Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal
sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Penyakit ini merupakan salah satu
penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian
disebabkan oleh kanker. Secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk
semua umur di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792
orang terkena kanker.
Salah satu penyebab terjadinya penyakit kanker adalah radikal bebas. Penyebab
terjadinya radikal bebas adalah asap kendaraan, polusi, asap rokok, sinar UV dan stress.
Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menyerang senyawa ataupun atom
lain disekitarnya dan dapat menimbulkan reaksi berantai. Bila pembentukan radikal
bebas didalam tubuh terjadi secara berlebihan akan terjadi kerusakan oksidatif yang
berujung pada kerusakan berbagai makromolekul dalam sel yang berperan dalam
patogenesis berbagai penyakit degeneratif.
Salah satu upaya pencegahan penyakit kanker adalah dengan melakukan pola
hidup sehat. Disamping dengan berolahraga yang rutin, pola makan juga harus dijaga.
Perbanyak mengkonsumsi buah yang mengandung antioksidan yang tinggi, salah
satunya adalah mengkonsumsi buah anggur. Buah anggur mengandung banyak senyawa
polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh serta
mampu mencegah terbentuknya sel kanker.
Hal ini yang mendorong kami untuk melakukan penelitian tentang manfaat
anggur terutama pada bagian bijinya untuk dijadikan obat penyakit kanker. Diharapkan
kedepannya penelitian dapat dijadikan acuan untuk mengoptimalkan pengobatan kanker
secara tradisional.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada karya tulis ilmiah ini adalah:
1.2.1 Bagaimana manfaat biji anggur dalam mengobati penyakit kanker?
1.2.2 Apa saja kandungan didalam biji anggur?
1.2.3 Apa saja faktor yang menyebabkan penyakit kanker?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai pada karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui manfaat biji anggur dalam mengobati kanker.
1.3.2 Untuk mengetahui kandungan didalam biji anggur.
1.3.3 Untuk mengetahui faktor penyebab penyakit kanker.

1
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan didapat dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat biji anggur bagi
kesehatan.
1.4.2 Memberikan informasi bagi masyarakat tentang kandungan yang terdapat
dalam biji anggur untuk pengobatan kanker.
1.4.3 Sebagai langkah awal bagi masyarakat dalam memahami kandungan yang
terdapat dalam biji anggur untuk pengobatan kanker.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kanker
Menurut WHO, kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar
penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang
digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Salah satu fitur mendefinisikan kanker
adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas
normal, dan yang kemudian dapat menyerang bagian sebelah tubuh dan menyebar ke
organ lain. Proses ini disebut metastasis. Metastasis merupakan penyebab utama
kematian akibat kanker (WHO, 2009).
Menurut National Cancer Institute (2009), kanker adalah suatu istilah untuk
penyakit dimana sel-sel membelah secara abnormal tanpa kontrol dan dapat menyerang
jaringan disekitarnya.
2.2 Faktor Penyebab Kanker
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit kanker adalah sebagai berikut:
2.2.1 Faktor geografik dan lingkungan
karsinogen lingkungan banyak ditemukan dilingkungan sekitar.
Contohnya seperti sinar matahari., dapat ditemukan terutama diperkotaan, atau
terbatas pada pekerjaan tertentu. Hal tertentu dalam makanan dilaporkan
mungkin merupakan faktor prediposisi. Termasuk diantaranya merokok dan
konsumsi alkohol kronik.
Secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di
Indonesia tahun 2013 sebesar 14% atau diperkirakan sekitar 347.792 orang.
Provinsi D. I. Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker,
yaitu sebesar 4,1%. Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker Provensi
Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur merupakan Provinsi dengan estimasi
penderita kenker terbanyak, yaitu sekitar 68.683 dan 61.230 orang.

3
Sumber : Diolah berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Litbangkes
Kesehatan RI dan Data Penduduk Sasaran, Pusdatin Kementrian Kesehatan RI
Gambar 1. Tabel persentase kanker di Indonesia
2.2.2 Usia
secara umum, frekuensi kanker meningkat seiring pertambahan usia. Hal
ini terjadi akibat akumulasi mutasi somatik yang disebabkan oleh
berkembangnya neoplasma ganas. Menurunnya kompetensi imunitas yang
menyertai penuan juga mungkin berperan.

4
2.2.3 Hereditas
Saat ini terbukti bahwa pada banyak jenis kanker, terdapat tidak saja
pengaruh lingkungan tetapi juga predisposisi herediter. Bentuk herediter kanker
dapat dibagi menjadi tiga kategori.
Sindrom kanker herediter, pewarisan satu gen mutannya akan sangat
meningkatkan resiko terjangkitnya kanker yang bersangkutan. Predisposisinya
memperlihatkan pola pewarisan dominan autosomal.
Kanker familial, kanker ini tidak disertai fenotipe penanda tertentu. Contohnya
mencakup karsinomada kolon, payudara, ovarium, dan otak. Kanker familial
tertentu dapat dikaitkan dengan pewarisan gen mutan. Contohnya keterkaitan
gen BRCA1 dan BRCA2 dengan kanker payudara dan ovarium familial.
Sindrom resesif autosomal gangguan perbaikan DNA. Selain kelainan
prakanker yang diwariskan secara dominan, sekelompok kecil gangguan resesif
autosomal secara kolektif memperlihatkan ciri instabilitas kromosom atau DNA
(kumar et al., 2007).
2.3 Anggur
Klasifikasi tanaman anggur (Vitis vinivera), menurut Soegito (1993) adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Ramnales
Genus : Vitis
Spesies : Vitis vinivera L.
Anggur mempunyai nilai gizi yang baik seperti vitamin, mineral, karbohidrat
dan senyawa fitokimia. Polifenol merupakan komponen fitokimia yang terkandung
dalam anggur karena mempunyai aktivitas biologi dan bermanfaat bagi kesehatan.
Komponen polifenol diantaranya antosianin, flavonoid, tannin, resveratrol dan
asam fenolat (Xia et al.,2011). Polifenol dari buah anggur mempunyai efek yang
menguntungkan yaitu dapat menghambat penyakit seperti penyakit jantung, kanker,
mengurangi oksidasi plasma dan memperlambat penuaan. Selain itu anggur juga
memiliki efek antioksidan, antikanker, antiinflamasi, antiaging dan antimikroba
(Xia et al., 2011).
2.4 Senyawa Fenol dan Flavonoid
Senyawa fenol merupakan kelas utama antioksidan yang berada dalam tumbuh-
tumbuhan. Senyawa ini diklasifikasikan dalam dua bagian yaitu fenol sederhana dan
polifenol. Senyawa fenol meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan
yang mempunyai ciri sama yaitu cincin aromatik yang mengandung satu atau dua

5
penyulih hidroksil. Umumnya mudah larut dalam air karena sering kali berikatan
dengan gula sebagai glikosida dan biasanya terdapat dalam vakuola sel. Contohnya
katekol dengan dua gugs OH, pirogalol dengan tiga gugus OH dan asam galat.
Sedangkan senyawa polifenol contohnya fenilpropanoid, tanin, flavonoid dan beberapa
terpenoid. Flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa fenol (Harbone, 1987).
Flavonoid bersifat antibakteri. Flavonoid terdapat pada semua bagian tumbuhan yaitu
pada akar, daun, kayu, kulit, tepung sari, nektar, buah dan yang paling banyak terdapat
pada biji (Markham, 1988).

Gambar 2. Struktur Kimia Flavonoid


2.5 Resveratrol
Resveratrol banyak terdapat pada bagian kulit dan biji anggur. Resveratrol yang
terdapat pada buah anggur dapat meningkatkan aliran darah pada otak sehingga dapat
meruduksi penyakit stroke, mencegah penyakit kanker, menghambat senyawa
benzopyrene yaitu senyawa yang dapat menyebabkan kanker serta menghambat
pertumbuhan sel tumor (Xia et al., 2011).

Gambar 3. Struktur Kimia Resveratrol

2.6 Ekstraksi
Ekstrak adalah sedian pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari
simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai. Kemudian semua atau
hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian sehingga memenuhi baku yang telah ditetapkan.

6
Hal yang terpenting dalam teknologi farmasi adalah cara mengekstraksi. Jenis
ekstraksi dan cairan mana yang sebaiknya digunakan sangat tergantung dari kelarutan
bahan kandungan serta stabilitasnya (Voight, 1994).
Metode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan
mentah obat, daya penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan
dalam memilih ekstrak yang sempurna (Ansel, 1989).
2.7 Proliferasi Kanker
Proliferasi sel menghasilkan dua sel yang berasal dari satu sel. Keadaan ini
membutuhkan pertumbuhan sel yang kemudian diikuti oleh pembelahan (divisi) sel.
Pertumbuhan yang tidak terkendali merupakan ciri khas kanker. Sel kanker secara
umum berisi biomolekul yang diperlukan untuk bertahan, proliferasi, diferensiasi,
kematian sel dan ekspresi tipe sel dengan fungsi khusus (cell-type-spesifics functions).
Kegagalan regulasi inilah yang menghasilkan perubahan fenotip dan kanker (Kojima,
2004).

Gambar 4. Proliferasi sel

7
BAB III
METODOLOGI

Metode penelitaan memuat secara garis besar metode yang perlu dilakukan
selama penelitian. Penelitian ini didasarkan pada diagram alir penelitian. Setelah itu,
dilakukan persiapan penelitian pendahuluan sehingga memudahkan dalam pelaksanaan
penelitian.

AWAL

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

STUDI LITERATUR

MENGANALISIS MASALAH

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

PENELITIAN
BIJI ANGGUR

PEMBUATAN
FLARESCANCER

ANALISI HASIL

PEMBUATAN LAPORAN

SELESAI
8
3.1 Studi Literatur
Studi literatur berisi kegiatan pencarian dan pengkajian sumber-sumber yang
relevan dan terpercaya dalam pengumpulan materi yang menjadi acuan dalam penelitian
ini. Materi yang dibutuhkan pada tahap ini adalah kandungan dalam biji anggur,
manfaat flavonoid dalam mengobati kanker dan karakteristik dari sel kanker.
3.2 Analisis Masalah Awal
Pada analasis awal, kami membandingkan manfaat anggur dengan buah lain
yang telah diteliti untuk mengetahui jumlah flavonoid yang dioptimal untuk mengobati
penyakit kanker.
3.3 Persiapan Alat dan Bahan
Peralatan dan bahan yang perlu dipersiapkan untuk penelitian ini adalah biji
anggur, alat pengekstrak, Mus musculus sebagai probandus dan alat lab lainnya.
3.4 Penelitian biji anggur
Penelitian ini dilakukan untuk melihat kandungan yang terdapat dalam biji
anggur dan jumlah flavonoid yang tgerdapat dalam biji anggur.
3.5 Pembuatan FlaresCancer
Pembuatan FlaresCancer menggunakan teknik ekstraksi, selanjutnya dilakukan
uji laboratorium untuk mengetahui kandungannya dan juga akan diberikan ekstrak ini
ke probandus yang sudah terkena penyakit kanker.
3.6 Analisis hasil
Pada tahap ini kami melakukan pengamatan pada probandus yang telah rutin
diberi FlaresCancer selama satu bulan apakah ada perubahan yang terjadi secara
signifikan. Apabila terdapat hasil pengujian yang tidak menunjukan perubahan, maka
kami akan melakukan penelitian ulang dan coba mengatur jumlah takaran pada tiap
komponennya.

9
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan Ekstrak Biji Anggur
Bahan yang digunakan adalah ekstrak biji anggur. Biji anggur yang digunakan
sebelumnya ditimbang terlebih dahulu. Biji anggur dikeringkan menggunakan oven
pada suhu 60-80 C sampai biji benar-benar kering. Setelah kering biji dihaluskan
menggunakan blender dan diayak untuk memisahkan bagian yang masih kasar. Setelah
itu, ditimbang sebanyak 200 gram dan dibungkus menggunakan kertas saring. Buah
anggur yang telah terbungkus kertas saring dimasukkan dalam alat soxhlet yang labu
alas bulatnya telah diisi menggunakan ethanol 70% sebanyak 250-400 ml. Heating
mantle set suhu pemanas dinyalakan pada 60-80 C , alirkan air pada kondensor dan
proses ekstraksi dilakukan sampai hasil ekstraksi jernih (sekitar 9-12 kali putaran
pelarut). Setelah proses ekstraksi selesai, diambil dan dimasukkan dalam labu
evaporator. Pelarut diuapkan menggunakan rotary evaporator sampai tidak keluar lagi
pada labu alas bulat tempat sisa penampung pelarut. Hasil ekstraksi dikeringkan dalam
oven sampai didapatkan ekstrak yang kering (konsentrasi 100%).

Gambar 5. Peralatan Ekstraksi


4.2 Kandungan Flavonoid Pada Anggur
Flavonoid terdapat pada semua bagian tumbuhan yaitu pada akar, daun, kayu,
kulit, tepung sari, nektar, buah dan yang paling banyak terdapat pada biji (Markham,
1988). Dari literatur tersebut kami ingin melakukan penelitian untuk mengekstraksi biji
anggur sehingga akan didapat ekstrak yang memiliki kandungan flavonoid tinggi.
Semakin tinggi kandungan flavonoid semakin cepat mengobati kanker. Pada karya tulis
ini, kami membandingkan kadar flavonoid yang terdapat pada daun ketepeng, daun
pegagan, daun iler, daun rumput mutiara dan daun rumput teki dengan kadar flavonoid
yang terdapat pada daun anggur. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lumbessy
(2013), flavonoid jika diuji dengan etanol, HCl pekat dan serbuk Mg akan muncul
warna kuning hingga merah. Kandungan flavonoid pada kelima daun tersebut
merupakan yang paling tinggi. Hasil uji skrining flavonoid dari kelima ekstrak yang
diperoleh menunjukan positif mengandung flavonoid dengan indikasi beberapa

10
perubahan warna setelah ditambahkan beberapa pereaksi flavonoid seperti yang
dipaparkan pada tabel berikut.

Gambar 6. Tabel kandungan Flavonoid


Dari literatur tersebut, kami membandingkan dengan kandungan flavonoid yang
terdapat dalam daun anggur, seperti pada tabel berikut.

Gambar 7. Tabel kandungan Flavonoid pada anggur


Dari dua tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa daun anggur memiliki kadar
flavonoid yang sama dengan kelima ekstrak daun yang diujikan. Sehingga memiliki
manfaat sebagai antibakteri yang sama sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi pada
penderita kanker.
4.3 Kandungan Resveratrol Pada Anggur
Selain flavonoid, biji anggur kaya akan kandungan zat kimia resveratrol. Zat
kimia ini berfungsi untuk menghambat pembentukan senyawa benzopiren. Sejumlah
penelitian menunjukkan hubungan antara senyawa benzopiren dengan munculnya
kanker. Penelitian menunjukkan bahwa benzopiren menjadi penyebab terjadinya
toksisitas saraf akut melalui proses stress oksidatif dan terjadinya diferensiasi
pembelahan sel saraf (Saunders et al., 2006). Dari kombinasi flavonoid dan resveratrol
dalam ekstrak biji anggur dapat mencegah dan mengobati penyakit kanker.

11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penyakit kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal
sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Penyakit ini merupakan salah satu
penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian
disebabkan oleh kanker.secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk
semua umur di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792
orang terkena kanker.
Salah satu upaya pencegahan penyakit kanker adalah dengan melakukan pola
hidup sehat. Disamping dengan berolahraga yang rutin, pola makan juga harus dijaga.
Perbanyak mengkonsumsi buah yang mengandung antioksidan yang tinggi, salah
satunya adalah mengkonsumsi buah anggur.
Anggur mempunyai nilai gizi yang baik seperti vitamin, mineral, karbohidrat
dan senyawa fitokimia. Polifenol merupakan komponen fitokimia yang terkandung
dalam anggur karena mempunyai aktivitas biologi dan bermanfaat bagi kesehatan.
Komponen polifenol diantaranya antosianin, flavonoid, tannin, resveratrol dan asam
fenolat. Polifenol dari buah anggur mempunyai efek yang menguntungkan yaitu dapat
menghambat penyakit seperti penyakit jantung, kanker, mengurangi oksidasi plasma
dan memperlambat penuaan. Selain itu anggur juga memiliki efek antioksidan,
antikanker, antiinflamasi, antiaging dan antimikroba.
5.2 Saran
1. Untuk masyarakat, supaya lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya
kesehatan dan untuk upaya pencegahan resiko penyakit kanker
2. Untuk pemerintah hendaknya memaksimalkan kepedulian dan upaya
pencegahan tentang kanker dan memberikan penyuluhan tentang tanaman yang
bisa dijadikan obat.
3. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat meneliti lebih tentang
kandungan yang ada dalam tanaman anggur.

12
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C.1989.Pengatur Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI press.
Harbone, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Bandung : ITB press.
Kojima, N. 2014. Systematic synthesis of antitumor Annonaceous acetogenins.
Yakugaku Zasshi, Vol. 124 (10) :673-681.
Kumar V., Cotran R.S., Robbins S.L.2007.Buku ajar patologi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Lumbessy, M., Jemmy A., Jessy P. 2013. Uji Total Flavonoid Pada Beberapa Tanaman
Obat Tradisional Di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur Kabupaten
Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara. Jurnal MIPA UNSRAT Online, Vol.
2(1): 50-55.
Markham, K.R.,1988.Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung: ITB press.
National Cancer Institute.2009. www.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 14 februari
2017.
Saunders, C.R., Das, S.K., Ramesh A., Shockley,D.C., Shymali Mukherjee S. 2006.
Benzo()pyrene-induced acute neurotoxicity in the F-344 rat: role of oxidative
stress. Journal of Applied Toxicology, Vol. 26(5) : 427- 438.
Soegito. 1993.Pemangkasan Mempercepat Anggur Berbuah. Malang: Holtikultura.
Voight,R., 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: UGM press.
WHO. 2009. www.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 14 februari 2017.
Xia Z.P., Peng, M.J., Peng, W.B., Yan. Y.Z., Ouyang, H.L.,Zhu. 2011. Flavonoids
Health Benefits and Their Molecular Mechanism. Mini-Reviewsin Medical
Chemistry, Vol. 11: 169-177.

13

Anda mungkin juga menyukai