PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Barat yang dimulai di Inggeris pada abad ke 17. Parpol dibentuk dalam rangka
pikiran Barat bahwa Negara adalah organisasi kekuasaan untuk menjamin bahwa
kehidupan antara Individu yang semua bebas dan berkuasa tidak mengakibatkan
Politica, merupakan perimbangan (checks & balances) antara tiga kekuasaan itu.
pada tahun 1678 membentuk partai politik, yaitu Tory. Parpol ini dalam abad ke
menjadi organisasi dan wahana efektif dalam Republik Indonesia dengan Dasar
1
Tulisan ini berusaha mencari jawaban terhadap pertanyaan itu untuk
kepentingan masa depan kehidupan bangsa Indonesia yang adil, maju dan
sejahtera.
yang disertai dengan kebutuhan terhadap partisipasi politik lebih besar, dengan
Suatu sistem kepartaian baru disebut kokoh dan adaptabel, kalau ia mampu
menyerap dan menyatukan semua kekuatan sosial baru yang muncul sebagai
akibat modernisasi. Dari sudut pandang ini, jumlah partai hanya akan menjadi
dihadapi oleh sistem politik. Dengan demikian, sistem kepartaian yang kuat
2
Partai sebagai sarana komunikasi politik. Partai menyalurkan aneka ragam
bentuk yang teratur (interest articulation). Rumusan ini dibuat sebagai koreksi
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja basis dari partai politik itu sendiri serta bagaimana dengan tipe-tipenya ?
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
penguasa dan kuasaan. Adanya partai politik membuat rakyat dapat terlibat secara
melalui partai politik. Secara umum partai politik dikatakan sebagai suatu
kelompok yang memiliki tujuan dan cita-cita yang sama, yang berusaha
Pengertian partai politik dalam UU No. 31 Tahun 2002 pasal 1 (1) adalah:
pemilihan umum.
anggota yang terorganisasikan secara rapi dan stabil yang dipersatukan dan
1992:116)
4
Inu Kencana dkk, mengemukakan definisi partai politik sebagai : Sekelompok
politik sebagai berikut : Partai politik adalah organisasi artikulatif yang terdiri
dari pelaku-pelaku politik yang aktif dalam masyarakat, yaitu mereka yang
mengkaitkannya dengan aksi politik di dalam masyarakat politik yang lebih luas.
partai politik seperti yang dikutip oleh Haryanto dalam bukunya Partai Politik
to get control of the government by filling elective offices in the government with
its members (Partai politik merupakan suatu perkumpulan yang bermaksud untuk
5
anggotanya pada jabatan-jabatan pemerintahan). (Corry dan dalam Haryanto,
1984:9)
Dari berbagai definisi di atas, dapat dilihat bahwa tujuan utama partai
yang ada dalam masyarakat, bahkan ada yang sampai ingin menciptakan tatanan
Partai politik memiliki tujuan yang lebih luas dari sekedar perubahan,
partai politik juga ikut mengadu nasibnya dalam pemilihan umum.Partai politik
juga berbeda dengan kelompok penekan (pressure group) atau yang lebih dikenal
6
B. Sejarah dan Asal Usul Partai Politik
dengan gagasan bahwa rakyat merupakan fakta yang menentukan dalam proses
politik. Dalam hal ini partai politik berperan sebagai penghubung antara rakyat di
satu pihak dan pemerintah di lain pihak. Maka dalam perkembangannya kemudian
partai politik dianggap sebagai menifestasi dari suatu sistem politik yang
peranan tersebut meluas dan berkembang ke segenap lapisan masyarakat. Hal ini
antara lain disebabkan oleh perlunya dukungan yang menyebar dan merata dari
dan berkembang di negara-negara baru, yaitu di Asia dan Afrika. Partai politik di
ini terjadi di Indonesia (waktu itu masih Hindia Belanda) serta India. Dan dalam
7
perkembanganya akhir-akhir ini partai politik umumnya diterima sebagai suatu
Parpol yang pertama ada di Indonesia adalah De Indische Partij yang pada
parpol itu adalah mencapai kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Sekalipun paham
Indonesia baru ditegaskan pada 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda, namun
para pendiri parpol ini sudah dilandasi oleh pikiran bahwa seluruh rakyat Hindia
Pada tahun 1911 Haji Samanhudi membentuk Sarikat Dagang Islam (SDI)
sebagai organisasi untuk mengejar perbaikan nasib rakyat Indonesia dalam daerah
jajahan Hindia Belanda. Pada tahun 1912 Haji Oemar Said Tjokroaminoto
memberikan kepada SDI nama baru, yaitu Sarikat Islam (SI), karena hendak
meluaskan perjuangannya tidak terbatas pada bidang ekonomi saja. Dengan begitu
partai politik, tetapi melihat sifat perjuangannya SI adalah satu parpol. Maka
boleh dikatakan bahwa sejarah parpol di Indonesia bermula pada tahun 1912.
8
bangsa Indonesia, kecuali beberapa parpol yang dibentuk orang-orang Belanda
Perserikatan Nasional Indonesia, dibentuk pada 4 Juli 1927 oleh Dr. Tjipto
Kemudian pada tahun 1928 berganti nama menjadi Partai Nasional Indonesia dan
dipimpin Ir Sukarno atau Bung Karno yang pada 17 Agustus 1945 bersama Drs
rakyat Indonesia.
Indonesia ada partai politik. Semula hendak dibentuk parpol tunggal, tapi
kemudian dimungkinkan berdirinya banyak parpol. Itu berarti bahwa parpol oleh
para Pendiri Negara tidak dinilai bertentangan dengan pandangan hidup Pancasila,
parpol itu menyesuaikan eksistensi dan perilakunya dengan nilai dasar Pancasila,
9
Tabel Sejarah Perkembangan Partai Politik Indonesia 1908-1998
Periode
Periode Demokrasi Jumlah Partai
Pemerintahan
Zaman Pendudukan
1942-1945 Tidak ada
Jepang
Sistem Presidensiil
22 Agustus 1945- Satu partai (PNI)
1. 22 Agustus 1945
14 November 1945 Multipartai
2. 3 November 1945
Dikeluarkan penpres
7/1959 (mencabut
Demokrasi Terpimpin maklumat Pemerintah 3
melakukan
2. 1960
penyederhanaan partai).
10
Hanya 10 partai yang
1960..
memberikan kesempatan
kepada golongan
NASAKOM
11
1966 dibubarkan
1969.
1996
Penggabungan Partai
partai + 1 Golongan
Karya)
3 orsospol (sistem
multipartai terbatas)
Pancasila satu-satunya
asas
NU Khittah
12
PDI pecah
Reformasi dengan
1998 21 Mei 1998
multipartai
kepentingan yang sama dengan AS. Usaha itu antara lain berhasil melakukan
amandemen 4 kali terhadap UUD 1945 sehingga isinya sudah amat mengarah
kebebasan individu yang mutlak seperti yang ada di Barat, serta makin lemahnya
sikap Perbedaan dalam Kesatuan, Kesatuan dalam Perbedaan. Perubahan itu juga
bebas dan kuasa penuh tanpa konsiderasi terhadap Kesatuan, yaitu kepentingan
umum. Anggota parpol yang duduk dalam Pemerintah dan Legislatif bukan
13
berfungsi sebagai wakil Rakyat, melainkan sebagai wakil parpol. Sikap dan
perilaku parpol yang sudah amat menyeleweng dari kaidah yang berlaku dalam
Pancasila diperparah lagi oleh sikap dan perilaku banyak anggotanya. Anggota
seperti dalam pandangan Barat dan tidak menghiraukan harmoni dan keselarasan
Akibatnya adalah tumbuhnya jumlah parpol yang tidak terkendali tanpa ada
adalah hanya nama orang yang memimpin parpol itu. Keadaan demikian
kesejahteraan bangsa.
1945 dikembalikan kepada keadaanya yang asli sebelum ada amandemen. Kalau
toh dinilai perlu ada perbaikan pada isi UUD1945, hal itu dilakukan setelah
addendum. Kalau ada orang mengatakan bahwa Pancasila adalah satu ideologi
terbuka, itu tidak berarti bahwa Pancasila dapat diubah dengan nilai-nilai yang
bertentangan dan berbeda dengan Pancasila. Sebab Pancasila adalah Isi Jiwa
14
bangsa Indonesia, maka mengubah Pancasila berarti menghasilkan Jati Diri lain
Berdasarkan UUD 1945 yang asli dibuat UU Partai Politik yang sesuai dan
tidak bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila. Hal ini merupakan landasan
bagi tempat dan peran Partai Politik dalam sistem Pancasila yang tidak mungkin
sama dengan tempat dan peran parpol dalam sistem Barat. Hal ini pasti mendapat
Negara Demokrasi Ketiga Terbesar di dunia, setelah India dan AS. Buat mereka
demokrasi hanyalah demokrasi Barat, demokrasi liberal. Kalau tidak itu maka itu
bukan demokrasi. Atas dasar itu mereka mengatakan bahwa merupakan kesalahan
besar mengubah keadaan sekarang, sebab mereka tidak peduli bahwa itu
dan bangsa. Mereka menjustifikasi berbagai keadaan yang buruk sekarang sebagai
kepentingan di Indonesia. Sebab itu seluruh Rakyat Indonesia yang dirugikan oleh
menyatukan barisan dan memperjuangkan dengan tekad dan komitmen kuat agar
15
b) Asal usul partai politik
1. Teori Kelembagaan
Teori ini mengatakan bahwa partai politik ada karena di bentuk oleh
kalangan legislatif (dan atau eksekutif) karena kedua anggota lembaga tersebut
tidak bisa menampung lagi aspirasi masyarakat, maka pemimpin kecil masyarakat
Teori ini menjelaskan tentang krisis situasi historis yang terjadi manakala
suatu sistem politik mengalami masa transisi karena perubahan masyarakat dari
ini terjadi berbagai perubahan yang menimbulkan tiga macam krisis, yakni
legitimasi, integrasi dan partisipasi. Partai politik lahir sebagai upaya dari sistem
politik mengatasi krisis yang terjadi. Partai politik diharapkan dapat berakar kuat
16
partai politik dapat menjadi alat integrasi bangsa. Dengan adanya partai politik
3. Teori Pembangunan
Menurut teori ini partai politik lahir sebagai akibat dari adanya proses
suatu kebutuhan akan suatu organisasi politik yang mampu memadukan dan
bangsa yang sedang dilanda krisis multidimensi karena partai-partai politik yang
kelompok yang mempunyai orientasi dan tujuan-tujuan politik yang sama, dengan
17
Di sini basis sosial diartikan sebagai satu atau beberapa orang yang
menjadi pendukung utama dari suatu partai politik. Hal tersebut mengaitkan
tingkat atau kualitas kesetiaan partisipasi dan pemberian suara oleh pemilih
kepada partainya dalam pemilu. Menurut Angus Campbell, ada tiga variable
utama yang mampu mempengaruhi perilaku individu dalam memilih suatu partai,
b. Isu yang sedang berkembang. Berdasar pada pertimbangan terhadap isu yang
sedang berkembang, individu memilih partai yang mereka anggap layak dan
pada isu yang sedang berkembang. Perilaku ini terbagi menjadi dua, pertama:
selalu mendukung calon partai tunggal untuk kantor terpilih. Basis pemilih sangat
tidak mungkin untuk memilih calon dari pihak lawan, terlepas dari pandangan
18
Di Amerika Serikat, ini biasanya karena tingkat tinggi kandidat harus
memegang sikap yang sama pada isu-isu kunci sebagai dasar partai unruk
mendapatkan nominasi partai dan dengan demikian akses suara dijamin. Dalam
kasus pemilu legislatif, pemilihan basa biasanya lebih memilih untuk mendukung
menyeluruh-dalam legislatif.
1. Partai Massa, dengan ciri utamanya adalah jumlah anggota atau pendukung
yang banyak. Meskipun demikian, parta jenis ini memiliki program walaupun
program tersebut agak kabur dan terlampau umum. Partai jenis ini cenderung
menjadi lemah apabila golongan atau kelompok yang tergabung dalam partai
2. Partai Kader, kebalikan dari partai massa, partai kader mengandalkan kader-
kadernya untuk loyal. Pendukung partai ini tidak sebanyak partai massa
19
partai harus tetap terjamin kemurniannya. Bagi anggota yang menyeleweng,
dan kepentingan, menurut Ichlasul Amal terdapat lima jenis partai politik, yakni:
1. Partai Proto, adalah tipe awal partai politik sebelum mencapai tingkat
perkembangan seperti dewasa ini. Ciri yang paling menonjol partai ini adalah
Selebihnya partai ini belum menunjukkan ciri sebagai partai politik dalam
pengertian modern. Karena itu sesungguhnya partai ini adalah faksi yang
atas. Akibatnya, ideologi yang dianut partai ini adalah konservatisme ekstrim
3. Partai Massa, muncul saat terjadi perluasan hak pilih rakyat sehingga dianggap
sebagai respon politis dan organisasional bagi perluasan hak-hak pilih serta
pendorong bagi perluasan lebih lanjut hak-hak pilih tersebut. Partai massa
tujuan-tujuan ideologisnya;
20
4. Partai Diktatorial, sebenarnya merupakan sub tipe dari parti massa, tetapi
meliki ideologi yang lebih kaku dan radikal. Pemimpin tertinggi partai
5. Partai Catch-all, merupakan gabungan dari partai kader dan partai massa.
Amal. Teori-teori Mutakhir Partai Politik Edisi Revisi. Penerbit Tiara Wacana,
Yogyakarta, 1996)
1. Partai Para Pemuka Masyarakat, berupa gabungan yang tidak terlalu ketat,
yang pada umumnya tidak dipimpin secara sentral ataupun profesional, dan
21
dengan tujuan utama mengumpulkan kekuatan yang cukup besar untuk dapat
mempertanyakan kekuasaan;
3. Partai Kader, partai ini muncul sebagai partai jenis baru dengan berdasar pada
terbatas. Mereka berpegangan pada satu ideologi tertentu, dan terus menerus
berkseninambungan.
tertentu. Ada pandangan yang berbeda secara mendasar mengenai partai politik di
dengan harkatnya pada saat kelahirannya, yakni menjadi wahana bagi warga
22
Berikut ini diuraikan secara lebih lengkap fungsi partai politik di Negara-
transisi ke arah dekokrasi. Penjelasan fungsi partai polituk di Negara otoriter akan
jayanya.
dan aspirasi yang berkembang. Pandapat atau aspirasi seseorang atau suatu
kelompok yang hilang tak berbekas seperti suara di padang pasir, apabila tidak
ditampung dan di gabung dengan pendapat atau aspirasi orang lain yang senada.
digabungkan, pendapat dan aspirasi tadi di olah dan dirumuskan dalam bentuk
niscaya pendapat atau aspirasi tersebut akan simpang siur dan saling berbenturan,
benturan dikurangi. Agregasi dan artikulasi itulah salah satu fungsi komunikasi
partai politik. Setelah itu partai politik merumuskannya menjadi usul kebijakann.
Usul kebijakan ini dimasukkan ke dalam progam atau platform partai (goal
23
Demikianlah tuntutan dan kepentingan masyarakat disampaikan kepada
pemerintah melalui partai politik. Di sisi lain, partai politik juga berfungsi
kebijakan pemerintah. Dengan demikian terjadi arus informasi dan dialog dua
arah, dari atas ke bawah dan dari bawah keatas. Dalam pada itu partai politik
diperintah. Peran partai sebagai jembatan sangat penting, karena I satu pihak
pesantara (broker) dalam suatu bursa ide-ide (clearing house of ideas). Kadang-
kadang juga dikatakan bahwa partai politik bagi pemerintah bertindak sebagai alat
ideology sosial dengan lembaga pemerintah yang resmi dan yang mengaitkannya
ini, sengaja atau tidak sengaja, menghasilkan informasi yang berat sebelah dan
24
b. Sebagai sarana sosialisasi politik
Dimensi lain dari sosialisasi politik adalah sebagai proses yang melaluinya
Rush (1992) : Sosialisasi politik adalah proses yang melaluinya orang dalam
masyarakat tertentu belajar mengenali system politiknya. Proses ini sedikit banyak
society become acquainted with the political system and which to a certain degree
25
juga menjadi penghubung yang mensosialisasikan nilai-nilai politik generasi yang
satu ke generasi yang lain. Di sinilah letaknya partai dalam memainkan peran
Sisi lain dari fungsi sosialisasi politik partai adalah upaya menciptakan
mempunyai solidaritas yang kuat dengan partainya. Ada lagi yang lebih tinggi
nilainya apabila partai politik dapat menjalankan fungsi sosialisasi yang satu ini,
negara yang baru merdeka, partai-partai politik juga di tuntut berperan memupuk
identitas nasional dan integrasi nasional. Ini adalah tugas lain dalam kaitannya
diajarkan adalah loyalitas kepada partai, yang melebihi loyalitas kepada Negara.
26
Pandangan ini malahan dapat mengakibatkan pengotakan dan tidak
penting.
karena hanya dengan kader yang demikian ia dapat menjadi partai yang
masuk ke bursa kepemimpinan nasional. Selain untuk tingkatan seperti itu partai
menjamin kontinuitas dan kelestarian partai, sekaligus merupakan salah satu cara
untuk menjaring dan melatih calon-calon pemimpin. Ada berbagai cara untuk
cara-cara lain.
27
d. Sebagai sarana pengatur konflik
yang bersifat heterogen, apakah dari segi etnis (suku bangsa), social-ekonomi,
persaingan dan perbedaan pendapat dianggap hal yang wajar dan mendapat
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum kita dapat mendefinisikan bahwa parai politik adalah suatu
orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini adalah
(movement) dan berbeda juga dengan kelompok penekan (pressur group) atau
istilah yang lebih banyak digunakan pada dewasa ini yang memang
29
B. Saran
sudah barang tentu banyak kekurangan,baik segi penulisan maupun dari segi
penyusunana kalimat dan kata-katanya,oleh sebab itu saya selaku penulis minta
30
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta, 1996
Jakarta,1998.
2008.
31