Anda di halaman 1dari 4

NOTULENSI KELOMPOK 2

Hari, tanggal : Senin, 16 Oktober 2017

Topik : Hubungan Pengelolaaan Sumber Daya Alam dengan Ekonomi (Nisrina)

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam
yang dimiliki Indonesia dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga negara seperti yang
dituang pada Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 ayat (3) menyebutkan ; Bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pemanfaatan sumber daya alam dilakukan dengan
membuka industri yang memanfaatkan sumber daya alam itu sendiri seperti pada industri
pertambangan. Pemanfaatan sumber daya alam menjadi salah satu penyokong terbesar dalam
devisa negara, sehingga eksploitasi sumber daya alam dilakukan secara ekspansial yang
mengakibatkan eksploitasi sumber daya alam hanya mementingkan market friendly dimana
hanya mementingkan kebutuhan pasar. Apabila eksploitasi sumber daya alam ini terus
dilakukan secara ekspansial, akan dapat menyebabkan timbulnya environmental stress dimana
akan menimbulkan kerusakan lingkungan oleh adanya eksploitasi ekspansial tersebut.
Kecenderungan ini dalam beberapa hal dipicu oleh semakin meningkatnya kebutuhan ekonomi
dengan terus meningkatnya pertambahan penduduk. Selain itu, dengan semakin meningkatnya
eksploitasi secara ekspansial ini akan menimbulkan eksternalitas berupa over consumption
yang tentunya dapat berimbas pada harga pasar sumber daya alam.

Seperti pada tahun 2012, nilai penurunan harga barubara di tahun sebelumnya yang
mencapai $120 per ton menjadi $70 per ton. Nilai penurunan harga ini disebabkan oleh adanya
peningkatan nilai penawaran yang tidak seimbang dengan permintaan pasar sehingga harga
turun drastic dan menyebabkan beberapa perusahaan batubara tutup dan tidak beroperasi.
Penutupan perusahaan ini juga tentunya meninggalkan kerusakan lingkungan yang disebabkan
oleh ketidakmampuan perusahaan dalam mengolah lahan bekas tambang yang membutuhkan
biaya yang sangat besar. Dengan adanya eksploitasi sumber daya alam dan mineral yang hanya
mengedepankan market friendly tentunya akan memberikan beberapa resiko yang dapat
meninggalkan beberapa kerusakan. Sehingga perlu adanya pembangunan ekonomi yang
memiliki prinsip environmental friendly yang mengedepankan nilai eksploitasi sumber daya
yang memerhatikan lingkungan dengan permintaan terhadap sumber daya alam. Selain itu
perlu adanya kebijakan ekonomi yang dapat mengawasi eksploitasi sumber daya alam agar
tidak terjadinya pencemaran lingkungan dan over consumption yang dapat merusak lingkungan
dan merusak kestabilan ekonomi.

Diskusi Kelompok

Pertanyaan
Farras :
Bagaimana cara meningkatkan investasi sumber daya alam di daerah?

Jawaban
Rahmat :
Cara meningkatkan investasi sumber daya alam di daerah dengan cara membuat
infrastruktur yang memadai terlebih dahulu dikarenakan untuk melakukan eksplorasi
maupun eksploitasi sumber daya alam dibutuhkan akses yang memadai sehingga para
investor lebih tertarik karena tidak membutuhkan usaha lebih untuk mendapatkan
sumber daya alam. Untuk hal-hal lain yang dapat mendukung peningkatan investasi
sumber daya alam adalah perbaikan system ekonomi, kebijakan lingkungan atau
kebijakan politik yang memadai bagi investor, dan stabilitas politik disuatu Negara.

Pertanyaan
Ressy :
Apa pengaruh tingkat kelangkaan suatu sumber daya alam terhadap ekonomi?

Jawaban
Aulia:
Karena tingkat kelangkaan suatu sumber daya alam akan mempengaruhi biaya dari
eksplorasi dan eksploitasinya serta pengolahannya. Sehingga nilai jual dari suatu
sumber daya akan mengalami kenaikan atau nilai jual yang tinggi.

Pertanyaan
Aulia :
Secara ekonomi di sektor pertambangan SDA di Papua sangat bernilai, tetapi apa yang
menghambat pengelolaan SDA bagi perekonomian daerah yang optimal?

Jawaban
Farras:
Pada kenyataannya mengenai SDA di Papua ini sama sekali belum dimanfaatkan secara
optimal. Hal ini dipengaruhi oleh sumber daya manusia atau SDM yang terbatas yang
belum mampu memaksimalkan lahan luas yang sebagiannya itu terbentuk dari PT.
Freeport Indonesia. Oleh sebab itu SDA yang berlimpah belum sebanding dengan
tingkat perekonomian daerah yang rasional bagi warganya.

Pertanyaan
Nisrina :
Apa yang terjadi bila kebijakan ekonomi yang tidak memperhatikan lingkungan
(environmental friendly)?

Jawaban
Ressy:
Dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau menyebabkan environmental stress
yang dalam jangka panjang akan menyebabkan konflik social pada masyarakat.

Pertanyaan
Rahmat:
Apa yang bisa menyebabkan terhambatnya investasi?

Jawaban
Nisrina:
Penyebab terhambatnya investasi adalah:
1. Akses geologi
Apabila daerah yang memiliki sumber daya alam berlimpah namun lokasi nya
sangat sulit dijangkau atau terpencil, maka akan menghambat keinginan investor
untuk menanamkan investasi.
2. Peraturan lingkungan
Peraturan lingkungan yang dianggap dapat menghambat investasi adalah peraturan
atau kebijakan lingkungan di Negara atau daerah tersebut yang dinilai tidak
menguntungkan investor.

3. Legalitas
Hokum di suatu Negara apabila tidak menguntungkan investor maka akan
mengurung keinginan investor untuk menanamkan saham di Negara tersebut.

4. Factor alam (bencana)


Apabila suatu Negara memiliki faktor alam atau memiliki potensi bencana alam
yang besar maka tentunya akan dapat menghambat investor untuk datang.

5. Stabilitas politik
Kestabilan politik di suatu daerah akan mempengaruhi investor untuk menanamkan
investasi. apabila politik di suatu daerah tidak stabil maka tentunya akan dapat
memicu kerugian bagi investor

6. Stabilitas pajak
Dalam menanamkan investasi pada suatu daerah tentunya terdapat kebijakan pajak
yang harus ditangguhkan atau dibayar oleh investor. Apabila kebijakan dianggap
tidak stabil tentunya akan menghambat keinginan investor untuk menanamkan
saham

Anda mungkin juga menyukai