAM TIFOID
(KODE PENYAKIT)

Ditetapkan oleh,
Direktur

Dr. Dian Larassati, CIMI


PENGERTIAN Demam Tifoid merupakan penyakit sistemik akut yang
disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella typhi atau
Salmonella paratyphi.
HASIL
1. Prolonged fever (38,8-40,5C)
ANAMNESIS 2. Sakit kepala
3. Menggigil
4. Batuk
5. Berkeringat
6. Myalgia
7. Malaise
8. Arthralgia
9. Gejala grastrointestinal: anoreksi, nyeri abdomen,
mual, muntah, diare, konstipasi
HASIL 1. Suhu badan meningkat
PEMERIKSAAN 2. Bradikardi relatif (peningkatan suhu 1C tidak diikuti
peningkatan denyut nadi 8x/menit
FISIK DAN
3. Lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung
PENUNJANG merah serta tremor)
4. Hepatomegali
5. Splenomegali
6. Meteorismus
7. Somnolen, stupor, koma, delirium
Pemeriksaan penunjang:
1. Hasil pemeriksaan darah lengkap: leucopenia, anemia,
trombositopenia
2. Uji widal
3. Uji tubex
4. Kultur darah, feses, urin
PENEGAKAN 1. Suhu badan meningkat
DIAGNOSIS 2. Gejala gastrointestinal: anoreksia, nyeri abdomen,
mual muntah, diare, konstipasi
3. Bradikardi relatif
4. Lidah yang berselaput
5. Uji widal

Kriteria rawat inap:


1. Pasien dengan muntah persisten
2. Diare hebat hingga muncul dehidrasi
3. Distensi abdomen
RENCANA Trilogi penatalaksanaan Demam Tifoid, yaitu:
PENATALAKSA 1. Diet (pemberian makanan padat dini, menghindari
sayuran yang berserat)
NAAN 2. Terapi penunjang (simptomatik)
KOMPREHENSI 3. Pemberian antimikroba
F
Pilihan antimikroba:
1. Kloramfenikol 4x500 mg (50-70 mg/KgBB) 14-21 hari
atau sampai dengan 7 hari bebas demam
2. Sefalosporin generasi III: ceftriaxone selama 3-5 hari
3. Cefotaxim 2-3x 1 gram
4. Ciprofloxacin 2x500 mg/ hari (15 mg/KgBB) selama
5-7 hari
5. Kotrimoksazol 2x960 mg selama 2 minggu

Edukasi:
1. Edukasi mengenai kebersihan air, makanan, dan
sanitasi
2. Vaksinasi
PROGNOSIS Jika tidak diobati, angka kematian pada demam tifoid 10-
20%, sedangkan pada kasus yang diobati angka mortalitas
tifoid sekitar 2%. Pasien usia lanjut prognosisnya lebih
buruk. Bila terjadi komplikasi, maka prognosis semakin
buruk. Relaps terjadi pada 25%.
KEPUSTAKAAN 1. Widodo D. demam Tifoid. Buku Ajar Penyakit
Dalam. Edisi 5. Jakarta. Pusat penerbitan Ilmu
Penyakit Dalam; 2797-2805.
2. Background Document: The Diagnosis, And
Prevention Of Typhoid Fever. Communicable Disease
Surveillance And Response Vaccines And Biological.
World Health Organization. 2003
CLINICAL PATHWAY
DEMAM TIFOID
Rumah Sakit Ibu Dan Anak Zainab

No. RM:
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar jam
Penyakit Utama Kode ICD: hari
Lama rawat
Penyakit Penyerta Kode ICD:
Rencana rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R. Rawat/Kelas
Tindakan Kode ICD: Ya/ tidak
Rujukan
Dietary Counseling and Surveillance Kode ICD: Z71.3

KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HARI PENYAKIT KETERANGAN


1 2 3 4 5 6 7
1. ASESMEN AWAL
a. ASESMEN AWAL Dokter IGD Pasien masuk via IGD
MEDIS Dokter Spesialis Pasien masuk via RJ
b. ASESMEN AWAL Perawat primer: Dilanjutkan dengan asesmen
KEPERAWATAN Alasan utama masuk bio-psiko-sosial, spiritual dan
rumah sakit, riwayat budaya
penyakit, status
psikologik, mental, sosial,
ekonomi dan budaya,
pemeriksaan fisik, tingkat
kesadaran, tanda vital,
riwayat alergi, skrining
gizi, nyeri, status
fungsional: risiko jatuh,
risiko dekubitus,
kebutuhan edukasi,
discharge planning
2. LABORATORIUM Darah lengkap
GDS/ elektrolit
Tubex test
3. RADIOLOGI
4. KONSULTASI
5. ASESMEN
LANJUTAN
f. a. ASESEMEN MEDIS Dokter DPJP Visite harian
Dokter ruangan Atas indikasi
g. b. ASESMEN TTV dan status nutrisi: Dilakukan dalam 3 shift
KEPERAWATAN nafsu makan, mual,
muntah, diare, konstipasi
h. c. ASESMEN GIZI Ahli gizi Lihat risiko malnutrisi melalui
skrining gizi dan mengkaji data
antropometri, biokimia, fisik/
klinis, riwayat makan,
termasuk alergi makanan serta
riwayat personal. Asesmen
dalam waktu 48 jam.
i. d. ASESMEN FARMASI Telaah resep Dilanjutkan dengan intervensi
dengan farmasi yang sesuai
Rekonsiliasi obat hasil telaah dan rekonsiliasi
obat.
6. DIAGNOSIS
6. a. DIAGNOSIS MEDIS Demam Tifoid (Non
komplikasi)
7. b. DIAGNOSIS A. k
KEPERAWATAN a. Kode (00007):
8. Hipertermia
9. b. Kode (00002):
Ketidakseimbangan
nutrisi: Kurang
Dari Kebutuhan
Tubuh
10. C. DIAGNOSIS GIZI Peningkatan kebutuhan
zat gizi energi berkaitan
dengan meningkatnya
kebutuhan untuk menjaga
suhu tubuh ditandai
dengan asupan tidak
adekuat, demam
11. 7. DISCHARGE Identifikasi kebutuhan
PLANNING edukasi dan latihan selama Program pendidikan pasien di
perawatan dan keluarga
Hand Hygiene
8. EDUKASI TERINTEGRASI
12. a. EDUKASI/ Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi asuhan
INFORMASI MEDIS Rencana terapi berdasarkan kebutuhan dan
Informed Consent juga berdasarkan discharge
13. b. EDUKASI & Diet lambung bentuk Edukasi gizi dilakukan saat
KONSELING GIZI saring atau lambung awal masuk dan atau pada hari
ke 4 atau hari ke 5
14. c. . EDUKASI Konseling nutrisi Pengisian formulir informasi
KEPERAWATAN Pola istirahat dan edukasi terintegrasi oleh
pasien dan atau keluarga
15. d. EDUKASI FARMASI Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan
Konseling obat pasien meminum obat
16. PENGISIAN FORMULIR Lembar edukasi DTT Keluarga/ Pasien
INFORMASI DAN terintegrasi
EDUKASI
TERINTEGRASI
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
17. a.. INJEKSI Cephalosporin generasi 3:
ceftriaxone 1 x 3-4gram
selama 3-5 hari
Cefotaxime 2-3x1gram
Varian
18. b. CAIRAN INFUS NaCl 0,9% %00 cc
bersama dengan pemberian
antibiotik
c. OBAT ORAL Kloramfenikol 4x500 mg
selama 7 hari bebas
demam
Simptomatik: Antipiretik
paracetamol bila demam
10. TATALAKSANA/ INTERVENSI (TLI)
19. a. TLI MEDIS
20. b. TLI KEPERAWATAN Fever treatment
Fluid management
Infection control
Medication management
Vital Sign Monitoring
21. c. TLI GIZI Pemenuhan kebutuhan
nutrisi
Diet makanan lunak atau
makanan saring (diet
lambung)
22. d. TLI FARMASI Rekomendasi kepada
DPJP
11. MONITORING & EVALUASI
23. a. DOKTER DPJP Asesmen ulang dan review
verifikasi rencana asuhan
24. b. KEPERAWATAN Monitor tanda-tanda vital
pasien Mengacu pada NOC
Monitoring status hidrasi
pasien meliputi balance
cairan, terapi intravena dan
tanda-tanda dehidrasi
Monitoring tindakan
pencegahan infeksi yang
dilakukan pasien dan
keluarga selama perawatan
Monitoring pemberian
obat antipiretik
Diet yang diberikan tepat
atau tidak ada gejala
konstipasi atau diare
Monitoring hasil
laboratorium
25. c. GIZI Monitoring Asupan Makan Sesuai dengan masalah gizi
Monitoring Antropometri dan tanda gejala yang akan
Monitoring Biokimia dilihat kemajuannya.
Monitoring Fisik/ klinis Monev pada hari ke-4 atau ke-
5 kecuali asupan makanan.

Mengacu pada IDNT


(International Diatetic &
Nutrition Terminology)
26. d. FARMASI Monitoring interaksi obat
Monitoring efek samping
obat
Pemantauan terapi obat
12. MOBILISASI/ REHABILITASI
27. a. MEDIS
28. b. KEPERAWATAN Mobilisasi bertahap dari Tahapan mobilisasi sesuai
miring kiri dan kanan, kondisi pasien
duduk bersandar di tempat
tidur, duduk berjuntai,
berdiri dan berjalan
29. c. FISIOTERAPI
13. OUTCOME/ HASIL
30. a. MEDIS Tegaknya diagnosis
berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Didadaptkan diagnosis
definitif Salmonella typhi
atau Salmonella paratyphi
dari pemeriksaan
penunjang
31. b. KEPERAWATAN a. Kode NOC (0800):
Thermoregulation
b. Kode NOC (0602): Mengacu pada NOC
Hydration
c. Kode NOC (0703): Dilakukan dalam 3 shift
Infection Severity
d. Kode NOC (2301):
Medication Responses
e. Kode NOC (0802):
Vital Sign
32. c. GIZI Asupan makan 80% Status gizi berdasarkan
33. Optimalisasi status gizi antropometri, biokimia, dan
fisik/ klinis
j. FARMASI Terapi obat sesuai indikasi Meningkatkan kualitas hidup
pasien
Obat rasional
34. 14. KRITERIA PULANG
Umum: hemodinamik
stabil, intake baik
Khusus: demam turun,
kesadaran baik, tidak ada
komplikasi
35. 15. RENCANA Resume medis dan
PULANG/EDUKASI keperawatan Pasien membawa surat kontrol/
PELAYANAN Penjelasan diberikan surat rujukan ketika pulang
LANJUTAN sesuai dengan keadaan
umum pasien
Surat pengantar kontrol
VARIAN

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )
Keterangan:

Yang harus dilakukan BIsa atau tidak Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai