KELAS : 3IB01
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KESIMPULAN .. 19
DAFTAR PUSTAKA.. 20
3
BAB 1
ISI
1.1 GENERATOR AC
1.1.1. Pengertian
Alat-alat elektronika, seperti televisi, setrika, radio, lemari es, dan lampu
memerlukan energi listrik dapat bekerja. Nah, listrik dihasilkan oleh mesin
pembangkit listrik yang dinamakan generator (genset) atau dinamo. Generator
adalah mesin yang mengubah energy kinetic atau gerak menjadi energy listrik
.
1.1.2. Cara Kerja
Gambar Generator AC
4
kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari
generator.
5
(c) Alternator Dengan Satu Pasang Kumparan Sebagai Stator
Gambar (c) dan (d) adalah generator AC tipe medan magnet sebagai rotor,
sehingga kawat kumparan didesain berada di sisi stator. Nampak pada gambar
(c), stator tersusun atas dua sisi kumparan yang saling terhubung secara seri.
Selain itu arah putaran lilitan kumparan antara yang satu dengan yang lainnya
nampak saling berkebalikan, hal ini dikarenakan tiap-tiap kumparan akan
menghadap ke medan magnet dengan kutub yang berbeda. Dengan desain
demikian akan membuat arah arus listrik yang terbangkitkan akan selalu searah
antara kumparan yang satu dengan yang lainnya.
6
kutub magnet yang juga menjadi empat kutub. Lilitan kumparan saling
terhubung secara seri sesuai dengan gambar di atas. Dengan desain semacam
ini, untuk setiap 90o putaran rotor, kutub voltase listrik akan berubah arah dari
positif ke negatif ataupun sebaliknya. Sehingga di setiap satu putaran rotor
akan tercipta dua gelombang penuh listrik AC. Selain itu karena kumparan
dihubungkan secara seri dan output tegangan berupa satu fase, maka besar
tegangan listrik total yang dihasilkan oleh generator ini sebanyak empat kali
tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing kumparan. Dengan kata lain dua
kali lebih besar dibandingkan dengan tegangan listrik yang dihasilkan oleh
generator (c).
Generator tiga fasa memiliki prinsip kerja yang sama dengan generator satu
fasa. Pembeda paling utama adalah digunakannya tiga kumparan kawat yang
saling terhubung dengan konfigurasi khusus. Jika pada alternator satu fasa
beberapa kumparan dihubungkan secara seri akan menghasilkan tegangan
listrik AC yang lebih besar, maka pada alternator tiga fasa koneksi antar ketiga
kumparan kawat akan menghasilkan tiga gelombang voltase listrik AC yang
saling mendahului.
7
3 Kumparan Sebagai Stator Alternator Saling Terhubung dengan Koneksi Y
(Sumber)
Tegangan listrik keluaran alternator AC tiga fasa membentuk tiga buah
gelombang sinus jika diproyeksikan ke dalam sebuah grafik. Ketiga
gelombang tersebut memiliki frekuensi yang sama persis, namun saling
memiliki jarak sepertiga gelombang antara satu gelombang dengan gelombang
lainnya. Dibawah ini adalah sebuah animasi proses pembentukan gelombang
listrik AC dari sebuah alternator. Titik-titik merah, biru, dan hijau adalah posisi
dimana kumparan kawat harus diletakan serta merepresentasikan fase satu, dua,
dan tiga.
1.1.4. Kegunaan
8
1.2. GENERATOR DC
1.2.1. Pengertian
Konstruksi Generator DC
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang
diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian
stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan
terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor,
kipas rotor dan poros rotor.
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah
sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic /
berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang
menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator,
gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
9
Sistem Saklar
Saklar berfungsi untuk menghubung singkatkan ujung-ujung kumparan.
Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :
Bila kumparan jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan
timbul tegangan yang sinusoida. Bila setengah periode tegangan positif
saklar di hubungkan, maka tegangan menjadi nol. Dan bila saklar dibuka
lagi akan timbul lagi tegangan. Begitu seterusnya setiap setengah periode
tegangan saklar dihubungkan, maka akan dihasilkan tegangan searah
gelombang penuh.
Sistem Komutator
Komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubung
singkatkan kumparan jangkar. Komutator berupa cincin belah yang
dipasang pada ujung kumparan jangkar.Bila kumparan jangkar berputar,
maka cincin belah ikut berputar. Karena kumparan berada dalam medan
magnet, akan timbul tegangan bolak balik sinusoidal. Bila kumparan
telah berputar setengah putaran, sikat akan menutup celah cincin
sehingga tegangan menjadi nol. Karena cincin berputar terus, maka celah
akan terbuka lagi dan timbul tegangan lagi. Bila perioda tegangan sama
dengan perioda perputaran cincin, tegangan yang timbul adalah tegangan
arus searah gelombang penuh.
Sistem Dioda
Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut:
Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri arus.
Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri
arus.
10
1.2.2. Cara Kerja
Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi
perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan
menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat
rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini
terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar.
Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan
tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan
11
magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini
disebut daerah netral.
Jangkar Generator DC
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur.
Belitan tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi.
Pada umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat
feromagnetik dengan permiabilitas yang cukup besar.
Permiabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada
derah yang induksi magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang
ditimbulkan juga besar. Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan
yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan terdiri dari
lilitan kawat atau lilitan batang.
12
Gambar 4. Jangkar Generator DC.
Reaksi Jangkar
13
Gambar 6. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar
(b).
Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih
kecil dari kutub utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat
yang diletakkan pada permukaan komutator dan tepat terletak pada
garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi
semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan ini
sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh
karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan pergeseran garis
netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek, sebab sikat
terhubung dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi
jangkar ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan
pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub utara maupun kutub
14
selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 7 (a) dan (b), generator
dengan komutator dan lilitan kompensasinya.
Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan
medannya dapat dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak
tergantung dari mesin. Tegangan searah yang dipasangkan pada
kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus
If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan
dibangkitkan pada generator.
15
2. Generator berpenguatan sendiri
b. Generator Shunt
16
Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian
medan, hingga Rf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu
besar atau komutator kotor.
c. Generator Kompon
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan
generator seri, yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan
sifat yang dimiliki merupakan gabungan dari keduanya. Generator
kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam kompon
panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena
tahanan kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan
ini ditinjau dari tegangan terminal kecil sekali dan terpengaruh.
i. Kompon Panjang
17
Pembangkitan Tegangan Induksi Pada Generator Berpenguatan Sendiri
Disini akan diterangkan pembangkitan tegangan induksi generator
shunt dalam keadaan tanpa beban. Pada saat mesin dihidupkan (S
tutup), timbul suatu fluks residu yang memang sudah terdapat pada
kutub. Dengan memutarkan rotor, akan dibangkitkan tegangan induksi
yang kecil pada sikat. Akibat adanya tegangan induksi ini mengalirlah
arus pada kumparan medan. Arus ini akan menimbulkan fluks yang
memperkuat fluks yang telah ada sebelumnya. Proses terus
berlangsung hingga dicapai tegangan yang stabil.
Jika tahanan medan diperbesar, tegangan induksi yang dibangkitkan
menjadi lebih kecil. Berarti makin besar tahanan kumparan medan,
makin buruk generator tersebut.
1.2.4. Kegunaan
18
KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
Admin, http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/01/generator-dc.html ( 11
November 2016)
20