Anda di halaman 1dari 20

GENERATOR

ANGGOTA : 1. DWI CIPTO MAULANA (13414283)


2.
3.
4.
5.
6.

KELAS : 3IB01

JURUSAN TEKNK ELEKTRO


UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan mengenai Generator maupun


pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Depok, November 2016

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....2


DAFTAR ISI ...3

BAB 1. ISI ... 4

2.1. GENERATOR AC.. 4


2.1.1. Pengertian ... 4
2.1.2. Cara Kerja.... 4
2.2.3. Jenis-jenis Generator AC. 5
2.2.1. Kegunaan. 8

2.2. GENERATOR DC ... 9


2.2.1. Pengertian ... 9
2.2.2. Cara Kerja.......11
2.2.3. Jenis-jenis Generator AC15
2.2.1. Kegunaan18

KESIMPULAN .. 19

DAFTAR PUSTAKA.. 20

3
BAB 1
ISI

1.1 GENERATOR AC

1.1.1. Pengertian

Alat-alat elektronika, seperti televisi, setrika, radio, lemari es, dan lampu
memerlukan energi listrik dapat bekerja. Nah, listrik dihasilkan oleh mesin
pembangkit listrik yang dinamakan generator (genset) atau dinamo. Generator
adalah mesin yang mengubah energy kinetic atau gerak menjadi energy listrik

Generator menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar kumparan


di antara celah kutub utara-selatan sebuah magnet. Jika kumparan diputar,
jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan akan berubah-ubah
sesuai dengan posisi kumparan terhadap magnet.

Perubahan jumlah garis gaya magnetik inilah yang menyebabkan timbulnya


ggl induksi di ujung-ujung kumparan sehingga menghasilkan energi listrik.

.
1.1.2. Cara Kerja

Gambar Generator AC

Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi


elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran
medan magnetik dalam kumparan jangkar yang diam. Dalam hal ini

4
kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari
generator.

Generator listrik AC memiliki prinsip kerja yang serupa dengan


generator DC yakni menggunakan prinsip elektromagnetik hanya saja ada
satu komponen yang membuat arus listrik yang terbangkitkan berupa arus
bolak-balik. Komponen tersebut adalah slip ring. Generator AC
menggunakan slip ring dengan bentuk lingkaran penuh yang berbeda
dengan slip ring pada generator DC yang berupa cincin belah.

1.1.3. Jenis Jenis Generator AC

1. Generator AC Fasa Tunggal.

Generator AC yang menghasilkan listrik fasa tunggal adalah generator yang


di dalamnya hanya memiliki satu kumparan kawat (armature), atau beberapa
kumparan kawat yang tersusun secara seri. Untuk lebih jelasnya mari kita
perhatikan beberapa skema generator berikut.

(a) Alternator Dengan Satu Putaran Lilitan Kumparan Sebagai Rotor

(b) Alternator Dengan Beberapa Putaran Lilitan Kumparan Sebagai Rotor

5
(c) Alternator Dengan Satu Pasang Kumparan Sebagai Stator

(d) Alternator Dengan Dua Pasang Kumparan Sebagai Stator

Keempat jenis generator di atas sama-sama menghasilkan arus listrik AC satu


fasa. Gambar (a) adalah sebuah generator AC dengan kumparan kawat sebagai
rotor. Nampak pada grafik dibawahnya bahwa dengan satu putaran lilitan
kumparan mampu menghasilkan listrik AC fasa tunggal. Gambar (b) juga sama
seperti gambar (a), yakni sebuah alternator dengan kumparan sebagai rotor.
Hanya saja lilitan kumparan diperbanyak menjadi beberapa kali. Hal ini akan
menghasilkan arus listrik AC fasa tungggal dengan frekuensi yang sama seperti
gambar (a), namun memiliki nilai voltase yang berlipat ganda sesuai dengan
jumlah lilitan kumparan.

Gambar (c) dan (d) adalah generator AC tipe medan magnet sebagai rotor,
sehingga kawat kumparan didesain berada di sisi stator. Nampak pada gambar
(c), stator tersusun atas dua sisi kumparan yang saling terhubung secara seri.
Selain itu arah putaran lilitan kumparan antara yang satu dengan yang lainnya
nampak saling berkebalikan, hal ini dikarenakan tiap-tiap kumparan akan
menghadap ke medan magnet dengan kutub yang berbeda. Dengan desain
demikian akan membuat arah arus listrik yang terbangkitkan akan selalu searah
antara kumparan yang satu dengan yang lainnya.

Generator gambar (d) merupakan pengembangan dari desain (c), dimana


kumparan kawat bertambah menjadi empat kumparan dan begitu pula dengan

6
kutub magnet yang juga menjadi empat kutub. Lilitan kumparan saling
terhubung secara seri sesuai dengan gambar di atas. Dengan desain semacam
ini, untuk setiap 90o putaran rotor, kutub voltase listrik akan berubah arah dari
positif ke negatif ataupun sebaliknya. Sehingga di setiap satu putaran rotor
akan tercipta dua gelombang penuh listrik AC. Selain itu karena kumparan
dihubungkan secara seri dan output tegangan berupa satu fase, maka besar
tegangan listrik total yang dihasilkan oleh generator ini sebanyak empat kali
tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing kumparan. Dengan kata lain dua
kali lebih besar dibandingkan dengan tegangan listrik yang dihasilkan oleh
generator (c).

2. Generator AC Fasa Tiga.

Generator tiga fasa memiliki prinsip kerja yang sama dengan generator satu
fasa. Pembeda paling utama adalah digunakannya tiga kumparan kawat yang
saling terhubung dengan konfigurasi khusus. Jika pada alternator satu fasa
beberapa kumparan dihubungkan secara seri akan menghasilkan tegangan
listrik AC yang lebih besar, maka pada alternator tiga fasa koneksi antar ketiga
kumparan kawat akan menghasilkan tiga gelombang voltase listrik AC yang
saling mendahului.

Koneksi Antar Kumparan Pada Alternator AC


(Sumber)
Tiga kumparan kawat, baik diposisikan sebagai rotor
ataupun stator alternator, disusun sedemikian rupa
sehingga diantara ketiganya memiliki jarak sudut
120o. Masing-masing kumparan memiliki dua ujung
kawat yang salah satu ujungnya dihubungkan dengan
ujung kawat kumparan lainnya dengan bentuk
konfigurasi delta () atau wye (Y) seperti pada
gambar di atas. Sedangkan ujung-ujung kawat
kumparan lainnya berfungsi sebagai output untuk
menyalurkan energi listrik AC yang terbangkitkan
keluar generator.

7
3 Kumparan Sebagai Stator Alternator Saling Terhubung dengan Koneksi Y
(Sumber)
Tegangan listrik keluaran alternator AC tiga fasa membentuk tiga buah
gelombang sinus jika diproyeksikan ke dalam sebuah grafik. Ketiga
gelombang tersebut memiliki frekuensi yang sama persis, namun saling
memiliki jarak sepertiga gelombang antara satu gelombang dengan gelombang
lainnya. Dibawah ini adalah sebuah animasi proses pembentukan gelombang
listrik AC dari sebuah alternator. Titik-titik merah, biru, dan hijau adalah posisi
dimana kumparan kawat harus diletakan serta merepresentasikan fase satu, dua,
dan tiga.

Animasi Pembangkitan Listrik AC Tiga Fasa

1.1.4. Kegunaan

misalnya saja kita bisa memanfaatkan aliran air di sungai, ataupun


aliran air terjun dan sebagainya. Nah dari generator listrik inilah
nantinya tegangan-tegangan yang di hasilkan akan kecilkan lagi yang
umumnya menggunakan trafo pembagi tegangan.Di tiang-tiang listrik
ada terdapat beberapa trafo, nah trafo inilah yang nantinya
menghasilkan tegangan standard 220 Volt. yang dapat di konsumsi
oleh kita dan peralatan elektronika lainnya.

8
1.2. GENERATOR DC

1.2.1. Pengertian

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet


permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi
terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah
generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar
potongan melintang konstruksi generator DC.

Konstruksi Generator DC

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang
diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian
stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan
terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor,
kipas rotor dan poros rotor.

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah
sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic /
berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang
menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator,
gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.

Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan


menggunakan metode atau sistem:
Saklar
Komutator
Dioda

9
Sistem Saklar
Saklar berfungsi untuk menghubung singkatkan ujung-ujung kumparan.
Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :
Bila kumparan jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan
timbul tegangan yang sinusoida. Bila setengah periode tegangan positif
saklar di hubungkan, maka tegangan menjadi nol. Dan bila saklar dibuka
lagi akan timbul lagi tegangan. Begitu seterusnya setiap setengah periode
tegangan saklar dihubungkan, maka akan dihasilkan tegangan searah
gelombang penuh.

Sistem Komutator
Komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubung
singkatkan kumparan jangkar. Komutator berupa cincin belah yang
dipasang pada ujung kumparan jangkar.Bila kumparan jangkar berputar,
maka cincin belah ikut berputar. Karena kumparan berada dalam medan
magnet, akan timbul tegangan bolak balik sinusoidal. Bila kumparan
telah berputar setengah putaran, sikat akan menutup celah cincin
sehingga tegangan menjadi nol. Karena cincin berputar terus, maka celah
akan terbuka lagi dan timbul tegangan lagi. Bila perioda tegangan sama
dengan perioda perputaran cincin, tegangan yang timbul adalah tegangan
arus searah gelombang penuh.

Gambar. Efek komutasi

Sistem Dioda
Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut:
Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri arus.
Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri
arus.

Berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan, dioda dibagi dalam:

Half Wave Rectifier (penyearah setengah gelombang)


Full Wave Rectifier (penyearah satu gelombang penuh)

10
1.2.2. Cara Kerja

Cara kerja generator listrik DC mirip dengan cara kerja generator


listrik AC. Yang membedakan hanya pada generator listrik DC
ini menggunakan sebuah cincin belah atau yang biasa disebut dengan
komutator di bagian outputnya. Komutator ini memungkinkan arus listrik
induksi yang dialirkan ke rangkaian listrik berupa arus listri DC meskipun
kumparan yang berada di dalamnya menghasilkan arus listrik AC.

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh


melalui dua cara:

dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi


bolak-balik.
dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat


pada Gambar 2 dan Gambar 3.

Gambar 2. Pembangkitan Tegangan Induksi.

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi
perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan
menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat
rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini
terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar.
Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan
tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan

11
magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini
disebut daerah netral.

Gambar 3. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan


komutator.

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua


cincin (disebut juga dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar
3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk
sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator
satu cincin Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik
DC dengan dua gelombang positip.

Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-


balik. Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.

Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC,


sebanding dengan banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus
penguat medan).

Jangkar Generator DC

Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur.
Belitan tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi.
Pada umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat
feromagnetik dengan permiabilitas yang cukup besar.
Permiabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada
derah yang induksi magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang
ditimbulkan juga besar. Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan
yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan terdiri dari
lilitan kawat atau lilitan batang.

12
Gambar 4. Jangkar Generator DC.

Reaksi Jangkar

Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah


generator saat tanpa beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 5).
Fluks ini memotong lilitan jangkar sehingga timbul tegangan induksi.

Gambar 5. Medan Eksitasi Generator DC

Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus


jangkar. Arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada
penghantar jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks Medan Jangkar
(Gambar 6).

13
Gambar 6. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar
(b).

Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang


terletak disebelah kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama
yang terletak di sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi
antara medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar.
Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus pada
garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut . Dengan kata lain, garis
netral akan bergeser. Pergeseran garis netral akan melemahkan
tegangan nominal generator.

Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan


magnet bantu (interpole atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada
Gambar 7.(a).

Gambar 7. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub


Utama, Kutub Bantu, Belitan Kompensasi (b).

Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih
kecil dari kutub utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat
yang diletakkan pada permukaan komutator dan tepat terletak pada
garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi
semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan ini
sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh
karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan pergeseran garis
netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek, sebab sikat
terhubung dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi
jangkar ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan
pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub utara maupun kutub

14
selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 7 (a) dan (b), generator
dengan komutator dan lilitan kompensasinya.

Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:


lilitan magnet utama.
lilitan magnet bantu (interpole).
lilitan magnet kompensasi

1.2.3. Jenis-Jenis Generator DC

Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya,


generator arus searah dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1. Generator berpenguatan bebas

Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan
medannya dapat dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak
tergantung dari mesin. Tegangan searah yang dipasangkan pada
kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus
If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan
dibangkitkan pada generator.

Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan


dalam generator, maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah:

Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :


Tegangan jepit (V)
Arus eksitasi (penguatan)
Arus jangkar (Ia)
Kecepatan putar (n)

15
2. Generator berpenguatan sendiri

a. Generator searah seri

b. Generator Shunt

Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri


diperlukan :
Adanya sisa magnetik pada sistem penguat
Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian,
hingga arah medan yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada.

Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangannya kalau:


Sisa magnetik tidak ada.
Misal: Pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa
magnetik adalah pada generator shunt dirubah menjadi generator
berpenguatan bebas atau pada generator dipasang pada sumber arus
searah, dan dijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-sikat
dan perputaran nominal
Hubungan medan terbalik,
Karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalankan, sehingga
arus medan tidak memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya
dengan hubungan-hubungan perlu diubah dan diberi kembali sisa
magnetik, seperti cara untuk memberikan sisa magnetik
Tahanan rangkaian penguat terlalu besar.

16
Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian
medan, hingga Rf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu
besar atau komutator kotor.

c. Generator Kompon
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan
generator seri, yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan
sifat yang dimiliki merupakan gabungan dari keduanya. Generator
kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam kompon
panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena
tahanan kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan
ini ditinjau dari tegangan terminal kecil sekali dan terpengaruh.

Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga


kumparan seri ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah.
Bila generator ini dihubungkan seperti itu, maka dikatakan generator
itu mempunyai kumparan kompon bantu.

Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut


kompon lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generator-
generator khusus seperti untuk mesin las. Dalam hubungan kompon
bantu yang mempunyai peranan utama ialah kumparan shunt dan
kumparan seri dirancang untuk kompensasi MMF akibat reaksi jangkar
dan juga tegangan drop di jangkar pada range beban tertentu. Ini
mengakibatkan tegangan generator akan diatur secara otomatis pasa
satu range beban tertentu

i. Kompon Panjang

ii. Kompon Pendek

17
Pembangkitan Tegangan Induksi Pada Generator Berpenguatan Sendiri
Disini akan diterangkan pembangkitan tegangan induksi generator
shunt dalam keadaan tanpa beban. Pada saat mesin dihidupkan (S
tutup), timbul suatu fluks residu yang memang sudah terdapat pada
kutub. Dengan memutarkan rotor, akan dibangkitkan tegangan induksi
yang kecil pada sikat. Akibat adanya tegangan induksi ini mengalirlah
arus pada kumparan medan. Arus ini akan menimbulkan fluks yang
memperkuat fluks yang telah ada sebelumnya. Proses terus
berlangsung hingga dicapai tegangan yang stabil.
Jika tahanan medan diperbesar, tegangan induksi yang dibangkitkan
menjadi lebih kecil. Berarti makin besar tahanan kumparan medan,
makin buruk generator tersebut.

1.2.4. Kegunaan

Salah satu penggunaan akumulator adalah pada kendaraan


bermotor,seperti pada mobil dan sepeda motor.Dalam rangkaian listrik
DC yang dihasilkan oleh akumulator hanya terdapat dua lampu depan
dan dua lampu belakang.Namun ,pada kenyataannya sebuah mobil
umumnya menggunakan lebih dari empat lampu.Selain rangkaian
untuk lampu,terdapat juga rangkaian listrik untuk menyalakan
klakson,untuk menyalakan radio tape,dan alat elektronik lainnya .Jadi
sebenarnya rangkaian listrik DC di dalam mobil sangat rumit.Setiap
mobil dilengakapi dengan sebuah dinamo ,yang berfungsi
membangkitkan energi listrik untuk mengalirkan arus listrik ke dalam
akumulator .Jika mesin mobil ataupun sepeda motor dinyalakan ,secara
otomatis dynamo akan membangkitkan arus listrik .Jadi kita tidak perlu
khawatir dengan energy listrik di dalam akumulator akan cepat
habis ,kecuali terdapat kerusakan dynamo ataupun kerusakan pada
akumulator.

18
KESIMPULAN

Generator adalah sebuah alat pengubah energy mekanik menjadi energy


listrik, dalam penggunaan pasokan listrik yang di hantarkan, generator di bagi
menjadi 2 yaitu : generator AC dan Gnerator DC, untuk cara kerja sendiri kedua
jenis generator sama, hanya saja pada generator dc memiliki komponen tambahan
yang di sebut komutator. Jadi dengan 2 jenis tersebut generator memiliki fungsi
sendiri- sendiri dalam penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

19
DAFTAR PUSTAKA

Admin, 13 Januari 2016, http://www.duniapendidikan.net/2016/01/ pengertian-


dan-prinsip-cara-kerja-generator-ac-arus-bolak-balik-alternator-dan-
gnerator-ac-arus-searah.html ( 8 Novembver 2016)

Admin, http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/01/generator-dc.html ( 11
November 2016)

Onny, http://artikel-teknologi.com/macam-macam-generator-ac/3/ ( 9 November


2016)

20

Anda mungkin juga menyukai